Anda di halaman 1dari 20

Prinsip Inklusi dan Eksklusi

Untuk mengetahui berapakah anggota elemen dari penggabungan atau


irisan dari dua himpunan atau lebih digunakan prinsip inklusi dan eksklusi.
Sebagai permisalan, apabila terdapat dua himpunan yang beririsan A dan
B. Kemudian kita ingin mencari kardinalitas gabungan dua himpunan tersebut
atau │A B│.
Untuk mempermudah analisis digunakan diagram Venn sebagai berikut

Gambar 1

Dari gambar 1.1 terlihat bahwa daerah A B terdiri dari 3 daerah yaitu :

A/B, A B, dan B/A, dimana kardinalitasnya adalah :

Selain itu diketahui bahwa :


dan

atau
Sehingga :
=

Dan apabila A dan B tidak beririsan atau │A B│= 0


Maka

Dari hasil analisis ini dapat diturunkan lemma dan teorema sebagai berikut :
Lemma 1
Jika A dan B adalah himpunan berhingga yang tidak beririsan atau keduanya
saling asing , maka adalah himpunan hingga juga, dan

Teorema 1
Jika A dan B adalah himpunan berhingga yang beririsan, maka adalah
himpunan hingga juga, dan
atau

Perluasan Prinsip Inklusi-Eksklusi untuk tiga himpunan

Gambar 2

|A B| dikurangkan (dua 1 merah diambil),

|A C| dikurangkan (dua 1 biru diambil), dan


Gambar 3
|B C| dikurangkan (dua 1 hijau diambil)
Terlihat bahwa penghitungan hampir benar, kecuali pada daerah di
mana ketiga himpunan sama-sama beririsan.

Maka perlu ditambahkan kembali jadi,

Teorema 2
Jika A, B dan C adalah himpunan berhinngga yang, maka
adalah himpunan hingga juga, dan

Teorema 3
Misalkan A1, A2, ..., An adalah himpunan berhingga. Maka A1 A2 ...

An adalah berhingga dan


| A1  A2    An |  | A |  | A  A
1i  n
i
1i  j  n
i j |

 | A  A  A
1i  j  k  n
i j k |   (1) n1 | A1  A2   An |
Teladan 1
Ketika dilakukan survey media komunikasi pada rumah didapatkan 10
data sebagai berikut : 6 rumah memiliki telepon, 4 rumah handphone,
dan 2 rumah tidak memiliki media komunikasi telepon maupun
handphone. Tentukan rumah yang memililki media komunikasi
telepon dan handphone?
Solusi :
Misalkan
U = {rumah yang disurvey media komunikasi},
A ={ rumah yang memiliki telepon},
B ={ rumah yang memiliki handpone}.
Maka didapat :
c
|U| = 10 |A| = 6, |B| = 4, dan | |=2

Jadi | |= )c
= 10 – 2 = 8 atau 6 + 4 – 8 = 2
Teladan 2
Dari 100 mahasiswa semester satu prodi tadris matematika STAIN
Tulungagung, setiap mahasiswa harus menempuh sedikitnya satu dari
mata kuliah-mata kuliah Logika Dasar, Teori Himpunan dan Struktur
Aljabar. Bila 65 orang mahasiswa menempuh Logika Dasar, 45 orang
mahasiswa menempuh Teori Himpunan, 42 orang mahasiswa
menempuh Struktur Aljabar, 25 orang menempuh Logika Dasar dan
Struktur Aljabar, 15 orang menempuh Teori Himpunan dan Struktur
Aljabar, 201 orang menempuh Teori Himpunan dan Logika Dasar.
Tentukan berapa orang mahasiswa yang :
1. menempuh ketiga matakuliah tersebut.
2. menempuh logika dasar dan teorihimpunan, tetapi bukan struktur
aljabar.
3. hanya menempuh struktur aljabar saja.
Solusi :
Misalnya
U = {mahasiswa Tadris Matematika Semester I STAIN Tulungagung}
A = {mahasiswa yang menempuh matkuliah Logika}
B = {mahasiswa yang menempuh matakuliah Teori Himpunan}, dan C
= {mahasiswa yang menempuh matakuliah Struktur Aljabar}
maka dapat dirinci sebagai berikut :
|U| = |A B C| = 100

|A| = 65, |B| = 45, |C| = 42, |A B| = 20, |A C| = 25, |B C| = 15

1. |A B C| = |A B C| - |A| - |B| - |C| + |A B| + |A C| + |B C|


= 100 - 65 - 45 - 42 + 20 + 25 + 15
= 100 – 92
= 8
2. |A B| = |A B C| + |A B Cc|

|A B Cc| = |A B| - |A B C|
= 20 – 8
= 12
3. |B| = |A B Cc| + |A Bc C| + |A B Cc| + |A B C|

|B| = |A Bc Cc | + |A C| + |A B| – |A B C|

|A Bc Cc| = |B| – |A C| – |A B| + |A B C|
= 45 – 20 – 15 + 8
= 18
Berikut ini diberikan sifat-sifat yang berlaku pada operasi himpunan
yang melibatkan operasi gabungan, irisan, dan komplemen. Andaikan
A, B dan C adalah tiga himpunan sebarang, dengan A, B, C U maka
berlaku :
1. Hukum Idempoten
A

A
2. Hukum Komutatif
A

A B A
3. Hukum Asosiatif
(A

(A ) C=A
4. Hukum Absorbsi
A

A
5. Hukum Distribusi
A (A

A =
6. Hukum Involusi
(Ac)c = A
7. Hukum De Morgan
(A B)C = Ac c

(A B)C = Ac c

8. Hukum Identitas
A

A
A

9. Hukum Komplemen
c
A =U
c
A =
c
=U
c
=

Hukum-hukum 1-9 dapat dibuktikan secara aljabar dan dapat juga


ditunjukkan dengan menggunakan tabel kebenaran dan tabel
keanggotaan atau menggunakan diagram Venn atau teorema kesamaan
himpunan.

Teorema 4
Misalkan A dan B sebarang himpunan, maka :
A ⊆ B jika dan hanya jika P(A) ⊆ P(B)
Bukti :
 Untuk membuktikan pernyataan jika A ⊆ B, maka P(A) ⊆ P
(B). Misalkan A ⊆ B dan misalkan X P(A) berarti X ⊆ A.

Oleh karena A ⊆ B maka X ⊆ B yang berarti pula X P(B).

Karena X simpulkan
bahwa P(A) ⊆ P(B)
 Untuk membuktikan pernyataan jika P(A) ⊆ P(B) maka A ⊆ B.
Misalkan P(A) ⊆ P(B) oleh karena A P(A), akibatnya A
P(B). Ini berarti bahwa A ⊆ B terbukti.

Pembuktian beberapa hukum:


1. Hukum Idempoten
Bukti:
A∪A=A A∪A⊆A
Misal x ∈ A ∪ A, x ∈ A atau x ∈ A
Jadi, x ∈ A
A⊆A∪A
Misal x ∈ A
x ∈ A atau x ∈ A
Jadi x ∈ A∪A
karena A ∪A ⊆ A dan A ⊆ A ∪ A, maka A ∪ A = A
Untuk bukti A ∩ A = A analog dengan pembuktian A ∪ A = A

2. Hukum Komutatif
Bukti:
A∪B=B∪A
A∪B⊆B∪A
Misal X ∈ (A ∪ B)
X ∈ A atau X ∈ B
X ∈ B atau X ∈ A
Jadi, X ∈ B ∪ A
B ∪A⊆A∪B
Misal X ∈ B ∪ A
X ∈ B atau X ∈ A
X ∈ A atau X ∈ B
Jadi, X ∈ A ∪ B
karena A ∪ B ⊆ B ∪ A dan B ∪ A ⊆ A ∪ B, maka A ∪ B =
B∪A
Untuk bukti A ∩ B = B ∩ A analog dengan pembuktian A ∪ B
=B∪A

3. Hukum Asosiatif
Bukti :
(A ∪ B) ∪ C = A ∪ ( B ∪ C)
(A ∪ B) ∪ C ⊆ A ∪ (B ∪ C)
Misal X ∈ ( A ∪ B) ∪ C
X ∈ (A ∪ B) atau X ∈ C
X ∈ A atau X ∈ B atau X ∈ C
X ∈ A atau X ∈ (B ∪ C)
Jadi, X ∈ A ∪ (B ∪ C)
A ∪ (B ∪ C) ⊆ (A ∪ B) ∪ C
Misal X ∈ A ∪ (B ∪ C)
X ∈ A atau X ∈ (B ∪ C)
X ∈ A atau X ∈ B atau X ∈ C
X ∈ (A ∪ B) atau X ∈ C
Jadi, X ∈ (A ∪ B) ∪ C
karena (A ∪ B) ∪ C ⊆ A ∪ (B ∪ C) dan A ∪ (B ∪ C) ⊆ (A ∪ B)
∪ C maka (A ∪ B) ∪ C = A ∪ (B ∪ C)
Untuk bukti (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C) analog dengan
pembuktian (A ∪ B) ∪ C = A ∪( B ∪ C).
4. Hukum Distributif

Bukti:
A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
A ∩ (B ∪ C) ⊆ (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
Misal x ∈ A ∩ (B ∪ C)
x ∈ A dan x ∈ (B ∪ C)
x ∈ A dan (x ∈ B atau x ∈ C)
x ∈ A dan x ∈ B atau x ∈ A dan x ∈ C
x ∈ (A ∩ B) atau x ∈ (A ∩ C)
jadi, x ∈ (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)

(A ∩ B) ∪ (A ∩ C) ⊆ A ∩ (B ∪ C)
Misal x ∈ (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
x ∈ (A ∩ B) atau x ∈ (A ∩ C)
x ∈ A dan x ∈ B atau x ∈ A dan x ∈ C
x ∈ A dan x ∈ B atau x ∈ C
x ∈ A dan x ∈ (B ∪ C)
jadi, x ∈ A ∩ (B ∪ C)
karena A ∩ (B ∪ C) ⊆ (A ∩ B) ∪ (A ∩ C) dan (A ∩ B) ∪ (A ∩
C) ⊆ A ∩ (B ∪ C) maka A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
Untuk bukti A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) analog dengan
pembuktian
A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C).

5. Hukum Identitas
Pembuktian hukum identitas : a. A = A dan b. A .

a. Telah diketahui A Anggap Maka

atau . Karena adalah himpunan kosong maka

dan sehingga . Dengan demikian A

Dari kedua hasil tersebut menghasilkan A


b. Telah diketahui A . Anggap . Karena U

adalah himpunan semesta, maka ; dengan demikian

.A Maka A A .

Dari kedua hasil tersebut menghasilkan A

Pembuktian hukum identitas : a. A dan b. A

a. Telah diketahui U . Karena U adalah himpunan

semesta maka A Dengan demikian maka A

= U.

b. Telah diketahui Karena adalah himpunan

maka Sehingga

6. Hukum De Morgan
Bukti:
S - (A ∪ B) = (S - A) ∩ (S - B)
S - (A ∪ B) ⊆ (S - A) ∩ (S - B)
Misal x ∈ (S - (A ∪ B))
Maka x ∈ S dan x ∉ (A ∪ B)
x ∈ S dan (x ∉ A dan x ∉ B)
x ∈ S dan x ∉ A dan x ∈ S dan x ∉ B
x ∈ (S - A) dan x ∈ (S - B)
jadi, x ∈ (S - A) ∩ (S - B)
(S - A) ∩ (S - B) ⊆ S - (A ∪ B)
Misal x ∈ (S - A) ∩ (S - B)
Maka x ∈ S dan x ∉ A dan x ∈ S dan x ∉ B
x ∈ S dan (x ∉ A dan x ∉ B)
x ∈ S dan x ∉ (A ∪ B)
jadi, x ∈ (S - (A ∪ B))
karena S -(A ∪ B) ⊆ (S - A) ∩ (S - B) dan (S - A) ∩ (S - B) ⊆
S- (A ∪ B) maka: S -(A ∪ B) = (S - A) ∩ (S - B)
Untuk bukti S - (A ∩ B) = (S - A) ∪ (S - B) analog dengan
pembuktian
S-(A ∪ B) = (S - A) ∩ (S - B)
Contoh soal dan pembahasan :
1. Dalam sebuah program studi pendidikan matematika yang terdiri
atas 350 mahasiswa, terdapat 175 mahasiswa yang mengambil mata
kuliah persamaan diferensial dan 225 mahasiswa yang mengambil
mata kuliah analisis kompleks, dan 50 mahasiswa yang mengambil
mata kuliah persamaan diferensial dan analisis kompleks. Ada
berapa mahasiswa di dalam perkuliahan itu jika setiap mahasiswa
mengambil mata kuliah persamaan diferensial, analisis kompleks,
atau kedua-duanya?
Penyelesaian :
Misalkan
A : banyaknya mahasiswa yang mengambil mata kuliah persamaan
diferensial
B : mahasiswa yang mengambil mata kuliah analisis kompleks.
Maka A B merupakan himpunan mahasiswa yang mengambil kedua
mata kuliah tersebut. Banyaknya mahasiswa di dalam kelas itu yang
mengambil mata kuliah persamaan diferensial, analisis kompleks,
atau kedua-duanya adalah
n(A ∪ B) = n(A) + n(B) – n(A ∩ B)
= 175 + 225 – 50
= 350
Ini berarti, terdapat 350 mahasiswa di dalam kelas yang mengambil
mata kuliah persamaan diferensial, analisis kompleks, atau kedua-
duanya. Karena banyaknya siswa keseluruhan di dalam kelas
tersebut adalah 350 mahasiswa, artinya tidak terdapat mahasiswa
yang tidak memilih salah satu dari kedua konsentrasi itu.

2. Di sebuah jurusan dalam suatu perguruan tinggi terdapat 134


mahasiswa tingkat 3. Dari sekian banyak mahasiswa tersebut, 87 di
antaranya mengambil mata kuliah teori graf diskrit, 73 mengambil
mata kuliah matematika ekonomi, dan 29 mengambil mata kuliah
teori graf dan matematika ekonomi. Berapa banyak mahasiswa
yang tidak mengambil sebuah mata kuliah baik dalam teori graf
maupun dalam matematika ekonomi?
Penyelesaian:
Untuk menentukan banyaknya mahasiswa tingkat 3 yang tidak
mengambil mata kuliah teori graf ataupun matematika ekonomi,
kurangilah banyaknya mahasiswa yang mengambil mata kuliah dari
salah satu mata kuliah ini dari keseluruhan banyaknya mahasiswa
tingkat 1.
Misalkan
A : himpunan semua mahasiwa tingkat 3 yang mengambil mata
kuliah teori graf
B : himpunan mahasiswa yang mengambil mata kuliah matematika
ekonomi.
Maka : n(A) = 87, n(B) =73 dan n(A ∩ B) = 29

Banyaknya mahasiswa tingkat 3 yang mengambil mata kuliah teori


graf atau matematika ekonomi adalah
n(A ∪ B) = n(A) + n(B) – n(A ∩ B)
= 87 + 73 – 29
= 160 - 29
= 131
Ini artinya terdapat sebanyak 134–131 = 3 mahasiswa tingkat 3
yang tidak mengambil mata kuliah teori graf ataupun matematika
ekonomi.

3. Ada berapa bilangan bulat positif lebih kecil atau sama dengan 100
yang habis dibagi 6 atau 9?
Penyelesaian
Misalkan
A : himpunan bilangan bulat dari 1 sampai 100 yang habis dibagi 6
B : himpunan bilangan bulat dari 1 sampai 100 yang habis dibagi 9.
Dengan menggunakan prinsip inklusi-eksklusi, banyaknya bilangan
bulat dari 1 sampai 100 yang habis dibagi 6 atau 9 adalah
100  100 
Nilai │A│=  6  = 16 │B│=  9  = 11

Untuk │A B│ terdiri dari semua bilangan yang habis dibagi 6 dan


9 yaitu 18 (KPK 6 dan 9)
100 
│A B│=  18  = 5
| A B |  | A|  | B | | A B |
100  100  100 
   
 6   9   18 
 16  11  5  22

4. Misalkan ada 1467 mahasiswa angkatan 2004 di ITB. 97 orang di


antaranya adalah mahasiswa Departemen Informatika, 68
mahasiswa Departemen Matematika, dan 12 orang mahasiswa
double degree Informatika dan Matematika. Ada berapa orang yang
tidak kuliah di Departemen Matematika atau Informatika?
Peyelesaian :
Misalkan
A : himpunan mahasiswa angkatan 2004 di Departemen Informatika

B : himpunan mahasiswa angkatan 2004 di Departemen


Matematika
Maka : |A| = 97, |B| = 68, dan |AB| = 12.
Banyaknya mahasiswa angkatan 2004 di Departemen Informatika
atau Matematika adalah
|A  B| = |A| + |B| - |A  B|
= 97 + 68 – 12
= 153
Jadi, terdapat 1467 – 153 = 1314 mahasiswa angkatan 2004 yang
tidak kuliah di Departemen Matematika atau Informatika.

5. Dalam sebuah kelas terdapat 25 mahasiswa yang menyukai


matematika diskrit, 13 mahasiswa menyukai aljabar linier dan 8
orang diantaranya menyukai matematika diskrit dan aljabar linier.
Berapa mahasiswa terdapat dalam kelas tersebut ?
Penyelesaian
Misalkan
A : himpunan mahasiswa yang menyukai matematika diskrit dan
B : himpunan mahasiswa yang menyukai aljabar linier
Himpunan mahasiswa yang menyukai kedua mata kuliah tersebut
dapat dinyatakan sebagai himpunan AB. Banyaknya mahasiswa
yang menyukai salah satu dari kedua mata kuliah tersebut atau
keduanya dinyatakan dengan
A B.
Dengan demikian
A B= A+B- A B
= 25 + 13 – 8
= 30
Jadi terdapat 30 orang mahasiswa dalam kelas tersebut.

6. Berapa banyak bilangan bulat positif yang tidak melampaui 1000


yang habis dibagi oleh 7 atau 11 ?
Penyelesaian
Misalkan
P : himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang
habis dibagi 7
Q : himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang
habis dibagi 11
Dengan demikian P Q adalah himpunan bilangan bulat positif
tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 atau habis dibagi 11, dan
PQ himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang
habis dibagi 7 dan habis dibagi 11.

= 142 = 90

P Q= - = 12
Gambar 4

P Q= P+ Q-P Q


= 142 + 90 – 12
= 220
Jadi, terdapat 220 bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang
habis dibagi 7 atau habis dibagi 11.

7. Berapa banyak bilangan bulat positif yang tidak melampaui 1000


yang habis dibagi oleh 5, 7 atau 11 ?
Penyelesaian
Misalkan
P : himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang
habis dibagi 5,
Q : himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang
habis dibagi 7,
R : himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang
habis dibagi 11.
Dengan demikian :
 P Q R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak
melampaui 1000 yang habis dibagi 5 atau 7 atau 11,
 P Q R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak
melampaui 1000 yang habis dibagi 5, 7 dan 11.
 P Q adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui
1000 yang habis dibagi 5 dan 7
 P R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui
1000 yang habis dibagi 5 dan 11
 Q R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui
1000 yang habis dibagi 7 dan 11.

= 200, = 142, = 90

P Q  

P R  

Q R  

P Q R  

P Q R= 200 + 142 + 90 – 28 – 18 – 12 + 2


= 376.
Jadi, terdapat 376 bilangan bulat positif tidak melampaui 1000
yang habis dibagi 5, 7 atau habis dibagi 11.

8. Sebanyak 115 mahasiswa mengambil mata kuliah Matematika


Diskrit, 71 Kalkulus Peubah Banyak, dan 56 Geometri. Di
antaranya, 25 mahasiswa mengambil Matematika Diskrit dan
Kalkulus Peubah Banyak, 14 Matematika Diskrit dan Geometri,
serta 9 orang mengambil Kalkulus Peubah Banyak dan Geometri.
Jika terdapat 196 mahasiswa yang mengambil paling sedikit satu
dari ketiga mata kuliah tersebut, berapa orang yang mengambil
ketiga mata kuliah sekaligus?
Penyelesaian
Misalkan
MD : himpunan mahasiswa yang mengambil mata kuliah
Matematika Diskrit,
KPB: himpunan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kalkulus
Peubah Banyak
G: himpunan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Geometri.
Maka
|MD| = 115 |KPB| = 71 |G| = 56,
|MD  KPB| = 25 |MD  G| = 14 |KPB  G| = 9
|MD  KPB  G| = 196

Dengan mempergunakan prinsip inklusi-eksklusi:


|MDKPBG| = |MD| + |KPB| + |G| - |MDKPB| - |MDG| - |
KPBG| + |MDKPBG|
196 = 115 + 71 + 56 - 25 - 14 - 9 + |MD  KPB  G|
196 – 194 = |MD  KPB  G
|MD  KPB  G| =2
Jadi, |MD  KPB  G| = 2
DAFTAR PUSTAKA

Muniri. 2011. Logika Dasar Matematika. Jakarta: Alim’s Publishing.

Lipschutz, S dan M.L. Lipson. 2000. Seri Penyelesaian Soal Schaum :


Matematika Diskrit 1. Terjemahan oleh Tim Editor Penerbit
Salemba Teknika. 2001. Jakarta: Salemba Teknika.

Setya Budhi, Wono. 2006. Langkah Awal Menuju ke Olimpiade


Matematika. Jakarta: Ricardo.

Khotimah Nur, Yayuk, Saropah, dan Lailin Nur Hidayah. 2011.


“Operasi Pada Himpunan dan Hukum-Hukum Aljabar”,
(Online),
http://lailintittut.wordpress.com/2011/06/29/operasi-pada-
himpunan-dan-hukum-hukum-aljabar/, diakses 30
September 2014, pukul 11.42 WIB.

www.math.itb.ac.id/~diskrit/Kuliah15baru.ppt

Anda mungkin juga menyukai