Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH MENGENAI KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL SESUAI TAHAP

PERKEMBANGAN

Dosen Pengampu: Rizki Amartani,S.ST.,M.Kes

Disusun Oleh:

Kelas: A

Kelompok: 4

Indah Prawidi 151108115401003

Marshella Irena Ansye 151108115401005

Merlindry Berlianti 151108115401009

Florinda Thiyaswidi Sunta 151108115401011

Cici Erlina 151108115401022

Petronela Ita 151108115401023

Yessi Tina Sari 151108115401036

Yohana Wihelmina Iin 151108115401067

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (DII)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KAPUAS RAYA SINTANG

TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL SESUAI TAHAP
PERKEMBANGAN”.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan untuk kepentingan
proses belajar.

Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada dosen saya yaitu Ibu
Rizki Amartani ,S.ST.,M.Kes yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan
makalah ini.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat
kurang tepat.

Sintang, Maret 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................i

Daftar Isi...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

I. KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I,II DAN III………….….3


a) Ketidaknyamanan pada masa hamil dan cara mengatasinya…….…….3
b) Kunjungan ulang……………………………………………………..15
c) Pekerjaan…………………………………………………………......15
d) Tanda bahaya dalam kehamilan……………………………………...18

II. KEBUTUHAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER I,II DAN III…...19


A. Support keluarga……………………………………………………...19
B. Support dari tenaga kesehatan………………………………………..21
C. Rasa aman dan nyaman selama kehamilan…………………………..22
D. Persiapan menjadi orangtua…………………………………………..23
E. Persiapan sibling……………………………………………………...25

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................................26
B. Saran.....................................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan
adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan
fisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus
diperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan
fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, personal hygiene,
pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi dan body mekanik, exercise atau senam hamil,
istirahat atau tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi,
memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan
ulang, pekerjaan, serta tanda bahaya dalam kehamilan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ketidaknyamanan pada masa kehamilan dan cara mengatasinya?
2. Bagaimana kunjungan ulang pada masa kehamilan?
3. Bagaimana pekerjaan selama masa kehamilan?
4. Bagaimana tanda dan bahaya dalam kehamilan?
5. Bagaimana support keluarga dalam kebutuhan psikologis pada masa
kehamilan?
6. Bagaimana support dari tenaga kesehatan dalam kebutuhan psikologis pada
masa kehamilan?
7. Bagaimana rasa nyaman dan aman selama kehamilan?
8. Bagaimana persiapan untuk menjadi orangtua?
9. Bagaimana persiapan sibling?

1
C. Tujuan
Tujuan umum adalah untuk menyelesaikan makalah yang berjudul Kebutuhan
Dasar Ibu Hamil sesuai Tahap Perkembangannya.
Tujuan khusus adalah :
1. Untuk mengetahui ketidaknyamanan pada masa kehamilan dan cara
mengatasinya
2. Untuk mengetahui kunjungan ulang pada masa kehamilan
3. Untuk mengetahui pekerjaan selama masa kehamilan
4. Untuk mengetahui tanda dan bahaya dalam kehamilan
5. Untuk mengetahui support keluarga dalam kebutuhan psikologis pada
masa kehamilan
6. Untuk mengetahui support dari tenaga kesehatan dalam kebutuhan
psikologis pada masa kehamilan
7. Untuk mengetahui rasa nyaman dan aman selama kehamilan
8. Untuk mengetahui persiapan untuk menjadi orangtua
9. Untuk mengetahui persiapan sibling

2
BAB II
PEMBAHASAN

I. KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I,II DAN III

a) Ketidaknyamanan pada masa kehamilan dan cara mengatasinya

Mual/muntah

Penyebab pasti tidak diketahui, mungkin disebabkan:

 Perubahan hormonal (peningkatan kadar hcG, estrogen/progesterone, gula darah


rendah)

 Kelebihan asam gastric/asam klorida

 Peristaltic lambat (mengakibatkan estrogen dan progesterone meningkat)

 Perubahan dalam metabolisme

 Pembesaran uterus

 Faktor emosional yang labil

 Alergis (sekresi corpus luteum, antigen dari ayah, “keracunan histamin”)

Cara meringankan/mencegah

 Hindari bau atau faktor penyebab

 Makan porsi kecil tapi sering, bahkan setiap 2 jam

 Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun pagi

 Makan sesuatu yang manis (permen) atau minuman (jus buah) sebelum tidur malam
dan sesudah bangun pagi

3
 Duduk tegak setiap kali selesai makan

 Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu merangsang

 Makan-makanan kering dan minum diantara waktu makan

 Bangun dari tidur secara perlahan dan hindari melakukan gerakan secara tiba-tiba

 Hindari menggosok gigi setelah makan

 Istirahat sesuai dengan kebutuhan dengan mengangkat kaki dan kepala agak
ditinggikan

 Hirup udara segar, pastikan cukup udara di dalam rumah

Ptyalism (Salivasi/ kelenjar liur yang berlebihan)

 Hal ini meningkat sejak 2-3 minggu usia kehamilan dan berhenti saat persalinan

 Patogenesis tidak diketahui, mungkin disebabkan oleh :

-Meningkatnya keasaman mulut oleh asupan pati yang


akhirnya menstimulasi kelenjar salivary untuk meningkatkan sekresi.

-Ptyalism sering juga menimbulkan mual, sehingga ibu hamil sering


menghindari makan

Cara mengatasinya dengan menggunakan pencuci mulut astringent,


permen karet, permen yang keras.

4
Fatique (kelelahan) selama trimester I

 Penyebab tidak diketahui. Mungkin berhubungan dengan penurunan laju


metabolisme basal pada awal kehamilan

 Efek dari fatique yaitu meningkatnya intensitas respon psikologi wanita selama
waktu ini

Cara meringankan atau mencegah

 Yakinkan bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan

 Dorong ibu untuk sering beristirahat

 Aktivitas sedang dan nutrisi yang baik dapat mengurangi kelelahan

Pica (ngidam makanan)

 Mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita mengenai apa yang bisa
mengurangi mual dan muntah

 Indra pengecap menjadi tumpul sehingga mencari makanan yang lebih merangsang

 Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asal cukup bergizi dan makanan


yang diidamkan bukan makanan yang tidak baik

5
Sakit punggung bagian atas

 Terjadi pada trimester I kehamilan

 Penyebab: meningkatnya ukuran dan volume payudara yang merupakan salah satu
tanda presuratif kehamilan

 Pembesaran mungkin menghasilkan ketegangan otot jika payudara tidak cukup


ditopang

 Cara mengurangi : gunakan bra yang pas dan menopang

Sakit punggung bagian bawah

 Terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan

Cara meringankan

 body mekanik yang baik untuk mengangkat benda

 Hindari sepatu atau sandal hak tinggi

 Hindari mengangkat beban yang berat

 Gunakan kasur yang keras untuk tidur

 Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung

 Hindari tidur terlentang terlalu lama karena dapat menyebabkan sirkulasi darah
menjadi terhambat

6
Leucorrhea

 Peningkatan sejumlah lendir dan kelenjar endoservical sebagai akibat dari


peningkatan kadar estrogen

 Perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam
laktat oleh doderlein basilus

Cara meringankan

 Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari

 Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun agar lebih kuat daya serapnya

 Hindari pakaian dalam yang terbuat dari nilon

Nocturia (sering BAK)

 Trimester I

Peningkatan berat fundus uterus, denganmelembutkan isthmus (tanda


hegar) menyebabkan meningkatnya antefleksi membesarnya uterus, yang
menekan langsung kandung kemih

 Trimester III

Terjadi lebih sering pada primigravida (ibu yang baru pertama kali hamil).
Bagian terbawah janin menurun ke pelvic dan menyebabkan tekanan langsung
pada kandung kemih. Tekanan membuat wanita merasa perlu BAK

7
Cara meringankan

 Penjelasan mengenai terjadinya

 Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK

 Perbanyak minum pada siang hari

 Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia mengganggu tidur
dan menyebabkan keletihan

 Batasi minum bahan diuretic alamiah seperti kopi, teh, cola dengan kafein dll

Chloasma gravidarum

 Terjadi pada trimester II


 Kecenderungan genetic peningkatan kadar estrogen dan mungkin progesteron dapat
merangsang hormone melanogenic

Pencegahan

 Hindari sinar matahari berlebihan selama masa kehamilan


 Gunakan bahan pelindung non-alergis.

Diarrhea

 Terjadi pada trimester I, II, III


 Mungkin akibat dari peningkatan hormone
 Efek samping dari infeksi virus

8
Cara meringankan

 Cairan pengganti rehidrasi –oral


 Hindari makanan berserat tinggi seperti sereal kasar, sayur-sayuran, buah-buahan,
laktosa yang mengandung makanan
 Makan sedikit tapi sering untuk memastikan kecukupan gizi

Edema dependen

 Terjadi pada trimester II dan III


 Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal
 Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
 Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
 Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/ pada vena kava
inferior ketika berbaring

Cara meringankan atau mencegah

 Hindari posisi berbaring terlentang


 Hindari posisi berdiri untuk waktu lama, istirahat dengan berbaring ke kiri, dengan
kaki agak ditinggikan
 Angkat kaki ketika duduk/istirahat
 Hindari kaos yang ketat/tali/pita yang ketat pada kaki
 Lakukan senam secara teratur

9
Kram kaki

 Biasanya terjadi setelah kehamilan 24 minggu

 Dasar fisiologis penyebab masih belum jelas

 Bisa terjadi karena :


- Kekurangan asupan kalsium
- Ketidakseimbangan rasio kalsium-fosfor
- Pemnbesaran uterus, sehingga memberikan tekanan pada pembuluh dasar
pelvic, dengan demikian dapat menurunkan sirkulasi darah ke tungkai bagian
bawah

Cara meringankan

 Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornay tinggi) dan cari yang high calcium
 Berlatih dorsifleksi pada kaki untuk meregangkan otot-otot yang terkena kram
 Gunakan penghangat untuk otot

Insomnia

 Terjadi mulai pada pertengahan masa kehamilan

 Disebabkan oleh :

- perasaan gelisah, khawatir atau pun bahagia


- ketidaknyamanan fisik seperti membesarnya uterus, pergerakan janin, bangun
di tengah malam karena nocturia, dyspnea, heartburn, sakit otot, stress dan
cemas

10
Cara meringankan

 Gunakan teknik relaksasi

 Mandi air hangat, minum-minuman hangat (susu, teh dengan susu) sebelum pergi tidur

 Melakukan aktivitas yang tidak menstimulasi sebelum tidur.

Striae gravidarum

 Terjadi pada bulan ke 6-7

 Penyebab tidak jelas


 Bisa timbul akibat perubahan hormon/gabungan antara perubahan hormone dan
peregangan

Cara meringankan

 Gunakan emollient topical jika ada indikasinya

 Gunakan pakaian yang menopang payudara dan abdomen

Hemorrhoids

 Terjadi pada trimester II dan III

 Sering terjadi karena konstipasi

 Dukungan yang tidak memadai pada vena hemorrhoid di area anorectal

 Kurangnya klep di pembuluh-pembuluh yang berakibat pada perubahan secara


langsung pada aliran darah

11
 Progesterone menyebabkan relaksasi dindiong vena dan usus besar

 Pembesaran uterus dapat meningkatkan tekanan-tekanan spesifik pada vena


hemorrhoid, tekanan mengganggu sirkulasi venous dan menyebabkan kongesti pada
vena pelvic

Cara meringankan/mencegah

 Menghindari konstipasi
 Menghindari ketegangan selama defekasi
 Mandi air hangat/kompres hangat, air panas tidak hanya memberikan kenyamanan tapi
juga meningkatkan sirkulasi
 Kompres es/ garam Epsom
 Latihan kegel, untuk mengencangkan otot-otot perineal
 Istirahat di tempat tidur dengan panggul diturunkan dan dinaikkan

Konstipasi

 Terjadi pada trimester II dan III


 Peningkatan kadar progesterone menyebabkan peristaltic usus menjadi lambat
 Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot polos usus besar
 Penyerapan air dari kolon meningkat
 Efek samping penggunaan suplemen zat besi

Cara meringankan

 Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet seperti: buah/juice prem, minum cairan
dingin/panas (terutama ketika perut kosong)
 Istirahat cukup
 Senam/exercise
 Membiasakan BAB secara teratur
 BAB segera setelah ada dorongan

12
Heart burn (panas dalam perut)

 Mulai terasa selamatrimester kedua dan makin bertambah bersamaan dengan


tambahnya usia kehamilan, hilang saat persalinan
 Heart burn istilah lain untuk regurgitasi/refluks
 Kandungan asam gastric (asam klorida dalam lambung) pada esophagus bagian bawah
oleh peristaltic balik. Keasaman menyebabkan rasa terbakar pada kerongkongan dan
tidak enak.

Cara meringankan

 Makan porsi kecil tapi sering


 Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng/ makanan yang
berbumbu merangsang
 Hindari rokok, kopi, alcohol, cokelat (mengiritasi gastric)
 Hindari berbaring setelah makan
 Hindari minuman selain air putih saat makan
 Kunyah permen karet
 Tidur dengan kaki ditinggikan, sikap tubuh yang baik

Perut kembung

 Terjadi pada trimester II dan III


 Motilitas gastrointestinal menurun, menyebabkab terjabdinay perlambatan waktu
pengosongan menimbulkan efek peningkatan progesterone pada relaksasi otot polos
dan penekanan uterus pada usus besar

Cara meringankan

 Hindari makanan yang mengandung gas


 Mengunyah makanan secara sempurna
 Pertahankan kebiasaan BAB yang teratur

13
 Posisi knee chest (posisi seperti sujud tapi dada ditempelkan ke lantai) hal ini dapat
membantu ketidaknyamanan dari gas yang tidak keluar

Sakit kepala

 Biasa terjadi pada trimester II dan III


 Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta
keletihan
 Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf yang
berubah

Cara meringankan

 Teknik relaksasi
 Memassase leher dan otot bahu
 Penggunaan kompres panas/es pada leher
 Istirahat
 Mandi air hangat

Dispareunia (rasa sakit pada saat berhubungan seksual)

 Terjadi selama kehamilan


 Akibat pembesaran uterus, hal ini menyebabkan penurunan sirkulasi, pelvic/vagina
kongesti
 Masalah fisik mungkin disebabkan oleh pembesaran abdomen/masuknya bagian
terbawah janin ke dalam pelvic
 Faktor psikologis : miskonsepsi dan takut menyakiti janin

14
Cara mengurangi

 Perubahan posisi, hal ini akan meredakan masalah yang disebabkan oleh pembesaran
abdomen/rasa sakit dari penetrasi yang dalam
 Diskusi miskonsepsi dan ketakutan, agar wanita tidak khawatir berlebihan
 Kedua pasangan sebaiknya membuka informasi pada cara alternative untuk kepuasan
seksual masing-masing

b) Kunjungan Ulang
Kunjungan ulang yaitu setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah
kunjungan antenatal pertama.
Kunjungan ulang dilakukan/ dijadwalkan setiap 4 minggu sekali sampai umur
28 minggu. Selanjutnya tiap 2 minggu sekali sampai umur kehamilan 36 minggu
dan setiap minggu sampai bersalin.
INGAT : Wanita hamil seyogyanya melakukan kunjungan antenatal sebanyak
4 kali selama kehamilan.

c) Pekerjaan
Banyak Ibu hamil yang sering bingung mengenai aktivitas apa saja yang boleh
atau tidak boleh dilakukan ketika hamil.

Apakah ibu hamil boleh bekerja?

 Boleh

o Bekerja selama kehamilan tidak dilarang, asalkan tidak ada komplikasi pada
kehamilan.
o Pekerjaan yang boleh dilakukan ibu hamil adalah pekerjaan yang tidak
melibatkan aktivitas fisik berat dan tidak meningkatkan kelelahan. Baik itu
saat berangkat menuju tempat kerja ataupun saat bekerja.

15
o Di Amerika Serikat, setengah dari total populasi bayi dilahirkan dari Ibu
yang bekerja.
o Di Indonesia, Pegawai Negeri Sipil (PNS) diberikan cuti 1 bulan sebelum
dan 2 bulan setelah melahirkan dan tetap digaji.
o Pegawai swasta memiliki cuti melahirkan yang diatur oleh masing-masing
perusahaan. dan masih diatur pemerintah dalam UU Tenaga Kerja Nomor
13 tahun 2003 Pasal 82: "Pekerja perempuan berhak memperoleh istirahat
selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5
(satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter
kandungan atau bidan."

 Tidak Boleh

 Pekerjaan yang dilarang dilakukan ibu hamil adalah pekerjaan yang


membutuhkan aktivitas fisik berat dan sangat meningkatkan kelelahan.

 Pekerjaan seperti polisi wanita atau tentara wanita harus dipindahkan ke


bagian yang tidak menimbulkan kelelahan.
 Jika ada komplikasi kehamilan yang mewajibkan untuk bedrest (istirahat),
misalnya keluar perdarahan dari jalan lahir, maka untuk sementara waktu
dilarang bekerja.

 Efek samping pada ibu hamil yang bekerja dengan aktivitas fisik pernah
diteliti oleh Mozurkewich dkk. pada tahun 2000. Mereka me-review 29 studi
yang melibatkan 160.000 wanita hamil dengan pekerjaan yang
membutuhkan aktivitas fisik. 20-60% dari para wanita tersebut mengalami
kelahiran prematur, janin gagal tumbuh, dan hipertensi gestasional.

16
Apakah ibu hamil boleh olahraga?

 Boleh

 Olahraga boleh dilakukan oleh Ibu Hamil asalkan tidak ada komplikasi
pada Ibu dan Janin.
 Olahraga yang dilakukan adalah olahraga aerobik ringan, contohnya
seperti senam hamil.

 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Clapp dkk. pada tahun 2000
dan penelitian oleh Duncombe dkk. pada tahun 2002, ibu yang
melakukan olahraga ringan memiliki janin dan plasenta yang sedikit
lebih besar daripada ibu yang tidak berolahraga.

 Tidak Boleh

 Jika ada komplikasi dari ibu atau janin, maka olahraga tidak boleh
dilakukan.

 Komplikasi Absolut (tidak boleh olahraga sama sekali): Ibu hamil


dengan kelainan hemodinamik dan jantung, penyakit paru restriktif,
cervix lemah (incompetent cervix), hamil dengan bayi kembar,
perdarahan intravagina yang persisten, plasenta letak rendah (plasenta
previa), pernah mengalami keguguran atau kelahiran prematur pada
kehamilan sebelumnya, pecahnya selaput ketuban, dan pre-
eklampsi/eklampsia.

 Komplikasi Relatif (masih boleh olahraga dengan pengawasan): ibu


hamil dengan aritmia jantung, anemia, bronkhitis kronis, diabetes yang
tidak terkontrol, sangat obesitas, sangat kurus, hipertensi yang tidak
terkontrol, hipertiroid yang tidak terkontrol, riwayat kejang yang tidak
terkontrol, sedang cidera tulang (orthopedic limitation), riwayat janin
tidak tumbuh, dan perokok berat.

17
d) Tanda Bahaya dalam Kehamilan
Masa kehamilan membutuhkan ekstra perhatian yang sangat besar. Karena di
masa kehamilan, terdapat 2 nyawa yang harus diselamatkan. Yaitu nyawa si ibu dan
nyawa bayinya. Tidak jarang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama
kehamilan karena kecerobohan dalam menjaga kesehatan. Tidak semua kehamilan
akan menunjukkan tanda-tanda yang normal.
Pada Trimester Pertama Kehamilan:
1. Awasi adanya perdarahan yang keluar lewat vagina. Ini perlu dilakukan untuk
mendeteksi secara dini terjadinya keguguran pada janin.
2. Awasi nyeri perut yang berlebihan. Nyeri perut yang berlebihan biasanya di
sebabkan oleh beberapa faktor. Dan yang paling dikhawatirkan adalah jika nyeri
tersebut adalah karena kehamilan yang terjadi di luar kandungan. Nyeri yang
berlebihan juga bisa di akibatkan karena tanda-tanda terjadinya keguguran. tanda
bahaya hamil
3. Mual Muntah Berlebihan. Sebenarnya hal ini adalah hal yang wajar bagi ibu hamil
pada 3 bulan pertama kehamilannya. Namun jika ini berlangsung begitu parah,
maka ibu beresiko mengalami kekurangan cairan dan juag elektrolit. Ini sangat
membahayakan kondisi ibu dan juga janinnya.

Pada Trimester Kedua Kehamilan:


1. Keracunan Kehamilan. Waspadai ini jika ada tanda-tanda seperti : ibu merasa
pusing yang berlebihan, lemas, kaki bengkak, badan bengkak, tekanan darah
tinggi. Biasanya mencapai 140 / 90 mmHg.
2. Perut Berkontraksi. Jika hal ini terjadi, waspadai terjadinya kelahiran prematur.
Karena salah satu tanda dan gejala lahirnya bayi yang prematur adalah perut
yang terasa berkontraksi terus menerus.
3. Ketuban Pecah Dini. Apabila ada air ketuban yang pecah terlebih dahulu,
waspadai terjadinya kelahiran prematur. Segeralah ke pelayanan kesehatan
untuk mendapatkan pertolongan segera.
4. Pendarahan yang terjadi lewat jalan lahir. Waspadailah terjadinya perdarahan
waktu melahirkan. Ini sangat membahayakan nyawa ibu dan juga bayinya.

18
Pada trimester Ketiga kehamilan:
1. Keracunan Kehamilan. Seperti pada trimester kedua tadi. Tetap waspadai
adanya tanda-tanda ibu merasa pusing, lemas, kaki dan tangan bengkan serta
tekanan darah yangtinggi yaitu 140 / 90 mmHg.
2. Perdarahan Lewat jalan Lahir.Waspadailah jika ada perdarahan melalui
vagina. Mungkin ini terjadi karena kelainan letak plasenta atau mungkin
plasenta yang terlepas dari tempat menempelnya di dalam lahir. Hal ini
snagat membahayakan nyawa ibu dan juga anaknya.

II . KEBUTUHAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER I,II,DAN III

A. Support Keluarga
Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita
yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru
pertama kali hamil. Seorang wanita akan merasa tenang dan nyaman dengan
adanya dukungan dan perhatian dari orang – orang terdekat.
(Jensen.2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas)

1. Suami
a) Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan
terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan
dan proses persalinan, bahkan juga memicu produksi ASI. Suami sebagai
seorang yang paling dekat, dianggap paling tahu kebutuhan istri. Saat
hamil wanita mengalami perubahan baik fisik maupun mental. Tugas
penting suami yaitu memberikan perhatian dan membina hubungan baik
dengan istri, sehingga istri mengkonsultasikan setiap saat dan setiap
masalah yang dialaminya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama
mengalami kehamilan.
(Allina Hospitals & Clinics, tahun 2001)

19
b) Keterlibatan suami sejak awal masa kehamilan, sudah pasti
akan mempermudah dan meringankan pasangan dalam menjalani dan
mengatasi berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya akibat hadirnya
sesosok “manusia mungil” di dalam perutnya. Bahkan, keikutsertaan
suami secara aktif dalam masa kehamilan, dapat mempengaruhi
keberhasilan seorang istri dalam mencukupi kebutuhan ASI untuk si bayi
kelak sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan keterlibatan suami
dalam masa-masa kehamilannya. (Allina Hospitals & Clinics, tahun
2001)

c) Saat hamil merupakan saat yang sensitif bagi seorang wanita,


jadi sebisa mungkin seorang suami memberikan suasana yang
mendukung perasaan istri, misalnya dengan mengajak istri jalan-jalan
ringan, menemani istri ke dokter untuk memeriksakan kehamilannya serta
tidak membuat masalah dalam komunikasi. Diperoleh tidaknya dukungan
suami tergantung dari keintiman hubungan, ada tidaknya komunikasi
yang bermakna, dan ada tidaknya masalah atau kekhawatiran akan
bayinya.
(Allina Hospitals & Clinics, tahun 2001)

2. Keluarga
a) Lingkungan keluarga yang harmonis ataupun lingkungan
tempat tinggal yang kondusif sangat berpengaruh terhadap keadaan emosi
ibu hamil. Wanita hamil sering kali mempunyai ketergantungan terhadap
orang lain disekitarnya terutama pada ibu primigravida. Keluarga harus
menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.

20
b) Dukungan Keluarga Dapat Berbentuk :

 Ayah – ibu kandung maupun mertua sangat mendukung kehamilan ini.


 Ayah – ibu kandung maupun mertua sering berkunjung dalam periode ini.
 Seluruh keluarga berdoa untuk keselamatan ibu dan bayi.
 Adanya ritual adat istiadat yang memberikan arti tersendiri yang tidak boleh
ditinggalkan. (Allina Hospitals & Clinics, tahun 2001)

3. Lingkungan
Dukungan Lingkungan Dapat Berupa :

 Doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi dari ibu – ibu pengajian/
perkumpulan/ kegiatan yang berhubungan dengan sosial/ keagamaan.
 Membicarakan dan menasehati tentang pengalamaan hamil dan melahirkan.
 Adanya diantara mereka yang bersedia mengantarkan ibu untuk periksa.
 Menunggui ibu ketika melahirkan.
 Mereka dapat menjadi seperti saudara ibu hamil. (Allina Hospitals &
Clinics, tahun 2001)

B. Support dari Tenaga kesehatan


Peran bidan dalam perubahan dan adaptasi psikologi adalah dengan
memberi support atau dukungan moral bagi klien, meyakinkan bahwa klien dapat
menghadapi kehamilannya dan perubahan yang dirasakannya adalah sesuatu
yang normal. Bidan harus bekerjasama dan membangun hubungan yang baik
dengan klien agar terjalin hubungan yang terbuka antara bidan dan klien.
Keterbukaan ini akan mempermudah bidan memberikan solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi klien.

21
Bidan juga berfungsi sebagai fasilitator bagi kliennya. Bidan dapat
membagi pengalaman yang pernah dirasakan bidan itu sendiri, misalnya jika
bidan tersebut juga pernah merasakan kehamilan, hal ini akan membuat klien
mengerti akan fungsi bidan yang disatu sisi sebagai seorang bidan dan disisi lain
sebagai manusia biasa yang juga merasakan perubahan-perubahan yang terjadi
dalam siklus kehidupan. Bidan juga dapat menceritakan pengalaman orang lain
sehingga klien mampu membayangkan bagaimana cara mereka sendiri untuk
menyelesaikan dan menghadapi masalahnya.

Bidan juga berperan sebagai seorang pendidik, bidan yang memutuskan


apa yang harus di beritahukan kepada klien dalam menghadapi kehamilannya
agar selalu waspada terhadap perubahan yang terjadi, perilakunya dan bagaimana
menghadapi permasalahnnya yang timbul akibat kehamilannya.

Tenaga kesehatan juga dapat memberikan peranannya melalui dukungan,


yaitu:
a) Dukungan Aktif : melalui kelas antenatal
b) Dukungan Pasif : dengan memberikan kesempatan kepada ibu hamil yang
mengalami masalah untuk berkonsultasi.
Tenaga kesehatan harus mampu mengenali tentang keadaan yang ada
disekitar ibu hamil atau pasca bersalin, yaitu:bapak, kakak, dan pengunjung.
(Buku Keperawatan Ibu Hamil)

C. Rasa Aman dan Nyaman Selama Kehamilan


Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil biasanya ialah ayah
sang anak. Semakin banyak bukti menunjukan bahwa wanita yang diperhatikan
dan dikasihi oleh pasangan prianya selama hamil akan menunjukan lebih sedikit
gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi persalinan, dan lebih mudah
melakukan penyesuaian selam masa nifas. Ada dua kebutuhan utama yang
ditunjukan wanita selama ia hamil, kebutuhan pertama ialah menerima tanda-
tanda bahwa ia dicintai dan dihargai. Kebutuhan kedua ialah merasa yakin akan
penerimaan pasangannya terhadap sang anak dan mengasimilasi bayi tersebut
kadalam keluarga.

22
Peran keluarga khususnya suami, sangat diperlukan bagi seorang wanita
hamil. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami kepada kehamilan akan
mempererat hubungan antara ayah anak dan suami istri. Dukungan yang
diperoleh oleh ibu hamil akan membuatnya lebih tenang dan nyaman dalam
kehamilannya. Hal ini akan memberikan kehamilan yang sehat. Dukungan yang
dapat diberikan oleh suami misalnya dengan mengantar ibu memeriksakan
kehamilan, memenuhi keinginan ibu hamil yang ngidam, mengingatkan minum
tablet besi, maupun membantu ibu malakukan kegiatan rumah tangga selama ibu
hamil. Walaupun suami melakukan hal kecil namun mempunyai makna yang
tinggi dalam meningkatkan keadaan psikologis ibu hamil ke arah yang lebih
baik. (Buku Keperawatan Ibu Hamil)

D. Persiapan Menjadi Orang Tua


1. Kehamilan dan peran sebagai orang tua dapat dianggap sebagai masa
transisi atau peralihan
2. Terlihat adanya peralihan yang sangat besar akibat kelahiran dan peran
yang baru, serta ketidak pastian yang terjadi sampai peran yang baru ini
dapat disatukan dengan anggota keluarga yang baru.

Untuk pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi perubahan dari masa


anak menjadi orang tua, dan apabila kehamilan berakhir maka akan bertambah
tanggung jawab keluarga.

Suami akan mengalami perubahan menjadi orang tua, seperti


bertambahnya tanggung jawab. Selama periode prenatal, ibu ialah satu-satunya
pihak yang membentuk lingkungan tempat janin tumbuh dan berkembang.

23
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui dirinya akan menjadi
seorang ayah maka timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai
keturunan bercampur dan keprihatinan akan persiapannya menjadi seorang ayah
dan pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat
memperhatikan keadaan ibu yang sedang hamil dan menghindari se ks karena
takut akan mencederai bayinya. Disamping respon yang diperhatikannya, seorang
ayah perlu dapat memahami keadaan ini dan menerimanya.

Steele dan Pollack (1968) menyatakan bahwa menjadi orang tua


merupakan proses yang terdiri dari dua komponen. Komponen pertama, bersifat
praktis dan mekanis, melibatkan keterampilan kognitif dan motorik. Komponen
kedua, bersifat emosional, melibabkan keterampilan kognetif dan efektif. Kedua
componen ini penting untuk perkembangan dan keberadaan bayi.

3. Keterampilan Kognitif – Motorik


Dalam proses ini orang tua melibatkan aktifitas perawatan anak,
seperti memberi makan, menjaganya dari bahaya, memungkinkannya
untuk bisa bergerak. Kemampuan ini dipengaruhi oleh pengalaman
pribadinya dan budayanya. Banyak orang tua harus belajar untuk
melakukan tugas ini dan proses belajar ini mungkin sukar bagi
mereka. Akan tetapi, hampir semua orang tua memiliki keinginan untuk
belajar dan dibantu dukungan orang lain menjadi terbiasa dengan
aktifitas merawat anak.

4. Keterampilan Kognitif-Efektif
Komponen psikologis menjadi orang tua, sifat keibuan atau
kebapakkan tampaknya berakar dari pengalaman orang tua dimasa kecil
saat mengalami dan menerima kasih sayang dari ibunya. Dalam hal ini
orang tua bisa dikatakan mewarisi kemampuan untuk menunjukkan
perhatian dan kelembutan. Keterampilan kognitif-efektif menjadi oarang
tua ini meliputi sikap yang lembut, waspada dan memberi perhatian
lepada bayinya.
(Buku Keperawatan Ibu Hamil)

24
E. PERSIAPAN SIBLING
Kehadiran seorang adik yang baru dapat merupakan krisis utama bagi
seorang anak. Anak sering mengalami perasaan kehilangan atau merasa cemburu
karena digantikan oleh bayi yang baru. Beberapa faktor yang mempengaruhi
respon seorang anak adalah umur, sikap orang tua, peran ayah, lama wakt
berpisah dengan ibu, peraturah kunjungan dirumah sakit dan bagaimana anak itu
dipersiapkan untuk suatu perubahan.

Ibu yang mempunyai anak harus menyediakan banyak waktu dan tenaga
untuk mengorganisasi kembali hubungannya dengan anak-anaknya ia perlu
mempersiapkan anak-anaknya untuk menyambut kelahiran sang bayi dan melalui
proses perubahan peran dalam keluarga dengan melibatkan anak-anaknya yang
lebih besar karena mereka kehilangan tempat.
Usia dan tingkat perkembangan anak mempengaruhi respon mereka. Oleh
karena itu persiapan harus memenuhi kebutuhan setiap anak. Anak yang berusia
kurang dari dua tahun menunjukan minat kecil terhadap kehamilannya. Bagi anak
yang lebih tua, pengalaman ini akan mengurangi rasa takut dan konsep yang
salah. Dengan diberi penjelasan dan pengertian anak biasanya tidak akan merasa
disisihkan dan akan merasa senang dengan kehadiran adiknya yang bisa dijadikan
teman.

25
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan


adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan
fisik, mental dan sosial.
Masa kehamilan membutuhkan ekstra perhatian yang sangat besar. Karena di
masa kehamilan, terdapat 2 nyawa yang harus diselamatkan. Yaitu nyawa si ibu dan
nyawa bayinya. Tidak jarang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama
kehamilan karena kecerobohan dalam menjaga kesehatan. Tidak semua kehamilan
akan menunjukkan tanda-tanda yang normal.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan di masa
mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi
kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.

26
DAFTAR PUSTAKA

Yulaicha, Lily. 2009. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan, Jakarta : EGC


Pusdiknakes, 2001. Buku 2 Asuhan Antenatal.
http://www.davishare.com/2015/01/kebutuhan-psikologis-ibu-hamil.html
http://bunda-lita.blogspot.com/2014/08/tanda-tanda-bahaya-pada-kehamilan.html

Anda mungkin juga menyukai