RMK Pengauditan I Bab 2
RMK Pengauditan I Bab 2
Oleh
Muh. Akram Sidik A31116022
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
2018
LO 5-7
LO 5
KEYAKINAN/ JAMINAN YANG DISEDIAKAN OLEH AUDIT
Pengguna laporan keuangan yang diaudit mengharapkan auditor untuk:
Melaksanakan audit dengan kompetensi teknis, integritas, independensi, dan
objektivitas.
Mencari dan mendeteksi salah saji yang material, baik yang disengaja maupun yang
tidak.
Mencegah penerbitan laporan keuangan yang menyesatkan.
Independensi Auditor
Independensi merupakan dasar dari profesi auditing. Dengan demikian, auditor harus
bersikap netral dan objektif terhadap entitas. Auditor tidak boleh memposisikan diri atau
pertimbangannya di bawah kelompok apapun dan siapapun. Independensi, integritas, dan
objektivitas auditor mendorong pihak ketiga untuk menggunakan laporan keuangan yang
tercangkup dalam laporan auditor dengan rasa yakin dan percaya sepenuhnya.
Deteksi Kecurangan
Para pengguna laporan keuangan mengharapkan auditor mencari dan mendeteksi
kecurangan (fraud).
Laporan Standar
Laporan ini memuat pendapat wajar tanpa pengecualian yang menyatakan bahwa laporan
keungan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha,
dan arus kas entitas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pada tahun 1988, ASB
mengubah bentuk dan isi laporan standar dengan menerbitkan SAS No. 58, Reports on Audit
Financial Statements (AU 508).
Penyimpangan Dari Laporan Standar
Dalam praktik, dapat muncul kondisi-kondisi tertentu yang tidak memungkinkan auditor
menerbitkan laporan standar. Penyimpangan dari laporan standar tergolong dalam salah satu dari
dua kategori berikut ini:
Laporan standar dengan bahasa penjelasan. Karakteristik berbeda yang ada dalam
kategori jenis laporan ini adalah bahwa paragraf pendapat tetap menyatakan pendapat
wajar tanpa pengecualian (unqualified), karena laporan keuangan sesuai dengan GAAP.
Jenis-jenis pendapat lain. Kategori kedua penyimpangan dari laporan standar adalah
apabila terjadi kondisi berikut ini; Laporan standar mengandung penyimpangan yang
material dari GAAP; atau Auditor tidak mampu mendapatkan bukti kompeten yang
cukup berkenaan dengan satu atau lebih asersi manajemen, sehingga tidak memiliki dasar
yang memadai untuk memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan
keuangan secara keseluruhan.
Tipe modifikasi terhadap opini auditor terdiri dari :
1. Opini wajar dengan pengecualian
Auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian ketika:
a. Auditor, setelah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat,menyimpulkan bahwa
kesalahan penyajian, baik secara individual maupun secara agregasi, adalah material,
tetapi tidak pervasif, terhadap laporan keuangan
b. Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini,
tetapi auditor menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi
yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat menjadi material, tetapi
tidak pervasif.
2. Opini tidak wajar
Auditor harus menyatakan suatu opini tidak wajar ketika auditor, setelah memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat, menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian, baik secara
individual maupun secara agregasi, adalah material dan pervasif terhadap laporan keuangan.
3. Opini tidak menyatakan pendapat
Auditor harus tidak menyatakan pendapat ketika auditor tidak dapat memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat yang mendasari opini, dam auditor menyimpulkan bahwa pengaruh
kesalahan penyajian material yang tidak terdeteksi yang mungkin timbul terhadap laporan
keuangan, jika ada, dapat bersifat material dan pervasif.