Anda di halaman 1dari 3

14 November, 2013

Penyebab Kerusakan Ekosistem Perairan Indonesia

Pulau Tikus Tual

Citra Indonesia sebagai negara bahari adalah suatu kesatuan dari ragam fakta geografis, sumber
daya, kultur serta sejarah yang melekat pada negeri ini. Indonesia sebagai negara kepulauan
terbesar di dunia memiliki luas wilayah + 7,7 juta km2, dengan wilayah lautan + 5,8 juta km2,
terdiri dari perairan kepulauan dan teritorial seluas 3,1 juta Km2 serta perairan Zone Ekonomi
Eksklusif Indonesia (ZEEI) seluas 2,7 juta Km2, memiliki +17.504 pulau (data Departemen
Dalam Negeri tahun 2004) serta memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km yang
merupakan garis pantai terpanjang keempat di dunia.

Pantai Nestapa Ambon

Pesisir dan pulau-pulau kecil menyimpan sumber daya kelautan yang merupakan potensi penting
dalam pembangunan masa depan, mengingat luas wilayah laut Indonesia adalah + 62% dari luas
wilayah nasional, belum termasuk Zona Ekonomi Eksklusif seluas + 2,7 juta km persegi. Dengan
berbagai kekayaan keanekaragaman hayati dan jasa-jasa lingkungan yang diberikan, wilayah
pesisir merupakan wilayah yang penting ditinjau dari berbagai sudut pandang perencanaan
dan pengelolaan karena mempunyai nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi.

Di sepanjang garis pantai tersebut terdapat wilayah pesisir yang memiliki potensi sumber daya
kelautan meliputi hayati dan non hayati, sumber daya buatan, serta jasa lingkungan yang
sangat penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Sumber daya hayati seperti ; rumput laut
(sea-weeds), padang lamun (sea-grass beds), terumbu karang (coral reefs), hutan bakau
(mangrove) dan sumber daya non hayati seperti : estuaria, pantai pasir, pantai berbatu, pulau-
pulau kecil, laut terbuka, energi laut dan harta karun yang berupa muatan kapal tenggelam
(BMKT).

Dengan sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat menguntungkan tersebut ditambah
dengan letak Indonesia yang sangat strategis, mengundang banyak pihak untuk
mengeksplorasi secara illegal dan memanfaatkan sumber daya tersebut secara tidak
bertanggung jawab yang dapat merugikan negara dan merusak ekosistem perairan laut yang ada.

Kerusakan ekosistem perairan laut Indonesia pada umumnya diakibatkan karena pemanfaatan
sumber daya yang tidak terkendali dengan cara illegal seperti penangkapan ikan di daerah
terumbu karang dengan menggunakan bahan beracun dan bahan peledak; penebangan bakau
untuk bahan baku kertas, arang dan bangunan serta konversi lahan pesisir yang dibuka untuk
pertambakan, pertanian/perkebunan, industri dan pemukiman; pencemaran laut akibat tumpahan
minyak dan pembuangan zat-zat yang berbahaya dari kapal-kapal;

aktifitas wisata; reklamasi pantai dan penambangan pasir laut; penambangan karang untuk bahan
bangunan atau kapur dan pengambilan karang hidup untuk tujuan komersial (perdagangan),
pencurian benda berharga muatan kapal tenggelam (BMKT) dan kekayaan laut lainnya
mengakibatkan terjadinya kebocoran pendapatan negara dan penurunan tingkat kesejahteraan
nelayan sehingga kekayaan sumber daya alam tersebut harus selalu dijaga dan dilestarikan agar
dapat bermanfaat secara berkelanjutan bagi bangsa Indonesia.

Langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk menjaga dan melindungi kelestarian sumber
daya kelautan secara bertanggung jawab dan berkesinambungan adalah dengan
melakukan pemantauan, pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan dan perikanan.
Untuk mendukung langkah tersebut, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan melakukan Pemantauan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan sebagai panduan
tentang pemantauan sumber daya kelautan dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan laut
di Indonesia. Pelaksanaan dilapangan dilakukan oleh Pengawas Perikanan, Polisi Khusus Kelautan
yang berada di UPT Pangkalan, Stasiun, Satker dan Pos Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan.

Sumber : Buku POS Operasinal Pemantauan Pemanfaatan SDK

Oleh : Mukhtar, A.Pi, M.Si (131113)


Kepala Stasiun Pengawasan SDKP Tual
https://twitter.com/mukhtar_api
http://www.facebook.com/mukhtar.api
Email mukhtar_api@yahoo.co.id
HP. 081342791003

MUKHTAR A.Pi. M.Si


Berbagi

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar


Beranda
Lihat versi web
Profil
MUKHTAR A.Pi. M.Si
Lahir di Bima NTB tanggal 12 April 1968. Saat sekarang Bekerja di Direktorat Kapal Pengawas
Ditjen PSDKP KKP, Email mukhtar_api@yahoo.co.id
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai