TUJUAN
Mengamati hasil fotosintesis di daun
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang
dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada
suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik.
Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis
akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak
energi dan makanan untuk tumbuh.
Pada umumnya sel fotosintesis mengandung satu atau lebih pigmen klorofil yang
berwarna hijau. Berbagai sel fotosintesis lainnya seperti pada ganggang dan
bacteria, berwarna coklat, merah dan ungu. Hal ini disebabkan oleh adanya pigmen
lain di samping klorofil, yaitu pigmen pelengkap, seperti karotenoid yang berwarna
kuning, merah atau ungu dan fikobilin yang berwarna biru atau merah (Muhammad
Wirahadikusumah, 1985: 99)
Pada tahun 1962, Gustav Julius Von Sachs, membuktikan bahwa pada
fotosintesis terbentuk karbohidrat amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan
dengan pengujian dengan yodium, amilum dengan yodium memberikan warna
hitam. Amilum hanya terdapat pada bagian daun yang hijau dan terkena sinar.
Pada percobaaan Sachs, A daun yang sebagian tertutup x, terkena sinar sepanjang
hari. B daun tersebut setelah dipetik, direbus, direndam dalam alcohol untuk
melarutkan klorofilnya dan setelah itu dicelup dalam larutan yodium. Bagian yang
tertutup tampak putih (berarti tanpa amilum), sedang daerah sekitarnya berwarna
hitam yang menunjukkan adanya amilum.
Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis
harus daun tipis dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu dalam
penyerapan cahaya dan difusi gas, dan sarana untuk mencegah kehilangan air yang
berlebihan melalui stomata dan epidermis. Jumlah besar kloroplas dalam sel-sel
mesofil palisade menyediakan jaringan fotosintetik utama. Ruang antara spons
berbentuk tidak teratur di dalam sel-sel mesofil daun izin difusi gas gratis. Turgor sel
penjaga berubah menjadi gas mengizinkan pertukaran dengan atmosfer. Kutikula
pada berlapis tunggal transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun dari
pengeringan dan infeksi.
V. CARA KERJA
1. Panaskan air sebanyak 300 mL dalam gelas kimia sampai mendidih
2. Masukkan daun dalam air mendidih, rebus sampai layu
3. Didihkan alcohol 70% sebanyak 250 mL dalam gelas kimia
4. Setelah daun layu karena direbus air, masukkan daun ke alcohol 70% yang
mendidih dan rebus sampai klorofil hilang
5. Angkat daun dari alcohol dan tiriskan
6. Rendam daun dalam yodium di cawan petri
7. Tiriskan daun dan amati perbedaan warna antara bagian yang ditutup dan tidak
VI. HASIL PENGAMATAN
VII. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini berjudul fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang
berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses
penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks
yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang
mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya
matahari. (Kimball, 2002)
Di dalam praktikum fotosintesis ini dilakukan kegiatan uji Sachs:
Uji Sachs
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak
berfotosintesis. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah lampu
spiritus, kaki 3, kasa, pinset, gelas kimia, cawan petri, yodium, alcohol 70%, serta
daun yang sudah ditutup sebagian dengan kertas alumunium / kertas timah. Daun
yang telah dipetik sehari sebelumnya kemudian dimasukkan dalam pada gelas kimia
yang berisi 300 mL air yang dipanaskan di alat pemanas yang mendidih selama
beberapa saat (5menit). Daun kemudian dimasukkan ke dalam air mendidih dan
direbus sampai layu. Setelah layu, daun dimasukkan ke dalam alcohol 70% sebanyak
250mL yang telah mendidih dan kemudian daun direbus sampai klorofil larut
sehingga daun menjadi pucat.
Pada percobaan digunakan larutan yodium yang bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian
daun yang ditetesi yodium akan berubah warna menjadi campuran antara hijau
dengan merah gelap. Pada saat daun ditetesi dengan yodium bagian yang
sebelumnya tertutup oleh kertas timah tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup
warnanya menjadi biru kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian
daun yang tidak ditutupi kertas timah terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun
yang ditutupi kertas timah tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil
dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya matahari
terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya matahari
tidak terjadi proses fotosintesis. Hal ini sesuai dengan percobaan yang dilakukan oleh
Sachs pada tahun 1860. Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian
dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan
kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru
kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum
(Malcome, 1990).
Fotosintesis adalah proses sintesis untuk menghasilkan makanan yang dilakukan
oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari. Dari percobaan ini juga
dibuktikan bahwa hanya pada daun yang berklorofil dan terkena cahaya yang dapat
melakukan ”memasak” atau fotosintesis. Hal ini sesuai dengan literatur tentang
fotosintesis oleh Dwidjoseputro(1986) : bahwa tumbuhan terutama tumbuhan
tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap
bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan
proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki
klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber
energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini
disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya
matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari.
(Dwidjoseputro, 1986)
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan tentang fotosintesis yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak dapat melakukan fotosintesis.
2. Fotosintesis daun menghasilkan amilum