1. Peralatan ukur lapangan, misalnya untuk pengambilan air sungai adalah PH Meter, DO
Meter, konduktometer, thermometer, pengukur kecepatan alir, dan lain sebagainya.
Peralatan ukur lapangan untuk sampel udara antara lain, pompa, kompas, thermometer,
hygrometer dan lain-lain.
2. Dokumen terkait berupa surat perintah tugas, surat izin masuk industri, metode yang
digunakan, dokumen perencanaan pengambilan sampel, label sampel, peta lokasi, dan
data sekunder yang tersedia
3. Alat tulis
4. Peralatan rekam missal kamera, GPS, baterai cadangan dan lain-lain
5. Peralatan pendukung berupa tali, gunting, tool kit, jam, stopwatch, handphone, air dan
lainnya
6. Alat safety petugas berupa pakaian coverall, helm, masker pelindung telinga, dan P3K
bila diperlukan
1. Terbuat dari bahan gelas atau plastik ( Polypropylene, polyethylene, dan Teflon)
tergantung jenis sampel yang diambil
2. Dapat ditutupi dengan kuat dan rapat
3. Mudah dicuci dari pemakain sebelumnya
4. Tidak mudah pecah atau bocor
5. Tidak menyerap bahan kimia dari sampel
6. Tidak melarutkan bahan kima ke dalam sampel
7. Tidak menimbulkan reaksi antara bahan wadah dengan sampel
Pencucian wadah sampel bertujuan untuk menghindari kontaminasi silang yang mungkin
terjadi karena penggunaan sebelumnya. Berikut ini cara pencucian wadah sampel yang harus
dilakukan berdasarkan parameter yang akan dianalisis ( Csuros, 1994 )
Annorganik non-logam
Jenis wadah : Plastik atau gelas
Detergent : Liquinox (deterjen bebas fosfat dan ammonia)
Prosedur :
1. Cuci wadah dan tutupnya dengan air keran hangat menggunakan
deterjen
2. Bilas dengan air keran sampai habis busanya
3. Bilas dengan air bebas analit, 3-5 kali
4. Keringkan dan simpan dalam keadaan tertutup rapat hingga digunakan
1. Wadah baru atau bekas pemakaian sebelumnya harus dicuci terlebih dahulu sesuai
dengan persyaratan pencucian untuk masing-masing parameter
2. Wadah yang dicuci dengan bahan kimia tertentu tidak boleh digunakan untuk pengujian
parameter yang sama dengan bahan kimia tersebut, misalnya wadah dicuci dengan asam
kromat tidak boleh digunakan sebagai wadah analisa krom
3. Wadah dengan pengawet bahan kimia tertentu tidak boleh digunakan sebagai wadah
analisis parameter yang sama dengan pengawet tersebut, misalnya wadah untuk analisa
logam berat dengan pengawet asam nitrat maka wadah tersebut tidak boleh dipakai
sebagai wadah untuk analisa nitrat
4. Wadah tidak boleh digunakan untuk menyimpan zat pereaksi atau reagen kimia
5. Wadah untuk pengujian bakteri harus steril dan dibungkus dengan aluminium foil
Tabel 1. Prosedur pencucian wadah sampel
Parameter yang Dianalisis Wadah Sampel Tahapan Pencucian
Asiditas Kesadahan a) 3 kali dengan air
keran
Alkanitas Magnesium b) 1 kali dengan asam
kromat(2)
Arsen Natrium c) 3 kali dengan air
keran
1000 ml
DHL PH d) 1 kali dengan asam
polietilen
nitrat 1:1
Fluorida Sulfat e) 3 kali dengan air
Kalium Turbaditas bebas analis
Kalsium Warna
Klorida Zat Padat
Tersuspensi
D. Persiapan Pengawetan
Secara umum, berikut hal-hal yang perlu dilakukan dalam melakukan pengawetan sampel
lingkungan:
Pengambilan sampel air dan air limbah secara umum dapat menggunakan peralatan
pengambilan sampel yang sesuai dengan tujuannya, yaitu gayung bertangkai panjang,
pendek maupun water sampler. Jika pengambilan sampel dilakukan secara langsung
dengan wadah sampel air limbah menggunakan gayung atau water sampler maka jika
perlu, tamping sampel dengan penampung sementara lalu homogenkan dan segera
masukan sampel kedalam wadah yang sesuai serta lakukan pengawetan.
Pada pengambilan sampel untuk pengujian DO (oksigen terlarut) dengan cara titrasi,
petugas pengambilan sampel harus menyiapkan botol BOD yang bebas kontaminan
dengan volume yang telah diketahui serta dilengkapi dengan tutup asah. Celupkan botol
dengan hati-hati ke dalam air limbah sehingga air masuk kedalam botol dengan tenang.
Isi botol sampai penuh dan hindari terjadinya turbulensi dan gelembung udara selama
pengisian kemudian botol ditutup saat di dalam air. Segera simpan dalam kotak
pendingin pada suhu plus minus 3oC.
c) Prosedur pengambilan sampel senyawa organic mudah menguap
a) Sebelum pengambilan sampel, gunakan sarung tangan yang terbuat bukan dari
plastik atau sintesis akrena dapat sebagai kontaminan
b) Pengambilan sampel dilakukan secara sesaat dan sampel yang diambil tidak boleh
terkocok untuk menghindari aerasi karena akan menyebabkan hilangnya senyawa
volatile dalam sampel
c) Seluruh vial diberi label yang jelas bila menggunakan vial bening bungkus dengan
aluminium foil dan simpan dalam kotak pendingin pada suhu plus minus 3oC.
d) Bila air limbah mengandung residual klorin tambahkan 80 mg Na2SO3 kedalam 1 L
sampel
d) Prosedur pengambilan sampel untuk pengujian total logam dan terlarut
a) Ambil sampel sesuai kebutuhan berdasarkan jumlah parameter logam yang akan
dianalisis dengan wadah gelas atau botol plastik (polietilen)
b) Untuk logam terlarut, saring sampel di lapangan dengan saringan membrane berpori
0,45 µm dan tambahkan dengan asam nitat hingga PH 2
c) Untuk logam total asamkan dengan asam nitrat hingha PH <2 dan
d) Segera simpan botol dalam kotak pendingin pada suhu plus minus 3oC.
Selain itu, hal-hal berikut perlu dipertimbangkan saat pengambilan sampel minyak dan
lemak:
a) Jangan gunakan wadah bening dan jangan menyentuh bibir wadah dengan tangan dan
hindari kontaminasi
b) Jangan biarkan tutup wadah terletak di tanah agar tidak terkontaminasi
c) Jangan mengambil sampel dilokasi yang airnya dangkal yang mengakibatkan sedimen
atau benda asing masuk ke wadah. Jika pengambilan sampel dilakukan di air dangkal,
buat cekungan hingga memudahkan wadah terisi dengan sampel
d) Jangan mengambil sampel pada posisi mulut wadah searah dengan arus air karena
kontaminasi dapat terjadi dari bagian luar, tangkai atau tangan yang teraliri air masuk ke
wadah
E. Pengendalian Mutu
1. Blanko Lapangan
2. Blanko Media
a) Blanko Peralatan
Blanko peralatan adalah air bebas analit yang diisikan ke dalam peralatan
pengambil sampel yang telah dicuci sesuai persyaratan teknis dan didiamkan beberapa
saat kemudian air blanko tersebut dianalisis sesuai dengan parameter yang akan diambil
di lapangan. Blanko peralatan bertujuan untuk mendeteksi berbagai kontaminasi yang di
mungkinkan bersumber dari peralatan pengambilan sampel yang digunakan.
Dengan kata lain, blanko peralatan digunakan untuk memverifikasi efektivitas
prosedur pencucian peralatan pengambilan sampelserta untuk mengecek kontaminasi
silang. Karena itu blanko perlatan disebut dengan blanko pembilasan. Blanko perlatan
idealnya digunakan untuk menghindari kontaminasi silang dari penggunaan
sebelumnya.
b) Blanko Wadah
Blanko wadah bertujuan untuk mendeteksi ada-tidaknya kontaminasi yang berasal
dari wadah yang akan digunakan untuk pengambilan sampel lingkungan. Blanko ini
bertujuan untuk mengetahui kesempurnaasn proses pencucian wadah sampel
Jika pencucian sejumlah wadah telah dilakukan sesuai persyaratan teknis,
terhadap 5% atau minimal satu wadah sampel tersebut diambil secara acak. Wadah
yang telah dipilih tersebut diisi dengan air bebas analit dan dianalisis sesuai parameter
yang akan diambil dari lokasi pengambilan sampel lingkungan.
c) Blanko Penyaringan
Bila penyaringan diperlukan dalam proses analisis, msalnya untuk pengujian
logam terlarut, maka penggunaan blanko penyaring harus diterapkan untuk mendeteksi
keberadaan kontaminasi yang berasal dari kertas saring maupun peralatan saring.
Blanko penyaring merupakan air bebas analit yang dilewatkan pada filter yang telah
dicuci berdasarkan prosedur teknis yang ditetapkan. Air yang telah melewati filter
tersebut ditampung pada wadah yang sesuai dan diperlakukan sebagaimana sampel
yang akan dianalisis.
3. Blanko Perjalanan
Blanko perjalanan adalah air bebas analit yang disiapkan di laboratorium. Blanko
tersebut dibawa ke lokasi pengambilan sampel, didiamkan tanpa di paparkan selama
pengambilan sampel dan dibawa kembali ke laboratorium dalam satu ice boxdengan
sampel serta di analisis sebagaimana sampel sesungguhnya.
4. Sampel Kontrol
Sampel control adalah sampel yang mempunyai matriks yang hamper sama dengan
matriks sampel yang diuji yang diambil pada waktu yang bersamaan dengan pengambilan
sampel di dekat lokasi dimana pengambilan sampel dilakukan. Lokasi pengambilan
sampel control tersebut harus pada area yang diperkirakan tidak terkontaminasi sehingga
dapat digunakan sebagai background.
5. Sampel Terbagi
Sampel terbagidiambil dari satu titik pengambilan sampel dan dimasukan kedalam
satu wadah yang sesuai kemudian dicampur sehomogen mungkin serta dibagi kedalam
dua wadah yang telah disiapkan. Kedua sampel tersebut diawetkan serta mendapat
perlakuan sama dalam perjalanan maupun preparasi dan analisis di laboratorium.
Penerapan analisis sampel terbagi perlu dipertimbangkan karena tidak semua parameter
dapat dilakukan split terutama parameter BOD dan parameter minyak dan lemak.