PERKEMBANGAN
Disusun Oleh:
Kelas: A
Kelompok: 4
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL SESUAI TAHAP
PERKEMBANGAN”.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan untuk kepentingan
proses belajar.
Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada dosen saya yaitu Ibu
Rizki Amartani ,S.ST.,M.Kes yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan
makalah ini.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat
kurang tepat.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...........................................................................................................26
B. Saran.....................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan
adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan
fisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus
diperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan
fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, personal hygiene,
pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi dan body mekanik, exercise atau senam hamil,
istirahat atau tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi,
memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan
ulang, pekerjaan, serta tanda bahaya dalam kehamilan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ketidaknyamanan pada masa kehamilan dan cara mengatasinya?
2. Bagaimana kunjungan ulang pada masa kehamilan?
3. Bagaimana pekerjaan selama masa kehamilan?
4. Bagaimana tanda dan bahaya dalam kehamilan?
5. Bagaimana support keluarga dalam kebutuhan psikologis pada masa
kehamilan?
6. Bagaimana support dari tenaga kesehatan dalam kebutuhan psikologis pada
masa kehamilan?
7. Bagaimana rasa nyaman dan aman selama kehamilan?
8. Bagaimana persiapan untuk menjadi orangtua?
9. Bagaimana persiapan sibling?
1
C. Tujuan
Tujuan umum adalah untuk menyelesaikan makalah yang berjudul Kebutuhan
Dasar Ibu Hamil sesuai Tahap Perkembangannya.
Tujuan khusus adalah :
1. Untuk mengetahui ketidaknyamanan pada masa kehamilan dan cara
mengatasinya
2. Untuk mengetahui kunjungan ulang pada masa kehamilan
3. Untuk mengetahui pekerjaan selama masa kehamilan
4. Untuk mengetahui tanda dan bahaya dalam kehamilan
5. Untuk mengetahui support keluarga dalam kebutuhan psikologis pada
masa kehamilan
6. Untuk mengetahui support dari tenaga kesehatan dalam kebutuhan
psikologis pada masa kehamilan
7. Untuk mengetahui rasa nyaman dan aman selama kehamilan
8. Untuk mengetahui persiapan untuk menjadi orangtua
9. Untuk mengetahui persiapan sibling
2
BAB II
PEMBAHASAN
Mual/muntah
Pembesaran uterus
Cara meringankan/mencegah
Makan sesuatu yang manis (permen) atau minuman (jus buah) sebelum tidur malam
dan sesudah bangun pagi
3
Duduk tegak setiap kali selesai makan
Bangun dari tidur secara perlahan dan hindari melakukan gerakan secara tiba-tiba
Istirahat sesuai dengan kebutuhan dengan mengangkat kaki dan kepala agak
ditinggikan
Hal ini meningkat sejak 2-3 minggu usia kehamilan dan berhenti saat persalinan
4
Fatique (kelelahan) selama trimester I
Efek dari fatique yaitu meningkatnya intensitas respon psikologi wanita selama
waktu ini
Mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita mengenai apa yang bisa
mengurangi mual dan muntah
Indra pengecap menjadi tumpul sehingga mencari makanan yang lebih merangsang
5
Sakit punggung bagian atas
Penyebab: meningkatnya ukuran dan volume payudara yang merupakan salah satu
tanda presuratif kehamilan
Cara meringankan
Hindari tidur terlentang terlalu lama karena dapat menyebabkan sirkulasi darah
menjadi terhambat
6
Leucorrhea
Perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam
laktat oleh doderlein basilus
Cara meringankan
Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun agar lebih kuat daya serapnya
Trimester I
Trimester III
Terjadi lebih sering pada primigravida (ibu yang baru pertama kali hamil).
Bagian terbawah janin menurun ke pelvic dan menyebabkan tekanan langsung
pada kandung kemih. Tekanan membuat wanita merasa perlu BAK
7
Cara meringankan
Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia mengganggu tidur
dan menyebabkan keletihan
Batasi minum bahan diuretic alamiah seperti kopi, teh, cola dengan kafein dll
Chloasma gravidarum
Pencegahan
Diarrhea
8
Cara meringankan
Edema dependen
9
Kram kaki
Cara meringankan
Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornay tinggi) dan cari yang high calcium
Berlatih dorsifleksi pada kaki untuk meregangkan otot-otot yang terkena kram
Gunakan penghangat untuk otot
Insomnia
Disebabkan oleh :
10
Cara meringankan
Mandi air hangat, minum-minuman hangat (susu, teh dengan susu) sebelum pergi tidur
Striae gravidarum
Cara meringankan
Hemorrhoids
11
Progesterone menyebabkan relaksasi dindiong vena dan usus besar
Cara meringankan/mencegah
Menghindari konstipasi
Menghindari ketegangan selama defekasi
Mandi air hangat/kompres hangat, air panas tidak hanya memberikan kenyamanan tapi
juga meningkatkan sirkulasi
Kompres es/ garam Epsom
Latihan kegel, untuk mengencangkan otot-otot perineal
Istirahat di tempat tidur dengan panggul diturunkan dan dinaikkan
Konstipasi
Cara meringankan
Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet seperti: buah/juice prem, minum cairan
dingin/panas (terutama ketika perut kosong)
Istirahat cukup
Senam/exercise
Membiasakan BAB secara teratur
BAB segera setelah ada dorongan
12
Heart burn (panas dalam perut)
Cara meringankan
Perut kembung
Cara meringankan
13
Posisi knee chest (posisi seperti sujud tapi dada ditempelkan ke lantai) hal ini dapat
membantu ketidaknyamanan dari gas yang tidak keluar
Sakit kepala
Cara meringankan
Teknik relaksasi
Memassase leher dan otot bahu
Penggunaan kompres panas/es pada leher
Istirahat
Mandi air hangat
14
Cara mengurangi
Perubahan posisi, hal ini akan meredakan masalah yang disebabkan oleh pembesaran
abdomen/rasa sakit dari penetrasi yang dalam
Diskusi miskonsepsi dan ketakutan, agar wanita tidak khawatir berlebihan
Kedua pasangan sebaiknya membuka informasi pada cara alternative untuk kepuasan
seksual masing-masing
b) Kunjungan Ulang
Kunjungan ulang yaitu setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah
kunjungan antenatal pertama.
Kunjungan ulang dilakukan/ dijadwalkan setiap 4 minggu sekali sampai umur
28 minggu. Selanjutnya tiap 2 minggu sekali sampai umur kehamilan 36 minggu
dan setiap minggu sampai bersalin.
INGAT : Wanita hamil seyogyanya melakukan kunjungan antenatal sebanyak
4 kali selama kehamilan.
c) Pekerjaan
Banyak Ibu hamil yang sering bingung mengenai aktivitas apa saja yang boleh
atau tidak boleh dilakukan ketika hamil.
Boleh
o Bekerja selama kehamilan tidak dilarang, asalkan tidak ada komplikasi pada
kehamilan.
o Pekerjaan yang boleh dilakukan ibu hamil adalah pekerjaan yang tidak
melibatkan aktivitas fisik berat dan tidak meningkatkan kelelahan. Baik itu
saat berangkat menuju tempat kerja ataupun saat bekerja.
15
o Di Amerika Serikat, setengah dari total populasi bayi dilahirkan dari Ibu
yang bekerja.
o Di Indonesia, Pegawai Negeri Sipil (PNS) diberikan cuti 1 bulan sebelum
dan 2 bulan setelah melahirkan dan tetap digaji.
o Pegawai swasta memiliki cuti melahirkan yang diatur oleh masing-masing
perusahaan. dan masih diatur pemerintah dalam UU Tenaga Kerja Nomor
13 tahun 2003 Pasal 82: "Pekerja perempuan berhak memperoleh istirahat
selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5
(satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter
kandungan atau bidan."
Tidak Boleh
Efek samping pada ibu hamil yang bekerja dengan aktivitas fisik pernah
diteliti oleh Mozurkewich dkk. pada tahun 2000. Mereka me-review 29 studi
yang melibatkan 160.000 wanita hamil dengan pekerjaan yang
membutuhkan aktivitas fisik. 20-60% dari para wanita tersebut mengalami
kelahiran prematur, janin gagal tumbuh, dan hipertensi gestasional.
16
Apakah ibu hamil boleh olahraga?
Boleh
Olahraga boleh dilakukan oleh Ibu Hamil asalkan tidak ada komplikasi
pada Ibu dan Janin.
Olahraga yang dilakukan adalah olahraga aerobik ringan, contohnya
seperti senam hamil.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Clapp dkk. pada tahun 2000
dan penelitian oleh Duncombe dkk. pada tahun 2002, ibu yang
melakukan olahraga ringan memiliki janin dan plasenta yang sedikit
lebih besar daripada ibu yang tidak berolahraga.
Tidak Boleh
Jika ada komplikasi dari ibu atau janin, maka olahraga tidak boleh
dilakukan.
17
d) Tanda Bahaya dalam Kehamilan
Masa kehamilan membutuhkan ekstra perhatian yang sangat besar. Karena di
masa kehamilan, terdapat 2 nyawa yang harus diselamatkan. Yaitu nyawa si ibu dan
nyawa bayinya. Tidak jarang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama
kehamilan karena kecerobohan dalam menjaga kesehatan. Tidak semua kehamilan
akan menunjukkan tanda-tanda yang normal.
Pada Trimester Pertama Kehamilan:
1. Awasi adanya perdarahan yang keluar lewat vagina. Ini perlu dilakukan untuk
mendeteksi secara dini terjadinya keguguran pada janin.
2. Awasi nyeri perut yang berlebihan. Nyeri perut yang berlebihan biasanya di
sebabkan oleh beberapa faktor. Dan yang paling dikhawatirkan adalah jika nyeri
tersebut adalah karena kehamilan yang terjadi di luar kandungan. Nyeri yang
berlebihan juga bisa di akibatkan karena tanda-tanda terjadinya keguguran. tanda
bahaya hamil
3. Mual Muntah Berlebihan. Sebenarnya hal ini adalah hal yang wajar bagi ibu hamil
pada 3 bulan pertama kehamilannya. Namun jika ini berlangsung begitu parah,
maka ibu beresiko mengalami kekurangan cairan dan juag elektrolit. Ini sangat
membahayakan kondisi ibu dan juga janinnya.
18
Pada trimester Ketiga kehamilan:
1. Keracunan Kehamilan. Seperti pada trimester kedua tadi. Tetap waspadai
adanya tanda-tanda ibu merasa pusing, lemas, kaki dan tangan bengkan serta
tekanan darah yangtinggi yaitu 140 / 90 mmHg.
2. Perdarahan Lewat jalan Lahir.Waspadailah jika ada perdarahan melalui
vagina. Mungkin ini terjadi karena kelainan letak plasenta atau mungkin
plasenta yang terlepas dari tempat menempelnya di dalam lahir. Hal ini
snagat membahayakan nyawa ibu dan juga anaknya.
A. Support Keluarga
Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita
yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru
pertama kali hamil. Seorang wanita akan merasa tenang dan nyaman dengan
adanya dukungan dan perhatian dari orang – orang terdekat.
(Jensen.2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas)
1. Suami
a) Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan
terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan
dan proses persalinan, bahkan juga memicu produksi ASI. Suami sebagai
seorang yang paling dekat, dianggap paling tahu kebutuhan istri. Saat
hamil wanita mengalami perubahan baik fisik maupun mental. Tugas
penting suami yaitu memberikan perhatian dan membina hubungan baik
dengan istri, sehingga istri mengkonsultasikan setiap saat dan setiap
masalah yang dialaminya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama
mengalami kehamilan.
(Allina Hospitals & Clinics, tahun 2001)
19
b) Keterlibatan suami sejak awal masa kehamilan, sudah pasti
akan mempermudah dan meringankan pasangan dalam menjalani dan
mengatasi berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya akibat hadirnya
sesosok “manusia mungil” di dalam perutnya. Bahkan, keikutsertaan
suami secara aktif dalam masa kehamilan, dapat mempengaruhi
keberhasilan seorang istri dalam mencukupi kebutuhan ASI untuk si bayi
kelak sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan keterlibatan suami
dalam masa-masa kehamilannya. (Allina Hospitals & Clinics, tahun
2001)
2. Keluarga
a) Lingkungan keluarga yang harmonis ataupun lingkungan
tempat tinggal yang kondusif sangat berpengaruh terhadap keadaan emosi
ibu hamil. Wanita hamil sering kali mempunyai ketergantungan terhadap
orang lain disekitarnya terutama pada ibu primigravida. Keluarga harus
menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.
20
b) Dukungan Keluarga Dapat Berbentuk :
3. Lingkungan
Dukungan Lingkungan Dapat Berupa :
Doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi dari ibu – ibu pengajian/
perkumpulan/ kegiatan yang berhubungan dengan sosial/ keagamaan.
Membicarakan dan menasehati tentang pengalamaan hamil dan melahirkan.
Adanya diantara mereka yang bersedia mengantarkan ibu untuk periksa.
Menunggui ibu ketika melahirkan.
Mereka dapat menjadi seperti saudara ibu hamil. (Allina Hospitals &
Clinics, tahun 2001)
21
Bidan juga berfungsi sebagai fasilitator bagi kliennya. Bidan dapat
membagi pengalaman yang pernah dirasakan bidan itu sendiri, misalnya jika
bidan tersebut juga pernah merasakan kehamilan, hal ini akan membuat klien
mengerti akan fungsi bidan yang disatu sisi sebagai seorang bidan dan disisi lain
sebagai manusia biasa yang juga merasakan perubahan-perubahan yang terjadi
dalam siklus kehidupan. Bidan juga dapat menceritakan pengalaman orang lain
sehingga klien mampu membayangkan bagaimana cara mereka sendiri untuk
menyelesaikan dan menghadapi masalahnya.
22
Peran keluarga khususnya suami, sangat diperlukan bagi seorang wanita
hamil. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami kepada kehamilan akan
mempererat hubungan antara ayah anak dan suami istri. Dukungan yang
diperoleh oleh ibu hamil akan membuatnya lebih tenang dan nyaman dalam
kehamilannya. Hal ini akan memberikan kehamilan yang sehat. Dukungan yang
dapat diberikan oleh suami misalnya dengan mengantar ibu memeriksakan
kehamilan, memenuhi keinginan ibu hamil yang ngidam, mengingatkan minum
tablet besi, maupun membantu ibu malakukan kegiatan rumah tangga selama ibu
hamil. Walaupun suami melakukan hal kecil namun mempunyai makna yang
tinggi dalam meningkatkan keadaan psikologis ibu hamil ke arah yang lebih
baik. (Buku Keperawatan Ibu Hamil)
23
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui dirinya akan menjadi
seorang ayah maka timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai
keturunan bercampur dan keprihatinan akan persiapannya menjadi seorang ayah
dan pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat
memperhatikan keadaan ibu yang sedang hamil dan menghindari se ks karena
takut akan mencederai bayinya. Disamping respon yang diperhatikannya, seorang
ayah perlu dapat memahami keadaan ini dan menerimanya.
4. Keterampilan Kognitif-Efektif
Komponen psikologis menjadi orang tua, sifat keibuan atau
kebapakkan tampaknya berakar dari pengalaman orang tua dimasa kecil
saat mengalami dan menerima kasih sayang dari ibunya. Dalam hal ini
orang tua bisa dikatakan mewarisi kemampuan untuk menunjukkan
perhatian dan kelembutan. Keterampilan kognitif-efektif menjadi oarang
tua ini meliputi sikap yang lembut, waspada dan memberi perhatian
lepada bayinya.
(Buku Keperawatan Ibu Hamil)
24
E. PERSIAPAN SIBLING
Kehadiran seorang adik yang baru dapat merupakan krisis utama bagi
seorang anak. Anak sering mengalami perasaan kehilangan atau merasa cemburu
karena digantikan oleh bayi yang baru. Beberapa faktor yang mempengaruhi
respon seorang anak adalah umur, sikap orang tua, peran ayah, lama wakt
berpisah dengan ibu, peraturah kunjungan dirumah sakit dan bagaimana anak itu
dipersiapkan untuk suatu perubahan.
Ibu yang mempunyai anak harus menyediakan banyak waktu dan tenaga
untuk mengorganisasi kembali hubungannya dengan anak-anaknya ia perlu
mempersiapkan anak-anaknya untuk menyambut kelahiran sang bayi dan melalui
proses perubahan peran dalam keluarga dengan melibatkan anak-anaknya yang
lebih besar karena mereka kehilangan tempat.
Usia dan tingkat perkembangan anak mempengaruhi respon mereka. Oleh
karena itu persiapan harus memenuhi kebutuhan setiap anak. Anak yang berusia
kurang dari dua tahun menunjukan minat kecil terhadap kehamilannya. Bagi anak
yang lebih tua, pengalaman ini akan mengurangi rasa takut dan konsep yang
salah. Dengan diberi penjelasan dan pengertian anak biasanya tidak akan merasa
disisihkan dan akan merasa senang dengan kehadiran adiknya yang bisa dijadikan
teman.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan di masa
mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi
kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
26
DAFTAR PUSTAKA