Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REVIEW

Disusun oleh:
RISWANDY NAINGGOLAN (5173122018)
KURNIAWAN DEDY S. GULO (5171122004)
ABDUL MAZID TETA S (5172122005)
Dosen: Indra koto,S.T.,M.Eng.
Mata kuliah:Teknik peneumatika dan hirolika

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Kasih dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas CBR ini . Tugas CBR
ini dibuat untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah kami, yaitu “ Hidrolika dan
pneumatika “.

Penulisan tugas ini tidak lepas dari arahan dan dukungan berbagai pihak. Oleh
karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Indra
koto,S.T.,M.Eng.
selaku dosen pengampu mata kuliah “ hidrolika pneumatika “. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman sekelompok, atas kerja sama dan waktu yang telah disediakan
untuk mendiskusikan pembuatan tugas ini.

Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua. Kami menyadari bahwa tugas CBR ini masih jauh dari kesempurnaan. Apabila dalam
tugas makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf karena
sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Hanya Yang Maha Kuasa yang paling
sempurna karena ilmu kami masih belum seberapa banyak. Karena itu kami sangat
menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun untuk dapat
menyempurnakan tugas CBR ini.

Akhir kata kami berharap semoga tugas CBR ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan bagi siapa saja yang akan memerlukannya di masa maupun waktu yang akan
dating. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

MEDAN,23MARET 2019

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG .................................................................................. 1


B. TUJUAN PENULISAN CBR ....................................................................... 1
C. MANFAAT ................................................................................................... 1
D. IDENTITTAS BUKU ................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN ISI BUKU ............................................................................. 8


B. KELEMAHAN ISI BUKU ........................................................................... 8
BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN ............................................................................................ 9
B. SARAN ........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10
BAB I[
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada sistem hidrolik pompa bekerja untuk menciptakan aliran fluida(untuk
memindahkan folume fluida) dan memberikan gaya yang dibutuhkan.
Pompa menyedot fluida dari tangki dan mengalirkannya ke saluranpengeluaran (outlet).
Dari sana fluida memasuki sistem dan mencapai pengguna (piston) dengan
menggunakan elemen pengendali tersendiri. Pengguna akan menggunakan tekanan pada
fluida, sebagai contoh piston dari silinder yang menerima beban.
Karena hambatan ini terjadi peningkatan tekanan pada fluida hingga cukup tinggi guna
mengatasi gaya-gaya hambatan.
Kompresor berfungsi untuk membangkitkan/menghasilkan udara bertekanan dengan
cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian disimpan di dalam tangki
udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem pneumatik). Kompressor dilengkapi
dengan tabung untuk menyimpan udara bertekanan, sehingga udara dapat mencapai
jumlah dan tekanan yang diperlukan. Tabung udara bertekanan pada kompressor
dilengkapi dengan katup pengaman, bila tekanan udaranya melebihi ketentuan, maka
katup pengaman akan terbuka secara otomatis.

B. TUJUAN PENULISAN CBR


Tujuan penulisan buku ini yaitu untuk memenuhi tugas kuliah selain untuk memenuhi
tugas matakuliah hidrolika dan pneumatika pendidikan teknik mesin universitas negeri
medan untuk memenuhi tuga CBR supanya dapat memenuhi tugas tuntutan makul
Dan agar bisa membedakan dan membandigkan buku secaran detail lagi

C. MANFAAT CBR
1. dapat membandingkan satu atau lebih buku
2. menambah pengetahuan kita tentang isi-isi buku
3. supanya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CBR yang benar
4. dan dapat membuat buku atau bahkan menulis buku dengan baik dan benar
D. IDENTITAS BUKU
1.pengaran : Andrew parr Msc,Ceng,MIE, MInstMC
2. tahun terbit : 1998
3.judul : HIDROLIKA DAN PNEUMATIKA
4.kota terbit : Burlington
5.edisi :2
7.ISBN : 0-7506-4419-2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. Pompa hidrolik
Pada sistem hidrolik pompa bekerja untuk menciptakan aliran fluida(untuk memindahkan
folume fluida) dan memberikan gaya yang dibutuhkan.
Pompa menyedot fluida dari tangki dan mengalirkannya ke saluranpengeluaran (outlet).
Dari sana fluida memasuki sistem dan mencapai pengguna (piston) dengan menggunakan
elemen pengendali tersendiri. Pengguna akan menggunakan tekanan pada fluida, sebagai
contoh piston dari silinder yang menerima beban.
Karena hambatan ini terjadi peningkatan tekanan pada fluida hingga cukup tinggi guna
mengatasi gaya-gaya hambatan.
Tekanan pada sisitem hidrolik tidak diciptakan oleh pompa hirolik namun terjadi dengan
sendirinya karena adanya hambatan yang berlawanan dengan arah aliran.
Tinggi tekan fluida dapat dilihat sebagai batang penghubung fluida dimana pompa
memberikan gaya yang diperlukan.
Jenis-jenis pompa :

1. Pompa Hidrolik Tipe Roda Gigi (Hydraulic Gear Pump)

Pompa hidrolik tipe roda gigi ini paling banyak digunakan dalam sistem hidrolik. Tenaga
yang dihasilkan dari putaran sepasang roda gigi yang berputar, yang kemudian terjadi daya
hisap kemudian cairan (oil) ditangkap diantara celah roda gigi dan rumah pompa, lalu
diteruskan ke saluran tekan (outlet). Selanjutnya ciran (oil) ini akan disalurkan ke atas
dengan tekanan yang lebih tinggi lagi untuk disalurkan ke sistem hidrolik.

2. Pompa Hidrolik Tipe Vane/Kipas/Impeller

Pompa jenis vane/kipas/impeller ini mekanisme kerjanya mirip atau bahkan sama persis
dengan pompa air yang terdapat di rumah-rumah. Atau mirip juga dengan pompa air pada
aquarium. Pompa ini menggunakan rumah pompa yang pada bagian dalamnya berbentuk
elips dan terdapat dua buah lubang pemasukan (inlet) dan dua buah lubang pengeluaran
(outlet) yang posisinya berlawanan arah. Konstruksi seperti ini bertujuan agar tekanan radial
pada cairan hidrolik saling seimbang. Vane/kipas/impeller disini dipasang pada poros
beralur (slots) dan akibat gaya sentrifugal tersebut, terjadi proses pemompaan.

3. Pompa Hidrolik Tipe Torak (Hydraulic Piston Pump)

Pada pompa hidrolik tipe piston ini proses kerja atau mekanisme kerjanya sama seperti pada
pompa kompresor. Yang berbeda hanya medianya saja. Kalau pada pompa kompresor yang
dipompa adalah udara, sedangkan pompa hidrolik piston ini yang dipompa adalah cairan
(oil). Proses penghisapan terjadi pada saat piston/torak dalam posisi terbuka, sehingga oli
hidroliik dari crankshaft masuk ke dalam silinder. Pada langkah pemompaan inilah cairan
ditekan oleh silinder melalui check valve ke saluran tekan.

Dari ketiga tipe pompa hidrolik yang sudah disebutkan di atas, pompa hidrolik tipe roda gigi
(hydraulic gear pump) paling sering atau banyak digunakan. Karena umur pompa hidrolik
jenis roda gigi ini umurnya lebih panjang. Selain itu, getaran yang terjadi pada pompa
cenderung lebih sedikit. Sebagai penggerak pompa hidrolik bisa menggunakan motor listrik
ataupun motor bakar.
BAB III Kompresor dan Pengolahan Udara

A. KOMPRESOR
Kompresor berfungsi untuk membangkitkan/menghasilkan udara bertekanan dengan cara
menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian disimpan di dalam tangki udara
kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem pneumatik). Kompressor dilengkapi dengan
tabung untuk menyimpan udara bertekanan, sehingga udara dapat mencapai jumlah dan
tekanan yang diperlukan. Tabung udara bertekanan pada kompressor dilengkapi dengan
katup pengaman, bila tekanan udaranya melebihi ketentuan, maka katup pengaman akan
terbuka secara otomatis. Pemilihan jenis kompresor yang digunakan tergantung dari syarat-
syarat pemakaian yang harus dipenuhi misalnya dengan tekanan kerja dan volume udara
yang akan diperlukan dalam sistim peralatan (katup dan silinder pneumatik). Secara garis
besar kompressor dapat diklasifikasikan seperti di bawah ini.

Klasifikasi Kompressor Secara garis besar kompressor dapat diklasifikasikan menjadi dua
bagian, yaitu Positive Displacement kompressor, dan Dynamic kompressor, (Turbo),
Positive Displacement kompressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan
Dynamic

1. KOMPRESOR TORAK
 Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating kompressor)
Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak
yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup
masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi
pengisapan, tekanan udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan
masuk ke dalam silinder secara alami. Pada saat gerak kompressi torak bergerak ke
titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi,
selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung penyimpanan
dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangki tidak akan
kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerus hingga diperoleh
tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan mengkompressi ke tabung
penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada umumnya bila tekanan dalam
tabung telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka, atau mesin
penggerak akan mati secara otomatis.

 Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara


Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang
lebih tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian
didinginkan, selanjutnya dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh
torak kedua sampai pada tekanan yang diinginkan. Pemampatan (pengompresian)
udara tahap kedua lebih besar, temperatur udara akan naik selama terjadi kompresi,
sehingga perlu mengalami proses pendinginan dengan memasang sistem pendingin.
Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya dengan sistem udara atau
dengan sistem air bersirkulasi. Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor
torak resiprokal antara lain, untuk kompressor satu tingkat tekanan hingga 4 bar,
sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya hingga 15 bar.

 Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)


Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak
dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak
langsung berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal.
Adanya pemisahan ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan
pelumas/oli. Oleh karena itu kompressor diafragma banyak digunakan pada industri
bahan makanan, farmasi, obat-obatan dan kimia. Prinsip kerjanya hampir sama
dengan kompresor torak. perbedaannya terdapat pada sistem kompresi udara yang
akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara bertekanan. Torak pada kompresor
diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi
menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang
kembang kempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke tabung
penyimpan..

2. KONPRESOR PUTAR (ROTARY COMPRESSOR)


Kompressor Rotari Baling-baling Luncur Secara eksentrik rotor dipasang berputar
dalam rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan keluar.
Keuntungan dari kompressor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang pendek dan
kecil, sehingga menghemat ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik dan halus dalam
, dapat menghantarkan dan menghasilkan udara secara terus menerus dengan mantap.
Baling-baling luncur dimasukkan ke dalam lubang yang tergabung dalam rotor dan
ruangan dengan bentuk dinding silindris. Ketika rotor mulai berputar, energi gaya
sentrifugal baling-balingnya akan melawan dinding. Karena bentuk dari rumah
baling-baling itu sendiri yang tidak sepusat dengan rotornya maka ukuran ruangan
dapat diperbesar atau diperkecil menurut arah masuknya (mengalirnya) udara.

3. KOMPRESOR SEKRUP (SCREW)


Kompressor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan
(engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk
cembung, sehingga dapat memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua
rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda
gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompressor ini dapat digunakan sebagai pompa
hidrolik pada pesawat-pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompressor sekrup harus
diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat
menghisap dan menekan fluida.
B. PENGOLAHAN UDARA BERTEKANAN (AIR SERVICE UNIT)
Udara bertekanan (kempa) yang akan masuk dalam sistem pneumatik harus harus diolah
terlebih dahulu agar memenuhi persyaratan, antara lain; a) tidak mengandung banyak
debu yang dapat merusak keausan komponen-komponen dalam sistem pneumatik, b)
mengandung kadar air rendah, kadar air yang tinggi dapat merimbulkan korosi dan
kemacetan pada peralatan pneumatik, c) mengandung pelumas, pelumas sangat
diperlukan untuk mengurangi gesekan antar komponen yang bergerak seperti pada
katup-katup dan aktuator. Secara lengkap suplai udara bertekanan memiliki urutan
sebagai berikut: Filter udara, sebelum udara atmosfer dihisap kompresor, terlebih dahulu
disaring agar tidak ada partikel debu yang merusak kompresor. Kompresor digerakkan
oleh motor listrik atau mesin bensin/diesel tergantung kebutuhan. Tabung penampung
udara bertekanan akan menyimpan udara dari kompresor, selanjutnya melalui katup saru
arah udara dimasukan ke FR/L unit, yang terdiri dari Filter, Regulator dan
Lubrication/pelumasan agar lebih memenuhi syarat. Setelah memenuhi syarat kemudian
baru ke sistim rangkaian pneumatik, seperti tertera dalam bagan di bawah ini:
1. Peralatan Pengolahan Udara Bertekanan
Pengolahan udara bertekanan agar memenuhi persyaratan diperlukan peralatan yang
memadai, antara lain :
 Filter Udara (air filter), berfungsi sebagai alat penyaring udara yang diambil
dari udara luar yang masih banyak mengandung kotoran. Filter berfungsi untuk
memisahkan partikel-partikel yang terbawa seperti debu, oli residu, dsb.
 Tangki udara , Berfungsi untuk menyimpan udara bertekanan hingga pada
tekanan tertentu hingga pengisian akan berhenti, kemudian dapat digunakan
sewaktu-waktu diperlukan
 Pengering udara (air dryer)
Kompresor berfungsi untuk menghisap udara atmosfir kemudian dimampatkan
ke tabung penyimpan hingga tekanan tertentu. Sebelum digunakan harus ada
sistim pengolahan udara bertekanan untuk membersihkan dan mengeringkan
sebelum digunakan.
BAB III
PEMBAHASAN

A. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN


1 .Bahasa

Pada buku ini menggunakan bahasa inggris Jadi untuk memahami agak sedikit lebih
rumit untuk memahami karena tidak semua orang dapat mengerti bahasa inggris
Dan harus mentranslate dulu ke bahasa indonesia jadi cukup sulit untukl mengkritiknya

2. Font
Times new roman
3. Kerapian tulisan
Didalam buku ini tulisan ya masih kurang dan gambar ya pun masih ada yang
belum sesuai dengan keterangannya
4. Gambar
Gambar didalam buku ini sudsh bisa di sebut cukup rapi walaupun sudah buku
lama dan gambar masih cukup jelas
Seperti gambar di atas masih bisa terlihat dengan jelas
5. Kerapian
Didalam buku ini sudah terbilng rapi
6. Kelengkapan materi
Konten atau pengaplikasian buku inin sudah terbilang cukup rapi dan lengkap di
dalam pembahasan buku ini juga memasukkan rumus-rumus ,ragkaian dalam
penghitugan untuk memudahkan dalam melakukan percobaan
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan kelebihan dan kekurangan diatas atau sudah di jelaskan di atas buku
di atas memiliki kelebihan dan kekurangan dari segi penulisan,gambar,tabel,dan
penggunaan bagasanya

Maka dapat di simpulkan buku diatas dapat di jadikan buku referensi dan buku bacaan
dan sebagai panduan atau sebangai joob sead untuk penelitian-penelitian yang lain

B. SARAN

Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan dan kelebihan seperti critikan di atas
supanya di perbaiki ,apalagi buku ini atau mata kuliah ini sangat sulit di pahami dan
sangat sulit mencari buku cetak ya dan juga buku online ya sjuga lumanyan sulit di cari
Sarannya buku pada ssat percetakan supanya pada percetakan bukunya janagn terlalu
dibatasi untuk penerbitnya
DAFTAR PUSTAKA

Andrew parr Msc,Ceng,MIE, MinstMC.1998.Hidrolica dan Pneumatica.Berlington

Anda mungkin juga menyukai