Gambar 1
Dari gambar 1.1 terlihat bahwa daerah A B terdiri dari 3 daerah yaitu :
atau
Sehingga :
=
Dari hasil analisis ini dapat diturunkan lemma dan teorema sebagai berikut :
Lemma 1
Jika A dan B adalah himpunan berhingga yang tidak beririsan atau keduanya
saling asing , maka adalah himpunan hingga juga, dan
Teorema 1
Jika A dan B adalah himpunan berhingga yang beririsan, maka adalah
himpunan hingga juga, dan
atau
Gambar 2
Teorema 2
Jika A, B dan C adalah himpunan berhinngga yang, maka
adalah himpunan hingga juga, dan
Teorema 3
Misalkan A1, A2, ..., An adalah himpunan berhingga. Maka A1 A2 ...
| A A A
1i j k n
i j k | (1) n1 | A1 A2 An |
Teladan 1
Ketika dilakukan survey media komunikasi pada rumah didapatkan 10
data sebagai berikut : 6 rumah memiliki telepon, 4 rumah handphone,
dan 2 rumah tidak memiliki media komunikasi telepon maupun
handphone. Tentukan rumah yang memililki media komunikasi
telepon dan handphone?
Solusi :
Misalkan
U = {rumah yang disurvey media komunikasi},
A ={ rumah yang memiliki telepon},
B ={ rumah yang memiliki handpone}.
Maka didapat :
c
|U| = 10 |A| = 6, |B| = 4, dan | |=2
Jadi | |= )c
= 10 – 2 = 8 atau 6 + 4 – 8 = 2
Teladan 2
Dari 100 mahasiswa semester satu prodi tadris matematika STAIN
Tulungagung, setiap mahasiswa harus menempuh sedikitnya satu dari
mata kuliah-mata kuliah Logika Dasar, Teori Himpunan dan Struktur
Aljabar. Bila 65 orang mahasiswa menempuh Logika Dasar, 45 orang
mahasiswa menempuh Teori Himpunan, 42 orang mahasiswa
menempuh Struktur Aljabar, 25 orang menempuh Logika Dasar dan
Struktur Aljabar, 15 orang menempuh Teori Himpunan dan Struktur
Aljabar, 201 orang menempuh Teori Himpunan dan Logika Dasar.
Tentukan berapa orang mahasiswa yang :
1. menempuh ketiga matakuliah tersebut.
2. menempuh logika dasar dan teorihimpunan, tetapi bukan struktur
aljabar.
3. hanya menempuh struktur aljabar saja.
Solusi :
Misalnya
U = {mahasiswa Tadris Matematika Semester I STAIN Tulungagung}
A = {mahasiswa yang menempuh matkuliah Logika}
B = {mahasiswa yang menempuh matakuliah Teori Himpunan}, dan C
= {mahasiswa yang menempuh matakuliah Struktur Aljabar}
maka dapat dirinci sebagai berikut :
|U| = |A B C| = 100
|A B Cc| = |A B| - |A B C|
= 20 – 8
= 12
3. |B| = |A B Cc| + |A Bc C| + |A B Cc| + |A B C|
|B| = |A Bc Cc | + |A C| + |A B| – |A B C|
|A Bc Cc| = |B| – |A C| – |A B| + |A B C|
= 45 – 20 – 15 + 8
= 18
Berikut ini diberikan sifat-sifat yang berlaku pada operasi himpunan
yang melibatkan operasi gabungan, irisan, dan komplemen. Andaikan
A, B dan C adalah tiga himpunan sebarang, dengan A, B, C U maka
berlaku :
1. Hukum Idempoten
A
A
2. Hukum Komutatif
A
A B A
3. Hukum Asosiatif
(A
(A ) C=A
4. Hukum Absorbsi
A
A
5. Hukum Distribusi
A (A
A =
6. Hukum Involusi
(Ac)c = A
7. Hukum De Morgan
(A B)C = Ac c
(A B)C = Ac c
8. Hukum Identitas
A
A
A
9. Hukum Komplemen
c
A =U
c
A =
c
=U
c
=
Teorema 4
Misalkan A dan B sebarang himpunan, maka :
A ⊆ B jika dan hanya jika P(A) ⊆ P(B)
Bukti :
Untuk membuktikan pernyataan jika A ⊆ B, maka P(A) ⊆ P
(B). Misalkan A ⊆ B dan misalkan X P(A) berarti X ⊆ A.
Karena X simpulkan
bahwa P(A) ⊆ P(B)
Untuk membuktikan pernyataan jika P(A) ⊆ P(B) maka A ⊆ B.
Misalkan P(A) ⊆ P(B) oleh karena A P(A), akibatnya A
P(B). Ini berarti bahwa A ⊆ B terbukti.
2. Hukum Komutatif
Bukti:
A∪B=B∪A
A∪B⊆B∪A
Misal X ∈ (A ∪ B)
X ∈ A atau X ∈ B
X ∈ B atau X ∈ A
Jadi, X ∈ B ∪ A
B ∪A⊆A∪B
Misal X ∈ B ∪ A
X ∈ B atau X ∈ A
X ∈ A atau X ∈ B
Jadi, X ∈ A ∪ B
karena A ∪ B ⊆ B ∪ A dan B ∪ A ⊆ A ∪ B, maka A ∪ B =
B∪A
Untuk bukti A ∩ B = B ∩ A analog dengan pembuktian A ∪ B
=B∪A
3. Hukum Asosiatif
Bukti :
(A ∪ B) ∪ C = A ∪ ( B ∪ C)
(A ∪ B) ∪ C ⊆ A ∪ (B ∪ C)
Misal X ∈ ( A ∪ B) ∪ C
X ∈ (A ∪ B) atau X ∈ C
X ∈ A atau X ∈ B atau X ∈ C
X ∈ A atau X ∈ (B ∪ C)
Jadi, X ∈ A ∪ (B ∪ C)
A ∪ (B ∪ C) ⊆ (A ∪ B) ∪ C
Misal X ∈ A ∪ (B ∪ C)
X ∈ A atau X ∈ (B ∪ C)
X ∈ A atau X ∈ B atau X ∈ C
X ∈ (A ∪ B) atau X ∈ C
Jadi, X ∈ (A ∪ B) ∪ C
karena (A ∪ B) ∪ C ⊆ A ∪ (B ∪ C) dan A ∪ (B ∪ C) ⊆ (A ∪ B)
∪ C maka (A ∪ B) ∪ C = A ∪ (B ∪ C)
Untuk bukti (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C) analog dengan
pembuktian (A ∪ B) ∪ C = A ∪( B ∪ C).
4. Hukum Distributif
Bukti:
A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
A ∩ (B ∪ C) ⊆ (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
Misal x ∈ A ∩ (B ∪ C)
x ∈ A dan x ∈ (B ∪ C)
x ∈ A dan (x ∈ B atau x ∈ C)
x ∈ A dan x ∈ B atau x ∈ A dan x ∈ C
x ∈ (A ∩ B) atau x ∈ (A ∩ C)
jadi, x ∈ (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
(A ∩ B) ∪ (A ∩ C) ⊆ A ∩ (B ∪ C)
Misal x ∈ (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
x ∈ (A ∩ B) atau x ∈ (A ∩ C)
x ∈ A dan x ∈ B atau x ∈ A dan x ∈ C
x ∈ A dan x ∈ B atau x ∈ C
x ∈ A dan x ∈ (B ∪ C)
jadi, x ∈ A ∩ (B ∪ C)
karena A ∩ (B ∪ C) ⊆ (A ∩ B) ∪ (A ∩ C) dan (A ∩ B) ∪ (A ∩
C) ⊆ A ∩ (B ∪ C) maka A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
Untuk bukti A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) analog dengan
pembuktian
A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C).
5. Hukum Identitas
Pembuktian hukum identitas : a. A = A dan b. A .
.A Maka A A .
= U.
maka Sehingga
6. Hukum De Morgan
Bukti:
S - (A ∪ B) = (S - A) ∩ (S - B)
S - (A ∪ B) ⊆ (S - A) ∩ (S - B)
Misal x ∈ (S - (A ∪ B))
Maka x ∈ S dan x ∉ (A ∪ B)
x ∈ S dan (x ∉ A dan x ∉ B)
x ∈ S dan x ∉ A dan x ∈ S dan x ∉ B
x ∈ (S - A) dan x ∈ (S - B)
jadi, x ∈ (S - A) ∩ (S - B)
(S - A) ∩ (S - B) ⊆ S - (A ∪ B)
Misal x ∈ (S - A) ∩ (S - B)
Maka x ∈ S dan x ∉ A dan x ∈ S dan x ∉ B
x ∈ S dan (x ∉ A dan x ∉ B)
x ∈ S dan x ∉ (A ∪ B)
jadi, x ∈ (S - (A ∪ B))
karena S -(A ∪ B) ⊆ (S - A) ∩ (S - B) dan (S - A) ∩ (S - B) ⊆
S- (A ∪ B) maka: S -(A ∪ B) = (S - A) ∩ (S - B)
Untuk bukti S - (A ∩ B) = (S - A) ∪ (S - B) analog dengan
pembuktian
S-(A ∪ B) = (S - A) ∩ (S - B)
Contoh soal dan pembahasan :
1. Dalam sebuah program studi pendidikan matematika yang terdiri
atas 350 mahasiswa, terdapat 175 mahasiswa yang mengambil mata
kuliah persamaan diferensial dan 225 mahasiswa yang mengambil
mata kuliah analisis kompleks, dan 50 mahasiswa yang mengambil
mata kuliah persamaan diferensial dan analisis kompleks. Ada
berapa mahasiswa di dalam perkuliahan itu jika setiap mahasiswa
mengambil mata kuliah persamaan diferensial, analisis kompleks,
atau kedua-duanya?
Penyelesaian :
Misalkan
A : banyaknya mahasiswa yang mengambil mata kuliah persamaan
diferensial
B : mahasiswa yang mengambil mata kuliah analisis kompleks.
Maka A B merupakan himpunan mahasiswa yang mengambil kedua
mata kuliah tersebut. Banyaknya mahasiswa di dalam kelas itu yang
mengambil mata kuliah persamaan diferensial, analisis kompleks,
atau kedua-duanya adalah
n(A ∪ B) = n(A) + n(B) – n(A ∩ B)
= 175 + 225 – 50
= 350
Ini berarti, terdapat 350 mahasiswa di dalam kelas yang mengambil
mata kuliah persamaan diferensial, analisis kompleks, atau kedua-
duanya. Karena banyaknya siswa keseluruhan di dalam kelas
tersebut adalah 350 mahasiswa, artinya tidak terdapat mahasiswa
yang tidak memilih salah satu dari kedua konsentrasi itu.
3. Ada berapa bilangan bulat positif lebih kecil atau sama dengan 100
yang habis dibagi 6 atau 9?
Penyelesaian
Misalkan
A : himpunan bilangan bulat dari 1 sampai 100 yang habis dibagi 6
B : himpunan bilangan bulat dari 1 sampai 100 yang habis dibagi 9.
Dengan menggunakan prinsip inklusi-eksklusi, banyaknya bilangan
bulat dari 1 sampai 100 yang habis dibagi 6 atau 9 adalah
100 100
Nilai │A│= 6 = 16 │B│= 9 = 11
= 142 = 90
P Q= - = 12
Gambar 4
= 200, = 142, = 90
www.math.itb.ac.id/~diskrit/Kuliah15baru.ppt