Anda di halaman 1dari 25

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM

BAB I

PENDAHULUAN

Di dalam pelayanan kesehatan, terutama di Rumah Sakit, laboratorium klinik menempati


kedudukan sentral berkaitan dengan peranannya dalam penetapan diagnosis dan penatalaksanaan
penyakit atau pengobatan serta untuk memastikan atau menegakkan suatu diagnosis. Karena
kedudukan yang penting itulah maka tanggung jawab laboratorium klinik semakin besar, baik
tanggung jawab profesional (profesional responsibility), tanggung jawab teknis (tecnical
responsibility), maupun tanggung jawab pengelolaan (management responsibility).
Agar penyelenggaraan pelayanan laboratorium dapat dilaksanakan dengan baik maka harus
dilengkapi dengan pedoman organisasi maupun pedoman pelayanan laboratorium tentang tata cara
penyelenggaraan bagian laboratorium yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh seluruh tenaga
kesehatan di rumah sakit pada umumnya dan tenaga laboratorium pada khususnya.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman1


BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KARTIKA PULOMAS

Rumah Sakit Kartika Pulo Mas adalah Rumah Sakit swasta yang berlokasi di Jakarta Timur,
tepatnya di Jl. Pulomas Timur K No. 2. Rumah Sakit ini berdiri pada tanggal 19 desember 1987
diatas tanah seluas ± 4.538 m2 dengan luas bangunan ± 3.038 m2 . Diawali dengan nama rumah sakit
bersalin kartika pulomas yang memiliki tujuan khusus yaitu membantu pemerintah republik
Indonesia dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat dari sisi kesehatan lahir dan batin serta
bertujuan mencerdaskan bangsa.

Rumah sakit bersalin ibu dan anak di prakarsai oleh Alm dr. Moeslan Saradhawarni,
Sp.OG,MARS yang bernaung dengan nama Yayasan Kartika dengan tujuan memberikan pelayanan
mumpuni untuk ibu dan anak.

Dalam perkembangannya terjadi perubahan skala menjadi Rumah Sakit Umum Kartika Pulo
Mas di tahun 1991. Rumah Sakit Kartika Pulo Mas adalah rumah sakit yang bergerak di bidang
kesehatan yang lahir dari kepedulian terhadap dunia kesehatan, serta tujuan menjadi rumah sakit
yang memberikan pelayanan secara profesional, berdedikasi, memiliki nilai positif serta terjangkau
dikelasnya.

Rumah Sakit Kartika Pulo Mas telah memiliki banyak kemajuan yang pesat dalam
memberikan pelayanan terhadap seluruh pasien-pasiennya. Kesuksesan memberikan pelayanan
dalam bentuk RS Bersalin dan pada tahun 1991 RSU Kartika Pulo Mas masuk dalam kategori 3 atau
C untuk segi pelayanan.

Rumah Sakit Kartika Pulo Mas memiliki staf Medik Rumah Sakit yang terdiri dari dokter-
dokter spesialis Obstetri dan Ginekology, Anak, Penyakit Dalam, Bedah, Bedah Kadiovaskular,
Bedah Orthopedi, Bedah Saraf, Bedah urology, Bedah Digestif, Paru, THT, Mata, Gigi & Mulut serta
dokter-dokter umum.

Dilengkapi kurang lebih 100 tempat tidur dan berbagai fasilitas yang mendukung demi
mencapai tujuan yakni menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan terdepan. Sarana penunjang
medis yang tersedia antara lain: Radiologi USG 4 Dimensi, Instalasi Farmasi, Fisioterapy dan
Laboratorium. Penyediaan sarana penunjang akan bertahap dilengkapi dengan beberapa alat seperti
CT Scan. Seluruh sarana yang ada ditujukan untuk memberikan pelayanan yang terbaik serta
memuaskan.

KOMITMEN TERHADAP MUTU

Sebagai operator pelayanan jasa kesehatan, Rumah Sakit Kartika Pulomas mempunyai
komitmen penuh terhadap Program Pelayanan Kesehatan khususnya dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan rakyat Indonesia. Rumah Sakit Kartika Pulomas senantiasa berupaya
memberikan pelayanan yang memenuhi standar minimal sebagaimana telah ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan.

Dalam hal kualitas sumber daya manusia, RS Kartika Pulo Mas memastikan bahwa tenaga
medis dan tenaga non medisnya memiliki kompetensi dalam bidangnya masing-masing. Hal tersebut
dilakukan mulai dari proses perekrutan hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia, dimana
tujuannya adalah agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar peraturan perundang-
undangan.

Untuk memastikan komitmen RS Kartika Pulo Mas dilakukan secara konsisten dan
berkesinambungan, maka beberapa system diterapkan di RS Kartika Pulo Mas adalah :

 AKREDITASI KARS – DEPKES RI

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman2


RS Kartika Pulo Mas memperoleh sertifikat Akreditasi dalam bidang Administrasi dan
Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan, dan Rekam
Medis pada bulan Mei 2012.

Tujuan Rumah Sakit Kartika Pulo Mas


Tujuan Umum :
Tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan menyelenggarakan pelayanan
yang meliputi upaya preventif, kuratif, rehabilitatif baik fisik maupun mental.
Tujuan Khusus :
 Personil rumah sakit yang mantap sehingga menjadi wadah yang kokoh untuk perkembangan
rumah sakit sebagai lembaga sosio-ekonomik.
 Manajemen rumah sakit mampu mendukung penyelenggarakan rumah sakit yang efektif dan
efesien sehingga tercapainya kemandirian rumah sakit.
 Semakin lengkap dan terlaksananya standar pelayanan serta prosedur tetap bagi setiap jenis
pelayanan.
 Meningkatkan kemampuan seluruh SDM RS untuk menjadi ketenagaan yang professional
dibidangnya dan mau berperan secara aktif.
 Sistem informasi rumah sakit mampu mendukung manajemen rumah sakit dan tenaga professional
dalam upaya meningkatkan mutu layanan.
 Terpenuhinya sarana dan prasarana guna memenuhi kebutuhan kegiatan pelayanan.
 Mampu mendukung program nasional, terutama dalam upaya penurunan angka kematian ibu,
angka kematian bayi dan anak balita serta pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan yang bermutu.
 Meningkatan kerjasama dengan industri pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan
dan pelayanan penelitian.

BAB III
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH RUMAH SAKIT KARTIKA PULO MAS

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman3


Visi

Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan secara professional tingkat
nasional dan internasional pada tahun 2022.

Misi

1. Mengembangkan pelayanan kesehatan terpadu bestandar nasional dan internasional.


2. Menumbuhkan etos kerja unggul.
3. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme.
4. Mengembangkan kemitraan dengan institusi terkait di tingkat nasional dan internasional.
5. Menggalang kepedulian publik untuk membantu kesehatan dhuafa.

Motto

1. Peduli dan Melayani( care and services).


2. Dengan motto demikian kami mengedepankan kepedulian dan pelayanan yang professional.
Khusus dalam pelayanan kedaruratan medis manajemen menetapkan “tidak boleh ada
penolakan pasien karena ketidakmampuan pasien dalam membayar uang muka”. Apabila
indikasi medis penyakit berada di luar kemampuan Rumah Sakit pasien diberi pertolongan
awal dan dirujuk ke Rumah Sakit yang memiliki kemampuan untuk penanganan penyakit
pasien tersebut.
Falsafah
3. Pelayanan Rumah Sakit bagi seluruh lapisan masyarakat.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman4


BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT KARTIKA PULOMAS

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman5


BAB V

STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN LABORATORIUM

UnitLaboratorium Rumah Sakit Kartika Pulo Mas dipimpin oleh seorang dokter yang
berkedudukan sebagai Penanggung Jawab Laboratorium dibantu oleh 1 orang tenaga ATLM yang
bertanggung jawab sebagai koordinator dan 4 orang tenaga ATLM di bidang pelayanan.

Unit laboratorium Rumah Sakit Kartika Pulo Mas memiliki jam pelayanan 24 jam, yang
terdiri dari 3 (tiga shift) dengan 2 petugas ATLM shift pagi, 1 petugas ATLM shift sore, dan 1 petugas
ATLM shift malam.
Setiap shift jaga pagi selama 7 (tujuh) jam, shift sore 7 (tujuh) jam, dan shift malam 10 jam.
Jadwal jaga dibuat efektif dan efisien sehingga memungkinkan setiap petugas laboratorium
memperoleh jumlah jadwal jaga yang adil setiap bulannya. Struktur Organisasi UnitLaboratorium
adalah sebagai berikut :

Direktur

Direktur Pelayanan Medis

Ka.Unit Laboratorium

Koordinator Laboratorium

Analis Analis
Kesehatan Kesehatan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman6


BAB VI

URAIAN JABATAN

A.Jabatan Penanggung Jawab Laboratorium

1. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Laboratorium


2. Jenis Jabatan : Struktural
3. Atasan Langsung : Direktur
4. Bawahan langsung : Koordinator Laboratorium Patologi Klinik
Pengertian

Seorang tenaga kesehatan yang berketrampilan tinggi yang melaksanakan dan mengevaluasi
prosedur laboratorium patologi klinik dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya.

Tanggung Jawab

1. Membantu terlaksana program dan kegiatan pelayanan unit Laboratorium Patologi


Klinik serta memelihara mutu
2. Membatu pengelolaan sumber daya manusia , fasilitas, material dan sistem prosedural
di unit Laboratorium Patologi Klinik

Tugas Pokok

1. Melaksanakan pelayanan unit laboratorium dan pemeliharaan mutu


2. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan dan kegiatan teknis unit laboratorium
3. Membantu mengelola kegiatan pelayanan di unit Laboratorium
4. Membuat perencanaan dan target pelayanan kesehatan pada unit Laboratorium
Uraian Tugas

1. Menyusun Program pelaksanaan, perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan.


2. Mengawasi kegiatan pelayanan unit Laboratorium meliputi permintaan
dan proses pemeriksaan dan validasi hasil oleh dokter spesialis Patologi Klinik
3. Mengawasi kegiatan analis unit Laboratorium dan petugas lain di unit
Laboratorium Patologi Klinik
4. Merencanakan kebutuhan dan memberdayakan tenaga, sarana, prasarana dan fasilitas
di unit Laboratorium Patologi Klinik
5. Melaksanakan sistem prosedur/SOP, kebijakan dan keputusan Direktur yang diberlakukan
di unit Laboratorium
6. Mengawasi kegiatan PPI dan leselamatan pasien serta melakukan upaya pencegahan dan
penanganan kejadian yang tidak diharapkan di unit laboratorium melakukan
pemantauan/deteksi dini pasien potensial bermasalah di unit Laboratorium dan melakukan
upaya pencegahan dan penanganannya
7. Mengawasi petugas yang ada di unit laboratorium dalam memberikan pelayanan selalu
memperhatikan etika profesi
8. Melakukan pemeliharaan, pemantauan perijinan dan kalibrasi alat laboratorium dan alat
lainnya di unit Laboratorium
9. Melaksanakan kegiatan administrasi pelayanan unit laboratorium
10. Melaksanakan koordinasi kegiatan pelayanan di unit laboratorium

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman7


11. Membuat laporan kegiatan pelayanan di unit laboratorium sebagai bahan masukan kepada
Direktur

B.Jabatan Koordinator Laboratorium

1. Pengertian
Koordinator Laboratorium adalah pejabat yang diangkat oleh direktur yang melaksanakan
sebagian tugas-tugas Kepala Bagian Unit Penunjang Medik yang berhubungan dengan tugas
operasional laboratorium.
2. Kualifikasi Jabatan
a. Sehat jasmani dan rohani
b. Pendidikan D III Analis Kesehatan
c. Memiliki kemampuan leadership untuk mendeteksi arah perubahan (trendwatcher) dan
berakhlaq mulia
d. Mau dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan IPTEK
3. Uraian Tugas
a. Tugas Pokok
1) Pelaksanaan pelayanan laboratorium dengan semua staf dalam rangka memuaskan
customer.
2) Membantu Kepala Bagian Unit Penunjang Medik dalam membuat perencanaan
pengembangan laboratorium.
3) Melaksanakan mutu pelayanan laboratorium sesuai dengan standar.
4) Melakukan koordinasi dan membantu unit kerja di luar bagian laboratorium
5) Menciptakan suasana kebersamaan antar sesama staf sehingga terwujud suasana
kerja yang kondusif.
6) Memelihara dan bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana di bagian
laboratorium.
b. Wewenang
1) Menerima dan atau memberikan masukan dan saran dalam rangka meningkatkan
kualitas pengelolaan laboratorium baik dari bawah maupun dari atasan
2) Bekerjasama dengan pihak lain yang kompeten untuk meningkatkan mutu dan
pengembangan bidang laboratorium atas persetujuan Direktur
3) Mengusulkan tarif pelayanan laboratorium
4) Memberikan usulan penambahan karyawan sesuai dengan beban kerja.
5) Memberikan penilaian kinerja sebagai atasan langsung dari unit laboratorium
6) Memberikan pertimbangan kepada atasan langsung mengenai, kinerja, penerimaan
karyawan baru, pemberhentian kerja

C.Jabatan Staf Laboratorium


Staf laboratorium adalah karyawan yang diangkat oleh Direktur sebagai pelaksana pengelola
operasional kegiatan rumah sakit di unit laboratorium
a. Kualifikasi Jabatan
1) Sehat jasmani dan rohani
2) Pendidikan D III Analis Kesehatan /SMAK
3) Mampu bekerja bersama dalam tim kerja
4) Mau dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan IPTEK
b. Uraian Tugas

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman8


1) Membantu Koordinator Laboratorium dalam mangaplikasikan kebijakan-kebijakan dan
program kerja laboratorium
2) Mengelola semua dokumen laboratorium sesuai prosedur dan kebijakan yang ditetapkan
3) Mengelola data laboratorium untuk menjadi informasi yang akurat
4) Mengelola laporan terkait laboratorium baik laporan internal dan eksternal
5) Menyusun & mengusulkan program kerja Laboratorium
6) Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di luar bagian Laboratorium dalam rangka
menghasilkan pelayanan prima.
7) Memelihara dan bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana di bagian
Laboratorium
8) Mengembangkan, mengontrol dan mengevaluasi SPO dan aturan di bagian
Laboratorium
9) Memberikan laporan atas hasil kerja secara rutin atau insidental sesuai keperluan

BAB VII

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman9


TATA HUBUNGAN KERJA

Internal

PASIEN Laboratorium DOKTER

Eksternal

Laboratorium
Rekanan

Hubungan tata kerja di Unit Laboratorium bersifat garis komunikasi, koordinasi dan
informasi dalam pelaksanaan kegiatan.
Hubungan Internal:
UnitLaboratorium merupakan unit penunjang di rumah sakit yang menyediakan pelayanan
pemeriksaan laboratorium bagi pasien yang memerlukan.
UnitLaboratorium menyediakan data bagi manajemen rumah sakit sebagai monitoring
kegiatan pelayanan laboratorium maupun sebagai laporan hasil kerja Unit laboratorium yang dapat
digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan penyelenggaran pelayanan laboratorium di rumah sakit.
Hubungan Eksternal:
Laboratorium Rumah Sakit Kartika Pulo Mas melayani berbagai macam pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium yang tidak dapat dikerjakan di Laboratorium Rumah Sakit Kartika Pulo
Mas akan di kirim ke Laboratorium Rekanan yang sudah bekerja sama

BAB VIII

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman10


POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Dalam upaya mempersiapkan tenaga Laboratorium yang handal, perlu kiranya melakukan
kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM. Tujuannya adalah mendayagunakan
sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan
sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan oganisasi
dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Unit Laboratorium adalah sebagai
berikut :
POLA KETENAGAAN
UNIT LABORATORIUM RUMAH SAKIT KARTIKA PULO MAS

NAMA JABATAN KUALIFIKASI TENAGA YANG


FORMAL DIBUTUHKAN

Penanggung Jawab Laboratorium Dokter Spesialis Patologi Klinik


1

Koordinator Laboratorium D III Analis Kesehatan 1

Staff Laboratorium D III Analis Kesehatan/SMAK 4

Jumlah
6

POLA KETENAGAAN
1. Latar Belakang
Pelayanan Laboratorium merupakan pelayanan 24 jam yang diberikan kepada
pasien yang datang ke Rumah Sakit Kartika Pulomas.Dalam upaya penetapan
tenaga laboratorium yang handal, diperlukan perencanaan, pengadaan dan
pemeliharaan SDM yang tepat bagi kelancaran pelaksanaan pelayanan
laboratorium.
Perencanaan tersebut diatas bertujuan untuk mengatasi dan menyiapkan turn over
SDM di dalam laboratorium.Untuk meningkatkan kompetebsi SDM Rumah Sakit
diperlukan pendidikan dan pelatihan secara berkala.

2. Tujuan Umum
Tersedianya kuantitas dan kualitas SDM sesuai dengan persyaratan sesuai
ketetapan ketenagaan di laboratorium Rumah Sakit Kartika Pulomas

3. Tujuan Khusus
a. Menyediakan tenaga laboratorium sesuai dengan kebutuhan
b. Meningkatkan kompetensi tenaga laboratorium Rumah Sakit Kartika Pulomas

4. Rencan perhitungan Kebutuhan Tenaga


Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan beban kerja
Workload Indicators of Staffing Need (WISN) adalah suatu metode perhitungan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman11


berdasarkan beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh tiap kategori tenaga
diciptakan oleh PJ Shipp (1984) dan sangat dianjurkan olehOrganisasi Kesehatan
Sedunia (WHO). Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah digunakan,
secara teknis mudah diterapkan, komprehensif dan realistis.
Langkah-langkah perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan Workload
Indicators or Staffing Need (WISN) meliputi 5 (lima) langkah yaitu :
 Menetapkann waktu kerja tersedia dalam 1 (satu) tahun
 Menyusun standar beban kerja laboratorium
 Menghitung kebutuhan kelonggaran
 Perhitungan kebutuhan tenaga kerja di laboratorium
 Analisis kebutuhan tenaga tenaga di laboratorium

5. Waktu Kerja
a. Waktu kerja efektif
Sebelum menentukan analisa beban kerja (ABK), sebaiknya diketahui waktu
kerja efektif. Waktu kerja efektif adalah jumlah hari dalam kalender dikurangi
hari libur dan jumlah cuti dengan perhitungan sebagai berikut :

Jml.Hari menurut kalender .... hari


Jml.Hari minggu dalam 1 ahun .... Hari
Jml.Hari libur dalam 1 tahun .... Hari
Jumlah cuti dalam 1 tahun .... Hari

Hari keerja efektif = jumlah hari dalam kalender – (hari libur + cuti)
= .... Hari

b. Jam kerja efektif


Jam kerja efektif adalah jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja
yang hilang karena tidak bekerja, seperti BAK, BAB, melepas lelah, istirahat
makan, dsbnya.
Jumlah allowance diperkirakan sekitar 20-30% dari jumlah jam kerja formal.
Biasanya untuk menghitung jumlah jam kerja efektif digunakan ukuran 1
minggu.
Contoh:
Jumlah jam kerja formal 1 minggu 2400 menit
Allowance 30% x 2400 menit 720 menit
Jam kerja efektif 1 minggu 1680 menit

c. Norma hasil
Norma hasil merupakan standar kemampuan dari satuan hasil.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman12


NORMA 1 Uraian jabatan

HASIL =
1 Analis Jabatan x 90 menit
Dari contoh diatas, bisa dilihat bahwa rata-rata standar kemampuan seorang
analis jabatan untuk menghasilkan 1 uraian jabatan diperlukan waktu
90 menit.
Pembulatan keatas atau kebawah akan lebih besar bagi fasilitas kesehatan yang
hanya memiliki beberapa tenaga kesehatan dalam kategori WISN ini
dibandingkan dengan fasilitas yang memiliki staf yang lebih lengkap.Oleh
karena itu, dianjurkan untuk membulatkan keatas perhitungan final kebutuhan
staf yang bernilai satu atau dua dibandingkan dengan nilai yang lebih besar.
Petunjuk di bawah ini digunakan dalam membulatkan keatas atau ke bawah
hasil perhitungan jumlah staf yang dibutuhkan dalam perhitungan WISN
 1,0-1,1 dibulatkan kebawah menjadi 1 dan >1,1– ,9 dibulatkan keatas menjadi 2
 2,0-2,2 dibulatkan kebawah menjadi 2 dan >2,2-2,9 bibulatkan keatas menjadi 3
 3,0-3,3 dibulatkan kebawah menjadi 3 dan >3,3-3,9 dibulatkan keatas menjadi 4
 4,0-4,4 dibulatkan kebawah menjadi 4 dan >4,4-4,9 dibulatkan keatas menjadi 5
 5,0-5,5 dibulatkan kebawah menjadi 5 dan >5,5 -5,9 dibulatkan keatas menjadi 6

6. Interpretasi
Rasio WISN lebih dari 1 menunjukkan kelebihan SDM dalam hubungannya
dengan beban kerja. Sebaliknya rasio WISN kurang dari 1 menunjukkan
kekurangan tenaga kerja, yang juga menunjukkan tekanan beban kerja yang besar.
7. Perhitungan Analisa Beban Kerja
Sebelum melakukan perhitungan analisa beban kerja , dihitung terlebih dahulu
waktu kerja efektif pada tahun 2017, dengan memperhitungkan hari kerja, cuti
tahunan, pendidikan dan pelatihan, libur nasional + cuti bersama, ketidakhadiran
kerja (1 hari libur dalam seminggu + hak cuti kerja + ijin sakit) dan waktu kerja
efektif dalam 1 hari.

TABEL 1.TABEL WAKTU KERJA EFEKTIF TAHUN 2017


KODE FAKTOR WAKTU KETERANGAN
A Hari kerja (senin-minggu) 365 Hari / tahun
B Cuti tahunan 0 Hari / tahun
C Pendidikan dan Pelatihan 0 Hari / tahun
D Libur nasional + cuti bersama 19 Hari / tahun
E Ketidakhadiran kerja 64 Hari / tahun
F Waktu kerja efektif 19 Jam / hari
Hari kerja tersedia 282 Hari kerja / tahun
Waktu kerja tersedia 5358 Jam / tahun
321480 Menit / tahun

TABEL 2. PERHITUNGAN KEGIATAN POKOK DAN PENUNJANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman13


No Kegiatan pokok Rerata waktu WKT Kuantitas Beban Kebutuh
(menit) kegiatan pokok kerja SDM
dalam 1 tahun standar
1 Melakukan QC kimia,hema 30 321480 365 10716 0.034
2 Registrasi pasien 15 321480 7300 21432 0.341
3 Mengambil sampel darah 7.5 321480 7300 42864.0 0.170
(flebotomi)
4 Sentrifuge spesimen 15 321480 7300 21432.0 0.341
laboratorium
5 Pemeriksaan laboratorium rutin 90 321480 7300 3572.0 2.044
6 Mencuci alat laboratorium 5 321480 7300 64296.0 0.114
7 Menginput dan mencatat hasil 30 321480 7300 10716 0.681
pemeriksaan dan ekspertis
8 Verifikasi dan melengakapi 5 321480 7300 64296 0.114
identitas pasien
9 Validasi hasil laboratorium 5 321480 7300 64296.0 0.114
10 Mencetak hasil laboratorium 5 321480 7300 64296 0.114
11 Sterilisasi tempat kerja sesuai 5 321480 1095 64296 0.017
shift
12 Operan jaga usai shift 5 321480 1096 64296 0.017
13 Mengirimkan spesiman 10 321480 365 32148.0 0.011
laboratoriumke lab rujukan
14 Membuat laporan sensus harian 30 321480 365 10716.0 0.034
15 Konfirmasi hematologi 7.5 321480 365 42864 0.009
abnormal
16 Konfirmasi hitung jenis tidak 11 321480 104 29225.5 0.004
terbaca alat (6)
No JUMLAH 611461.5 4.16
Kegiatan Penunjang Penting Rerata waktu WKT Kuantitas Beban Kebutuh
(menit) kegiatan kerja SDM
penunjang standar
1 Membuat laporan mutu 10 321480 365 32148.0 0.011
2 Membuat laporan bulanan 30 321480 12 10716.0 0.001
3 Membuat laporan penghasilan 60 321480 12 5358.0 0.002
4 Mengangkat telpon 2.5 321480 10950 128592.0 0.085
5 Komunikasi klinis bila ada 5 321480 52 64296.0 0.001
hasil meragukan
6 Mengisi karto stok 10 321480 52 32148.0 0.002
laboratorium
7 Pembuatan/revisi panduan, 30 321480 52
kebijakan, SOP laboratorium
8 Mengisi grafik suhu 1 321480 365 321480.0 0.0011
laboratorium
9 Rapat koordinasi 120 321480 52 2679.0 0.019
10 Maintenance dan kalibrasi alat 30 321480 365 10716.0 0.034
11 Komunikasi teknik saat 5 321480 12 64296.0 0.0002
kunjungan vendor untuk
pemeriksaan alat
TOTAL 672429.0 0.157
JUMLAH TOTAL 1283890.5 4.3
(POKOK+PENUNJANG)

TABEL 3. RASIO STAF – WISN

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman14


PARAMETER SKOR WISN
JUMLAH STAF 5
NILAI WISN 4.3
RASIO STAF : WISN 1.1

8. Kesimpulan
Analisa beban kerja laboratorium Rumah Sakit Kartika Pulomas dalam
kategori seimbang.

Penarikan Calon /Rekruitmen dan Seleksi Calon Karyawan


1. Penarikan Calon/Rekruitmen Karyawan
Adalah kegiatan mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga sub bagian
laboratorium memiliki kesempatan untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan
jabatan yang diinginkan..Penarikan calon karyawan dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan
tenaga dan ditemukan bahwa jumlah pasien dan pelayanan tidak seimbang dengan jumlah
tenaga yang ada.
Penarikan calon karyawan dapat dilakukan melalui iklan di media elektronika baik
koran maupun jejaring di internet, dari lembaga-lembaga pendidikan atau yang berkompeten di
bidangnya, atau dari mulut ke mulut.

2. Seleksi / Penyaringan Calon Karyawan


Adalah proses menyeleksi pelamar sehingga sub bagian laboratorium dapat
memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan. Seleksi dimulai
dari penyaringan surat lamaran yang masuk ke bagian SDM rumah sakit. Selanjutnya Kepala
Instalasi Penunjang Medik berkoordinasi dengan Penanggung Jawab Laboratorium memilih
berkas surat lamaran yang masuk dan menentukan calon pelamar yang sesuai dengan kriteria
yang ditentukan. Apabila tidak ditemukan berkas pelamar yang sesuai maka Kepala Instalansi
Penunjang Medik memberitahukan kepada petugas SDM agar dilakukan penarikan calon
karyawan kembali. Berkas pelamar yang dipilih oleh Kepala Instalansi Penunjang Medik
kemudian diserahkan kepada petugas SDM dan selanjutnya dihubungi dan dijadwalkan untuk
melakukan tes seleksi calon karyawan di rumah sakit.
Materi tes seleksi calon karyawan meliputi pengetahuan terkait. psikotes dan materi
tentang laboratorium.
Bentuk tes yang dilakukan meliputi tes tertulis dan tes wawancara.Tes tertulis dalam
bentuk essai. Tes wawancara dilakukan setelah tes tertulis dan dilakukan oleh tiga orang yaitu
Kepala Instalansi Penunjang Medik, Kepala Bagian SDI, dan Manager Umum. Tes wawancara
menghasilkan data rekomendasi terhadap calon karyawan yang diseleksi.

BAB IX

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman15


KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi dilakukan pada setiap karyawan yang masuk ke Unit laboratorium. Pada
tahap ini karyawan yang baru masuk dikenalkan tentang rumah sakit dan Unit laboratorium dan
diberikan materi yang bersifat dasar pada pelayanan laboratorium.Jangka waktu yang ditetapkan
rumah sakit untuk karyawan orientasi dalam memahami materi dasar yang harus dikuasai di bagian
laboratorium adalah satu bulan.

BAB X

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman16


PENILAIAN KINERJA SDM

A. Penilaian Kinerja SDM

Pada masa sekarang ini peningkatan produktifitas dan kualitas kerja menjadi
tuntutan dunia bisnis dan industri yang tidak bisa ditunda lagi bila ingin memiliki daya saing
yang memadai untuk mengatasi persaingan pasar baik ditingkat nasional, regional maupun
global. Gabungan dari kinerja ( hasil kerja ) setiap karyawan akan menghasilkan kinerja
perusahaan secara menyeluruh.
Penilaian prestasi kerja ini merupakan instrumen manajemen yang penting untuk
menilai karyawan sebagai dasar untuk melakukan promosi, mutasi, pelatihan dan pendidikan
yang dibutuhkan, kompensasi, pengakuan dan penghargaan bagi karyawan.

B. Tujuan dan Sasaran


1. Agar setiap karyawan mengerti standar prestasi kerja yang harus dicapai dan bagaimana
mencapainya, yang keseluruhannya mengacu pada pelayanan kepada pasien , sehingga
dapat memuaskan konsumen dan selanjutnya dapat mengatasi persaingan pasar, serta
menghasilkan laba perusahaan yang dapat membuat manajemen mampu untuk
meningkatkan kesejahteraan karyawan dan mewujudkan tujuan bersama serta
berkelanjutan.
2. Agar setiap karyawan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan, usaha dan sikap mental
positifnya, sehingga dapat memperoleh keberhasilan dalam karyanya.
3. Agar tercipta persatuan dan persatuan keluarga besar Rumah Salit Kartika Pulo Mas dengan
dilandasai hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan, antar rekan kerja dan antar
bagian untuk melayani pasien
4. Meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja karyawan serta efisiensi rumah sakit.

C. Prosedur dan Kebijakan Penilaian Prestasi Kerja Karyawan

Penilaian kinerja karyawan dilakukan setiap 6 bulan sekali. Hal yang dinilai adalah
keterampilan, kompetensi serta performa masing- masing karyawan di sub bagian laboratorium.
Penilaian dilakukan oleh atasan langsung dan atasan tidak langsung karyawan dengan
mempertimbangkan masukan dan penilaian karyawan yang lain terhadap karyawan yang akan
dinilai.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman17


PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman18
RAPORT PENILAIAN

Karyawan Yang Dinilai Periode


Penilaian
Jabatan NRP
Departemen
Status Karyawan
Atasan Yang Menilai
Jabatan

No. PENILAIAN Nilai Bobot BxN

A Kinerja Proses 1 30% 0


1 Jabatan
2 Resiko Pekerjaan
3 Beban Kerja
4 Status
5 Kompetensi
Keahlian (Hard
Skill)
Sub Total

B Kinerja Proses 2 40% 0


1 Pencapaian
Tupoksi
2 Pencapaian Hasil
Kerja
3 Pencapaian
Akreditasi
4 Pencapaian
Program RKAT
5 Pencapaian
Standar
Pelayanan
Sub Total

C Nilai dan Norma 30% 0


1 Profesional
1 Bekerja sesuai jam
kerja yang
ditentukan
(disiplin
kehadiran)

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman19


2 Menggunakan
seragam (sesuai
peraturan rumah
sakit)
3 Bekerja sesuai
mekanisme (alur
kerja) dan standar
prosedur
operasional (SPO)
4 Mempunyai
keinginan untuk
meningkatkan
ketrampilan dan
pengetahuan
sesuai bidangnya
5 Tanggap terhadap
kebutuhan
pelanggan
(dalam/luar rumah
sakit)
Nilai Profesional

2 Amanah
1 Menjaga sikap dan
penampilan
2 Tidak melakukan
pelanggaran yang
dapat merugikan
pasien, karyawan,
RS.Kartika Pulo
Mas secara materi
maupun immateri.
3 Memberikan
informasi sesuai
dengan data
4 Terlibat dalam
kepanitiaan
Nilai Amanah

3 Ibadah
1 Mengingatkan
dalam beribadah
2 Sholat berjamaah

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman20


3 Bersikap ramah,
mengucapkan
salam dan senyum
(sebagai
implementasi 4
kalimat AJIB)

Nilai Ibadah

Sub Total

Total Nilai 100% 0

Pendapat Yang Dinilai :

Masukan Penilai :

Mengetahui

Jakarta
Yang Dinilai Yang Menilai

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman21


D. Peningkatan Kompetensi SDM
Pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga laboratorium dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan.Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah untuk meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan
efisiensi kerja.
1. Pendidikan
Jenjang pendidikan secara formal untuk petugas di sub bagian laboratorium adalah
D III Analis Kesehatan
2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga laboratorium dilaksanakan melalui
pelatihan yang dilakukan pihak eksternal (external course) maupun Inhouse training, yaitu
program pelatihan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit. Setiap karyawan di bagian
laboratorium diharuskan memenuhi jam wajib pelatihan yang diselenggarakan baik oleh
pihak eksternal maupun internal rumah sakit minimal 20 jam per tahun.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman22


BAB XI
RAPAT

A. Rapat Rutin
1. Merupakan kegiatan rapat yang dilakukan secara rutin
2. Meliputi rapat bulanan ( laporan bulanan), rapat koordinasi YanKes & Jangmed, rapat
koordinasi bagian laboratorium
3. Kelengkapan rapat : undangan, daftar hadir, notulen rapat

B. Rapat insidental
1. Merupakan rapat yang diselenggarakan sewaktu-waktu apabila ada masalah yang perlu
segera dibahas atau diselesaikan
2. Jam, Waktu, Materi dan pesera rapat disesuaikan dengan kebutuhan
3. Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman23


BAB XII
PELAPORAN
Laporan Internal Laboratorium

Jenis Laporan Frekuensi Keterangan


Laporan BHP Bulanan Diserahkan ke Vendor
Laporan Jumlah Pemeriksaan Bulanan Diserahkan ke Unit RM
Laporan QC Harian/Internal Bulanan
Laporan Tranfusi Bulanan Diserahkan ke Ka.Unit. Penmed
Laporan Lab Rujukan Bulanan dan Mutu
Laporan Indikator Klinis Bulanan
Laporan KSO Bulanan Diserahkan ke bagian Rumga
Laporan Evaluasi Karyawan 6 Bulan Diserahkan ke Ka.Unit. Penmed
Pembuatan Jadwal Bulanan Diserahkan ke bagian SDI

Ditetapkan Jakarta

PadaTanggal 05 /Maret/2019

Direktur Rumah Sakit Kartika Pulo Mas

drg.Wahyu Prabowo

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman24


PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM Halaman25

Anda mungkin juga menyukai