Anda di halaman 1dari 30

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Orifice Meter

Orifice meter adalah alat ukur yang menggunakan orifice plate

sebagai komponen utama dalam pengukuran natural gas. Orifice Plate dapat

di definisikan sebagai logam berbentuk lempengan tipis dengan lubang

sirkular yang konsentrik dengan internal diameter dari meter tube ketika

terpasang.

Orifice meter dapat digunakan dalam berbagai pengukuran, baik

yang berkaitan dengan proses maupun bukan proses. Orifice meter

merupakan salah satu alat yang banyak digunakan dalam industri minyak

dan gas (migas). Orifice dikelompokkan kedalam kelas flowmeter yang

biasa disebut dengan differential pressure meter atau biasa juga disebut

dengan head meter.

Orifice di dalam pipa ditunjukkan dengan manometer untuk

mengukur penurunan tekanan differensial dari fluida yang dihasilkan oleh

orifice.

6
7

Gambar 2.1 Orifice Meter

2.2 Komponen Orifice Meter dan Fungsinya

Merupakan komponen-komponen yang berhubungan langsung

dengan aliran gas. Dimana komponen-komponen tersebut berfungsi

mengkondisikan aliran sehingga bisa di ukur oleh secondary component.

1. Meter Tube

Suatu pipa/tube lurus dengan dimensi tertentu yang meliputi

bagian upstream dan downstream. Bahan serta ukuran dari meter tube

harus sesuai dengan standart AGA-3, yaitu dengan beta ratio (β)

maksimum yang diijinkan adalah 0,7, tetapi untuk mengantisipasi agar

tidak mendekati batas maksimum beban kerja maka beta ratio (β)

maksimum yang diijinkan adalah 0,6.


8

Untuk menentukan ukuran dari meter tube, maka perhatikan beberapa hal

di bawah ini :

 Maksimum flow

 Minimum flow

 Kondisi awal pengukuran

 Densitas relative

 Temperature gas yang mengalir

 Tekanan

 Perbandingan antara diameter lubang orifice (d) dengan diameter

meter tube (D) yang disebut beta ratio (β). Standart ukuran untuk

menentukan panjang daripada meter tube baik upstream maupun

downstream.

Instalasi secara teori, meter tube dapat dipasang pada berbagai

macam posisi, baik horizontal maupun vertical. Tapi, pemasangan

secara horizontal adalah posisi terbaik karena kondisinya yang lurus

dan steady mendukung sistem dari orifice meter. Pemasangan secara

horizontal ini diperlukan juga pembuatan trap pada daerah upstream

untuk menghindari pengumpulan cairan pada orifice.

2. Orifice Plate Holding Devices

Orifice Plate Holding Devices merupakan suatu komponen

yang berfungsi untuk menahan orifice plate tetap pada posisi yang

konsentris terhadap aliran gas. Terdapat dua macam orifice plate


9

holding devices yang umum digunakan, yaitu tipe single chamber dan

tipe dual chamber.

Tipe single chamber hanya memiliki satu ruangan dimana

dalam proses penggantian atau pengecekan orifice maka harus

menghentikan aliran pada meter tube atau jika sistem pemasangannya

menggunakan by pass maka tinggal dilewatkan saja melalui by pass

tersebut. Sedangkan pada tipe dual chamber memiliki dua ruangan jadi

memungkinkan bahwa saat mengganti atau melakukan pengecekan

terhadap orifice tidak harus mematikan atau melewatkan aliran pada by

pass.

3. Orifice Plates

Orifice plates adalah pelat datar dengan lubang konsentrik

bersisi tajam yang didesain dengan dimensi khusus yang membentuk

penghalang yang terkalibrasi terhadap aliran gas alam yang melalui

meter tube sehingga menyebabkan perbedaan tekanan antara tekanan

sebelum dan sesudah melewati orifice tersebut. Perbedaan tekanan

inilah yang kemudian diukur dan dihitung untuk mendapatkan flow

rate.

Ada beberapa macam tipe orifice, antara lain :

 Konsentris

 Eksentris

 Segmental
10

Yang biasanya digunakan dan paling efisien dalam pengukuran

gas adalah jenis konsentris, karena ukuran dari meter tube-nya yang

relative kecil. Selain itu di lapangan jenis-jenis orifice plate ini

dikelompokkan menjadi dua macam orifice yaitu standart dan

universal.

Pengelompokkan ini berdasarkan pada ada atau tidaknya tankai

nomor seri orifice. Orifice standart mempunyai tangkai dan nomor seri

yang terletak pada tangkai tersebut. Sedangkan orifice universal, tidak

mempunyai tangkai, jadi nomor serinya terletak di tepi badan orifice

atau di pinggir, orifice jenis inilah yang biasanya dipakai pada orifice

dual chamber.

4. Pressure Taps

Merupakan lubang dengan ukuran dan penempatan terukur pada

meter tube atau pada holding device, dimana tekanan gas dari kedua sisi

orifice tersebut disensor. Ada beberapa

Macam-macam penempatan pada pressure taps, yaitu :

 Flange Taps

Jenis ini banyak digunakan dan biasanya terletak 1 inchi dari

orifice sisi upstream dan 1 inchi juga dari tube downstream. Flange

taps tidak dianjurkan untuk tube dengan diameter kurang dari 2 inchi

karena vena kontrakta mungkin kurang dari 1 inchi dari orifice.

Orifice taps biasanya berukuran ½ inchi pada flange dan minimum

rating 300 psig.


11

 Corner Taps

Terletak secara langsung pada permukaan orifice plate.

Mode ini biasanya digunakan di Eropa dan biasanya digunakan

untuk meter tube yang diameternya lebih kecil dari 2 inchi, sehingga

vena kontrakta terjadi dekat sekali dengan orifice plate.

 Vena Contracta

Dibuat di lokasi yang secara teori menguntungkan karena

bisa mendapatkan ΔP terbesar dari orifice. Satu lubang terletak di

upstream dan satu lagi di vena kontrakta.

 Radius Taps

Menyerupai vena kontrakta taps, yaitu satu lubang terletak

di upstream dan satu lubang lagi terletak ½ diameter dari pipa

downstream.

 Pipe Taps

Disebut juga full flow taps, terletak 2 ½ diameter pipa

upstream dan 8 diameter pipa downstream. Mode ini lebih

dimungkinkan untuk terjadi error dan membutuhkan pipa lurus yang

lebih panjang. Tetapi mempunyai kemampuan mengukur flow rate

yang lebih besar.


12

Macam- macam tipe Pressure Taps dapat kita lihat seperti pada

gambar dibawah ini

Gambar 2.2 Tipe-tipe Pressure Taps

5. Straightening Vanes

Straightening vanes adalah suatu alat yang biasanya berbentuk

beberapa pipa silinder kecil yang direkatkan bersama dan membentuk

suatu pola tertentu. Pemasangan straightning vanes pada sisi upstream

dari meter tube harus dengan sangat presisi dan harus diletakkan dengan

sangat hati- hati dan bertujuan untuk mengurangi putaran tekanan yang

tak beraturan dari fluida ketika akan melewati orifice plate.


6

Berdasarkan cara pemasangannya straightening vanes memiliki dua

tipe, yaitu :

 Tipe flange

Pada tipe ini sistem pemasangannya adalah dengan cara dijepit pada

flange

 Tipe Line

Pada tipe ini pemasangan dibaut pada dinding tube upstream.

Pada pemasangannya straightening vanes juga harus dipastikan

lurus, tidak bengkok sedikitpun dan harus diletakkan pada posisi yang tepat

dan aman sehingga mereka tidak bergetar atau bergeser. Sebelum dipasang

secara permanent, tube pada straightening vanes harus benar-benar

dibersihkan sehingga pada saat pemakaian tidak ada benda asing yang

tersangkut dan menyumbat straightening vanes.

2.3 Prinsip kerja Orifice Meter

Prinsip kerja dari orifice meter pada dasarnya tergantung pada

perbedaan tekanan yang dihasilkan oleh orifice plate. Dengan adanya

tekanan cekikan (throttle pressure) oleh orifice plate sehingga

menyebabkan kecepatan fluida yang melalui orifice meningkat dan

tekanannya berkurang. Pada mulanya aliran gas alam yang melewati pipa

kemudian melewati straightening vanes, yang berfungsi membuat putaran

dari aliran gas tersebut lebih beraturan yang kemudian menyebabkan aliran

gas tersebut membentur orifice sehingga terjadi perbedaan tekanan antara


7

aliran aliran sebelum melewati orifice yang kita sebut dengan upstream dan

setelah melewati orifice yang kita sebut dengan downstream.

Gambar 2.3 Sistem Orifice Meter

Pada proses pengukuran dibuat sebuah lubang dengan ukuran dan

penempatan tertentu sesuai standar pada meter tube / holding device disebut

dengan pressure taps dengan fungsi sebagai letak sambungan device

transmitter yang akan mengukur parameter tertentu sesuai fungsi

transmitter tersebut. Transmitter tersebut akan mengkonversi besaran

parameter tersebut kedalam sinyal analog elektrik. Sinyal elektrik tersebut

masuk ke flow computer kemudian diolah kedalam bentuk parameter

volume rate Q dengan menggunakan persamaan yang sudah terprogram

didalam flow computer yang sesuai dengan standar perhitungan flow dengan

menggunakan orifice meter yang diatur dalam standar American Gas

Association (AGA 3 dan AGA 8). Perhatikan gambar di bawah ini yang

menjelaskan skema orifice meter dengan lebih jelas.


8

Gambar 2.8 Skema Orifice Meter

2.4 Bentuk Pola Aliran Gas Dalam Pipa

Pola aliran gas didalam pipa dapat dikelompokkan menjadi 3 Yaitu :

1. Laminar

Tipe aliran laminar ini adalah tipe yang ideal atau yang diharapkan dalam

perhitungan volume gas, karena tekanan yang dialirakan dipipa merata

dan sama sehingga perhitungan volume atau flow menjadi akurat.

2. Transition

Tipe aliran gas transition ini gas yang dialirkan pressure didalam pipa

belum merata atau stabil tetapi masih ada terdapat turbulent sehingga

pengukuran pressure kurang akurat atau kurang baik digunakan untuk

perhitungan volume gas.


9

3. Turbulent

Tipe aliran gas turbulent ini adalah aliran gas yang tidak beraturan dan

tekanan didalam pipa tidak stabil karena sifat aliran gas yang tidak sama

sehingga tekanan didalam pipa tersebut selalu berubah-rubah dan tipe ini

tidak bisa dijadikan acuan untuk perhitungan gas.

2.5 Persamaan Orifice Meter

Dalam pengukuran sebagian besar gas, dan terutama natural gas,

hampir merupakan praktik universal (di Amerika Serikat) untuk

mengekspresikan aliran dalam ft3/hour yang mengacu pada beberapa

referensi tertentu atau kondisi dasar tekanan dan suhu. Untuk penghitungan

kuantitas gas, dapat menggunakan persamaan :

𝑄ℎ = 𝐶 ′ √ℎ𝑤 𝑃𝑓 ..................................................... persamaan 2.1

dimana :

𝑄ℎ = tingkat kualitas aliran pada kondisi dasar, cuft/hr

𝐶′ = orifice flow constant

ℎ𝑤 = tekanan diferensial dalam inci air pada 60 F

𝑃𝑓 = absolute static pressure in psi


10

2.6 Orifice Flow Constant

Konstanta aliran orifice 𝐶 ′ dapat didefinisikan sebagai laju aliran

dalam ft3/hour. Pada kondisi dasar, ketika ekstensi √ℎ𝑤 𝑝𝑓 sama dengan

satu. sebelumnya dikenal sebagai koefisien aliran. "Di sini disebut orifice

flow constant," dan tidak boleh dikacaukan dengan koefisien sebelumnya

dikenal sebagai koefisien aliran. "Di sini disebut orifice flow constant," dan

tidak boleh dikacaukan dengan koefisien sebelumnya atau dengan koefisien

debit yang disebutkan dalam lampiran laporan ini. Itu harus dihitung dengan

persamaan berikut :

𝐶 ′ = 𝐹𝑏 𝐹𝑟 𝑌 𝐹𝑝𝑏 𝐹𝑡𝑏 𝐹𝑡𝑓 𝐹𝑔 𝐹𝑝𝑣 𝐹𝑚 𝐹𝑎 𝐹𝑙 .............. persamaan 2.2

dimana :

𝐹𝑏 = basic orifice factor

𝐹𝑟 = reynold number factor

𝑌 = expansion factor

𝐹𝑝𝑏 = pressure base factor

𝐹𝑡𝑏 = temperature base control

𝐹𝑡𝑓 = flowing temperature control

𝐹𝑔 = specific grafity factor

𝐹𝑝𝑣 = super compressibility factor

𝐹𝑚 = manometer factor (for mercury type meters only)

𝐹𝑎 = orifice thermal expansion factor

𝐹𝑙 = gage location factor


11

CATATAN - Urutan perkalian yang ditunjukkan dalam persamaan

berikut tidak mengikat; Namun, untuk menduplikasi volume yang

ditentukan dengan menggunakan persamaan ini, urutan pengali dan cara

pembulatan harus disepakati dalam praktik yang sebenarnya.

2.7 Basic Orifice Factor

Faktor dasar lubang 𝐹𝑏 dapat diperoleh langsung dari tabel berikut :

Tabel 2.1

𝐹𝑏 basic orifice factor – flange taps


12

Tabel 2.2

𝐹𝑏 basic orifice factor – pipe taps

2.8 Reynold Number Factor

Dapat diperoleh dengan menggunakan Tabel 2.3 atau 2.4. Untuk

penentuannya, ekstensi rata-rata di mana meter beroperasi harus diketahui

selain lubang dan ukuran pipa. Nilai √ℎ𝑤 𝑝𝑓 (ekstensi) yang digunakan

dalam menghitung faktor Fr dari Tabel 2.3 atau 2.4 dapat didasarkan pada

catatan meteran, atau diperkirakan dari pengetahuan tentang tekanan statis

rata-rata dan diferensial rata-rata di mana meter dapat beroperasi. Perluasan

ini, harus dicatat, adalah indeks dengan mana faktor dipilih, dan tidak masuk

langsung ke dalam perhitungan volume gas. Nilai ekstensi dipilih seperti


13

yang disarankan mungkin cukup dekat dengan kondisi operasi rata-rata

meter untuk memilih nilai Fr yang tepat, terutama karena variasi dalam F,

sesuai dengan nilai-nilai √ℎ𝑤 𝑝𝑓 di atas atau di bawah rata-rata yang dipilih

akan mengkompensasi (plus atau minus) atas setiap lamanya waktu. Ketika

nilai √ℎ𝑤 𝑝𝑓 kurang dari 5 pengukurannya kurang akurat.

Tabel 2.3

‘b’ values for Reynold number factor fr determination – flange taps


14

Tabel 2.4

‘b’ values for Reynold number factor fr determination – pipe taps

2.9 Expansion Factor

Faktor ekspansi Y harus diambil dari Tabel 2.5,2.6, 2.7, atau 2.8

tergantung pada lokasi keran dari mana tekanan statis diambil. Di sini rasio

√ℎ𝑤 𝑝𝑓 merupakan indeks dengan mana nilai Y dipilih, dan dapat didasarkan

pada catatan meter, atau diperkirakan dari tekanan statis absolut rata-rata

dan diferensial rata-rata di mana meter dapat beroperasi. Efek variasi

operasi dari rata-rata √ℎ𝑤 𝑝𝑓 biasanya akan mengkompensasi.

Untuk orifice meter dengan "Flange Taps" variasi yang diharapkan

dalam akurasi meter dari rata-rata akan lebih besar atau kurang tergantung
15

pada apakah upstream, downstream, atau digunakan konvensi tekanan

menengah. Ketika rasio h/p meningkat, maka akan diamati, penggunaan

tekanan statik intermediate memberikan keberangkatan minimum dari

kondisi rata-rata yang digunakan dalam pemilihan faktor ekspansi.

Dengan orifice meter menggunakan "Pipe Taps" variasi dari

estimasi nilai operasi h/p yang digunakan dalam penentuan faktor ekspansi

Y menghasilkan variasi terbesar dalam nilai Y ketika tekanan statis

upstream digunakan. memediasi tekanan statis sehubungan dengan keran

pipa memiliki keuntungan kecil, karena hanya sedikit mengurangi variasi Y

yang dihasilkan dari keberangkatan dari rata-rata. Penggunaan tekanan

statis downstream untuk ini jenis koneksi menghasilkan perubahan paling

kecil dalam nilai Y karena perubahan nilai-nilai rasio pinggul dari nilai

operasi rata-rata.
16

Tabel 2.5

Expansion factor – flange taps

static pressure taken from upstream taps


17

Tabel 2.6

Expansion factor – flange taps

static pressure taken from downstream taps


18

Tabel 2.7

Expansion factor – pipe taps

static pressure taken from upstream taps

Tabel 2.10
19

Tabel 2.8

Expansion factor – pipe taps

static pressure taken from downstream taps


20

2.10 Pressure Base Factor

Fpb dapat diperoleh langsung dari tabel berikut ini :

Tabel 2.9

Pressure base factor


21

2.11 Temperature Base Factor

Ftb dapat diperoleh langsung dari tabel berikut ini :

Tabel 2.10

temperature base factor


22

2.12 Flowing Temperature Factor

Flowing Temperature Factor (Ftf) diambil dari table 2.11 dan harus

didasarkan pada suhu aktual yang mengalir dari gas.

Tabel 2.11

flowing temperature factor


23

2.13 Specific Gravity Factor

Fg dapat diperoleh langsung dari tabel berikut ini :

Tabel 2.12

Factor to adjust for specific gravity


24

2.14 Supercompressibility Factor

Pengembangan persamaan aliran hidraulik umum melibatkan berat

spesifik aktual fluida pada titik pengukuran. Dalam pengukuran gas ini

tergantung pada tekanan yang mengalir dan suhu ruang. Untuk

menerjemahkan volume yang dihitung pada tekanan dan suhu yang

mengalir ke tekanan dan suhu dasar, merupakan kebiasaan untuk

menerapkan undang-undang untuk gas yang ideal. Supercompressibility

factor dapat diperoleh langsung dari tabel berikut :

Tabel 2.13

supercompressibility factor, Fpv


25

2.15 Manometer Factor

Berat kolom gas di atas reservoir merkuri dari pengukur orifice

meter merupakan faktor dalam menentukan tekanan diferensial sebenarnya

melintasi orifice. Efek dari faktor ini meningkat dengan meningkatnya

densitas gas. Kesalahan tambahan diperkenalkan oleh perubahan berat

spesifik merkuri dengan perubahan suhu dan gaya gravitasi. Nilai

manometer factor dapat dilihat dari table dibawah :

Tabel 2.14

Manometer factor, Fm
26

2.16 Other Basic Orifice Factor Adjustment

Telah diakui bahwa diameter lubang menyimpang dari ukuran

pabrikannya dengan perubahan suhu yang ekstrem. Namun, dalam kisaran

suhu 0 hingga 120 F, penyimpangan ini biasanya tidak lebih besar dari

toleransi yang biasanya diberikan pembuatan orifice plate. Karena itu,

direkomendasikan bahwa orifice thermal expansion diabaikan tetapi tidak

disetujui oleh pihak-pihak kontraktual. Untuk mengoreksi lokasi selain 45

latitude dan garis laut, faktor lokasi ukur Fi dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 2.15

Gage location factor, Fi


27

2.17 Specific Gravity Method of Supercompressibility Factor Determination

Metode yang digunakan untuk menghitung Specific Gravity Method

of Supercompressibility Factor Determination, menggunakan persamaan :

𝐹𝑝= 156.47 .....................................persamaan 2.3


160.8−7.22𝐺+ 𝐾𝑝

dimana :

𝐾𝑝= 𝑀𝑐−0.392 𝑀𝑛 ................................... persamaan 2.4

Dan,

𝐹𝑟= 226.29 ............................... persamaan 2.5


99.15+211.9𝐺− 𝐾𝑟

dimana :

𝐾𝑟= 𝑀𝑐+1.681𝑀𝑛 .................................... persamaan 2.6

Dan,

G = specific gravity of flowing gas

Mc = mol percent carbondioxide

Mn = mol percent nitrogen

Adjusted pressure = Pf Fp psig

Adjuster temperature = Tf Ft – 460 F

2.18 Orifice Thermal Expansion Factor, Fa

Faktor diperkenalkan untuk memperbaiki kesalahan yang

disebabkan oleh kontraksi lubang yang beroperasi pada suhu yang sangat
28

berbeda dari suhu di mana lubang itu dibor. Faktor tersebut dapat dihitung

menggunakan persamaan :

304 dan 316 stainless steel

𝐹𝑎=1+[0.0000185 (𝐹−68)] ...................... persamaan 2.7

Monel

𝐹𝑎=1+[0.0000159 (𝐹−68)] ...................... persamaan 2.8

dimana :

F = gas flowing temperature at orifice

Anda mungkin juga menyukai