Hukum Kepler, Rotasi, Dan Revolusi Bumi
Hukum Kepler, Rotasi, Dan Revolusi Bumi
Disusun oleh:
FATMAWATI
(1801052010)
PGMI B
B. Rumusan Masalah
1. Hukum Kepler
2. Pengertian Rotasi
3. Akibat yang ditimbulkan Rotasi
4. Pengertian Revolusi Bumi
5. Akibat yang ditimbulkan Revolusi Bumi
6. Kaitan Rotasi dan Revolusi Bumi
C. Tujuan
Untuk mengerti apa yang dimaksud dengan hukum kepler, mengetahui pengertian
dari Rotasi Bumi serta akibat yang timbul dari Rotasi Bumi dan mengetahui Pengertian
dari Revolusi Bumi, Akibat yang tumbul dari Revolusi Bumiserta kaitan antara Rotasi
dan Revolusi.
PEMBAHASAN
A. HUKUM KEPLER
Jauh sebelum Newton merumuskan tiga hukum dan gerak gravitasi umum
(universal), seorang astronom Jerman Johannes Kepler (1571-1630) dengan
menggunakan data dari Tycho Brahe (1546-1601), menemukan suatu deskripsi rinci
tentang gerak planet di sekitar matahari. Ia menemukannya setelah mengalami beberapa
perubahan dan beberapa kesalahan. Kepler menyatakan hadilnya dalam tiga hukum
empiris tentang gerak planet.1
.
Hukum kepler I: semua planet bergerak dengan orbit elips dengan
matahari berada pada salah satu fokusnya.
Hukum kepler II: garis yang menghubungkan tiap planet ke matahari
menyapu luasan yang sama dengan waktu yang sama.
Hukum Kepler III: kuadrat periode tiap planet sebanding dengan pangkat
tiga jarak rata-rata planet dari matahari.
Paul Tipler, 2001
1. Hukum Kepler I
Orbit setiap planet berbentuk elips dengan B
matahari terletak pada salah satu titik fokusnya
(titik api). Jadi, tiap planet kadang-kadang
berbeda dekat dengan dekat matahari, kadang
berada jauh dari matahari. Titik terjauh A P
terhadap matahari disebut aphelium, sedangkan
titik terdekat dengan matahari disebut M
perihelium.
Misalnya pada tanggal 1 juli, bumi berada A = Aphelium
pada titik apheliumnya, yaitu berjarak 152 km P = Perihelium
terhadap matahari. Keudian, pada tanggal 1 M = Matahari
B = Planet
januari, bumi berada pada titik periheliumnya
yang berjarak 147 km terhadap matahari.
2. Hukum Kepler II
Garis yang menghubungkan sebuah planet
dengan matahari selama planet tersebut C
berevolusi akan membentuk bidang yang sama B
luasnya dalam jangka waktu yang sama.
Artinya, suatu planet melukiskan bidang-
bidang yang sama luasnya dalam jangka waktu A
yang sama. Pada saat sebuah planet berada Matahari
paling dekat dengan matahari, kecepatannya
D
besar. Sebaliknya, pada saat berada paling jauh
dari matahari kecepatannya paling kecil.
1Goris Seran Daton Stephanus Legiyo, dkk., Fisika SMA kelas XI, (Jakarta; PT Grasindo,2007), Cet. 1,
hal. 50
3. Hukum Kepler III
Kuadrat kala revolusi planet-planet berbanding lurus
dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet itu ke
matahari. Jika jarak rata-rata planet ke matahari d dan
𝑑𝑏3 𝑝𝑏2
=
d3
kala revolusinya p maka 𝑝2 tetap. 𝑑𝑣3 𝑝𝑣2
atau
Misalkan, kala revolusi bumi pb, jarak rata-rata bumi
ke matahari db, kala revolusi venus pv, jarak rata-rata 𝑝𝑏 ∶ 𝑝𝑣 = 𝑑𝑏3 ∶ 𝑑𝑣3
2 2
2
Agung Wijaya, dkk., IPA Terpadu IXB untuk Sekolah Menengah Pertama dan MTS kelas IX, (Jakarta;
PT Grasindo, 2008), Eds. 1, Hal. 69-70.
3
Neti lim, dkk., Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas 6,
(Jakarta; PT Grasindo, 2009), Hal. 118.
4
Mikrajuddin Abdullah, IPA FISIKA 3 SMP dan MTs untuk kelas IX, (Jakarta; Esis, 2007), Hlm. 175-176
kecil daripada waktu yang ditunjukkan oleh bujur standar yang lebih ke timur.
Batas penanggalan internasional ialah tempat-tempat yang terletak pada bujur 180°,
di mana tempat di timur dan di barat bujur ini akan berbeda waktu satu hari.
Indonesia memiliki 3 bujur standar yang setiap jarak 15o selisih waktunya 1
jam yaitu 1050, 1200, dan 1350 BT (Bujur Timur). Sehingga waktu lokalnya
berturut-turut yaitu 7 jam, 8 jam, dan 9 jam. Sehingga jika di Greenwich
menunjukan pukul 09.00, maka di indonesia menunjukkan waktu 16.00, 17.00, dan
18.00. Tiga daerah di Indonesia yaitu WIB (Waktu Indonesia Barat), WITA
(Waktu indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur).
2. Revolusi Bumi
Gerak bumi mengelilingi matahari disebut Revolusi Bumi. Bumi mengelilinngi
1 1
matahari pada orbitnya sekali dalam waktu 3654 hari. Waktu 3654 atau satu tahun surya
disebut kala revolusi bumi. Revolusi ini menimbulkan beberapa gejala alam yang
berlangsung secara berulang setiap tahun, Gejala tersebut diantaranya adalah:
5
Tim Guru Inspiratif, Super Complete SD/MI 4,5,6, (Depok; PT Magenta Media, 2018), Cet. I, hal. 539
6
Mikrajuddin Abdullah, Op.Cit., hal. 177
7
Tim Guru Inspiratif, Op.Cit., Hal. 539
Sumber: Duniatimteng.id
8
Mikrajuddin Abdullah, Op.Cit., hal. 177-179
b. Gerak Semu Tahunan Matahari
Matahari seolah-olah bergerak (berpindah tempat) dan Matahari pun tampak
terbit dari tempat yang berbeda setiap periode tertentu dalam setahun. Sebenarnya,
matahari tidak mengalami perubahan posisi. Ini terjadi akibat revolusi bumi.9
Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan
pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni
– 21 Desember ) disebut gerak semu tahunan matahari. Disebut demikian karena
sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu
rotasi yang miring.
c. Perubahan Musim
Belahan bumi utara dan selatan mengalami 4 musim. Empat musim itu adalah
musim semi (spring), musim panas (summer), musim gugur (autumn), dan musim
dingin (winter).
9
Tim Guru Inspiratif, Op.Cit., Hal. 539-540
Pada tanggal 22 Desember matahari berada pada posisi paling selatan dan
sekarang mulai bergerak keutara. Daerah dibelahan bumi utara mulai menerima
penyinaran matahari yang bertambah. Sebaliknya, daerah dibelahan bumi selatan
mulai mendapat penyinaran yang berkurang. Saat ini belahan bumi utara memasuki
musim dingin musim ini berlangsung hingga tanggal 21 Maret tahun berikutnya.
10
Mikrajuddin Abdullah, Op.Cit., hal. 179-180.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggota tata surya dalam mengitari matahari, mempunyai dua gerakan yakni rotasi
dan revolusi. Rotasi adalah gerakan benda angkasa dalam mengitari sumbunya atau
porosnya. Sedangkan revolusi adalah gerakan benda angkasa dalam mengitari matahari.
Gerakan Reviolusi Bumi juga menimbulkan fenomena dalam mengitari penduduk bumi,
yakni gerakan semu tahunan matahari, perubahan lamanya siang dan malam, pergatian
musim, dan terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan. Lain halnya
dengan rotasi benda angit atau gerak benda langit yang berputar terhadap porosnya.
Perubahan lamanya siang dan malam, pergantian musim, perbedaan waktu
diberbagai belahan bumi, pembelokan arah angin dan gerak semu harian matahari.
Terdapat banyak fenomena-fenomena akibat adanya rotasi dan revolusi benda langit.
B. Saran
Setelah akalah ini tersusun terdpat beberapa harapan dan saran dari penyusun, yakni
penyusun berharap dengan susunannya makalah ini dapat menambah koneksi buku dan
menambah ilmu para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. 2007. IPA FISIKA 3 SMP dan MTs untuk kelas IX. Jakarta;
Esis.
Legiyo, Goris Seran Daton Stephanus dkk. 2007. Fisika SMA kelas XI. Jakarta; PT
Grasindo. Cet. 1.
Lim, Neti dkk. 2009. Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Ilmu Pengetahuan Alam untuk
SD/MI Kelas 6. Jakarta; PT Grasindo.
Tim Guru Inspiratif. 2018. Super Complete SD/MI 4,5,6. Depok; PT Magenta Media.
Cet. I
Wijaya, Agung dkk. 2008. IPA Terpadu IXB untuk Sekolah Menengah Pertama dan
MTS kelas IX. Jakarta; PT Grasindo. Eds. 1