Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HUKUM KEPLER, PERISTIWA ROTASI, DAN REVOLUSI BUMI


Makalah ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah KD IPA

Dosen Pengampu: Dr. Yudianto, M.Si

Disusun oleh:

FATMAWATI
(1801052010)
PGMI B

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) METRO
SEMESTER GENAP T.A. 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jauh sebelum Newton merumuskan tiga hukum dan gerak gravitasi umum
(universal), seorang astronom Jerman Johannes Kepler (1571-1630) dengan
menggunakan data dari Tycho Brahe (1546-1601), menemukan suatu deskripsi rinci
tentang gerak planet di sekitar matahari. Ia menemukannya setelah mengalami beberapa
perubahan dan beberapa kesalahan. Kepler menyatakan hadilnya dalam tiga hukum
empiris tentang gerak planet. hukum-hukum ini sering disebut juga sebagai Hukum Kepler 1,
Hukum Kepler 2 dan Hukum Kepler 3.
Adapun Perputaran bumi pada porosnnya disebut dengan rotasi bumi. Arah rotasi
bumi selalu sama, yaitu dari barat ke timur. Untuk melakukan satu kali rotasi, bumi
memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4 detik, yang kemudian dibulatkan menjadi 24 jam
(satu hari). Yang menyebabkan beberapa dampak untuk bumi seperti Pergantian Siang
dan Malam, Perbedaan Waktu dan Tempat di Muka Bumi, dan lainnya.
Berbeda dengan pengertian dari rotasi yakni Revolusi Bumi disebut Gerak bumi
mengelilingi matahari. Bumi mengelilinngi matahari pad orbitnya sekali dalam waktu
1 1
3654 hari. Waktu 3654 atau satu tahun surya disebut kala revolusi bumi. Revolusi ini
menimbulkan beberapa gejala alam yang berlangsung secara berulang setiap tahun.

B. Rumusan Masalah
1. Hukum Kepler
2. Pengertian Rotasi
3. Akibat yang ditimbulkan Rotasi
4. Pengertian Revolusi Bumi
5. Akibat yang ditimbulkan Revolusi Bumi
6. Kaitan Rotasi dan Revolusi Bumi

C. Tujuan

Untuk mengerti apa yang dimaksud dengan hukum kepler, mengetahui pengertian
dari Rotasi Bumi serta akibat yang timbul dari Rotasi Bumi dan mengetahui Pengertian
dari Revolusi Bumi, Akibat yang tumbul dari Revolusi Bumiserta kaitan antara Rotasi
dan Revolusi.
PEMBAHASAN
A. HUKUM KEPLER
Jauh sebelum Newton merumuskan tiga hukum dan gerak gravitasi umum
(universal), seorang astronom Jerman Johannes Kepler (1571-1630) dengan
menggunakan data dari Tycho Brahe (1546-1601), menemukan suatu deskripsi rinci
tentang gerak planet di sekitar matahari. Ia menemukannya setelah mengalami beberapa
perubahan dan beberapa kesalahan. Kepler menyatakan hadilnya dalam tiga hukum
empiris tentang gerak planet.1
.
Hukum kepler I: semua planet bergerak dengan orbit elips dengan
matahari berada pada salah satu fokusnya.
Hukum kepler II: garis yang menghubungkan tiap planet ke matahari
menyapu luasan yang sama dengan waktu yang sama.
Hukum Kepler III: kuadrat periode tiap planet sebanding dengan pangkat
tiga jarak rata-rata planet dari matahari.
Paul Tipler, 2001

1. Hukum Kepler I
Orbit setiap planet berbentuk elips dengan B
matahari terletak pada salah satu titik fokusnya
(titik api). Jadi, tiap planet kadang-kadang
berbeda dekat dengan dekat matahari, kadang
berada jauh dari matahari. Titik terjauh A P
terhadap matahari disebut aphelium, sedangkan
titik terdekat dengan matahari disebut M
perihelium.
Misalnya pada tanggal 1 juli, bumi berada A = Aphelium
pada titik apheliumnya, yaitu berjarak 152 km P = Perihelium
terhadap matahari. Keudian, pada tanggal 1 M = Matahari
B = Planet
januari, bumi berada pada titik periheliumnya
yang berjarak 147 km terhadap matahari.

2. Hukum Kepler II
Garis yang menghubungkan sebuah planet
dengan matahari selama planet tersebut C
berevolusi akan membentuk bidang yang sama B
luasnya dalam jangka waktu yang sama.
Artinya, suatu planet melukiskan bidang-
bidang yang sama luasnya dalam jangka waktu A
yang sama. Pada saat sebuah planet berada Matahari
paling dekat dengan matahari, kecepatannya
D
besar. Sebaliknya, pada saat berada paling jauh
dari matahari kecepatannya paling kecil.

1Goris Seran Daton Stephanus Legiyo, dkk., Fisika SMA kelas XI, (Jakarta; PT Grasindo,2007), Cet. 1,
hal. 50
3. Hukum Kepler III
Kuadrat kala revolusi planet-planet berbanding lurus
dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet itu ke
matahari. Jika jarak rata-rata planet ke matahari d dan
𝑑𝑏3 𝑝𝑏2
=
d3
kala revolusinya p maka 𝑝2 tetap. 𝑑𝑣3 𝑝𝑣2
atau
Misalkan, kala revolusi bumi pb, jarak rata-rata bumi
ke matahari db, kala revolusi venus pv, jarak rata-rata 𝑝𝑏 ∶ 𝑝𝑣 = 𝑑𝑏3 ∶ 𝑑𝑣3
2 2

venus ke matahari dv, maka berlaku hukum di samping, 2

B. PERISTIWA ROTASI DAN REVOLUSI BUMI


1. Peristiwa Rotasi
Perputaran bumi pada porosnnya disebut dengan rotasi bumi. Arah rotasi bumi selalu
sama, yaitu dari barat ke timur. Untuk melakukan satu kali rotasi, bumi memerlukan
waktu 23 jam 56 menit 4 detik, yang kemudian dibulatkan menjadi 24 jam (satu hari).
Waktu untuk satu kali rotasi disebut kala rotasi.3 Waktu ini sama dengan lama antara
terbit matahari ini dan terbitnya matahari besok. Selama waktu ini, suatu tepat telah
mengalami siang dan malam.
Rotasi bumi menimbulkan beberapa peristiwa yang dialami makhluk hidup setiap
hari, diantaranya yaitu:
a. Pergantian Siang dan Malam
Permukaan bumi yang sedag menghadap matahari mengalami siang.
Sebaliknya permukaan bumi yang sedang membelakangi matahari mengalami
malam. Akibatnya rotasi bumi, permukaan bumi yang menghadap dan
membelakangi matahari bergantian secara bergiliran. Ini disebut pergantian siang
dan malam.
Misalkan, jika di Indonesia mengalami siang maka di Amerika Serikat akan
mengalami malam. Itu sebabnya saat sedang menonton acara tinju di Amerika
melalui televisi pada pagi hari, sedangkan di sana berlangsung pada malam hari.4

b. Perbedaan Waktu dan Tempat di Muka Bumi


Bentuk bumi yang bulat serta berputar pada porosnya menyebabkan tiap daerah
dimuka bumi ini tidak bisa melihat matahari secara bersamaan. Sekali bumi
berotasi memerlukan waktu 24 jam x 60 menit = 1440 menit. Melakukan 1 kali
rotasi bumi telah menempuh 3600 bujur. Sehingga setiap derajatnya ditempuh
dalam waktu 1440 : 3600 = 4 menit atau 10 atau untuk setiap tempat yang selisih
derajat 150 berbeda waktu 1 jam (60 menit). Akibat terjadi perbedaan waktu
diberbagai tempat.
Untuk bujur 00 ditentukan melalui kota Greenwich (dekat London) yang
dinamakan dengan Greenwich Mean Time (GMT). Setiap garis bujur yang jauhnya
150 di sebelah barat akan lebih lambat 1 jam sedangkan di sebelah timur akan lebih
cepat 1 jam. Waktu yang ditunjukkan oleh bujur standar yang lebih ke barat lebih

2
Agung Wijaya, dkk., IPA Terpadu IXB untuk Sekolah Menengah Pertama dan MTS kelas IX, (Jakarta;
PT Grasindo, 2008), Eds. 1, Hal. 69-70.
3
Neti lim, dkk., Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas 6,
(Jakarta; PT Grasindo, 2009), Hal. 118.
4
Mikrajuddin Abdullah, IPA FISIKA 3 SMP dan MTs untuk kelas IX, (Jakarta; Esis, 2007), Hlm. 175-176
kecil daripada waktu yang ditunjukkan oleh bujur standar yang lebih ke timur.
Batas penanggalan internasional ialah tempat-tempat yang terletak pada bujur 180°,
di mana tempat di timur dan di barat bujur ini akan berbeda waktu satu hari.
Indonesia memiliki 3 bujur standar yang setiap jarak 15o selisih waktunya 1
jam yaitu 1050, 1200, dan 1350 BT (Bujur Timur). Sehingga waktu lokalnya
berturut-turut yaitu 7 jam, 8 jam, dan 9 jam. Sehingga jika di Greenwich
menunjukan pukul 09.00, maka di indonesia menunjukkan waktu 16.00, 17.00, dan
18.00. Tiga daerah di Indonesia yaitu WIB (Waktu Indonesia Barat), WITA
(Waktu indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur).

c. Gerak Semu Harian Matahari


Matahari yang tampak bergerak sebenarnya tidak bergerak. Akibat rotasi bumi
dari arah barat ke timur. Maka matahari tersebut nampak bergerak dari timur ke
barat5. Rotasi bumi tidak dapat kita saksikan, yang dapat disaksikan adalah
peredaran matahari dan benda-benda langit melintas dari timur ke barat. Oleh
karena itu, kita selalu menyaksikan matahari terbit disebelah timur dan tenggelam
disebelah barat.
Pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada matahari dan benda-benda
langit ini dinamakan gerak semu harian bintang. Karena gerak semu ini dapat di
amati setiap hari, maka disebut gerak semu harian.6

d. Perbedaan Percepatan Gravitasi di Permukaan Bumi


Rotasi bumi juga menyebabkan bumi berbentuk tidak bulat sempurna. Bumi
tepat dibagian kutubnya. Bentuk ini mengakibatkan jari-jari bumi didaerah kutub
dan khatulistiwa berbeda. Perbedaan jari-jari bumi menimbulkan perbedaan
percepatan gravitasi dipermukaan bumi. Perbedaan tersebut terutama didaerah
khatulistiwa dengan kutub. Ini menyebabkan percepatan gravitasi dipermukaan
bumi berbeda-beda. Karena percepatan gravitasi di Khatulistiwa akan lebih kecil
daripada percepatan gravitasi dikutub. Jadi, jika kita bergerak dari khatulistiwa
menuju kutub, maka percepatan gravitasi akan semakin besar.7

2. Revolusi Bumi
Gerak bumi mengelilingi matahari disebut Revolusi Bumi. Bumi mengelilinngi
1 1
matahari pada orbitnya sekali dalam waktu 3654 hari. Waktu 3654 atau satu tahun surya
disebut kala revolusi bumi. Revolusi ini menimbulkan beberapa gejala alam yang
berlangsung secara berulang setiap tahun, Gejala tersebut diantaranya adalah:

a. Perbedaan Lama Siang dan Malam


Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang
ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap
tahunnya. Peristiwa ini paling jelas diamati disekitar kutub utara dan kutub selatan.

5
Tim Guru Inspiratif, Super Complete SD/MI 4,5,6, (Depok; PT Magenta Media, 2018), Cet. I, hal. 539
6
Mikrajuddin Abdullah, Op.Cit., hal. 177
7
Tim Guru Inspiratif, Op.Cit., Hal. 539
Sumber: Duniatimteng.id

Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September


1) Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi
matahari.
2) Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada
belahan bumi selatan.
3) Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi
selatan.
4) Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada
daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
5) Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
6) Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini
1
pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 232o ke utara.

Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret


1) Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih
menjauhi matahari.
2) Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada
belahan bumi utara.
3) Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi
utara.
4) Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada
daerah disekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
5) Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
6) Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada
tanggal 22 Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat
1
matahari bergeser 232 o ke selatan.

Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember


1) Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari.
2) Belahan bumi utara dan selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.
3) Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
4) Didaerah khatulistiwa matahahari tampak melintas tepat diatas kepala.8

8
Mikrajuddin Abdullah, Op.Cit., hal. 177-179
b. Gerak Semu Tahunan Matahari
Matahari seolah-olah bergerak (berpindah tempat) dan Matahari pun tampak
terbit dari tempat yang berbeda setiap periode tertentu dalam setahun. Sebenarnya,
matahari tidak mengalami perubahan posisi. Ini terjadi akibat revolusi bumi.9
Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan
pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni
– 21 Desember ) disebut gerak semu tahunan matahari. Disebut demikian karena
sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu
rotasi yang miring.

c. Perubahan Musim
Belahan bumi utara dan selatan mengalami 4 musim. Empat musim itu adalah
musim semi (spring), musim panas (summer), musim gugur (autumn), dan musim
dingin (winter).

Dari pembahasan sebelumnya diketahui bahwa pada tanggal 21 Maret belahan


bumi utara dan selatan menerima penyinaran matahari dalam jumlah yang sama.
Matahari nampak mulai bergerak kearah utara. Daerah dibelahan bumi utara mulai
menerima penyinaran matahari lebih banyak. Pada saat ini daerah dibelahan bumi
utara mulai memasuki musim semi. Sebaliknya, daerah dibelahan bumi selatan
mulai menerima penyinaran matahari yang semakin sedikit. Saat ini daerah tersebut
memasuki musim gugur. Musim ini berlangsung hingga tanggal 21 Juni.
Pada tangal 21 Juli matahri berada diposisi paling utara dan mulai bergerak ke
selatan. Belahan bumi utara mulai menerima penyinaran matahari yang semakin
berkurang. Pada saat ini belahan bumi utara mulai memasuki musim panas.
Sebaliknya, daerah dibelahan bumi selatan mulai menerima penyinaran matahari
yang bertambah. Saat ini daerah tersebut muai memasuki musim dingin. Musim ini
berlangsung hingga 23 September.
Pada tanggal 23 September matahari kembali mencapai khatulistiwa dan mulai
bergerak ke selatan. Penyinaran matahari dibelahan bumi utara terus berkurang dan
belahan bumi selatan terus bertambah. Saat ini belahan bumi utara memasuki
musim gugur. Sebaliknya, behan bumi selatan mengalami musim semi. Musim ini
berlangsung hingga tanggal 22 Desember.

9
Tim Guru Inspiratif, Op.Cit., Hal. 539-540
Pada tanggal 22 Desember matahari berada pada posisi paling selatan dan
sekarang mulai bergerak keutara. Daerah dibelahan bumi utara mulai menerima
penyinaran matahari yang bertambah. Sebaliknya, daerah dibelahan bumi selatan
mulai mendapat penyinaran yang berkurang. Saat ini belahan bumi utara memasuki
musim dingin musim ini berlangsung hingga tanggal 21 Maret tahun berikutnya.

d. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang


Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi
membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya
tidak berada pada lokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat
jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang
yang dikenal antara lain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain.
Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat
bintang-bintang yang berada disebelah timur matahari. Begitupun sebaliknya
dibagian utara. Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari
bumi selalu berubah.10

10
Mikrajuddin Abdullah, Op.Cit., hal. 179-180.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggota tata surya dalam mengitari matahari, mempunyai dua gerakan yakni rotasi
dan revolusi. Rotasi adalah gerakan benda angkasa dalam mengitari sumbunya atau
porosnya. Sedangkan revolusi adalah gerakan benda angkasa dalam mengitari matahari.
Gerakan Reviolusi Bumi juga menimbulkan fenomena dalam mengitari penduduk bumi,
yakni gerakan semu tahunan matahari, perubahan lamanya siang dan malam, pergatian
musim, dan terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan. Lain halnya
dengan rotasi benda angit atau gerak benda langit yang berputar terhadap porosnya.
Perubahan lamanya siang dan malam, pergantian musim, perbedaan waktu
diberbagai belahan bumi, pembelokan arah angin dan gerak semu harian matahari.
Terdapat banyak fenomena-fenomena akibat adanya rotasi dan revolusi benda langit.

B. Saran
Setelah akalah ini tersusun terdpat beberapa harapan dan saran dari penyusun, yakni
penyusun berharap dengan susunannya makalah ini dapat menambah koneksi buku dan
menambah ilmu para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2007. IPA FISIKA 3 SMP dan MTs untuk kelas IX. Jakarta;
Esis.
Legiyo, Goris Seran Daton Stephanus dkk. 2007. Fisika SMA kelas XI. Jakarta; PT
Grasindo. Cet. 1.
Lim, Neti dkk. 2009. Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Ilmu Pengetahuan Alam untuk
SD/MI Kelas 6. Jakarta; PT Grasindo.
Tim Guru Inspiratif. 2018. Super Complete SD/MI 4,5,6. Depok; PT Magenta Media.
Cet. I
Wijaya, Agung dkk. 2008. IPA Terpadu IXB untuk Sekolah Menengah Pertama dan
MTS kelas IX. Jakarta; PT Grasindo. Eds. 1

Anda mungkin juga menyukai