GENETIKA
PERCOBAAN VIII
ALEL GANDA
NAMA : ARDIANSA
NIM : H41181313
KELOMPOK : VI (ENAM)
LABORATORIUM GENETIKA
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Alel merupakan bentuk alternatif sebuah gen yang terdapat pada lokus
macam alel, yaitu A dan a. Jadi, lokus A dapat ditempati oleh sepasang (dua buah)
alel, yaitu AA, Aa atau aa, bergantung kepada genotipe individu yang
adalah bahwa pada suatu lokus tertentu dimungkinkan munculnya lebih dari
hanya dua dua macam alel, sehingga lokus tersebut dikatakan memiliki sederetan
alel. Fenomena semacam ini disebut sebagai alel ganda (multiple alleles)
Pengaruh alel ganda dapat dilihat salah satu contohnya pada sistem
dua antibodi alamiah di dalam darah dan dua antigen pada permukaan
merah (eritrosit) dari beberapa individu apabila bercampur dengan serum dari
alel IA dalam kromosom, yang mampu membentuk antigen B memiliki alel IB,
sedangkan yang tidak mempu membentuk antigen sama sekali memiliki alel
populasi kelas, memahami pola pewarisan alel ganda, khususnya golongan darah
manusia dan menghitung frekuensi alel IA, IB dan i dalam populasi kelas.
TINJAUAN PUSTAKA
Alel adalah gen-gen yang terletak pada lokus yang sama (bersesuaian) dan
memiliki pekerjaan yang hampir sama dalam kromosom homolog. Dilihat dari
sepasang atau lebih alel. Bila terdapat sepasang alel dalam suatu lokus, maka
disebut alel tunggal. Bila terdapat lebih dari satu pasang alel dalam satu lokus,
maka disebut alel ganda atau multiple alelmorfi (Bintang dan Galai, 2012).
Alel ganda terjadi karena timbulnya mutasi gen. tetapi gen yang bermutasi
sedangkan anggota alel-nya bukan hanya 2 (dua), tetapi ada 4 (empat), yaitu: A,
Dua gen yang terdapat dalam lokus yang sama akan dapat memunculkan ekspresi
yang berbeda karena adanya interaksi antara kedua gen tersebut. Interaksi tersebut
dapat berupa pemnculan sifat yang dominan pada satu gen (menutupi sifat lain),
atau bercampurnya pemunculan sifat gen yang ada sehingga memunculkan sifat
𝟏
𝒏(𝒏+𝟏) atau
𝟐
Pengaruh peranan alel ganda dapat dilihat pada kelinci. Beberapa warna
dasar kulit kelinci disebabkan oleh suatu seri alel ganda, yaitu (Suryo, 2005) :
kuning, cokelat dan dengan ujung rambut hitam. Kelinci ini merupakan
2. cch adalah alel yang menyebabkan kulit kelinci berambut abu-abu perak, tanpa
3. ch adalah alel yang menyebabkan kulit kelinci berambut putih, kecuali telinga,
hidung, kaki dan ekor berwarna hitam. Kelinci ini dinamakan kelinci
Himalaya.
Sebagian besar gen yang ada dalam populasi sebenarnya hadir dalam lebih
dari dua bentuk alel. Golongan darah ABO pada manusia merupakan satu contoh
dari alel berganda dari sebuah gen tunggal. Ada empat kemungkinan fenotip
mungkin ditemukan pada permukaan sel darah merah. Sel darah seseorang
mungkin mempunyai sebuah substansi (tipe A atau B), kedua-duanya (tipe AB),
Golongan darah merupakan salah satu contok kasus alel ganda khususnya
golongan darah ABO pada manusia. Selain golongan darah ABO masih ada
golongan darah lain berupa golongan darah sistem rhesus dan golongan darah
Selain sistem golongan darah ABO masih ada satu sistem golongan darah
yang lain yaitu sistem golongan darah MN. Golongan darah MN ditemukan oleh
K. Landsteiner dan P. Levine pada tahun 1927. Mereka menemukan antigen baru
yang diberi nama antigen M dan antigen N. Golongan darah berdasarkan sistem
ini menjadi tiga jenis yaitu golongan darah M, N dan MN (Sasmita, 2008).
Pada golongan darah ini tidak ada dominasi. Golongan darah ini
dikendalikan oleh lokus autosomal pada kromosom 4, dengan dua alel LM dan LN .
Anti-M dan anti-N adalah IgM dan sangat jarang menyebabkan gangguan pada
proses transfusi darah. Dengan kata lain tidak masalah seorang dengan golongan
dalam kelompok darah ABO. Ada empat tipe utama ; A, B, AB, dan O. Ada dua
antigen dan dua antibodi yang sebagian besar bertanggung jawab atas tipe ABO.
laboratorium klinik yang bertujuan untuk mengetahui jenis golongan darah. Salah
satu cara untuk menentukan jenis golongan darah manusia adalah dengan
orang dengan tipe darah A akan memiliki antigen pada permukaan sel darah
merah mereka. Akibatnya, anti-A antibodi tidak akan dihasilkan oleh mereka
karena mereka akan menyebabkan kerusakan darah mereka sendiri. Namun, jika
darah tipe B disuntikkan ke dalam sistem mereka, anti-B antibodi dalam plasma
mereka akan mengenalinya sebagai asing dan aglutinate meledak atau sel darah
merah yang diperkenalkan dalam rangka untuk membersihkan darah dari protein
Rhesus adalah protein (antigen) yang terdapat pada permukaan sel darah
Rhesus disebut sebagai antigen D. Jika hasil tes darah seseorang menunjukan
dan Wiener pada tahun 1940. Disebut “rhesus” karena saat itu
Landsteiner-Wiener melakukan riset dengan menggunakan darah kera 'rhesus'
(Macaca mulatta), salah satu spesies kera yang banyak dijumpai di India dan Cina.
Penelitian itulah yang menyimpulkan, sel darah merah yang mempunyai faktor
protein (antigen) disebut rhesus positif Rh+ dan Rh- untuk sel darah merah yang
(Rh Positif) pada ±15% sisanya, yang sel-selnya tidak diagglutinasikan (tidak
mengalami Inkompatibilitas Rhesus (yaitu rhesus negatif) adalah 15% pada ras
berkulit putih dan 5% berkulit hitam, jarang pada bangsa Asia. rhesus negatif
pada orang Indonesia jarang terjadi, kecuali adanya perkawinan dengan orang
asing yang bergolongan rhesus negatif. Pada wanita rhesus negatif yang
melahirkan bayi pertama rhesus positif, risiko terbentuknya antibodi sebesar 8%.
produksi antibodi pada kadar yang memadai. Kurang lebih 1% dari wanita akan
Golongan darah menurut sistem ABO dapat diwariskan dari orang tua
antigen yang dikandung oleh eritrosit (sel darah merah). Dua jenis penggolongan
darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan rhesus (faktor Rh).Di
dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh,
hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak
kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat
anemia hemolisis, gagal ginjal, syok dan kematian di karenakan terjadi penolakan
sepasang gen, yang diwarisi dari kedua orang tua.Setiap golongan darah dapat
dikenal dari zat kimia yang disebut antigen, yang terletak di permukaan sel darah
(Sasmita, 2008).
dalam hal kepentingan transfusi, donor yang tepat serta identifikasi pada kasus
(Sasmita, 2008).
darah donor mempunyai faktor (A atau B) yang dianggap asing oleh resipien,
protein spesifik yang disebut antibodi yang diproduksi oleh resipien akan
di dunia ini hanya sedikit orang yang memiliki rhesus negatif. Persentase jumlah
pemilik rhesus negatif berbeda-beda antar kelompok ras. Pada ras bule (seperti
warga Eropa, Amerika dan Australia), jumlah pemilik rhesus negatif sekitar
15 – 18%. Sedangkan pada ras Asia, persentase pemilik rhesus negatif jauh lebih
kecil. Menurut data Biro Pusat Statistik 2010, hanya kurang dari satu persen
penduduk Indonesia, atau sekitar 1,2 juta orang yang memiliki rhesus negatif.
Karena persentasenya sangat kecil, jumlah pendonor pun amat langka, sehingga
Pemilik rhesus negatif tidak boleh ditranfusi dengan darah rhesus positif.
menganggap darah (rhesus positif) dari donor itu sebagai “benda asing” yang
perlu dilawan seperti virus atau bakteri. Sebagai bentuk perlawanan, tubuh
hesus masih belum cukup tinggi sehingga relatif tak menimbulkan masalah serius.
Tapi pada tranfusi kedua, akibatnya bisa fatal karena anti-rhesus mencapai kadar
Anti-rhesus ini akan menyerang dan memecah sel-sel darah merah dari
donor, sehingga ginjal harus bekerja keras mengeluarkan sisa pemecahan sel-sel
darah merah itu. Kondisi ini bukan hanya menyebabkan tujuan tranfusi darah tak
tercapai, tapi malah memperparah kondisi si reseptor sendiri. Selain itu apabila
wanita dengan golongan darah rhesus negatif menikah dengan pria bergolongan
darah Rhesus positif maka janin dalam kandungan wanita pasti bergolongan darah
rhesus positif, hal ini menyebabkan antigen yang terdapat didalam janin
merangsang pembentukan antibodi Rh dalam darah ibu. Dalam kondisi ini, tubuh
menyerang darah dari janin. Kondisi ini menyababkan darah janin hanya
mengandung eritroblas (eritrosit yang belum matang) yang memiliki daya afinitas
kerusakan otak. Bahkan kematian tubuh. Pada bayi eritblastosis yang hidup.
Pembuluh darah dalam hatinya tersumbat oleh sel-sel darah yang rusak sehingga
cairan empedu terserap oleh darah. Hal ini yang menyebabkan tubuhnya berwarna
darah Rhesus positif dan dikandung oleh wanita yang bergolongan rhesus negativ.
Pada kehamilan pertama biasanya bayi yang dilahirkan normal. Akan tetapi pada
2010).
ABO dan MN. Misalnya jika terjadi peristiwa tertukarnya bayi dari dua keluarga,
untuk menentukan bayi yang dari keluarga yang bersangkutan dapat dicari
Populasi adalah suatu kelompok individu sejenis yang hidup pada suatu
daerah tertentu. Genetik populasi adalah cabang dari ilmu genetika yang
akibat dari keturunan pada tingkat populasi. Suatu populasi dikatakan seimbang
apabila frekuensi gen dan frekuensi genetik berada dalam keadaan tetap dari
frekuensi genotipe dalam suatu populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam
terbatas, hanyutan genetik, dan aliran gen. Hal yang penting untuk dimengerti
bahwa di luar laboratorium, satu atau lebih pengaruh ini akan selalu ada. Oleh
alam. Kesetimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang dapat dijadikan
sebagai garis dasar untuk mengukur perubahan genetik (Campbell, dkk., 2008).
2. Perkawinan terjadi secara acak dan tidak terjadi mutasi gen atau
Jika lima syarat yang diajukan dalam kesetimbangan Hardy -Weinberg tadi
banyak dilanggar, jelas akan terjadi evolusi pada populasi tersebut, yang akan
dalam hal frekuensi alel atau genotipe populasi” (Campbell, dkk., 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A., Reece J. B., Urry, L. A., 2008,Biologi Edisi Kedelapan Jilid
Satu. Erlangga. Yogyakarta.
Oktari, A., Silvia N. D, 2016. Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode
Slide dengan Reagen Serum Golongan Darah A, B, O. 5 (2) : 1-5.
Sasmita, C., 2008, Penggolongan Darah Jenis ABO Dengan Mempergunakan
Pemodelan Hidden Markov, Universitas Indonesia, Depok.