Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Gaya Gesekan


1.2 Tanggal Praktikum : 17 November 2018
1.3 Pelaksana Praktikum : Kelompok 2
1. Ananda Monarita NIM. 170140087
2. Alifnur NIM. 170140096
3. Rahmadhani NIM. 170140100
4. Lisa Andriani NIM. 170140136
1.4 Tujuan Praktikum : 1. Mempelajari keadaan statik dan dinamik
benda padat pada bidang datar.
2. Mempelajari penggunaan dari hukum
Newton I dan II.
3. Mengamati pengaruh gaya gesekan
terhadap gerakan benda-benda pada
bidang datar.
4. Menghitung koefisien gesekan statik dan
kinetik permukaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gaya Gesek


Gaya gesekan merupakan gaya tekanan yang ditimbulkan untuk
merintangi gesekan benda yang bergeser diatas permukaan benda lain dimana
gesekan bergantung pada kekerasan gesekan dan arahnya lintangan dengan arah
benda yang bergerak. Gaya gesek biasanya terjadi diantara dua permukaan benda
yang bersentuhan, baik terhadap air atau benda padat, ketika sebuah benda
bergerak diudara permukaan benda tersebut dengan udara. Demikian juga ketika
bergerak didalam air, gaya gesekan juga selalu terjadi antara permukaan benda
padat yang bersentuhan sekalipun benda tersebut sangat licin, permukaan benda
yang licin juga sebenarnya sangat kasar dalam skala mikroskopis, ketika kita
mencoba menggerakkan suatu benda, tonjolan-tonjolan mikroskopis ini akan
menggangu gerak tersebut (Bird, 1987).
Gaya gesek adalah gaya yang melawan arah gaya relatifnya. Gaya gesek
dibagi menjadi dua yaitu gaya gesek statis dan kinetis. Gaya gesek statis adalah
singgungan dua benda pada saat keadaan diam, atau saat benda dalam keadaan
diam dalam bidang horizontal. Gaya gesek kinetis adalah gaya luncuran pada
benda yang bergerak dipermukaan kasar. Gaya gesek kinetis berlawanan dengan
kecepatan benda formula yang dipakai untuk mencari koefisien dari gesek statis
dan kinetis adalah Fs= μs .N untuk gaya gesek statis dan formula Fk= μk .N untuk
gaya kinetis pada benda (Giancolli, 1998).
Hukum-hukum tentang gesekan adalah hukum yang berdasarkan pada
pengalaman. Gesekan suatu benda yang menggelinding diatas permukaan dilawan
oleh gaya yang timbul akibat perubahan bentuk permukaan yang bersinggungan.
Contoh sebuah kubus diam pada suatu bidang miring memiliki sudut kemudian
diperbesar sudutnya maka kubus makin tergelincir (Astuti, 1997).
Pada gaya gesek terdapat gaya normal yaitu gaya yang dilakukan benda
terhadap benda licin dengan arah tegak lurus bidang antara permukaan benda.
Secara matematis, hubungan antara gaya gesek dengan gaya normal sebagai
berikut Fs < μk .N dan Fs ≥ μk .N. tanda sama dengan itu menunjukkan bila gaya
gesek mencapai harga maksimum. Besar μk dan μs tergantung pada sifat
permukaan yang saling bergesekan, harganya bisa lebih besar dari suatu yang
biasanya lebih kecil (Faradah, 1987).
Jika permukaan benda bergesekan dengan permukaan benda lain, masing-
masing benda tersebut melakukan gaya gesekan antara satu dengan lain. Gaya
gesekan pada benda yang bergerak selalu berlawanan arah dengan arah gesekan
tersebut. Secara umum gaya gesekan dapat dituliskan sebagai suatu ekspansi deret
yaitu :
⃗⃗ ⃗⃗ ⃗⃗
⃗⃗F⃗ = -b0 V - b1V V - b2V2 V ............................................................... (2.1)
⃗⃗ |
|V ⃗⃗ |
|V ⃗⃗ |
|V

Keterangan :
⃗⃗⃗
F = Gaya gesekan pada benda (N)
b = Beda atau selisih antar suku
v⃗ = Kecepatan rata-rata (m/s)
v = Kecepatan gerak benda (m/s)
Gaya gesek dapat merugikan atau bermanfaat, panas pada poros yang
berputar, engsel pintu yang berderit dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian
yang disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak
dapat berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya akan menggelincir diatas
lantai. Tanpa adanya gesek antara ban mobil dengan jalan, mobil hanya akan slip
dan tidak dapat membuat mobil dapat bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga
tidak dapat tercipta parasut (Dogra,1985).

2.2 Gaya Gesek Statis dan Kinetis


Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak
bergerak relatif satu sama lain. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah
benda yang meluncur kebawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis
umumnya dinotasikan sebagai μs , dan pada umumnya lebih besar dari koefisien
gesek kinetis. Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan
tepat sebelum benda tersebut bergerak. Gaya gesekan maksimum antara dua
permukaan gerakan terjadi adalah hasil gaya gesek statis dinaikkan dengan gaya
gesek memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek maksimum. Setiap gaya yang
lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang berusaha untuk menggerakkan salah
satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang setara dengan besar gaya
tersebut namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek
maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan terjadi, gaya
gesekan statis tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika benda,
sehingga digunakan gaya gesek kinetis.
Gaya gesek kinetis atau adalah gaya yang dihasilkan dari dua benda yang
bergerak relatif satu sama lainnya dan saling bergesekan dengan kecepatan dan
percepatan pada jangka waktu tertentu. Koefisien gesek kinetis dinotasikan
sebagai μk dan umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material
yang sama (Dogra, 1985).

2.3 Konsep Gaya Gesek


Gesekan biasanya terjadi diantara dua permukaan benda yang bersentuhan,
baik terhadap udara, air atau benda padat. Ketika sebuah benda bergerak diudara,
permukaan benda tersebut akan bersentuhan dengan udara. Demikian juga ketika
bergerak didalam air, gaya gesekan juga selalu terjadi antara permukaan benda
padat yang berdekatan yang juga bersentuhan, sekalipun benda tersebut sangat
licin, permukaan benda yang sangat licin pun sebenarnya sangat kasar dalam skala
mikroskopis. Ketika kita mencoba menggerakkan sebuah benda, tonjolan-tonjolan
mikroskopis ini mengganggu gerak tersebut. Sebagai tambahan, pada tingkat
atom, sebuah tonjolan pada permukaan menyebabkan atom-atom sangat dekat
dengan permukaan menyebabkan atom-atom sangat dekat dengan permukaan
lainnya, sehingga gaya-gaya listrik diantara atom-atom dapat membentuk ikatan
kimia, sebagai penyatu kecil diantara dua permukaan benda yang bergerak. Ketika
sebuah benda bergerak, misalnya ketika mendorong sebuah buku pada permukaan
meja, gesekan buku tersebut mengalami hambatan dan akhirnya berhenti, karena
terjadi gesekan antara permukaan bawah buku dengan permukaan meja serta
gesekan antara permukaan dengan udara, dimana dalam skala mikroskopis hal ini
terjadi akibat pembentukan dan pelepasan ikatan tersebut. Jika permukaan suatu
benda bergeseran dengan permukaan benda lain, masing-masing benda tersebut
melakukan gaya gesekan antara satu dengan lainnya. Gaya gesekan pada benda
yang bergerak selalu berlawanan arah dengan yang lain. Selain menghambat gerak
benda, gesekan akan menimbulkan kerusakan (Halliday, 1991).
Ketika sebuah benda berguling diatas sebuah permukaan (misalnya bola
yang bergerak diatas tanah). Gaya gesekan yang bekerja tetap ada walaupun kecil
dibandingkan dengan ketika benda tersebut meluncur diatas permukaan benda lain
disebut gaya rotasi. Sedangkan gaya gesekan yang terjadi diatas permukaan benda
lain disebut gaya gesek transilasi (Tipler, 1997).
Beberapa ketentuan tentang gaya gesek adalah :
1. Jika harga F < Fs maka balok dalam keadaan diam.
2. Jika harga F = Fs maka balok dalam keadaan tepat akan bergerak.
3. Jika harga F > Fs maka balok dalam keadaan bergerak dan gaya gesekan
statis Fs berubah menjadi gesekan kinetis (Zaelani, 2006).

2.4 Hubungan antara Gaya Gesek dengan Hukum Newton I dan II


Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan
diam atau bergerak dengan kecepatan konstan diam atau akan terus bergerak
dengan kecepatan konstan akan tercapai ada gaya eksternal pada benda itu.
Kecenderungan yang digambarkan dengan menyatakan bahwa benda mempunyai
kelembaman.
Pada hukum pertama dan kedua Newton dapat dianggap sebagai definisi
gaya. Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda
mengubah kecepatan konstannya artinya dipercepat. Arah gaya adalah percepatan
yang disebabkan jika gaya itu adalah satu-satunya yang bekerja pada benda
tersebut. Besaran gaya adalah hasil kali massa benda dan besaran percepatan yang
menghasilkan gaya. Sedangkan massa adalah sifat intrinsik sebuah benda dengan
resistensinya terhadap percepatannya :
F = m . a................................................................................................ (2.2)
Keterangan :
F = Gaya (N)
m = Massa benda (kg)
a = Percepatan (m/s2)
(Dogra,1985).

2.5 Gaya Gesekan yang Menguntungkan


Gaya gesekan dapat menguntungkan juga dapat merugikan, berikut adalah
keuntungan dari gaya gesek :
1. Gaya gesekan antara alas kaki dengan lantai pada saat berjalan. Jika
permukaan lantai atau telapak kaki licin, maka dapat dipastikan orang
yang berjalan tersebut akan jatuh tergelincir.
2. Gaya gesekan pada penggunaan rem sepeda atau mobil, yang berfungsi
untuk menghentikan laju kendaraan tersebut.
3. Gaya gesekan udara saat parasut dikembangkan, dan sebagainya.

2.6 Gaya Gesekan yang Merugikan


Banyak contoh kerugian dari adanya gaya gesek, berikut adalah beberapa
contoh kerugian adanya gaya gesekan :
1. Gaya gesekan pada komponen mesin yang berputar dan bersentuhan satu
sama lain. Gaya gesekan ini merugikan karena akan menimbulkan panas
dan mesin cepat aus sehingga akan mudah rusak. Cara untuk mengurangi
pengaruh gaya gesek ini dengan memberi minyak pelumas pada mesin.
Cara lain dalam mengurangi gaya gesekan pada mesin adalah dengan
memasang bola-bola besi keeil di antara bagian yang berputar, contohnya
adalah pada poros roda sepeda.
2. Gaya gesekan antara permukaan ban dengan jalan raya. Pada jalan yang
kasar atau tidak rata, gaya gesekan antara roda dengan jalan sangat besar
sehingga sulit untuk melaju dengan cepat. Oleh karena itu, pada jalan raya
dilapisi dengan aspal supaya halus dan kendaraan dapat melaju dengan
cepat (Tipler, 1997).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat-alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1. Tempat beban
2. Timbangan
3. Stopwatch
4. Mistar
5. Busur
6. Bidang datar

3.1.2 Bahan-bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1. Balok kayu 250 gram
2. Beban 100 gram, 200 gram, 300 gram, 400 gram, 500 gram, 600 gram,
dan 700 gram

3.2 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :
3.2.1 Gaya Gesek Statis
1. Disusun peralatan seperti pada gambar. Diletakkan benda m1 pada suatu
posisi diatas meja kemudian dihubungkan benda dan tempat beban dengan
tali.
2. Diberikan beban pada tempat, dimulai dari beban yang kecil kemudian
ditambah sedikit demi sedikit hingga benda tepat akan bergerak.
3. Dicatat massa beban yang diberikan pada tempat beban dan massa beban
di m1.

3.2.2 Gaya Gesek Dinamis


1. Disusun perlatan seperti pada gambar. Diletakkan benda pada suatu posisi
sehingga beban berada pada ketinggian h dari lantai.
2. Diberi beban pada tempat beban sehingga sistem bergerak dengan
percepatan.
3. Dicatat waktu yang dibutuhkan oleh tempat beban untuk tiba dilantai.
4. Diulangi langkah 2 dan 3 sebanyak delapan kali.
5. Ditimbang massa beban yang digunakan dan massa tempat bebannya.

3.2.3 Bidang Miring


1. Disusun peralatan pada bidang miring
2. Diberikan suatu sudut kemiringan
3. Dilakukan prosedur 3.1.3 dan 3.2.3 diatas
4. Diulangi untuk berat beban yang berbeda.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil Percobaan Gaya Gesek Statis
No Massa A (gr) Massa B (gr) Keterangan
1 100 250 Bergerak sedikit
2 200 250 Bergerak
3 300 250 Bergerak cepat
4 400 250 Bergerak lebih cepat
5 500 250 Bergerak sangat cepat
Sumber : (Praktikum Gaya Gesek, 2018)

Tabel 4.2 Hasil Percobaan Gaya Gesek Dinamis


Massa A Massa B Waktu Ketinggian
No. Keterangan
(gr) (gr) (s) (cm)
1. 100 250 1.45 20 Bergerak sedikit
2. 200 250 1.28 20 Bergerak
3. 300 250 0.98 20 Bergerak cepat
4. 400 250 0.82 20 Bergerak cepat
5. 500 250 0.65 20 Bergerak lebih cepat
6. 600 250 0.52 20 Bergerak lebih cepat
7. 700 250 0.43 20 Bergerak sangat cepat
8. 800 250 0.31 20 Bergerak sangat cepat
Sumber : (Praktikum Gaya Gesek, 2018)

Tabel 4.3 Hasil Percobaan Bidang Miring


Massa A Massa B Waktu Ketinggian Sudut
No. Keterangan
(gr) (gr) (s) (cm) (o)
1. 100 250 0.97 34 20 Bergerak sedikit
2. 200 250 0.89 34 20 Bergerak
3. 300 250 0.75 34 20 Bergerak cepat
4. 400 250 0.61 34 20 Bergerak cepat
Bergerak lebih
5. 500 250 0.50 34 20
cepat
Bergerak lebih
6. 600 250 0.42 34 20
cepat
Bergerak sangat
7. 700 250 0.29 34 20
cepat
Bergerak sangat
8. 800 250 0.15 34 20
cepat
Sumber : (Praktikum Gaya Gesek, 2018)

4.2 Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari keadaan statis dan dinamik
benda padat pada suatu bidang datar dan bidang miring, serta bagaimana
penggunaan hukum Newton I, II dan III termasuk kaitannya dengan gaya gesekan
maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada percobaan gaya gesek statis, sebuah balok kayu bermassa 250 gram
yang semula diam ditarik oleh beban dengan massa berturut-turut 100 gram, 200
gram, 300 gram, 400 gram dan 500 gram. Terlihat bahwa balok bergerak dan
pergerakannya dipengaruhi oleh gaya yang diberikan. Dengan demikian, semakin
besar massa beban yang diberikan maka semakin besar pula pergerakan benda
tersebut. Sehingga pada percobaan gaya gesek statis berlaku hukum Newton I,
dimana benda yang semula diam akan tetap diam apabila tidak diberi gaya.
Pada percobaan gaya gesek dinamis, sebuah balok kayu dengan massa 250
gram ditarik oleh beban dengan massa berturut-turut 100 gram, 200 gram, 300
gram, 400 gram, 500 gram, 600 gram, 700 gram dan 800 gram dengan ketinggian
tempat beban dari lantai 20 cm. Waktu yang dibutuhkan tempat beban sehingga
menyentuh lantai berturut-turut adalah 1.44 s, 1.28 s, 0.98 s, 0.82 s, 0.65 s, 0.52 s,
0.43 s dan 0.31 s. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka waktu tempuh balok
sehingga tempat beban menyentuh lantai dapat disajikan dalam bentuk grafik
sebagai berikut.

Gaya Gesek Dinamis


1.6
1.4 1.45
1.28
1.2
1
waktu (s)

0.98
0.8 0.82
waktu (s)
0.6 0.65
y = -0.0016x + 1.5432 0.52 Linear (waktu (s))
0.4 0.43
R² = 0.9715 0.31
0.2
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Beban (gr)

Terlihat bahwa semakin besar massa beban yang diberikan maka semakin
singkat waktu yang diperlukan tempat beban untuk menyentuh lantai dan semakin
besar massa beban yang digunakan maka akan semakin besar pula nilai gaya
geseknya. Dengan demikian, pada percobaan gaya gesek dinamis berlaku hukum
Newton II, dimana benda akan bergerak berubah beraturan apabila pada benda
tersebut diberi gaya dan pergerakan yang dipengaruhi oleh percepatan pada
jangka waktu tertentu.
Pada percobaan bidang miring, sebuah balok kayu dengan massa 250 gram
ditarik pada suatu bidang miring dengan sudut 20o oleh beban dengan massa 100
gram, 200 gram, 300 gram, 400 gram, 500 gram, 600 gram, 700 gram dan 800
gram. Sudut kemiringan yang diberikan akan mempengaruhi kecepatan dan waktu
tempuh balok untuk berpindah. Terlihat bahwa waktu yang dibutuhkan oleh
tempat beban untuk tiba dilantai berturut-turut adalah 0.97 s, 0.89 s, 0.75 s, 0.61 s,
0.50 s, 0.42 s, 0.29 s dan 0.15 s. Dengan demikian, semakin besar beban yang
diberikan maka semakin sedikit waktu yang akan dibutuhkan tempat beban untuk
tiba di lantai. Kecepatan waktu tempuh balok sehingga tempat beban menyentuh
lantai dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut.
Gaya Gesek Bidang Miring
1.2

1 0.97
0.89
0.8
Waktu (s)

0.75
0.6 0.61
0.5 waktu (s)
0.4 y = -0.0012x + 1.0996 0.42
R² = 0.9962 Linear (waktu (s))
0.29
0.2
0.15
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Beban (gr)

Selain itu, pada setiap percobaan berlaku hukum Newton III, dimana
setiap pergerakan benda selalu memberikan gaya yang sama besarnya dengan
besarnya gaya yang diberikan permukaan bidang datar dan bidang miring atau
tempat benda bergesekan. Namun, yang membedakan antara keduanya hanyalah
gaya yang diberikan benda selalu berlawanan arah dengan gaya yang dihasilkan
permukaan bidang tempat benda bergerak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada percobaan ini dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada percobaan gaya gesek statis berlaku hukum Newton I, dimana benda
yang semula diam akan tetap diam apabila tidak diberi gaya.
2. Pada percobaan gaya gesek dinamis berlaku hukum Newton II, dimana
pergerakan benda dipengaruhi oleh percepatan dan jangka waktu tertentu.
3. Pada setiap percobaan berlaku hukum Newton III, dimana setiap
pergerakan benda selalu memberikan besar gaya yang sama dengan tempat
benda bergerak namun berlawanan arah.
4. Semakin besar massa beban yang diberikan maka semakin sedikit waktu
yang dibutuhkan tempat beban untuk tiba di lantai, sesuai hasil data yang
didapat waktu yang dibutuhkan berturut-turut adalah 1.45 s, 1.28 s, 0.98 s,
0.82 s, 0.65 s, 0.52 s, 0.43 s, dan 0.31 s.
5. Sudut kemiringan bidang mempengaruhi kecepatan dan waktu tempuh
balok untuk berpindah, sesuai hasil data yang didapat waktu yang
dibutuhkan berturut-turut adalah 0.97 s, 0.89 s, 0.75 s, 0.61 s, 0.50 s, 0.42
s, 0.29 s dan 0.15 s.

5.2 Saran
Diharapkan kepada para praktikan untuk mempelajari cara kerja percobaan
ini sebelum praktikum berlangsung, terutama lebih memahami tentang makna dan
penerapan hukum Newton I, II, dan III sehingga dapat memberikan hasil
perbandingan yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Asri. 1997. Diktat Fisika Dasar I. Jember : Universitas Jember.


Bird, Tony.1987. Kimia Fisika untuk Universitas. Jakarta : Gramedia.
Dogra, S.K. 1985. Kimia Fisika dan Soal-soal. Jakarta : UI-Press.
Faradah, Inang. 1987. Fisika Jilid I Edisi ke-3. Jakarta : Erlangga.
Giancolli, Douglas C. 1998. Fisika Jilid I Edisi ke-5. Jakarta : Erlangga.
Halliday, Resnick. 1991. Fisika Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Tipler, Paul A. 1997. Fisika Jilid II. Jakarta : Erlangga.
Zaelani, Ahmad, dkk. 2006. 1700 Bank Soal Bimbingan Belajar itu Berbeda.
Bandung : Yrama Widya.
LAMPIRAN B

PERHITUNGAN

1. Gaya Gesek Statis


Diketahui : Ma : a. 100 gram = 0.1 kg
b. 200 gram = 0.2 kg
c. 300 gram = 0.3 kg
d. 400 gram = 0.4 kg
e. 500 gram = 0.5 kg
Mb : 250 gram = 0.25 kg
Mc : 12.8 gram = 0.028 kg
Ditanya : N, µs, fs …..?
Jawab :
a. N = Ma x g fs = µs x N
= 0.1 kg x 9.8 m/s2 = 0.45 x 0.98 N
= 0.98 N = 0.441 N
Ma+Mc
µs =
Mb
0.1 kg + 0.0128 kg
=
0.25 kg
= 0.45

b. N = Ma x g fs = µs x N
= 0.2 kg x 9.8 m/s2 = 0.85 x 1.96 N
= 1.96 N = 1.666 N
Ma+Mc
µs =
Mb
0.2 kg + 0.0128 kg
=
0.25 kg
= 0.85

c. N = Ma x g fs = µs x N
= 0.3 kg x 9.8 m/s2 = 1.25 x 2.94 N
= 2.94 N = 3.675 N
Ma+Mc
µs =
Mb
0.3 kg + 0.0128 kg
=
0.25 kg
= 1.25

d. N = Ma x g fs = µs x N
= 0.4 kg x 9.8 m/s2 = 1.65 x 3.92 N
= 3.92 N = 6.468 N
Ma+Mc
µs =
Mb
0.4 kg + 0.0128 kg
=
0.25 kg
= 1.65

e. N = Ma x g fs = µs x N
= 0.5 kg x 9.8 m/s2 = 2.05 x 4.9 N
= 4.9 N = 10.04 N
Ma+Mc
µs =
Mb
0.1 kg + 0.0128 kg
=
0.25 kg
= 2.05

Tabel 2.1 Nilai N, fs dan µs pada gaya gesek statis

No. Ma (kg) Mb (kg) Mc (kg) N (N) µs fs (N)


1. 0.1 0.25 0.0128 0.98 0.45 0.441
2. 0.2 0.25 0.0128 1.96 0.85 1.666
3. 0.3 0.25 0.0128 2.94 1.25 3.675
4. 0.4 0.25 0.0128 3.92 1.65 6.468
5. 0.5 0.25 0.0128 4.90 2.05 10.04

2. Gaya Gesek Dinamis


Diketahui : Ma : a. 100 gram = 0.1 kg
b. 200 gram = 0.2 kg
c. 300 gram = 0.3 kg
d. 400 gram = 0.4 kg
e. 500 gram = 0.5 kg
f. 600 gram = 0.6 kg
g. 700 gram = 0.7 kg
h. 800 gram = 0.8 kg
Mb : 250 gram = 0.25 kg
Mc : 12.8 gram = 0.028 kg
h : 20 cm = 0.2 m
g : 9.8 m/s2
t : 1.45 s, 1.28.5 s, 0.98 s, 0.82 s, 0.65 s, 0.52 s, 0.43 s,
dan 0.31 s
Ditanya : N, µk, fk, v dan a …..?
Jawab :
a. N = Ma x g s 0.2 m
v= =
= 0.1 kg x 9.8 m/s 2 t 1.45 s
= 0.98 N = 0.137 m/s
Ma+Mc
µk = v 0.137 m/s
Mb a= =
t 1.45 s
0.1 kg + 0.0128 kg
= = 0.094 m/s2
0.25 kg
= 0.45

fk = µk x N
= 0.45 x 0.98 N
= 0.441

b. N = Ma x g s 0.2 m
v= =
t 1.28 s
= 0.2 kg x 9.8 m/s2
= 1.96 N = 0.156 m/s
Ma+Mc v 0.156 m/s
µk = a= =
Mb t 1.28 s
= 0.122 m/s2
0.2 kg + 0.0128 kg
=
0.25 kg
= 0.85

fk = µk x N
= 0.85 x 1.96 N
= 1.666

c. N = Ma x g
s 0.2 m
= 0.3 kg x 9.8 m/s2 v= =
t 0.98 s
= 2.94 N
= 0.204 m/s
Ma+Mc
µk = v 0.204 m/s
Mb a= =
0.3 kg + 0.0128 kg t 0.98 s
=
0.25 kg = 0.208 m/s2
= 1.25

fk = µk x N
= 1.25 x 2.94 N
= 3.675 N

d. N = Ma x g s 0.2 m
v= =
= 0.4 kg x 9.8 m/s 2
t 0.82 s
= 3.92 N = 0.243 m/s
Ma+Mc
µk = v 0.243 m/s
Mb a= =
t 0.82 s
0.4 kg + 0.0128 kg
= = 0.296 m/s2
0.25 kg
= 1.65

fk = µk x N
= 1.65 x 3.92 N
= 6.468 N
e. N = Ma x g
= 0.5 kg x 9.8 m/s2
= 4.9 N
Ma+Mc
µk = s 0.2 m
Mb v= =
t 0.65 s
0.4 kg + 0.0128 kg
= = 0.307 m/s
0.25 kg
= 2.05 v 0.307 m/s
a= =
fk = µk x N t 0.65 s

= 2.05 x 4.9 N = 0.472 m/s2


= 10.04 N

f. N = Ma x g s 0.2 m
v= =
= 0.6 kg x 9.8 m/s 2
t 0.52 s
= 5.88 N = 0.384 m/s
Ma+Mc
µk = v 0.384 m/s
Mb a= =
t 0.52 s
0.6 kg + 0.0128 kg
= = 0.738 m/s2
0.25 kg
= 2.45

fk = µk x N
= 2.24 x 5.88 N
= 14.406 N

g. N = Ma x g s 0.2 m
v= =
t 0.43 s
= 0.7 kg x 9.8 m/s2
= 6.86 N = 0.465 m/s
Ma+Mc v 0.465 m/s
µk = a= =
Mb t 0.43 s
0.7 kg + 0.0128 kg
= = 1.081 m/s2
0.25 kg
= 2.85
fk = µk x N
= 2.85 x 6.86 N
= 19.551 N

h. N = Ma x g s 0.2 m
v= =
= 0.8 kg x 9.8 m/s 2
t 0.31 s
= 7.84 N = 0.645 m/s
Ma+Mc
µk = v 0.645 m/s
Mb a= =
t 0.31 s
0.8 kg + 0.0128 kg
= = 2.080 m/s2
0.25 kg
= 3.25

fk = µk x N
= 3.25 x 7.84 N
= 25.48 N

Tabel 2.1 Nilai N, fk, µk, v dan a pada gaya gesek dinamis

No. Ma Mb Mc N (N) µk fk (N) v a


(kg) (kg) (kg) (m/s) (m/s2)
1. 0.1 0.25 0.0128 0.98 0.45 0.441 0.137 0.094
2. 0.2 0.25 0.0128 1.96 0.85 1.666 0.156 0.122
3. 0.3 0.25 0.0128 2.94 1.25 3.675 0.204 0.208
4. 0.4 0.25 0.0128 3.92 1.65 6.468 0.243 0.296
5. 0.5 0.25 0.0128 4.90 2.05 10.04 0.307 0.472
6. 0.6 0.25 0.0128 5.88 2.45 14.40 0.384 0.738
7. 0.7 0.25 0.0128 6.86 2.85 19.51 0.465 1.081
8. 0.8 0.25 0.0128 7.84 3.25 25.48 0.645 2.080

3. Bidang Miring
Diketahui : Ma : a. 100 gram = 0.1 kg
b. 200 gram = 0.2 kg
c. 300 gram = 0.3 kg
d. 400 gram = 0.4 kg
e. 500 gram = 0.5 kg
f. 600 gram = 0.6 kg
g. 700 gram = 0.7 kg
h. 800 gram = 0.8 kg
Mb : 250 gram = 0.25 kg
Mc : 12.8 gram = 0.028 kg
h : 34 cm = 0.34 m
g : 9.8 m/s2
𝜃 : 20 o
t : 0.97 s, 0.89 s, 0.75 s, 0.61 s, 0.50 s, 0.42 s, 0.29 s,
dan 0.15 s
Ditanya : N, µk, fk, v dan a …..?
Jawab :
a. N = Ma x g x cos 𝜃 s 0.34 m
v= =
= 0.1 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o t 0.97 s
= 0.92 N = 0.350 m/s
Ma+Mc
µk = v 0.350 m/s
Mb a= =
t 0.97 s
0.1 kg + 0.0128 kg
= = 0.360 m/s2
0.25 kg
= 0.45

fk = µk x N
= 0.45 x 0.92 N
= 0.41 N

b. N = Ma x g x cos 𝜃 s 0.34 m
v= =
= 0.2 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o t 0.89 s
= 1.84 N = 0.382 m/s
Ma+Mc
µk =
Mb
0.2 kg + 0.0128 kg
=
0.25 kg
= 0.85
v 0.382 m
a= =
fk = µk x N t 0.89 s
= 0.85 x 1.84 N = 1.564 N = 0.429 m/s2

c. N = Ma x g x cos 𝜃 s 0.34 m
v= =
= 0.3 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o t 0.75 s
= 2.76 N = 0.453 m/s
Ma+Mc
µk = v 0.453 m/s
Mb a= =
t 0.75 s
0.3 kg + 0.0128 kg
= = 0.604 m/s2
0.25 kg
= 1.25

fk = µk x N
= 1.25 x 2.76 N
= 3.42 N

d. N = Ma x g x cos 𝜃 s 0.34 m
v= =
2
= 0.4 kg x 9.8 m/s x cos 20 o
t 0.61 s
= 3.68 N = 0.557 m/s
Ma+Mc
µk = v 0.557 m/s
Mb a= =
t 0.61 s
0.4 kg + 0.0128 kg
= = 0.913 m/s2
0.25 kg
= 1.65

fk = µk x N
= 1.65 x 3.68 N
= 6.072 N

e. N = Ma x g x cos 𝜃 s 0.34 m
v= =
t 0.50 s
= 0.5 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o
= 0.680 m/s
= 4.6 N
Ma+Mc
µk =
Mb
0.5 kg + 0.0128 kg
=
0.25 kg
= 2.05

v 0.680 m
fk = µk x N a= =
t 0.50 s
= 2.05 x 4.6 N = 1.360 m/s2
= 9.43 N

f. N = Ma x g x cos 𝜃 s 0.34 m
v= =
2
= 0.6 kg x 9.8 m/s x cos 20 o
t 0.42 s
= 5.52 N = 0.809 m/s
Ma+Mc
µk = v 0.809 m/s
Mb a= =
t 0.42 s
0.6 kg + 0.0128 kg
= = 1.926 m/s2
0.25 kg
= 2.45

fk = µk x N
= 2.45 x 5.52 N
= 13.52 N

g. N = Ma x g x cos 𝜃 s 0.34 m
v= =
2
= 0.7 kg x 9.8 m/s x cos 20 o t 0.29 s
= 5.85 N = 1.172 m/s
Ma+Mc
µk = v 1.172 m/s
Mb a= =
t 0.29 s
0.7 kg + 0.0128 kg
= = 4.041 m/s2
0.25 kg
= 2.85
fk = µk x N
= 2.85 x 5.85 N
= 16.67 N

h. N = Ma x g x cos 𝜃 s 0.34 m
v= =
t 0.15 s
= 0.8 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o
= 7.36 N = 2.266 m/s
Ma+Mc v 2.266 m/s
µk = a= =
Mb t 0.15 s
0.8 kg + 0.0128 kg
= = 15.106 m/s2
0.25 kg
= 3.25

fk = µk x N
= 3.25 x 7.36 N
= 23.92 N

Tabel 2.1 Nilai N, fk, µk, v dan a gaya gesek dinamis pada bidang miring

No. Ma Mb Mc N (N) µk fk (N) v a


(kg) (kg) (kg) (m/s) (m/s2)
1. 0.1 0.25 0.0128 0.92 0.45 0.410 0.350 0.360
2. 0.2 0.25 0.0128 1.84 0.85 1.564 0.382 0.429
3. 0.3 0.25 0.0128 2.76 1.25 3.420 0.453 0.604
4. 0.4 0.25 0.0128 3.68 1.65 6.072 0.557 0.913
5. 0.5 0.25 0.0128 4.60 2.05 9.430 0.680 1.360
6. 0.6 0.25 0.0128 5.52 2.45 13.52 0.809 1.926
7. 0.7 0.25 0.0128 5.85 2.85 16.67 1.172 4.041
8. 0.8 0.25 0.0128 7.36 3.25 23.92 2.266 15.106
LAMPIRAN C
TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Hitunglah gaya berat total pada beban dengan menganggap g = 9.8 m/s2
pada setiap bagian percobaan.
2. Hitunglah besarnya gaya gesek statis dan koefisien gesek statis (dari
bagian A).
3. Tentukan gaya gesek percepatan gerak sistem (dari bagian B).
4. Tentukan gaya gesek kinetis yang dialami benda dan koefisien gesek
kinetis permukaan.
5. Apakah kesimpulan anda?

Jawab :
1. a. Pada bidang datar :
M = 0.1 kg → W = M x g = 0.1 kg x 9.8 m/s2
= 0.98 N
M = 0.2 kg → W = M x g = 0.2 kg x 9.8 m/s2
= 1.96 N
M = 0.3 kg → W = M x g = 0.3 kg x 9.8 m/s2
= 2.94 N
M = 0.4 kg → W = M x g = 0.4 kg x 9.8 m/s2
= 3.92
M = 0.5 kg → W = M x g = 0.5 kg x 9.8 m/s2
= 4.9 N

b. Pada bidang miring


M = 0.1 kg → W = M x g x cos 𝜃 = 0.1 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o
= 0.92 N
M = 0.2 kg → W = M x g x cos 𝜃 = 0.2 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o
= 1.84 N
M = 0.3 kg → W = M x g x cos 𝜃 = 0.3 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o
= 2.76 N
M = 0.4 kg → W = M x g x cos 𝜃 = 0.4 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o
= 3.68 N
M = 0.5 kg → W = M x g x cos 𝜃 = 0.5 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o
= 4.6 N
M = 0.6 kg → W = M x g x cos 𝜃 = 0.6 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o
= 5.52 N
M = 0.7 kg → W = M x g x cos 𝜃 = 0.7 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o
= 5.85 N
M = 0.8 kg → W = M x g x cos 𝜃 = 0.8 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o
= 7.36 N

2. Diketahui : Ma : 0.1 kg, 0.2 kg, 0.3 kg, 0.4 kg dan 0.5 kg
Mb : 250 gram = 0.25 kg
Mc : 12.8 gram = 0.028 kg
Ditanya : N, µs, fs …..?
Jawab :
a. N = Ma x g fs = µs x N
= 0.1 kg x 9.8 m/s2 = 0.45 x 0.98 N
= 0.98 N = 0.441 N
Ma+Mc
µs =
Mb
0.1 kg + 0.0128 kg
=
0.25 kg
= 0.45

b. N = Ma x g fs = µs x N
= 0.2 kg x 9.8 m/s2 = 0.85 x 1.96 N
= 1.96 N = 1.666 N
Ma+Mc
µs =
Mb
0.2 kg + 0.0128 kg
=
0.25 kg
= 0.85

c. N = Ma x g fs = µs x N
= 0.3 kg x 9.8 m/s2 = 1.25 x 2.94 N
= 2.94 N = 3.675 N
Ma+Mc
µs =
Mb
0.3 kg + 0.0128 kg
=
0.25 kg
= 1.25

d. N = Ma x g fs = µs x N
= 0.4 kg x 9.8 m/s2 = 1.65 x 3.92 N
= 3.92 N = 6.468 N
Ma+Mc
µs =
Mb
0.4 kg + 0.0128 kg
=
0.25 kg
= 1.65

e. N = Ma x g fs = µs x N
= 0.5 kg x 9.8 m/s2 = 2.05 x 4.9 N
= 4.9 N = 10.04 N
Ma+Mc
µs =
Mb
0.1 kg + 0.0128 kg
=
0.25 kg
= 2.05

3. Diketahui : v = 0.137 m/s, 0.156 m/s, 0.204 m/s, 0.243 m/s


t = 1.45 s, 1.28 s, 0.98 s, 0.82 s
Ditanya : a ….?
Jawab :
v 0.137 m/s v 0.204 m/s
a. a = = c. a = =
t 1.45 s t 0.98 s

= 0.094 m/s2 = 0.208 m/s2

v 0.156 m/s v 0.243 m/s


b. a = = d. a = =
t 1.28 s t 0.82 s

= 0.122 m/s2 = 0.296 m/s2

4. Diketahui : Ma : 0.1 kg, 0.2 kg, 0.3 kg, 0.4 kg, 0.5 kg, 0.6 kg, 0.7 kg,
Dan 0.8 kg
Mb : 250 gram = 0.25 kg
Mc : 12.8 gram = 0.028 kg
h : 34 cm = 0.34 m
𝜃 : 20 o
Ditanya : N, µk, fk ….?
Jawab :
b. N = Ma x g x cos 𝜃 a. N = Ma x g x cos 𝜃
= 0.1 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o = 0.2 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o
= 0.92 N = 1.84 N

Ma+Mc Ma+Mc
µk = µk =
Mb Mb
0.1 kg + 0.0128 kg 0.2 kg + 0.0128 kg
= =
0.25 kg 0.25 kg
= 0.45 = 0.85

fk = µk x N fk = µk x N

= 0.45 x 0.92 N = 0.85 x 1.84 N

= 0.41 N = 1.564 N
d. N = Ma x g x cos 𝜃 c. N = Ma x g x cos 𝜃
= 0.3 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o = 0.4 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o
= 2.76 N = 3.68 N
Ma+Mc Ma+Mc
µk = µk =
Mb Mb
0.3 kg + 0.0128 kg 0.4 kg + 0.0128 kg
= =
0.25 kg 0.25 kg
= 1.25 = 1.65

fk = µk x N fk = µk x N

= 1.25 x 2.76 N = 1.65 x 3.68 N

= 3.42 N = 6.072 N

f. N = Ma x g x cos 𝜃 e. N = Ma x g x cos 𝜃
= 0.5 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o = 0.6 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o
= 4.6 N = 5.52 N
Ma+Mc Ma+Mc
µk = µk =
Mb Mb
0.5 kg + 0.0128 kg 0.5 kg + 0.0128 kg
= =
0.25 kg 0.25 kg
= 2.05 = 2.45

fk = µk x N fk = µk x N

= 2.05 x 4.6 N = 2.45 x 5.52 N

= 9.43 N = 13.52 N

h. N = Ma x g x cos 𝜃 g. N = Ma x g x cos 𝜃
2 o
= 0.7 kg x 9.8 m/s x cos 20 = 0.8 kg x 9.8 m/s2 x cos 20o
= 5.85 N = 7.36 N
Ma+Mc Ma+Mc
µk = µk =
Mb Mb
0.7 kg + 0.0128 kg 0.8 kg + 0.0128 kg
= =
0.25 kg 0.25 kg
= 2.85 = 3.25
fk = µk x N fk = µk x N

= 2.85 x 5.85 N = 3.25 x 7.36 N

= 16.67 N = 23.92 N
5. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
a. Gaya gesek dapat mengurangi laju suatu benda sehingga dapat juga
menghilangkan energi benda tersebut.
b. Gaya gesek statis bekerja pada benda yang diam sehingga berlaku
hukum Newton I karena semua benda yang semula diam akan tetap
diam apabila tidak dibei gaya.
c. Gaya gesek dinamis bekerja pada benda yang sedang bergerak
dengan percepatan sehingga berlaku hukum Newton II karena setiap
benda yang diberi gaya akan bergerak berubah beraturan pada waktu
dan kecepatan tertentu.
d. Gaya gesekan yang terjadi antara dua benda yang saling bersentuhan
selalu berlawanan arah sehingga berlaku hukum Newton III karena
setiap benda yang dihasilkan oleh dua benda yang saling bersentuhan
selalu sama besarnya namun berlawanan arah satu sama lain.
e. Semakin besar beban yang diberikan maka semakin sedikit waktu
yang dibutuhkan, hal ini sesuai dengan hasil percobaan dimana
waktunya berturut-turut adalah 1.45 s, 1.28 s, 0.98 s, 0.82 s, 0.65 s,
0.52 s, 0.43 s, dan 0.31 s dengan beban yang diberikan mulai dari
100 gram sampai 800 gram.
LAMPIRAN D
PRETES

1. Gambarkanlah semua gaya yang bekerja pada sistem pada gambar 1!


2. Jabarkanlah cara menentukan koefisien gesek statis dan dinamis pada
sistem diatas!
3. Bagaimanakah cara menentukan percepatan benda dari hasil langkah
kerja B.
4. Sebutkanlah manfaat dan kerugian adanya gaya gesekan. Bagaimanakah
cara membuat koefisien gesekan permukaan menjadi nol?

Jawaban :
1.

Apabila sebuah balok terletak diatas bidang luncur horizontal dan balok
tersebut diberi gaya sebesar F yang ditarik dengan tali yang diikatkan pada beban
m2, maka balok dengan massa m1 akan mulai bergerak apabila gaya tarik F telah
sama dengan gaya gesekan statis (fs) sehingga balok akan bergerak menyentuh
lantai pada ketinggian T. Dalam keadaan demikian, pada benda m1 bekerja gaya
normal (N) yang sama dengan gaya berat benda m1 yaitu W = m.g.
2. a. Diketahui : Ma = 0.1 kg
Mb = 0.25 kg
Mc = 0.0128 kg
Ditanya : µs …..?
Jawab :
Ma+Mc
µs =
Mb
0.1 kg + 0.0128 kg
=
0.25 kg
= 0.45

b. Diketahui : Ma = 0.2 kg
Ma = 0.25 kg
Mc = 0.0128 kg
Ditanya : µk ……?
Jawab :
Ma+Mc
µs =
Mb
0.2 kg + 0.0128 kg
=
0.25 kg
= 0.85

3. Diketahui : v = 0.350 m/s dan 0.382 m/s


t = 0.97 s dan 0.89 s
Ditanya : a ….?
Jawab :

v 0.350 m/s
a. a = =
t 0.97 s
= 0.360 m/s2

v 0.382 m/s
b. a = =
t 0.89 s
= 0.429 m/s2
4. Manfaat gaya gesek,contohnya :
a. Jalan raya dibuat permukaannya kasar agar terjadi gaya gesek antara
ban mobil dan permukaan jalan raya sehingga ban mobil dapat
bergerak atau tidak mudah tergelincir.
b. Sepatu olahraga dibuat kasar telapaknya agar penggunanya tidak
mudah terpeleset.
c. Gesekan antara pisau yang diasah dengan batu sehingga membuat
pisau tajam.
Kerugian adanya gaya gesek :
a. Gaya gesekan antara ban mobil dan jalan raya menyebabkan ban mobil
cepat aus.
b. Geya gesekan antara udara dan mobil, pesawat terbang, atau kereta api
menyebabkan kendaraan itu tidak dapat melaju dengan kecepatan
penuh.
5. Cara membuat koefisien gesekan permukaan menjadi nol adalah apabila
tidak ada gesekan yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol.
LAMPIRAN E
GAMBAR ALAT

No. Gambar Alat Nama Alat Fungsi


1. Balok Kayu Sebagai benda/sampel
percobaan gaya gesek.

2. Penggaris Mengkur panjang, lebar


dan tinggi benda dalam
satuan cm dan inchi.

3. Bidang Sebagai
Miring bidang/permukaan
gerak benda.

4. Stopwatch Menentukan waktu


yang dibutuhkan.

5. Beban Sebagai beban untuk


menarik benda.
6. Tempat Sebagai tempat beban.
Beban

7. Tali Pengikat Mengikat suatu benda.

8. Busur Mengukur sudut benda


dalam satuan derajat (o).

Anda mungkin juga menyukai