BAB I
Pasal 1 Definisi
Panitia pelaksana pemilihan umum (panpel pemilu) adalah kepanitiaan khusus yang
dibentuk untuk menyelenggarakan pemilihan Ketua UKB (Unit Kebudayaan Banten) DEBUST
ITB Periode Kepengurusan 2018/2019. Panpel pemilu diangkat oleh BP (Badan Pengurus) UKB
DEBUST ITB dan bertanggung jawab kepada Badan Pengurus UKB DEBUST ITB. Panpel
pemilu berisi anggota biasa UKB DEBUST ITB yang dipilih melalui close recruitment.
Pasal 2 Fungsi
Fungsi panpel pemilu adalah memfasilitasi pelaksanaan pemilihan Ketua UKB DEBUST
ITB Periode Kepengurusan 2018/2019.
2. Memberikan peringatan dan sanksi kepada calon ketua terhadap segala bentuk
pelanggaran.
3. Mengambil segala bentuk kebijakan yang diperlukan untuk kepentingan
penyelenggaraan pemilu.
Ayat (2) Kewajiban Panpel Pemilu
KOMPONEN PEMILU
1. Menjadi Calon Ketua UKB DEBUST ITB setelah lulus verifikasi berkas.
2. Memiliki LO (Liaison Officer) yang telah ditentukan oleh panpel pemilu.
Ayat (3) Kewajiban Bakal Calon Ketua
4. Apabila berkas tidak dikumpulkan kepada panitia dengan alasan yang tidak dapat
diterima, maka uang jaminan tidak dikembalikan
1. Menaati segala bentuk peraturan pemilu yang telah ditetapkan panpel pemilu.
2. Tidak melakukan intimidasi, kekerasan, dan tindakan tidak terpuji lainnya terhadap
semua calon ketua dan/atau anggota biasa UKB DEBUST ITB.
3. Apabila calon ketua memiliki tim sukses, calon ketua harap melaporkan tim
suksesnya kepada panpel pemilu.
Pasal 3 Tim Sukses
1. Merupakan anggota biasa UKB DEBUST ITB yang tidak terdaftar sebagai panpel
pemilu, masih aktif, dan berstatus mahasiswa ITB.
2. Maksimal 3 (tiga) orang tim sukses untuk satu orang calon ketua.
3. Hanya boleh menjadi tim sukses satu calon ketua.
4. Berperan aktif sebagai fasilitator calon ketua selama masa kampanye dan berhak
membantu pelaksanaan kampanye.
Ayat (3) Hak Tim Sukses
1. Membantu calon ketua saat masa pemilu berlangsung.
2. Dapat berdiskusi dengan calon ketua saat hearing berlangsung
3. Memiliki hak bicara dalam musyawarah.
Pasal 1 Persyaratan
Ayat (2) Berkas yang Harus Diserahkan oleh Bakal Calon Ketua
9. Lulus dalam verifikasi berkas dokumen oleh panpel pemilu saat masih berstatus bakal
calon ketua.
Pasal 2 Peraturan
1. Pendaftaran Calon Ketua UKB DEBUST ITB dibuka setelah audiensi pemilu sampai
waktu yang telah ditentukan.
2. Anggota biasa UKB DEBUST ITB mendaftarkan diri dan menjadi calon ketua atas
kemauan sendiri dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
3. Bakal Calon Ketua UKB DEBUST ITB memenuhi persyaratan pendaftaran.
4. Anggota biasa UKB DEBUST ITB yang telah mendaftarkan diri menjadi calon ketua
wajib mengikuti seluruh peraturan dan rangkaian acara pemilu UKB DEBUST ITB.
5. Pemilu akan berjalan dengan minimal jumlah calon ketua adalah satu orang dengan
syarat mendapatkan dukungan paling sedikit 75% dari anggota biasa UKB DEBUST
ITB saat musyawarah.
6. Apabila nomor 5 tidak terpenuhi, peserta musyawarah akan mendiskusikan kembali
keputusan yang akan diambil selanjutnya.
7. Anggota biasa UKB DEBUST ITB yang ingin mencalonkan diri dapat menyerahkan
berkas persyaratan kepada Komisi Disiplin Panitia Pelaksana Pemilu UKB DEBUST
ITB atau mengumpulkan berkas di tempat yang telah disediakan oleh panpel pemilu
di Sekretariat UKB DEBUST ITB hingga batas akhir pengumpulan berkas.
8. Bakal calon ketua harus melengkapi berkas sebelum batas waktu yang telah
ditentukan panpel pemilu.
9. Verifikasi kelengkapan berkas akan diberitahukan oleh panpel pemilu maksimal 1x24
jam setelah waktu penutupan pendaftaran.
10. Apabila terdapat berkas yang tidak lengkap dan/atau tidak sah, bakal calon ketua akan
diberikan perpanjangan waktu hingga waktu yang telah ditentukan oleh panpel
pemilu untuk melengkapi seluruh berkas sesuai ketentuan.
11. Apabila nomor 10 tidak terpenuhi, bakal calon ketua akan dinyatakan gugur.
BAB IV
Pasal 1 Definisi
Uji kelayakan (fit and proper test) adalah sebuah ujian diperuntukkan pada semua calon ketua
untuk mengetahui seberapa siap dan pantas calon tersebut. Uji kelayakan ini ditujukan agar
sebuah jabatan tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh para calon ketua.
Dalam hal ini, calon ketua wajib mengikuti pembekalan dan uji kelayakan agar visi dan misi
serta program kerja UKB DEBUST ITB lebih jelas dan terarah.
1. Test ini dilakukan setelah pembekalan. Uji kelayakan (fit and proper test) ini akan
diurus langsung oleh Badan Pengurus UKB DEBUST ITB mengenai mekanisme dan
parameter yang akan diujikan saat uji kelayakan.
2. Semua calon ketua wajib mengikuti uji kelayakan ini.
3. Pewawancara merupakan anggota maupun Badan Pengurus UKB DEBUST ITB
minimal satu angkatan di atas calon ketua.
BAB V
KAMPANYE
Pasal 1 Definisi
1. Masa kampanye calon ketua dimulai sejak pengumuman lulus verifikasi berkas hingga
hearing kedua selesai dilaksanakan.
2. Calon ketua dilarang merendahkan dan/atau menghina calon ketua yang lain.
3. Calon ketua diperbolehkan melakukan kampanye melalui media cetak ataupun media
sosial.
4. Kampanye yang dilakukan melalui media cetak atau media sosial Calon Ketua harus
memberi tahu kepada Koordinator dan minimal 1 anggota Komisi Disiplin Pemilu
UKB DEBUST ITB.
5. Calon Ketua diimbau mengajak anggota biasa UKB DEBUST untuk menggunakan
hak suara dalam Pemilu UKB DEBUST ITB Tahun 2019.
6. Jika kampanye dilakukan melalui tulisan (Print Out/Media Sosial) Calon Ketua wajib
menyertakan lambang UKB DEBUST ITB, hashtag DebustMemilih dan Lambang
Pemilu UKB DEBUST ITB Tahun 2019.
7. Isi kampanye dilarang mengandung unsur yang provokatif, diskriminatif, maupun
menghina SARA.
8. Isi kampanye dilarang menggunakan kata-kata maupun gambar yang berkesan negatif.
9. Tempat kampanye media cetak dapat dilakukan di beberapa tempat yang telah
ditentukan, yaitu Sekretariat UKB DEBUST ITB, mading parkiran sipil, Sunken
Court, mading GKU Timur dan Barat, TVST, Oktagon, dan mading selasar lantai
dasar Labtek V, VI, VII, dan VIII.
10. Masa reses berlangsung setelah hearing kedua sampai musyawarah mencapai
mufakat. Pada masa itu, kampanye wajib dihentikan oleh calon ketua maupun tim
suksesnya.
BAB VI
HEARING
Pasal 1 Definisi
Hearing adalah suatu forum saat para calon ketua menjelaskan visi dan misi serta
program kerja menjadi Ketua UKB DEBUST ITB Periode Kepengurusan 2018/2019 kepada
seluruh peserta hearing dan saat para calon ketua menjawab semua pertanyaan yang diajukan
oleh peserta hearing. Hearing juga sebagai salah satu sarana kampanye pemilu.
1. Hearing dapat dimulai apabila telah hadir di antaranya moderator, perwakilan Komisi
Disiplin Pemilu UKB DEBUST ITB, semua Calon Ketua UKB DEBUST ITB, dan
peserta hearing.
2. Hearing dapat dimulai apabila terdapat minimal:
• 3 (tiga) anggota biasa UKB DEBUST ITB Angkatan 2014 keatas,
• 8 (delapan) anggota biasa UKB DEBUST ITB Angkatan 2015 (minimal 2 (dua)
orang BP UKB DEBUST ITB),
• 16 (enam belas) anggota biasa UKB DEBUST ITB Angkatan 2016, dan
• 20 (dua puluh) anggota biasa UKB DEBUST ITB Angkatan 2017.
• Total: 47 Orang.
• Catatan: Calon Ketua tidak termasuk dalam perhitungan kuorum.
3. Perhitungan jumlah minimal peserta pada setiap hearing dihitung 30 menit dari awal
jadwal yang sudah ditetapkan.
4. Sistem kuorum yang digunakan adalah sistem kuorum berjalan dengan jumlah
maksimum yang dapat izin ditentukan oleh panpel pemilu.
5. Calon ketua wajib membawa handout minimal tiga rangkap, yaitu satu rangkap untuk
calon ketua dan dua rangkap untuk peserta hearing.
6. Hearing dilakukan sebanyak dua kali. Rincian materinya adalah:
• Pada hearing pertama, calon ketua membahas mengenai analisis masalah, visi,
misi, dan program kerja.
• Pada hearing kedua, calon ketua membahas mengenai kepribadian masing-
masing calon ketua.
Hearing dapat diundur oleh panpel pemilu jika hearing tidak memenuhi kuorum
(kuota forum) hingga waktu yang telah ditentukan.
7. Apabila pada hearing sebelumnya terjadi kegagalan, jumlah hearing kuorum di
hearing selanjutnya akan mengalami perubahan sesuai dengan hasil rapat panpel
pemilu.
1. Peserta Hearing dilarang membuat kegaduhan maupun melakukan suatu hal yang
dapat mengganggu keberjalanan hearing.
2. Peserta yang ingin mengeluarkan pendapat harus menggunakan bahasa yang tidak
mengandung kata-kata berkesan negatif maupun menghina SARA.
3. Apabila peserta akan meninggalkan forum hearing, harap menghubungi panpel
pemilu untuk dapat diizinkan atau tidaknya oleh panpel pemilu.
BAB VII
MUSYAWARAH
Pasal 1 Definisi
Pasal 2 Istilah
1. Peserta yang mengikuti hearing (minimal sekali) berhak memiliki hak suara dalam
musyawarah.
2. Peserta yang tidak mengikuti hearing memiliki hak bicara dalam musyawarah dengan
syarat peserta tersebut datang tepat waktu dan alasan yang disetujui panpel pemilu.
Adapun alasan yang dapat disetujui oleh panpel pemilu antara lain:
• Peserta akan mengikuti ujian sehari setelah hearing berlangsung jika hearing
dilakukan pada malam hari.
• Peserta sedang mengikuti perlombaan atau seminar saat hearing berlangsung.
• Peserta sedang memiliki urusan pribadi yang penting dan mendesak seperti
pernikahan anggota keluarga peserta saat hearing berlangsung.
• Peserta sedang sakit saat hearing berlangsung.
• Peserta yang wajib menghadiri kegiatan keagamaan (seperti adven).
• Peserta sedang tertimpa musibah.
3. Peserta dilarang melakukan hal yang dapat mengganggu keberjalanan musyawarah.
4. Peserta yang ingin mengeluarkan pendapat harus menggunakan bahasa yang tidak
mengandung kata-kata yang berkesan negatif maupun menghina SARA.
5. Peserta dilarang memaksakan pendapat kepada orang lain.
6. Tim sukses hanya memiliki hak bicara di dalam musyawarah.
BAB VIII
KOMISI DISIPLIN
Pasal 1 Deskripsi
Komisi Disiplin Pemilu UKB DEBUST ITB memiliki wewenang untuk mengawasi dan
menindak Calon Ketua UKB DEBUST ITB beserta tim suksesnya yang melakukan pelanggaran
pada rentang waktu pengawasan Komisi Disiplin Pemilu UKB DEBUST ITB. Rentang waktu
pengawasan Komisi Disiplin adalah setelah pengumuman berkas verifikasi hingga musyawarah
menemui mufakat.
Pasal 2 Mekanisme
1. Laporan dugaan pelanggaran hanya dapat diproses bila bukti terkait pelanggaran telah
diserahkan kepada Komisi Disiplin.
2. Pelaporan setiap tindak pelanggaran yang dilakukan calon ketua dan/atau para
pendukungnya dapat dilakukan melalui 3 (tiga) cara, yaitu:
• SMS/Telepon (dengan No. HP 0812 9338 4692),
• Line (dengan id line: @box9189v),
• Tatap muka dengan Komisi Disiplin.
3. Pelaporan suatu tindak pelanggaran pada masa kampanye dan seluruh rangkaian acara
pemilu UKB DEBUST ITB wajib dilaporkan selambat-lambatnya 2x24 jam setelah
pelanggaran diketahui oleh pelapor.
4. Pelapor wajib menyerahkan bukti fisik yang dapat dipertanggungjawabkan (bukti fisik
berupa foto dan/atau video dan/atau rekaman suara diserahkan langsung melalui
perangkat yang digunakan untuk mengambil bukti fisik tersebut) 1x24 jam setelah
pelapor mendapatkan konfirmasi dari Komisi Disiplin bahwa laporannya telah
diterima.
5. Apabila ketentuan pada nomor 3 dan 4 tidak dipenuhi, laporan tidak dapat
ditindaklanjuti oleh Komisi Disiplin.
6. Batas penerimaan laporan adalah sampai saat musyawarah menemui mufakat.
7. Identitas semua pelapor tindak pelanggaran dijamin kerahasiaannya.
Pasal 3 Sanksi
1. Melakukan permohonan maaf kepada anggota biasa UKB DEBUST ITB secara lisan
dengan sepengetahuan Komisi Disiplin.
2. Melakukan permohonan maaf kepada anggota biasa UKB DEBUST ITB secara tertulis
melalui media cetak dan media elektronik dengan sepengetahuan Komisi Disiplin.
3. Mendapatkan pengurangan sebesar 2 (dua) poin per menit keterlambatan di luar toleransi
keterlambatan saat rangkaian acara pemilu.
4. Apabila poin calon ketua mencapai nol, hal ini akan didiskusikan oleh panpel pemilu dan
BP UKB DEBUST ITB.
TABEL I
PELANGGARAN DAN SANKSI
No. Pelanggaran Sanksi
1. Calon ketua dan/atau tim sukses merendahkan atau menghina Bab VIII Pasal 3 Ayat
calon ketua yang lain saat masa kampanye berlangsung dan
(1), (2)
masa reses (termasuk isi kampanye).
Pengurangan 10 poin
(untuk calon ketua)
2. Bab VIII Pasal 3 Ayat
Calon ketua dan/atau tim sukses berbicara yang berisi unsur
yang provokatif, diskriminatif, SARA, dan menggunakan (1), (2)
kata-kata maupun gambar yang berkesan negatif saat masa Poin Calon Ketua
kampanye berlangsung dan masa reses (termasuk isi menjadi 30 poin
kampanye).
3. Kampanye media tertulis dilakukan di tempat selain tempat Pengurangan 5 poin per
yang diperbolehkan. tempat
5. Calon ketua tidak mengikuti setiap agenda pemilu Bab VIII Pasal 3 Ayat
(pembekalan; uji kelayakan (fit and proper test); hearing). (1), (2)
Pengurangan 30 poin
per agenda
6. Calon ketua tidak membuat handout hearing yang Bab VIII Pasal 3 Ayat
diperbanyak minimal tiga rangkap yang disebar ke peserta (1)
hearing.
Pengurangan 5 poin
7. Calon ketua terlambat menghadiri hearing dalam batas Bab VIII Pasal 3 Ayat
toleransi, yaitu 5 menit dari waktu yang telah ditetapkan (1)
8. Calon ketua terlambat menghadiri hearing melebihi batas Bab VIII Pasal 3 Ayat
toleransi (maksimal 5 menit) (1), (3)
9. Peserta membuat kegaduhan ataupun melakukan suatu hal Hak moderator**)
yang dapat mengganggu keberjalanan hearing ataupun
musyawarah.
12. Peserta memaksakan pendapat kepada orang lain saat Hak moderator**)
musyawarah.
13. Tim sukses melanggar peraturan yang tertera pada BAB VII Pencabutan Hak bicara
Pasal 3 Ayat (2) point (6) kepada pelanggar
**Hak moderator adalah memberi peringatan kepada peserta yang melanggar peraturan dengan
rincian sebagai berikut: