Anda di halaman 1dari 2

RSU HARAPAN IBU

PURBALINGGA
FISIOTERAPI DENGAN MODALITAS
ELECTRICAL NERVE STIMULATION
No Dokumen No Revisi Halaman
1/2
JL. May.Jend Soengkono KM 1
Purbalingga 06/SPO/FIS/RSUHIPBG/II/2017 0
Telp. (0281) 892222 / 892277
Fax (0281) 893031

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum
Harapan Ibu Purbalingga
STANDAR 10 Januari 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL

HAYATI ISTI FADAH

PENGERTIAN Stimulasi faradisasi adalah terapi dengan menggunakan arus frekwensi


rendah stimulasi otot rangka
TUJUAN Sebagai acuan bagi fisioterapis yang bekerja di RSU Harapan Ibu
Purbalingga

KEBIJAKAN Efek terapi :


1. Memelihara fisiologi otot dan mencegah atrofi otot
2. Modulasi nyeri tingkat sensori, spinal atau supraspinal
3. Menambah jarak gerak sendi dan / memperlancar resorbsi
pembengkakan

Indikasi :
1. Otot yang layu (lower motor neuron lesion) dengan nilai otot
bawah 3, bila karena trauma pada urat saraf, maka perlu
pemeriksaan Electro Myography (E.M.G), untuk mengetahui
tingkat kerusakan komplit atau partial
2. Kelemahan otot

Kontra indikasi :
1. Kondisi setelah operasi urat saraf atau penyambungan, yang
konduktifitasnya belum membaik berdasarkan pemeriksaan
E.M.G
2. Lower motor neuron lesion post traumatic masih baru, dengan
keluhan nyeri yang sangat
3. Lower motor neuron lesion dengan complete nerve lesion
4. Penderita dalam keadaan panas tinggi

Dosis :
1. Intensitas : 2-60 Ma (kontraksi optimal), durasi : 0,01-1 msc
2. Waktu : tiap satu motor point perlu 30-90 kali rangsangan,
dengan waktu 1-3 menit
3. Pengulangan : umumnya 1 kali 1 hari, khusus no. 1,2 dan 4 bila
otot telah mencapai nilai 2 cukup satu kali 2 hari
4. Seri : 5-10 kali

PROSEDUR 1. Penentuan dosis intensitas dan durasi : sesuai dengan aturan dosis
diatas disesuaikan dengan toleransi pasien/klien
RSU HARAPAN IBU
PURBALINGGA
FISIOTERAPI DENGAN MODALITAS
ELECTRICAL NERVE STIMULATION
No Dokumen No Revisi Halaman
1/2
JL. May.Jend Soengkono KM 1
Purbalingga 06/SPO/FIS/RSUHIPBG/II/2017 0
Telp. (0281) 892222 / 892277
Fax (0281) 893031

2. Teknik Aplikasi :
a. Mesin faradic dan electrode disiapkan
b. Pasien/klien diposisikan stabil dan rileks tiduran atau duduk
c. Diinstruksikan kepada pasien/klien untuk tidak bergerak selama
terapi
d. Bagian badan yang akan di terapi tersangga dengan baik dalam
posisi relax atau semifleksi
e. Bersihkan bagian anggota badan yang akan diterapi dengan
sabun sampai bersih kemudian keringkan
f. Tes sensasi tajam-tumpul pada area kulit yang akan diterapi
g. Pemasangan electrode : electrode di pasang sesuai
origo/berawalnya otot pada anggota badan yang akan diterapi
h. Mulai naikkan intensitas hingga timbul kontraksi, kontraksi
yang timbul optimal untuk mendidik atau untuk penguatan
i. Monitoring evaluasi selama terapi :
1) Pasien/klien dipastikan tidak bergerak selama sesi terapi,
intensitas dipertahankan sesuai dosis awal
2) Pasien/klien mengeluh kurang/tidak merasa atau terlalu
sakit, cek intensitas dan amati respon
3) Pasien/klien mengeluh tidak tahan dengan posisi
pemasangan electrode, maka perlu dilakukan modifikasi
pemasangan
4) Pasien/klien mengeluhkan pusing atau timbul gejala lain,
terapi dihentikan
5) Selesei terapi :
(a) Lepaskan electrode yang menempel pada tubuh
pasien/klien
(b) Jauhkan/geser mesin/alat dari tubuh pasien/klien
(c) Pasien/klien diinstruksikan untuk meninggalkan tempat
terapi

INSTALASI Fisioterapi Terampil atau Ahli Unit Fisioterapi RSU Harapan Ibu
TERKAIT Purbalingga

Anda mungkin juga menyukai