Anda di halaman 1dari 13

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga atas segala rahmatdan karunia-
Nya penulis dapat menyusun laporan dengan judul “Mesin Sekrap” ini hingga selesai. Tidak
lupa penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikiran sehingga laporan ini bisa tersusun
sebagaimana mestinya.

Penulis menyadari laporan ini masih memiliki banyak ketidaksempurnaan


didalamnya. Oleh karena itu, penulis harapkan kritik dan saran sebagai acuan agar bisa lebih
baik lagi kedepannya.

Bandung, 23 September 2017

Penulis

Page | 1
Daftar Isi

Kata
Pengantar....................................................................................................................................1

Daftar isi.....................................................................................................................................2

Bab I : Pendahuluan...................................................................................................................3

1.1 Latar belakang..........................................................................................................3


1.2 Tujuan praktik..........................................................................................................3
1.3 Kegunaan praktik.....................................................................................................3
1.4 Aplikasi....................................................................................................................3

Bab II : Teori Dasar...................................................................................................................5

2.1 Teori dasar...............................................................................................................5

Bab III : Praktikum dan Pemesinan..........................................................................................10

3.1 Peralatan yang digunakan.......................................................................................10


3.2 Cara Kerja..............................................................................................................10

Bab IV : Analaisis dan Perhitungan.........................................................................................11

4.1 Perhitungan.............................................................................................................11

Bab V : Kesimpulan.................................................................................................................12

Daftar Pustaka..........................................................................................................................13

Page | 2
Bab I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Mesin ketam adalah sebuah mesin dengan pemotong ulak-alik, dari jenis pahat
mesin bubut, yang mengambil pemotongan berupa garis lurus. Dengan menggerakkan
benda kerja menyilang jejak dari pahat ini, maka ditimbulkan permukaan yang rata,
bagaimanapun juga bentuk pahatnya. Kesempurnaannya tidak tergantung pada
ketelitian dari pahat seperti kalau digunakan pemotong fris untuk jenis pekerjaan yang
sama. Dengan pahat khusus, perlengkapan dan alat untuk memegang benda kerja,
sebuah mesin ketam dapat juga memotong alur pasak luar dan dalam, alur spiral,
batang gigi, tanggem (catok), celah-T, dan berbagai bentuk lain.

Dalam sejarah, mesin serut mengalahkan mesin ketam. Semula, bangku rata dan
jalur dari mesin serut dibuat dengan tangan menggunakan pahat dan kikir.Dengan
menggunakan mesin serut, kemudian permukaan yang lain dapat dimesin dengan
ketelitian.

1.2 Tujuan Praktik


Tujuan dari praktikum sekrap adalah mahasiswa diharapkan dapat menguasai
teknik memasang pahat, memasang benda kerja dengan benar, dan mengatur panjang
langkah. Serta dapat mempergunakan pahat sesuai dengan penggunaannya.

1.3 Kegunaan Praktik


Mahasiswa dapat membuat benda kerja sesuai dengan gambar benda kerja
yangdiharapkan, dapat mengoperasikan mesin sekrap dengan baik dan benar, dan
memahami K3 dalam menggunakan mesin sekrap.

1.4 Aplikasi

1.4.1 Bagi Praktikan

1. Mahasiswa terampil menggunakan mesin sekrap dengan efektif dan efisien

2. Mahasiswa mampu membedakan jenis – jenis dari mesin sekrap

Page | 3
3. Mahasiswa manpu merencanakan, dan menghasilkan suatu produk dengan
menggunakan mesin sekrap

1.4.2 Bagi Industri

1. Digunakan untuk membuat beberapa suku cadang (produk)

2. Digunakan sebagai mesin pendukung dari mesin lain dalam proses produksi

3. Dibidang perbengkelan, mesin ini sangat mendukung dalam pembuatan


alur.

Page | 4
Bab II : Teori Dasar

2.1 Teori Dasar


Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan sistem langkah bolak balik dalam
proses kerjanya. Dalam pemotongan pahatnya melakukan pemakanan dengan maju saja
dan berupa garis lurus pada permukaan benda kerja. Jadi dapat disimpulkan bahwa
prinsip kerja dari mesin sekrap adalah benda kerja dijepitkan pada catok yang
dipasangkan pada meja yang dapat digeser dengan arah melintang terhadap sumbu mesin,
sedangkan pahatnya dipasang pada eretan yang bergerak sepanjang sumbu mesin secara
bolak – balik.

Langkah pengeretan dapat diukur panjang pendeknya, gerakan maju dapat juga
dapat juga diatur naik turunnya untuk penyetelan benda kerja, sedangkan untuk
memakankan untuk pahat dilakukan dengan memutar eretan kebawah. Hasil kerja dari
mesin sekrap adalah pembuatan alur pada komponen –komponen mesin.

Panjang langkah saat pemakanan dapat diatur dengan dengan menggerakkan


poros roda gigi, gerak langkah mundur membutuhkan waktu lebih cepat daripada langkah
maju. Untuk langkah maksimum, poros harus ditempatkan pada jarak maksimum dari
titik pusat roda gigi. Pada waktu langkah maju, mekaanisme penggerak pemakanan
bekerja, gerak pemakanan ini dapat dilakukan secara manual, hanya saja hal tersebut
mengakibatkan kerugian yang berupa kasarnya permukaan benda kerja dan permukaan
benda tersebut tidak konstan. Kerugian tersebut dapat dihindari dengan cara
menggerakkan gerak pemakanan secara otomatis.

A. Pengelompokkan Mesin Sekrap

1. Menurut desainnya mesin sekrap dikelompokkan sebagai berikut :


a. Pemotong dorong horizontal
 Jenis biasa (pekerjaan biasa)
 Jenis universal (pekerjaan ruang perkakas)

Page | 5
b. Pemotong tarik horisontal
c. Pemotong vertikal
 Pembubut celah (slotter)
 Pembubut dudukan pasak (key scatter)
d. Pemotong kegunaan khusus misalnya pemotongan roda gigi

2. Menurut fungsinya mesin sekrap dikelompokkan ssebagai berikut:


a. Mesin ketam horizontal
Umumnya digunakan pada pekerjaan produksi dan pekerjaan serba
guna. Mesin ini terdiri atas dasar dan rangka dan mendukung ram horozontal
b. Mesin ketam
Digunakan untuk penyelesain benda kerja yang memerlukan kecepatan
potong dan tekanan dalam pergerakan ram konstan dari awal sampai dengan
akhir pemotongan
c. Mesin ketam potong tarik
Diginakan untuk pemotongan blok cetakan besar pada produksi massal
d. Mesin ketam vertikal
Digunakan untuk pemotontongan dalam dan penyerutan bersudut serta
untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal. Biasanya pada
pembuatan cetakan untuk logam dan non logam.

B. Bagian – bagian dari mesin ketam:


a. Ram, yaitu bagian dari mesin ketam yang membawa pahat, diberi gerak ulak-
alik sama dengan panjang langkah yuang diinginkan.
b. Kunci ram, berfungsi agar ram tetap pada kedudukannya, sehingga panjang
langkah potong tidak berubah.
c. Kunci kepala pahat, untuk mengunci pahat yang terpasang
d. Pengatur kedudukan ram, untuk mengatur kedudukan ram pada posisi yang
diinginkan
e. Hantaran ulir, untuk mengatur besarnya kedalaman pemakanan pahat pada
benda kerja.
f. Hendel pahat, berfungsi untuk menyetel kedudukan pahat.

Page | 6
g. Kotak lonceng, berfungsi agar pahat tidak menyayat benda kerja saat kembali
ke posisi awal.
h. Meja kerja, berfungsi sebagai tempat peletakan benda kerja, biasanya terdapat
ragum diatasnya.
i. Motor listrik, berfungsi sebagai sumber daya untuk menjalankan mesin.
j. Tuas kecepatan, berfungsi untuk mengatur kecepatan gerakan ram.
k. Dial panjang langkah, berfungsi untuk mengatur panjang langkah pemakanan.
l. Hantaran vertikal dan horisontal, berfungsi agar meja kerja dapat bergerak
vertikal dan horisontal.

C. Pengerjaan Mengetam

 Sekrap datar

Menyekrap datar adalah bahwa gerak menyayatnya kearah mendatar dari kiri ke
kanan atau dari kanan ke kiri, arah gerakan pahat tersebut tergantung pada posisi
pahat atau dari bentuk sudut-sudut bebasnya, jika pahat tersebut berbentuk pahat
kanan maka penyayatannya dimulai dari sebelah kanan ke kiri dan sebaliknya.

Page | 7
 Sekrap Tegak

Menyekrap tegak maka gerak penyayatannya pahat berlangsung dari atas ke arah
bawah secara tegak lurus, dalam hal ini pergerakkan sayatan pahat dilakukan dengan
memutar eretan pahat dengan tangan. Tebal pemakanan hendaknya tipis saja ± 0,5
mm

 Sekrap Sudut

Jika menyekrap bagian yang menyudut maka gerak penyayatannya di lakukan


dengan memutar eretan pahat yang kedudukannya menyudut sesuai dengan besarnya
sudut yang di sekrap.

 Sekrap Alur

Alur yang dapat disekrap adalah alur terus luar, alur terus dalam, alur buntu dan
alur tembus.

D. Rumus-Rumus Yang Digunakan

1. Waktu Langkah Potong (tc)


L
tc = (menit)
Vc

Dimana : L = Panjang langkah potong (mm)

Vc = 8000 mm/menit (jenis pahat cor kelabu)

2. Waktu Langkah Balik (tr)


L
tr = (menit)
Vr

Dimana : Vr = Kecepatan balik = (3.Vc / 2) (mm/menit)

3. Waktu Langkah Total (ttot)


ttot = tc + tr (menit)

Page | 8
4. Banyaknya Waktu Yang Diperlukan (S)

a. Langkah pemakanan lebar awal :


W
S1 = (langkah)
F1

Dimana : F1 = Hantaran awal (mm)

b. Langkah pemakanan lebar akhir :


W
S1 = (langkah)
F2

Dimana : F2 = Hantaran akhir (mm)

W = Lebar pemakanan benda kerja (mm)

5. Banyaknya Langkah Total (Stot)


Stot = ( X1 . S1 ) + (X2 . S2 ) (langkah)

Dimana : X1 = Banyaknya langkah pemakanan turun awal

h1
= (langkah)
d1

X2 = Banyaknya langkah pemakanan turun akhir

h2
= (langkah)
d2

h1 = Kedalaman pemakanan awal benda kerja (mm)

d1 = Besarnya kedalaman pemakanan awal = 0,5 mm

h2 = Kedalaman pemakanan akhir benda kerja (mm)

d2 = Besarnya kedalaman pemakanan akhir = 0,25 mm

6. Waktu Pengerjaan Total (T)


T = Stot . ttot (menit)

Page | 9
Bab III: Praktikum Dan Permesinan

3.1 Peralatan Yang Digunakan


a. Kacamata
b. Koin
c. Benda kerja
d. Gambar kerja
e. Pahat
f. Paralel path
g. Kuas
h. Jangka sorong
i. Palu plastik
j. Kunci L
k. Kunci 24-22
l. Kunci 17-19
m. Dial indicator
n. High surgage

3.2 Cara Kerja


1. Persiapkan mesin shaping dengan cara mengatur langkah, mengatur
kecepatan, membuka ragum, dan menempatkan benda kerja pada ragum. Atur
langkah dengan membuat langkah kedepan sepanjang 10 mm dan kebelakang
sepanjang 20 mm

2. Tempatkan benda kerja pada ragum setelah sebelumnya ragum dibuka.

3. Langkah pemakanan pertama dalam proses shaping adalah membuat ukuran


benda kerja menjadi panjang 105 mm dan lebar 95 mm. Ukur dan tandai benda kerja.

4. Atur posisi untuk melakukan pemakanan pada panjang kemudian tarik tuas
untuk mengoperasikan mesin shaping.

5. Lakukan langkah keempat untuk pemakaan pada lebar kemudian tarik tuas

6. Jangan lupa untuk mengukur ukuran benda kerja agar sesuai dengan yang
diharapkan

7. Buat lekukan untuk P = 105,dengan lebar 10 cm dan tinggi 13 cm (2 buah)


dengan menggunakan pahat rata.
8. Buat potongan sebanyak 4 buah pada bagian pinggir dengan menggunakan
pahat rata, ukuran 12x10x3 cm
9. Buat pada pada sisi lekukan, 4 x 600, dengan miring kepala 300

Page | 10
BAB IV: Analisa Data dan Perhitungan

4.1 Perhitungan

Putaran:
𝑉𝑐
𝑛= 2𝐿
25
𝑛= = 227,27
2 𝑥 55

Waktu Langkah Potong:

L
tc = (menit)
Vc

55
tc =
25

= 2,2

Panjang Langkah

L = P + 10 mm

L = 45 + 10

Page | 11
Bab V : Kesimpulan

Mesin sekrap atau mesin ketam adalah mesin yang memiliki fungsi untuk
merubah ukuran dan bentuk suatu benda kerja. Mesin sekrap memiliki banyak jenis
diantaranya adalah mesin sekrap horizontal, vertikal, dan mesin sekrap penggunaan khusus.
Mesin sekrap horizontal biasanyadigunakan pada pekerjaan produksi maupun pekerjaan
ruang perkakas, sedangkan mesin sekrap vertikal biasanya digunakan untuk pembuat celah
dan pembuat kedudukan pasak.

Mesin sekrap dioperasikan dengan cara mengatur langkah, kecepatan


pemakanan, dan kedalaman pemakanan. Pengoperasian mesin sekrap juga harus
memerhatikan segi K3. Jangan sampai menyebabkan kerugian terutama pada manusia.

Page | 12
Daftar Pustaka

https://fariedpradhana.wordpress.com/2012/04/20/mesin-sekrap/

http://pusat-lingkaran.blogspot.co.id/2016/09/pengertia-mesin-sekrap-bagian-utama-dan.html

Jurnal permesinan

Amstead, B,H. Phillip F. Ostwald. Myron L. Begeman. Bambang Priambodo. 1981.


Indonesia: Penerbit Erlangga

Page | 13

Anda mungkin juga menyukai