Acribs
Acribs
“BUKTI EVOLUSI”
Disusun oleh:
Aenun Jamiluddin
Astri Dwi Anugrah
Andi Nisrina Wadiah A
Miftahul Jannah
Ikbal
Nur Fitriana Rahmat
Rini Wulandari
JURUSAN BIOLOGI
PRODI SAINS
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Penulis menghaturkan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan bimbingan-Nya maka penulis dapat menyelesaikan makala ini yang
berjudul “ evolusi” dengan baik dan tepat.
Penulis menyadari bahwa sesungguhnya makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis dengan terbuka menerima segala kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. Penulis sadar
bahwa tulisan ini dapat diselesaikan atas bantuan dari teman – teman yang telah
meluangkan waktu untuk membantu bekerjasama dalam menyelesaikan makalah
ini guna untuk memenuhi tugas dari Dosen mata kuliah Evolusi. Di akhir kata,
semoga melalui makalah ini, penulis berharap agar dapat mengingatkan diri
pribadi dan mengajak pembaca untuk tetap memiliki sifat kritis, idealis, inovatif,
progratif, dinamis dan tanpa meninggalkan akar budaya bangsa Indonesia yang
tercermin dalam “ Bhineka Tunggal Ika”. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Evolusi merupakan perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan
memakan waktu yang lama. Perubahan yang dimaksudkan disini adalah
perubahan struktur dan fungsi makhluk hidup dari yang sederhana menuju
struktur dan fungsi yang kompleks dan beragam. Perubahan tersebut bukan
merupakan waktu yang sangat sedikit melain merupakan waktu yang sangat lama
atau bahkan beratus-ratus juta tahun yang lalu. Evolusi yang berkelanjutan selama
beberapa generasi dapat mengakibatkan pengembangan varietas dan spesies baru.
Demikian juga, kegagalan untuk berkembang sebagai respon terhadap perubahan
lingkungan dapat menyebabkan kepunahan. Kepunahan terjadi tidak hanya karena
mundurnya struktur dan fungsi tetapi juga dapat terjadi karena perkembangan
struktur dan fungsi yang melebihi proporsinya sehingga makhluk hidup tersebut
tidak mampu bertahan hidup.
Evolusi yang terjadi di bumi ini telah berlangsung sejak berates-ratus juta
tahun yang lalu. Di dalam evolusi terdapat namanya evolusi biologi. Evolusi
biologis adalah perubahan genetik dalam suatu populasi dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Kecepatan dan arah perubahannya adalah variabel dengan
garis-garis spesies yang berbeda dan pada waktu yang berbeda. Bukti-bukti
mengenai adanya evolusi sudah mulai bermunculan dan memunculkan polemic
tersendiri di dalam masyarakat. Kecaman dari berbagai pihak tentang teori
evolusi, mendorong para pendukung teori evolusi membuktikan kebenaran teori
evolusi. Hal-hal yang perlu dibuktikan dalam teori evolusi sebenarnya sudah
dibahas dalam buku Drawin ”The Origin of Species by Means Natural
Selection”. Upaya untuk mencari bukti sampai sekarang lebih mengarah pada
petunjuk adanya evolusi daripada bukti adanya evolusi. Pemaparan bukti evolusi
harus dilakukan dengan pendekatan multidisipliner. Adapun bukti evolusi yang
sering dipakai adalah fosil, anatomi komparatif, struktur sisa, embriologi
komparatif, biokimia komparatif dan biogeografi. Pada makalah ini, pemakalah
akan menyajikan beberapa contoh bukti-bukti evolusi yang telah dikemukakan
oleh beberapa ahli sebagai bahan pembelajaran dan perbandingan dalam
mempelajari evolusi.
B. Rumusan Masalah
Berdaarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik suatu rumusan
masalah yaitu :
“Apa sajakah contoh bukti-bukti dari evolusi ?”.
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui contoh bukti-bukti
evolusi yang telah ditemukan.
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 3.2 Memperlihatkan perbandingan embrio pada manusia, katak dan cumi-
cumi
Perubahan ini merupakan hasil seleksi buatan manusia dengan cara pemuliaan
tanaman. Contoh lainnya adalah pada budidaya hewan, seperti kuda dan sapi.Ada
berbagai macam varietas hewan sebagai hasil seleksi buatan manusia.Akibatnya,
satu spesies dapat menghasilkan bermacam-macam varietas. Seleksi buatan ini
menunjukan tingkat perkembangan suatu jenis menuju kepada pemisahan suatu
spesies baru. Namun, seleksi buatan akan mempercepat proses alamiahnya.
4. Taksonomi pada Tumbuhan dan Hewan
Dari taksonomi dapat diketahui bahwa hewan dan tumbuhan dapat
dispesifikasikan dalam berbagi tingkatan, mulai spesies sampai kelas.
Pengelompokan didasarkan atas kesamaan karakteristik secara umum, tingkatan
hirarki dan perbedaan-perbedaan pada organ-orgen tertentu. Hal ini dapat
dilakukan sehubungan dengan adanya suatu perbedaan yang gradual. Perbedaan
itu menunjukkan keteraturan. Penggolongan ini juga dimungkinkan karena adanya
suatu mata rantai yang hilang yang disebut missing link. Hilangnya tingkatan
tertentu ini mungkin disebabkan adanya kepunahan dari spesies tersebut.
5. Distrubusi Makhluk Hidup di Muka Bumi
. Pada tahun 1876, penyelidik alam dari Inggris Alfred Wallece (yang
terpisah dari Darwin) mengemukakan bahwa daerah-daerah benua di Dunia dapat
dibagi menjadi menjadi enam wilayah terpisah dari wilayah utama berdasarkan
populasi hewannya (gambar). Keanekaragaman terbanyak dari makluk hidup
terdapat di dua wilayah tropis , yaitu Ethiopia (Afrika tropis) dan Oriental (Asia
tropis dan pulau-pulau dekat lepas pantai). Bukti fosil menunjukan bahwa
wilayah-wilayah itu kebanyakan tanaman dan vertebrata dominant telah
berevolusi., begitu pula wilayah Palearktik Eropa dan Asia Utara sedangkan
Amerika Utara ialah wilayah Nearktik. Penyebaran tumbuhan dan hewan ked an
melalaui wilayah ini sering dibatasi secara keras oleh beruknya iklim. Kedua
wilayah benua lainnya ialah Neotropis (amerika Selatan) dan Australian
(Australia, Delandia Baru dan Irian). kehidupan hewan (fauna) dan tumbuhan
(flora) yang tidak lazim di kedua wilayah ini dapat dijelaskan oleh isolasi intermin
yang dialaminya dengan daratan didekatnya. Pada waktu itu wilayah Australia
terisolasi, sedangkan wilayah Neotropos mempunyai jembatan dengan wilayah
Nearktik selama dua juta tahun terakhir.
Gambar 3.3. Penyebaran hewan di dunia menjadi enam wilayah menurut Alfred
Wallece.
Penyebaran tumbuhan dan hewan di pulau-pulau samudra menunjang
dengan kuat teori evolusi. Pulau-pulau samudra (misalnya pulau Hawai) adalah
yang tidak pernah berhubungan dengan enam wilayah penyebaran dunia. Banyak
pulau-pulau itu timbul dari lautan di waktu yang relatif baru (secara geologis).
meskipun demikian, semua pulau-pulau tersebut mempunyai kekayaan dan
keanekaragaman fauna dan flora. Jika spesies tidak bermutasi, kita akan berharap
bahwa semua makluk yang menempati pulau-pulau demikian akan merupakan
anggota spesies yang terdapat di benua.
Pada waktu berumur 26 tahun, Darwin mengunjungi sekelompok pulau
demikian yaitu pulau Galapagos yang berhadapan dengan Ekuador. Dia
menemukan bahwa burung-burung laut disana sama dengan burung-burung pulau-
pulau di Pasifik. Namun Darwin juga menemukan tiga belas spesies burung
daratan yang tidak dijumpai dimanapun di dunia ini (Gambar). Beberapa memiliki
paruh yang besar untuk memakan biji, yang lainnya mempunyai paruh yang
sesuai untuk memakan insekta. berbagai ukuran. Satu spesies memiliki paruh
seperti burung pelatuk dan menggunakannya untuk membuat lubang di kayu.
Akan tetapi, burung ini tidak memiliki lidah yang panjang sebagaimana pelatuk
yang umum dijumpai yang menggunakan lidah untuk menangkap insekta dari
kayu. Sebagai gantinya burung ini menggunakan duri kaktus yang dipegang pada
paruhnya untuk menggali insekta keluar. Dibawah keanekaragaman bentuk luar
ini ketigabelas spesies burung ini adalah burung finch. Meskipun salah satu
diantaranya lebih mirip warbler. Anatomi dalamnya memperlihatkan hubungan
kekerabatan yang sebenarnya.
Gambar 3.4 Beberapa contoh jenis burung finch yang unik dan tidak dijumpai
dibelahan bumi manapun selai kepulauan Galapagos
Gambar 3.6 Memperlihatkan bekas jejak kaki dinosaurus yang 120 juta tahun
yang lalu ketika hewan ini berjlan di dasar sungai dikawasan Arizona, Amerika
Serikat.
Dalam keadaan khusus, seluruh tubuh suatu organisme setelah mati dapat
diawetkan. Anak dinosaurus yang ditemukan secara utuh menjadi fosil pada batu
ambar di selatan Italia dapat dipelajari dengan mudah seakan-akan baru mati.
Bangkai (karkas) mammoth yang beku, suatu kerabat gajah yang telah punah,
kadang-kadang ditemukan di Seberia. Meskipun telah membeku selama
40.000tahun, dagingnya masih cukup baik untuk digunakan dalam studi biokimia
Gambar 3.7 Memperlihatkan fosil anak dinosaurus yag terawetkan secara utuh.
Gambar 3. 12 Fosil kuda adalah fosil yang paling lengkap bisa ditemukan disetiap
zaman perkembangan vertebrata
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah ada beberapa bukti-bukti evolusi dari
beberapa bukti tersebut hanya sebagian yang berhasil diperoleh bukti otentiknya
yaitu seperti fosil, Anatomi perbandingan, biogeografi, domestikasi dan
Variasi Antar Individu Dalam Suatu Keturunan
B. Saran
Saran untuk kedepannya agar makalah ini dapat dikembangkan dan dapat
dijadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran berikutnya
DAFTAR PUSTAKA