Anda di halaman 1dari 72

LAPORAN MONITORING EVALUASI

PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI


TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
BULAN JANUARI 2017

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SUNGAILIAT


DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari “rule government”
menjadi “good governance” atau “from government to governance”, dari sentralistik ke
desentralistis, maka perlu disikapi dan diimbangi dengan PNS yang memiliki
kompetensi yang memadai dan sesuai dengan tuntutan tugas.Keberadaan PNS
sekarang ini memiliki posisi yang sangat strategis, karena lancar tidaknya, baik
buruknya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, sangat tergantung
kepada kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh PNS.PNS harus memiliki
kompetensi, antara lain karena :
1. Tugas, pokok, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan,
yaitu memberikan pelayanan publik;
2. Pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance);
3. Dalam upaya mengimbangi perubahan lingkungan strategis yang cepat berubah,
baik itu lingkungan internal organisasi, maupun lingkungan eksternal organisasi;
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan era globalisasi yang sedang
berlangsung yang tidak bisa di tolak dan dicegah lagi;
5. Serta pelaksanaan otonomi daerah.

Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dibentuk untuk mencapai


tujuan tertentu, dan apabila tercapai barulah dapat dikatakan berhasil. Untuk mencapai
keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat berupa kompetensi. Dengan demikian,
kompetensi menjadi sangat berguna untuk membantu organisasi meningkatkan
kinerjanya. Kompetensi sangat diperlukan dalam setiap proses sumber daya manusia.
Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan, maka semakin meningkat pula
kinerjanya.
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan,
kecakapan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi
kewenangan dan tanggungjawab yang diamanatkan kepadanya.Kinerja adalah hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standard
hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama.
Pentingnya kompetensi pegawai di dalam suatu organisasi dipandang dapat
mendukung peningkatan kinerja pegawai dan memberikan kontribusi dalam
menentukan masa depan organisasi. Kompetensi merupakan bagian kepribadian yang
mendalam dan melekat pada seseorang dengan perilaku yang dapat diprediksi pada
berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Dalam kaitannya dengan kompetensi pegawai,
perlu adanya suatu upaya untuk lebih memaksimalkan hasil yang dicapai.
Dengan kompetensi tersebut artinya setiap pegawai merupakan karakteristik yang
mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya
sehingga perlu diberdayakan secara optimal untuk menghasilkan suatu produk yang
lebih baik,efektif dan efisien dan atau tidak ada lagi pegawai yang bekerja yang secara
santai hanya sekedar memenuhi formalitas. Kompetensi pegawai dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan melalui 4 aspek, antara lain
pengetahuan,kemampuan, pemahaman, dan sikap.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pegawai, secara nyata akan
memprediksikan seseorang dapat bekerja dengan baik, harus terukur dan spesifik atau
terstandar. Kompetensi berdasarkan hal tersebut merupakan sebuah karakteristik dasar
seseorang yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu
periode tertentu. Dari karakteristik dasar tesebut tampak tujuan penentuan tingkat
kompetensi atau standar kompetensi yang dapat mengetahui tingkat kinerja yang
diharapkan dan mengkategorikan tingkat tinggi atau di bawah rata-rata.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kompetensi pegawai di
PPN Sungailiat dalam rangka untuk meningkatkan kinerja pegawai pada bulan Januari
tahun 2017, adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan pegawai ditempuh melalui jalur
pendidikan dan pelatihan. Dengan tujuan untuk menambah kemampuan pegawai
dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar nantinya dapat menjadikan sebagai
sumber tenaga profesional. Dengan pengetahuan pegawai diharapkan dapat
menunjang kinerja lebih baik, sehingga mampu membawa perubahan ke arah
efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi. Dengan
pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dapat merubah sikap mental dan prilaku
serta membentuk kepribadian pegawai, agar dalam menjalankan tugas mampu
menghindarkan diri dari praktek-praktek yang melanggar etika birokrasi. Dengan
pengetahuan yang memilki legalitas tentunya dapat dijadikan sebagai modal kerja
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
Pada bulan Januari tahun 2017, tidak ada pegawai PPN Sungailiat yang
mengikuti diklat, hanya menghadiri kegiatan dalam rangka penyusunan Laporan
Keuangan semester II tahun 2016.

b. Kemampuan
Kemampuan adalah menunjukkan suatu kompetensi yang dimiliki oleh pegawai
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan. Kemampuan pegawai
berkaitan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki oleh seorang
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan. Setiap jenis pekerjaan dalam suatu
organisasi dibutuhkan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan baik. Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh
individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya,
misalnya standar perilaku para pegawai dalam memilih metode kerja yang
dianggap lebih efektif dan efisien.
Pada bulan Januari tahun 2017, belum semua pegawai
menunjukkankemampuan yang baik dalam melaksanakan tugas secara efektif dan
efisien. Hal tersebut tercermin dari pelaksanaan kerja yang dibebankan kepada
pegawai masih ada yang terlambat selesai, disebabkan karena kemampuan
mereka dalam bekerja kurang.
c. Pemahaman
Pemahaman pegawai akan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu
cara yang dapat mendorong perilaku seseorang dalam bidang tertentu. Dengan
pemahaman pegawai akan tugas dan pekerjaannya hendaknya mencerminkan
keseimbangan antara tingkat kemampuan pegawai dengan beban kerja, latar
belakang pendidikan dengan jenis pekerjaan. Pemahaman akan pekerjaan bagi
pegawai hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip uraian dalam jabatan, tetapi
secara aplikatif termasuk cukup baik.
Pada bulan Januari tahun 2017, pegawai yang ditempatkan pada masing-
masing unit kerja sebagian besar telah memahami akan tugas dan fungsinya serta
memenuhi kualifikasi yang diharapkan. Artinya pegawai yang ditempatkan pada
masing-masing unit kerja diseleksi menurut kualifikasi yang dibutuhkan, terutama
dalam beban kerja selalu disesuaikan dengan tingkat kemampuan kerja, untuk jenis
pekerjaan teknis (bengkel, SWRO, dll) yang menjadi pertimbangan adalah latar
belakang pendidikan dan keahlian khusus yang dimiliki.
d. Sikap
Selain pengetahuan, kemampuan dan pemahaman dalam peningkatan kinerja
pegawai juga dibutuhkan sikap yang tegas, termotivasi serta pegawai yang memiliki
dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan. Sikap pegawai merupakan
suatu bentuk perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi
terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.
Pada bulan Januari tahun 2017, dalam hal sikap dalam melaksanakan
pekerjaan, sebagian besar pegawai di PPN Sungailiat telah menunjukkan sikap
atau prilaku kerja yang dapat menunjang terciptanya peningkatan kinerja
(berdasarkan data penilaian perilaku dalam SKP).
PENUTUP
Demikian laporan monitoring dan evaluasi pengembangan kompetensi dalam
kaitannya dengan perbaikan kinerja pegawai di PPN Sungailiat. Laporan ini masih perlu
masukan dan bimbingan dari pihak terkait agar ke depan dapat mewujudkan PPN
Sungailiat sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas
Melayani (WBBM)

Sungailiat, Pebruari 2017

Kepala Subbag Tata Usaha


Perikanan Nusantara Sungailiat

Renny Magdalena
LAPORAN MONITORING EVALUASI
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI
TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
BULAN PEBRUARI 2017

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SUNGAILIAT


DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari “rule government”
menjadi “good governance” atau “from government to governance”, dari sentralistik ke
desentralistis, maka perlu disikapi dan diimbangi dengan PNS yang memiliki
kompetensi yang memadai dan sesuai dengan tuntutan tugas.Keberadaan PNS
sekarang ini memiliki posisi yang sangat strategis, karena lancar tidaknya, baik
buruknya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, sangat tergantung
kepada kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh PNS.PNS harus memiliki
kompetensi, antara lain karena :
1. Tugas, pokok, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan,
yaitu memberikan pelayanan publik;
2. Pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance);
3. Dalam upaya mengimbangi perubahan lingkungan strategis yang cepat berubah,
baik itu lingkungan internal organisasi, maupun lingkungan eksternal organisasi;
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan era globalisasi yang sedang
berlangsung yang tidak bisa di tolak dan dicegah lagi;
5. Serta pelaksanaan otonomi daerah.

Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dibentuk untuk mencapai


tujuan tertentu, dan apabila tercapai barulah dapat dikatakan berhasil. Untuk mencapai
keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat berupa kompetensi. Dengan demikian,
kompetensi menjadi sangat berguna untuk membantu organisasi meningkatkan
kinerjanya. Kompetensi sangat diperlukan dalam setiap proses sumber daya manusia.
Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan, maka semakin meningkat pula
kinerjanya.
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan,
kecakapan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi
kewenangan dan tanggungjawab yang diamanatkan kepadanya.Kinerja adalah hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standard
hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama.
Pentingnya kompetensi pegawai di dalam suatu organisasi dipandang dapat
mendukung peningkatan kinerja pegawai dan memberikan kontribusi dalam
menentukan masa depan organisasi. Kompetensi merupakan bagian kepribadian yang
mendalam dan melekat pada seseorang dengan perilaku yang dapat diprediksi pada
berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Dalam kaitannya dengan kompetensi pegawai,
perlu adanya suatu upaya untuk lebih memaksimalkan hasil yang dicapai.
Dengan kompetensi tersebut artinya setiap pegawai merupakan karakteristik yang
mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya
sehingga perlu diberdayakan secara optimal untuk menghasilkan suatu produk yang
lebih baik,efektif dan efisien dan atau tidak ada lagi pegawai yang bekerja yang secara
santai hanya sekedar memenuhi formalitas. Kompetensi pegawai dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan melalui 4 aspek, antara lain
pengetahuan, kemampuan, pemahaman, dan sikap.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pegawai, secara nyata akan
memprediksikan seseorang dapat bekerja dengan baik, harus terukur dan spesifik atau
terstandar. Kompetensi berdasarkan hal tersebut merupakan sebuah karakteristik dasar
seseorang yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu
periode tertentu. Dari karakteristik dasar tesebut tampak tujuan penentuan tingkat
kompetensi atau standar kompetensi yang dapat mengetahui tingkat kinerja yang
diharapkan dan mengkategorikan tingkat tinggi atau di bawah rata-rata.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kompetensi pegawai di
PPN Sungailiat dalam rangka untuk meningkatkan kinerja pegawai pada bulan Pebruari
tahun 2017, adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan pegawai ditempuh melalui jalur
pendidikan dan pelatihan. Dengan tujuan untuk menambah kemampuan pegawai
dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar nantinya dapat menjadikan sebagai
sumber tenaga profesional. Dengan pengetahuan pegawai diharapkan dapat
menunjang kinerja lebih baik, sehingga mampu membawa perubahan ke arah
efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi. Dengan
pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dapat merubah sikap mental dan prilaku
serta membentuk kepribadian pegawai, agar dalam menjalankan tugas mampu
menghindarkan diri dari praktek-praktek yang melanggar etika birokrasi. Dengan
pengetahuan yang memilki legalitas tentunya dapat dijadikan sebagai modal kerja
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
Pada bulan Pebruari tahun 2017, jumlah pegawai yang mengikuti
pengembangan kompetensiadalah sebagai berikut :
No Nama Jabatan Pengembangan Hasil Dampak
Kompetensi (Berhasil/tidak
berhasil)
1 Tri Aris Wibowo Kepala Pelabuhan Diklatpim Tk. III Berhasil Perbaikan
Angkatan 11 Pelayanan
Publik di PPN
Sungailiat
2 Sukamto JFT Statistik Pengelola data Berhasil Pendataan
sistem one
data
dilakukan
dengan baik
3 Sunarto JFT Statistik Pengelola data Berhasil idem
4 Mulyanto TKK Pengelola data Berhasil idem
5 Doni Sunyono TKK Pengelola data Berhasil idem
6 M. Budi Prasetyo TKK Pengelola data Berhasil idem
7 Desi erliza TKK Pengelola data Berhasil idem
8 Rozali TKK Pengelola data Berhasil idem
9 Adek Rahayu TKK Pengelola data Berhasil idem
10 Jimmy Bratama TKK Pengelola data Berhasil idem

b. Kemampuan
Kemampuan adalah menunjukkan suatu kompetensi yang dimiliki oleh pegawai
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan. Kemampuan pegawai
berkaitan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki oleh seorang
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan. Setiap jenis pekerjaan dalam suatu
organisasi dibutuhkan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan baik. Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh
individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya,
misalnya standar perilaku para pegawai dalam memilih metode kerja yang
dianggap lebih efektif dan efisien.
Pada bulan Pebruari tahun 2017, belum semua pegawai
menunjukkankemampuan yang baik dalam melaksanakan tugas secara efektif dan
efisien. Hal tersebut tercermin dari pelaksanaan kerja yang dibebankan kepada
pegawai masih ada yang terlambat selesai, disebabkan karena kemampuan
mereka dalam bekerja kurang.
c. Pemahaman
Pemahaman pegawai akan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu
cara yang dapat mendorong perilaku seseorang dalam bidang tertentu. Dengan
pemahaman pegawai akan tugas dan pekerjaannya hendaknya mencerminkan
keseimbangan antara tingkat kemampuan pegawai dengan beban kerja, latar
belakang pendidikan dengan jenis pekerjaan. Pemahaman akan pekerjaan bagi
pegawai hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip uraian dalam jabatan, tetapi
secara aplikatif termasuk cukup baik.
Pada bulan Pebruari 2017, pegawai yang ditempatkan pada masing-masing
unit kerja sebagian besar telah memahami akan tugas dan fungsinya serta
memenuhi kualifikasi yang diharapkan. Artinya pegawai yang ditempatkan pada
masing-masing unit kerja diseleksi menurut kualifikasi yang dibutuhkan, terutama
dalam beban kerja selalu disesuaikan dengan tingkat kemampuan kerja, untuk jenis
pekerjaan teknis (bengkel, SWRO, dll) yang menjadi pertimbangan adalah latar
belakang pendidikan dan keahlian khusus yang dimiliki.
d. Sikap
Selain pengetahuan, kemampuan dan pemahaman dalam peningkatan kinerja
pegawai juga dibutuhkan sikap yang tegas, termotivasi serta pegawai yang memiliki
dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan. Sikap pegawai merupakan
suatu bentuk perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi
terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.
Pada bulan Pebruari tahun 2017, dalam hal sikap dalam melaksanakan
pekerjaan, sebagian besar pegawai di PPN Sungailiat telah menunjukkan sikap
atau prilaku kerja yang dapat menunjang tterciptanya
erciptanya peningkatan
pe kinerja
(berdasarkan data penilaian perilaku dalam SKP).

PENUTUP
Demikian laporan monitoring dan evaluasi pengembangan kompetensi dalam
kaitannya dengan perbaikan kinerja pegawai di PPN Sungailiat. Laporan ini masih perlu
masukan dan bimbingan dari pihak terkait agar ke depan dapat mewujudkan PPN
Sungailiat sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas
Melayani (WBBM)

Sungailiat, Maret 2017

Kepala Subbag Tata Usaha


Perikanan Nusantara Sungailiat

Renny Magdalena
LAPORAN MONITORING EVALUASI
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI
TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
BULAN MARET 2017

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SUNGAILIAT


DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari “rule government”
menjadi “good governance” atau “from government to governance”, dari sentralistik ke
desentralistis, maka perlu disikapi dan diimbangi dengan PNS yang memiliki
kompetensi yang memadai dan sesuai dengan tuntutan tugas.Keberadaan PNS
sekarang ini memiliki posisi yang sangat strategis, karena lancar tidaknya, baik
buruknya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, sangat tergantung
kepada kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh PNS.PNS harus memiliki
kompetensi, antara lain karena :
1. Tugas, pokok, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan,
yaitu memberikan pelayanan publik;
2. Pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance);
3. Dalam upaya mengimbangi perubahan lingkungan strategis yang cepat berubah,
baik itu lingkungan internal organisasi, maupun lingkungan eksternal organisasi;
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan era globalisasi yang sedang
berlangsung yang tidak bisa di tolak dan dicegah lagi;
5. Serta pelaksanaan otonomi daerah.

Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dibentuk untuk mencapai


tujuan tertentu, dan apabila tercapai barulah dapat dikatakan berhasil. Untuk mencapai
keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat berupa kompetensi. Dengan demikian,
kompetensi menjadi sangat berguna untuk membantu organisasi meningkatkan
kinerjanya. Kompetensi sangat diperlukan dalam setiap proses sumber daya manusia.
Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan, maka semakin meningkat pula
kinerjanya.
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan,
kecakapan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi
kewenangan dan tanggungjawab yang diamanatkan kepadanya.Kinerja adalah hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standard
hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama.
Pentingnya kompetensi pegawai di dalam suatu organisasi dipandang dapat
mendukung peningkatan kinerja pegawai dan memberikan kontribusi dalam
menentukan masa depan organisasi. Kompetensi merupakan bagian kepribadian yang
mendalam dan melekat pada seseorang dengan perilaku yang dapat diprediksi pada
berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Dalam kaitannya dengan kompetensi pegawai,
perlu adanya suatu upaya untuk lebih memaksimalkan hasil yang dicapai.
Dengan kompetensi tersebut artinya setiap pegawai merupakan karakteristik yang
mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya
sehingga perlu diberdayakan secara optimal untuk menghasilkan suatu produk yang
lebih baik,efektif dan efisien dan atau tidak ada lagi pegawai yang bekerja yang secara
santai hanya sekedar memenuhi formalitas. Kompetensi pegawai dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan melalui 4 aspek, antara lain
pengetahuan, kemampuan, pemahaman, dan sikap.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pegawai, secara nyata akan
memprediksikan seseorang dapat bekerja dengan baik, harus terukur dan spesifik atau
terstandar. Kompetensi berdasarkan hal tersebut merupakan sebuah karakteristik dasar
seseorang yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu
periode tertentu. Dari karakteristik dasar tesebut tampak tujuan penentuan tingkat
kompetensi atau standar kompetensi yang dapat mengetahui tingkat kinerja yang
diharapkan dan mengkategorikan tingkat tinggi atau di bawah rata-rata.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kompetensi pegawai di
PPN Sungailiat dalam rangka untuk meningkatkan kinerja pegawai pada bulan Maret
tahun 2017, adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan pegawai ditempuh melalui jalur
pendidikan dan pelatihan. Dengan tujuan untuk menambah kemampuan pegawai
dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar nantinya dapat menjadikan sebagai
sumber tenaga profesional. Dengan pengetahuan pegawai diharapkan dapat
menunjang kinerja lebih baik, sehingga mampu membawa perubahan ke arah
efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi. Dengan
pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dapat merubah sikap mental dan prilaku
serta membentuk kepribadian pegawai, agar dalam menjalankan tugas mampu
menghindarkan diri dari praktek-praktek yang melanggar etika birokrasi. Dengan
pengetahuan yang memilki legalitas tentunya dapat dijadikan sebagai modal kerja
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
Pada bulan Maret tahun 2017, tidak ada pegawai PPN Sungailiat yang
mengikuti diklat, hanya menghadiri kegiatan dalam rangka sosialisasi anti gratifikasi
dan penyusunan RKAKL penyesuaian.

b. Kemampuan
Kemampuan adalah menunjukkan suatu kompetensi yang dimiliki oleh pegawai
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan. Kemampuan pegawai
berkaitan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki oleh seorang
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan. Setiap jenis pekerjaan dalam suatu
organisasi dibutuhkan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan baik. Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh
individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya,
misalnya standar perilaku para pegawai dalam memilih metode kerja yang
dianggap lebih efektif dan efisien.
Pada bulan Maret tahun 2017, belum semua pegawai menunjukkankemampuan
yang baik dalam melaksanakan tugas secara efektif dan efisien. Hal tersebut
tercermin dari pelaksanaan kerja yang dibebankan kepada pegawai masih ada
yang terlambat selesai, disebabkan karena kemampuan mereka dalam bekerja
kurang.
c. Pemahaman
Pemahaman pegawai akan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu
cara yang dapat mendorong perilaku seseorang dalam bidang tertentu. Dengan
pemahaman pegawai akan tugas dan pekerjaannya hendaknya mencerminkan
keseimbangan antara tingkat kemampuan pegawai dengan beban kerja, latar
belakang pendidikan dengan jenis pekerjaan. Pemahaman akan pekerjaan bagi
pegawai hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip uraian dalam jabatan, tetapi
secara aplikatif termasuk cukup baik.
Pada bulan Maret tahun 2017, pegawai yang ditempatkan pada masing-masing
unit kerja sebagian besar telah memahami akan tugas dan fungsinya serta
memenuhi kualifikasi yang diharapkan. Artinya pegawai yang ditempatkan pada
masing-masing unit kerja diseleksi menurut kualifikasi yang dibutuhkan, terutama
dalam beban kerja selalu disesuaikan dengan tingkat kemampuan kerja, untuk jenis
pekerjaan teknis (bengkel, SWRO, dll) yang menjadi pertimbangan adalah latar
belakang pendidikan dan keahlian khusus yang dimiliki.
d. Sikap
Selain pengetahuan, kemampuan dan pemahaman dalam peningkatan kinerja
pegawai juga dibutuhkan sikap yang tegas, termotivasi serta pegawai yang memiliki
dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan. Sikap pegawai merupakan
suatu bentuk perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi
terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.
Pada bulan Maret tahun 2017, dalam hal sikap dalam melaksanakan pekerjaan,
sebagian besar pegawai di PPN Sungailiat telah menunjukkan sikap atau prilaku
kerja yang dapat menunjang terciptanya peningkatan kinerja (berdasarkan data
penilaian perilaku dalam SKP).
PENUTUP
Demikian laporan monitoring dan evaluasi pengembangan kompetensi dalam
kaitannya dengan perbaikan kinerja pegawai di PPN Sungailiat. Laporan ini masih perlu
masukan dan bimbingan dari pihak terkait agar ke depan dapat mewujudkan PPN
Sungailiat sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas
Melayani (WBBM)

Sungailiat, April 2017

Kepala Subbag Tata Usaha


Perikanan Nusantara Sungailiat

Renny Magdalena
LAPORAN MONITORING EVALUASI
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI
TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
BULAN APRIL 2017

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SUNGAILIAT


DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari “rule government”
menjadi “good governance” atau “from government to governance”, dari sentralistik ke
desentralistis, maka perlu disikapi dan diimbangi dengan PNS yang memiliki
kompetensi yang memadai dan sesuai dengan tuntutan tugas.Keberadaan PNS
sekarang ini memiliki posisi yang sangat strategis, karena lancar tidaknya, baik
buruknya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, sangat tergantung
kepada kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh PNS.PNS harus memiliki
kompetensi, antara lain karena :
1. Tugas, pokok, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan,
yaitu memberikan pelayanan publik;
2. Pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance);
3. Dalam upaya mengimbangi perubahan lingkungan strategis yang cepat berubah,
baik itu lingkungan internal organisasi, maupun lingkungan eksternal organisasi;
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan era globalisasi yang sedang
berlangsung yang tidak bisa di tolak dan dicegah lagi;
5. Serta pelaksanaan otonomi daerah.

Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dibentuk untuk mencapai


tujuan tertentu, dan apabila tercapai barulah dapat dikatakan berhasil. Untuk mencapai
keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat berupa kompetensi. Dengan demikian,
kompetensi menjadi sangat berguna untuk membantu organisasi meningkatkan
kinerjanya. Kompetensi sangat diperlukan dalam setiap proses sumber daya manusia.
Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan, maka semakin meningkat pula
kinerjanya.
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan,
kecakapan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi
kewenangan dan tanggungjawab yang diamanatkan kepadanya.Kinerja adalah hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standard
hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama.
Pentingnya kompetensi pegawai di dalam suatu organisasi dipandang dapat
mendukung peningkatan kinerja pegawai dan memberikan kontribusi dalam
menentukan masa depan organisasi. Kompetensi merupakan bagian kepribadian yang
mendalam dan melekat pada seseorang dengan perilaku yang dapat diprediksi pada
berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Dalam kaitannya dengan kompetensi pegawai,
perlu adanya suatu upaya untuk lebih memaksimalkan hasil yang dicapai.
Dengan kompetensi tersebut artinya setiap pegawai merupakan karakteristik yang
mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya
sehingga perlu diberdayakan secara optimal untuk menghasilkan suatu produk yang
lebih baik,efektif dan efisien dan atau tidak ada lagi pegawai yang bekerja yang secara
santai hanya sekedar memenuhi formalitas. Kompetensi pegawai dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan melalui 4 aspek, antara lain
pengetahuan, kemampuan, pemahaman, dan sikap.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pegawai, secara nyata akan
memprediksikan seseorang dapat bekerja dengan baik, harus terukur dan spesifik atau
terstandar. Kompetensi berdasarkan hal tersebut merupakan sebuah karakteristik dasar
seseorang yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu
periode tertentu. Dari karakteristik dasar tesebut tampak tujuan penentuan tingkat
kompetensi atau standar kompetensi yang dapat mengetahui tingkat kinerja yang
diharapkan dan mengkategorikan tingkat tinggi atau di bawah rata-rata.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kompetensi pegawai di
PPN Sungailiat dalam rangka untuk meningkatkan kinerja pegawai pada bulan April
tahun 2017, adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan pegawai ditempuh melalui jalur
pendidikan dan pelatihan. Dengan tujuan untuk menambah kemampuan pegawai
dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar nantinya dapat menjadikan sebagai
sumber tenaga profesional. Dengan pengetahuan pegawai diharapkan dapat
menunjang kinerja lebih baik, sehingga mampu membawa perubahan ke arah
efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi. Dengan
pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dapat merubah sikap mental dan prilaku
serta membentuk kepribadian pegawai, agar dalam menjalankan tugas mampu
menghindarkan diri dari praktek-praktek yang melanggar etika birokrasi. Dengan
pengetahuan yang memilki legalitas tentunya dapat dijadikan sebagai modal kerja
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
Pada bulan April tahun 2017, tidak ada pegawai PPN Sungailiat yang mengikuti
diklat, hanya menghadiri Undangan 2ndInternational Fisheries Transparancy Initiative
(FITI) Confrence di Bali, Bimbingan Teknis Penyusunan DUPAK Jabfung Statistisi
secara Online,Pertemuan Petunjuk Teknis (Juknis) Jabatan Fungsional Pengelola
Produksi Perikanan Tangkap (P3T) dan Jabatan Fungsional Asisten Pengelola
Produksi Perikanan serta undangan terkait Pelaksanaan Pemeriksaan Fisik Kapal
Perikanan dan Alat Penangkap Ikan.

b. Kemampuan
Kemampuan adalah menunjukkan suatu kompetensi yang dimiliki oleh pegawai
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan. Kemampuan pegawai
berkaitan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki oleh seorang
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan. Setiap jenis pekerjaan dalam suatu
organisasi dibutuhkan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan baik. Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh
individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya,
misalnya standar perilaku para pegawai dalam memilih metode kerja yang
dianggap lebih efektif dan efisien.
Pada bulan April tahun 2017, belum semua pegawai menunjukkankemampuan
yang baik dalam melaksanakan tugas secara efektif dan efisien. Hal tersebut
tercermin dari pelaksanaan kerja yang dibebankan kepada pegawai masih ada
yang terlambat selesai, disebabkan karena kemampuan mereka dalam bekerja
kurang.
c. Pemahaman
Pemahaman pegawai akan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu
cara yang dapat mendorong perilaku seseorang dalam bidang tertentu. Dengan
pemahaman pegawai akan tugas dan pekerjaannya hendaknya mencerminkan
keseimbangan antara tingkat kemampuan pegawai dengan beban kerja, latar
belakang pendidikan dengan jenis pekerjaan. Pemahaman akan pekerjaan bagi
pegawai hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip uraian dalam jabatan, tetapi
secara aplikatif termasuk cukup baik.
Pada bulan Pebruari 2017, pegawai yang ditempatkan pada masing-masing
unit kerja sebagian besar telah memahami akan tugas dan fungsinya serta
memenuhi kualifikasi yang diharapkan. Artinya pegawai yang ditempatkan pada
masing-masing unit kerja diseleksi menurut kualifikasi yang dibutuhkan, terutama
dalam beban kerja selalu disesuaikan dengan tingkat kemampuan kerja, untuk jenis
pekerjaan teknis (bengkel, SWRO, dll) yang menjadi pertimbangan adalah latar
belakang pendidikan dan keahlian khusus yang dimiliki.
d. Sikap
Selain pengetahuan, kemampuan dan pemahaman dalam peningkatan kinerja
pegawai juga dibutuhkan sikap yang tegas, termotivasi serta pegawai yang memiliki
dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan. Sikap pegawai merupakan
suatu bentuk perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi
terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.
Pada bulan April tahun 2017, dalam hal sikap dalam melaksanakan pekerjaan,
sebagian besar pegawai di PPN Sungailiat telah menunjukkan sikap atau prilaku
kerja yang dapat menunjang terciptanya peningkatan kinerja (berdasarkan data
penilaian perilaku dalam SKP).

PENUTUP
Demikian laporan monitoring dan evaluasi pengembangan kompetensi dalam
kaitannya dengan perbaikan kinerja pegawai di PPN Sungailiat. Laporan ini masih perlu
masukan dan bimbingan dari pihak terkait agar ke depan dapat mewujudkan PPN
Sungailiat sebagai Wilayah
yah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas
Melayani (WBBM)

Sungailiat, Mei 2017

Kepala Subbag Tata Usaha


Perikanan Nusantara Sungailiat

Renny Magdalena
LAPORAN MONITORING EVALUASI
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI
TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
BULAN MEI 2017

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SUNGAILIAT


DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari “rule government”
menjadi “good governance” atau “from government to governance”, dari sentralistik ke
desentralistis, maka perlu disikapi dan diimbangi dengan PNS yang memiliki
kompetensi yang memadai dan sesuai dengan tuntutan tugas.Keberadaan PNS
sekarang ini memiliki posisi yang sangat strategis, karena lancar tidaknya, baik
buruknya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, sangat tergantung
kepada kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh PNS.PNS harus memiliki
kompetensi, antara lain karena :
1. Tugas, pokok, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan,
yaitu memberikan pelayanan publik;
2. Pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance);
3. Dalam upaya mengimbangi perubahan lingkungan strategis yang cepat berubah,
baik itu lingkungan internal organisasi, maupun lingkungan eksternal organisasi;
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan era globalisasi yang sedang
berlangsung yang tidak bisa di tolak dan dicegah lagi;
5. Serta pelaksanaan otonomi daerah.

Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dibentuk untuk mencapai


tujuan tertentu, dan apabila tercapai barulah dapat dikatakan berhasil. Untuk mencapai
keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat berupa kompetensi. Dengan demikian,
kompetensi menjadi sangat berguna untuk membantu organisasi meningkatkan
kinerjanya. Kompetensi sangat diperlukan dalam setiap proses sumber daya manusia.
Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan, maka semakin meningkat pula
kinerjanya.
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan,
kecakapan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi
kewenangan dan tanggungjawab yang diamanatkan kepadanya.Kinerja adalah hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standard
hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama.
Pentingnya kompetensi pegawai di dalam suatu organisasi dipandang dapat
mendukung peningkatan kinerja pegawai dan memberikan kontribusi dalam
menentukan masa depan organisasi. Kompetensi merupakan bagian kepribadian yang
mendalam dan melekat pada seseorang dengan perilaku yang dapat diprediksi pada
berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Dalam kaitannya dengan kompetensi pegawai,
perlu adanya suatu upaya untuk lebih memaksimalkan hasil yang dicapai.
Dengan kompetensi tersebut artinya setiap pegawai merupakan karakteristik yang
mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya
sehingga perlu diberdayakan secara optimal untuk menghasilkan suatu produk yang
lebih baik,efektif dan efisien dan atau tidak ada lagi pegawai yang bekerja yang secara
santai hanya sekedar memenuhi formalitas. Kompetensi pegawai dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan melalui 4 aspek, antara lain
pengetahuan, kemampuan, pemahaman, dan sikap.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pegawai, secara nyata akan
memprediksikan seseorang dapat bekerja dengan baik, harus terukur dan spesifik atau
terstandar. Kompetensi berdasarkan hal tersebut merupakan sebuah karakteristik dasar
seseorang yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu
periode tertentu. Dari karakteristik dasar tesebut tampak tujuan penentuan tingkat
kompetensi atau standar kompetensi yang dapat mengetahui tingkat kinerja yang
diharapkan dan mengkategorikan tingkat tinggi atau di bawah rata-rata.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kompetensi pegawai di
PPN Sungailiat dalam rangka untuk meningkatkan kinerja pegawai pada bulan Mei
tahun 2017, adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan pegawai ditempuh melalui jalur
pendidikan dan pelatihan. Dengan tujuan untuk menambah kemampuan pegawai
dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar nantinya dapat menjadikan sebagai
sumber tenaga profesional. Dengan pengetahuan pegawai diharapkan dapat
menunjang kinerja lebih baik, sehingga mampu membawa perubahan ke arah
efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi. Dengan
pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dapat merubah sikap mental dan prilaku
serta membentuk kepribadian pegawai, agar dalam menjalankan tugas mampu
menghindarkan diri dari praktek-praktek yang melanggar etika birokrasi. Dengan
pengetahuan yang memilki legalitas tentunya dapat dijadikan sebagai modal kerja
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
Pada bulan Juni tahun 2017, tidak ada pegawai yang mengikuti diklat tetapi
menghadiri undangan terkait Rapat Kinerja Terpadu Direktorat Jenderal Perikanan
Tangkap Tahun 2017, Sosialisasi Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Melalui
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen aset Negara (SIMAN), Evaluasi Penerapan Sistem
PIPP, Workshop Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB), sosialisasi Juknis Tata Cara
Pungutan PNBP di Luar Pungutan Perikanan di Pelabuhan Perikanan dan Sistem
Manajemen Lingkungan ISO 14001

b. Kemampuan
Kemampuan adalah menunjukkan suatu kompetensi yang dimiliki oleh pegawai
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan. Kemampuan pegawai
berkaitan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki oleh seorang
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan. Setiap jenis pekerjaan dalam suatu
organisasi dibutuhkan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan baik. Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh
individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya,
misalnya standar perilaku para pegawai dalam memilih metode kerja yang
dianggap lebih efektif dan efisien.
Pada bulan Juni tahun 2017, belum semua pegawai menunjukkankemampuan
yang baik dalam melaksanakan tugas secara efektif dan efisien. Hal tersebut
tercermin dari pelaksanaan kerja yang dibebankan kepada pegawai masih ada
yang terlambat selesai, disebabkan karena kemampuan mereka dalam bekerja
kurang.
c. Pemahaman
Pemahaman pegawai akan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu
cara yang dapat mendorong perilaku seseorang dalam bidang tertentu. Dengan
pemahaman pegawai akan tugas dan pekerjaannya hendaknya mencerminkan
keseimbangan antara tingkat kemampuan pegawai dengan beban kerja, latar
belakang pendidikan dengan jenis pekerjaan. Pemahaman akan pekerjaan bagi
pegawai hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip uraian dalam jabatan, tetapi
secara aplikatif termasuk cukup baik.
Pada bulan Juni tahun 2017, pegawai yang ditempatkan pada masing-masing
unit kerja sebagian besar telah memahami akan tugas dan fungsinya serta
memenuhi kualifikasi yang diharapkan. Artinya pegawai yang ditempatkan pada
masing-masing unit kerja diseleksi menurut kualifikasi yang dibutuhkan, terutama
dalam beban kerja selalu disesuaikan dengan tingkat kemampuan kerja, untuk jenis
pekerjaan teknis (bengkel, SWRO, dll) yang menjadi pertimbangan adalah latar
belakang pendidikan dan keahlian khusus yang dimiliki.
d. Sikap
Selain pengetahuan, kemampuan dan pemahaman dalam peningkatan kinerja
pegawai juga dibutuhkan sikap yang tegas, termotivasi serta pegawai yang memiliki
dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan. Sikap pegawai merupakan
suatu bentuk perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi
terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.
Pada bulan Juni tahun 2017, dalam hal sikap dalam melaksanakan pekerjaan,
sebagian besar pegawai di PPN Sungailiat telah menunjukkan sikap atau prilaku
kerja yang dapat menunjang terciptanya peningkatan kinerja (berdasarkan data
penilaian perilaku dalam SKP).

PENUTUP
Demikian laporan monitoring dan evaluasi pengembangan kompetensi dalam
kaitannya dengan perbaikan kinerja pegawai di PPN Sungailiat. Laporan ini masih perlu
masukan dan bimbingan dari pihak terkait agar ke depan dapat mewujudkan PPN
Sungailiat sebagai Wilayah
yah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas
Melayani (WBBM)

Sungailiat, Juni 2017

Kepala Subbag Tata Usaha


Perikanan Nusantara Sungailiat

Renny Magdalena
LAPORAN MONITORING EVALUASI
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI
TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
BULAN JUNI 2017

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SUNGAILIAT


DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari “rule government”
menjadi “good governance” atau “from government to governance”, dari sentralistik ke
desentralistis, maka perlu disikapi dan diimbangi dengan PNS yang memiliki
kompetensi yang memadai dan sesuai dengan tuntutan tugas.Keberadaan PNS
sekarang ini memiliki posisi yang sangat strategis, karena lancar tidaknya, baik
buruknya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, sangat tergantung
kepada kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh PNS.PNS harus memiliki
kompetensi, antara lain karena :
1. Tugas, pokok, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan,
yaitu memberikan pelayanan publik;
2. Pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance);
3. Dalam upaya mengimbangi perubahan lingkungan strategis yang cepat berubah,
baik itu lingkungan internal organisasi, maupun lingkungan eksternal organisasi;
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan era globalisasi yang sedang
berlangsung yang tidak bisa di tolak dan dicegah lagi;
5. Serta pelaksanaan otonomi daerah.

Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dibentuk untuk mencapai


tujuan tertentu, dan apabila tercapai barulah dapat dikatakan berhasil. Untuk mencapai
keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat berupa kompetensi. Dengan demikian,
kompetensi menjadi sangat berguna untuk membantu organisasi meningkatkan
kinerjanya. Kompetensi sangat diperlukan dalam setiap proses sumber daya manusia.
Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan, maka semakin meningkat pula
kinerjanya.
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan,
kecakapan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi
kewenangan dan tanggungjawab yang diamanatkan kepadanya.Kinerja adalah hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standard
hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama.
Pentingnya kompetensi pegawai di dalam suatu organisasi dipandang dapat
mendukung peningkatan kinerja pegawai dan memberikan kontribusi dalam
menentukan masa depan organisasi. Kompetensi merupakan bagian kepribadian yang
mendalam dan melekat pada seseorang dengan perilaku yang dapat diprediksi pada
berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Dalam kaitannya dengan kompetensi pegawai,
perlu adanya suatu upaya untuk lebih memaksimalkan hasil yang dicapai.
Dengan kompetensi tersebut artinya setiap pegawai merupakan karakteristik yang
mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya
sehingga perlu diberdayakan secara optimal untuk menghasilkan suatu produk yang
lebih baik,efektif dan efisien dan atau tidak ada lagi pegawai yang bekerja yang secara
santai hanya sekedar memenuhi formalitas. Kompetensi pegawai dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan melalui 4 aspek, antara lain
pengetahuan, kemampuan, pemahaman, dan sikap.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pegawai, secara nyata akan
memprediksikan seseorang dapat bekerja dengan baik, harus terukur dan spesifik atau
terstandar. Kompetensi berdasarkan hal tersebut merupakan sebuah karakteristik dasar
seseorang yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu
periode tertentu. Dari karakteristik dasar tesebut tampak tujuan penentuan tingkat
kompetensi atau standar kompetensi yang dapat mengetahui tingkat kinerja yang
diharapkan dan mengkategorikan tingkat tinggi atau di bawah rata-rata.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kompetensi pegawai di
PPN Sungailiat dalam rangka untuk meningkatkan kinerja pegawai pada bulan Juni
tahun 2017, adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan pegawai ditempuh melalui jalur
pendidikan dan pelatihan. Dengan tujuan untuk menambah kemampuan pegawai
dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar nantinya dapat menjadikan sebagai
sumber tenaga profesional. Dengan pengetahuan pegawai diharapkan dapat
menunjang kinerja lebih baik, sehingga mampu membawa perubahan ke arah
efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi. Dengan
pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dapat merubah sikap mental dan prilaku
serta membentuk kepribadian pegawai, agar dalam menjalankan tugas mampu
menghindarkan diri dari praktek-praktek yang melanggar etika birokrasi. Dengan
pengetahuan yang memilki legalitas tentunya dapat dijadikan sebagai modal kerja
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
Pada bulan Juni tahun 2017, jumlah pegawai yang mengikuti pengembangan
kompetensiadalah sebagai berikut :
No Nama Jabatan Pengembangan Hasil Dampak
Kompetensi (Berhasil/tidak
berhasil)
1 M. Dinul Pelaksana Diklat Dasar- Berhasil Peningkatan
Kesyahbandaran dasar pelayanan
Kesyahbandaran kesyahbandaran
PPN Sungailiat

Selain hal diatas, pegawai PPN Sungailiat juga menghadiri undangan terkait
Sosialisasi Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan dan Kegiatan
Evaluasi Analisis Aktivitas Kapal di Pelabuhan Perikanan.

b. Kemampuan
Kemampuan adalah menunjukkan suatu kompetensi yang dimiliki oleh pegawai
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan. Kemampuan pegawai
berkaitan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki oleh seorang
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan. Setiap jenis pekerjaan dalam suatu
organisasi dibutuhkan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan baik. Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh
individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya,
misalnya standar perilaku para pegawai dalam memilih metode kerja yang
dianggap lebih efektif dan efisien.
Pada bulan Juni tahun 2017, belum semua pegawai menunjukkankemampuan
yang baik dalam melaksanakan tugas secara efektif dan efisien. Hal tersebut
tercermin dari pelaksanaan kerja yang dibebankan kepada pegawai masih ada
yang terlambat selesai, disebabkan karena kemampuan mereka dalam bekerja
kurang.
c. Pemahaman
Pemahaman pegawai akan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu
cara yang dapat mendorong perilaku seseorang dalam bidang tertentu. Dengan
pemahaman pegawai akan tugas dan pekerjaannya hendaknya mencerminkan
keseimbangan antara tingkat kemampuan pegawai dengan beban kerja, latar
belakang pendidikan dengan jenis pekerjaan. Pemahaman akan pekerjaan bagi
pegawai hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip uraian dalam jabatan, tetapi
secara aplikatif termasuk cukup baik.
Pada bulan Juni tahun 2017, pegawai yang ditempatkan pada masing-masing
unit kerja sebagian besar telah memahami akan tugas dan fungsinya serta
memenuhi kualifikasi yang diharapkan. Artinya pegawai yang ditempatkan pada
masing-masing unit kerja diseleksi menurut kualifikasi yang dibutuhkan, terutama
dalam beban kerja selalu disesuaikan dengan tingkat kemampuan kerja, untuk jenis
pekerjaan teknis (bengkel, SWRO, dll) yang menjadi pertimbangan adalah latar
belakang pendidikan dan keahlian khusus yang dimiliki.
d. Sikap
Selain pengetahuan, kemampuan dan pemahaman dalam peningkatan kinerja
pegawai juga dibutuhkan sikap yang tegas, termotivasi serta pegawai yang memiliki
dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan. Sikap pegawai merupakan
suatu bentuk perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi
terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.
Pada bulan Juni tahun 2017, dalam hal sikap dalam melaksanakan pekerjaan,
sebagian besar pegawai di PPN Sungailiat telah menunjukkan sikap atau prilaku
kerja yang dapat menunjang terciptanya peningkatan kinerja (berdasarkan data
penilaian perilaku dalam SKP).
PENUTUP
Demikian laporan monitoring dan evaluasi pengembangan kompetensi dalam
kaitannya dengan perbaikan kinerja pegawai di PPN Sungailiat. Laporan ini masih perlu
masukan dan bimbingan dari pihak terkait agar ke depan dapat mewujudkan PPN
Sungailiat sebagai
bagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas
Melayani (WBBM)

Sungailiat, Juli 2017

Kepala Subbag Tata Usaha


Perikanan Nusantara Sungailiat

Renny Magdalena
LAPORAN MONITORING EVALUASI
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI
TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
BULAN JULI 2017

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SUNGAILIAT


DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari “rule government”
menjadi “good governance” atau “from government to governance”, dari sentralistik ke
desentralistis, maka perlu disikapi dan diimbangi dengan PNS yang memiliki
kompetensi yang memadai dan sesuai dengan tuntutan tugas.Keberadaan PNS
sekarang ini memiliki posisi yang sangat strategis, karena lancar tidaknya, baik
buruknya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, sangat tergantung
kepada kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh PNS.PNS harus memiliki
kompetensi, antara lain karena :
1. Tugas, pokok, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan,
yaitu memberikan pelayanan publik;
2. Pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance);
3. Dalam upaya mengimbangi perubahan lingkungan strategis yang cepat berubah,
baik itu lingkungan internal organisasi, maupun lingkungan eksternal organisasi;
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan era globalisasi yang sedang
berlangsung yang tidak bisa di tolak dan dicegah lagi;
5. Serta pelaksanaan otonomi daerah.

Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dibentuk untuk mencapai


tujuan tertentu, dan apabila tercapai barulah dapat dikatakan berhasil. Untuk mencapai
keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat berupa kompetensi. Dengan demikian,
kompetensi menjadi sangat berguna untuk membantu organisasi meningkatkan
kinerjanya. Kompetensi sangat diperlukan dalam setiap proses sumber daya manusia.
Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan, maka semakin meningkat pula
kinerjanya.
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan,
kecakapan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi
kewenangan dan tanggungjawab yang diamanatkan kepadanya.Kinerja adalah hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standard
hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama.
Pentingnya kompetensi pegawai di dalam suatu organisasi dipandang dapat
mendukung peningkatan kinerja pegawai dan memberikan kontribusi dalam
menentukan masa depan organisasi. Kompetensi merupakan bagian kepribadian yang
mendalam dan melekat pada seseorang dengan perilaku yang dapat diprediksi pada
berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Dalam kaitannya dengan kompetensi pegawai,
perlu adanya suatu upaya untuk lebih memaksimalkan hasil yang dicapai.
Dengan kompetensi tersebut artinya setiap pegawai merupakan karakteristik yang
mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya
sehingga perlu diberdayakan secara optimal untuk menghasilkan suatu produk yang
lebih baik,efektif dan efisien dan atau tidak ada lagi pegawai yang bekerja yang secara
santai hanya sekedar memenuhi formalitas. Kompetensi pegawai dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan melalui 4 aspek, antara lain
pengetahuan, kemampuan, pemahaman, dan sikap.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pegawai, secara nyata akan
memprediksikan seseorang dapat bekerja dengan baik, harus terukur dan spesifik atau
terstandar. Kompetensi berdasarkan hal tersebut merupakan sebuah karakteristik dasar
seseorang yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu
periode tertentu. Dari karakteristik dasar tesebut tampak tujuan penentuan tingkat
kompetensi atau standar kompetensi yang dapat mengetahui tingkat kinerja yang
diharapkan dan mengkategorikan tingkat tinggi atau di bawah rata-rata.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kompetensi pegawai di
PPN Sungailiat dalam rangka untuk meningkatkan kinerja pegawai pada bulan Juli
tahun 2017, adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan pegawai ditempuh melalui jalur
pendidikan dan pelatihan. Dengan tujuan untuk menambah kemampuan pegawai
dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar nantinya dapat menjadikan sebagai
sumber tenaga profesional. Dengan pengetahuan pegawai diharapkan dapat
menunjang kinerja lebih baik, sehingga mampu membawa perubahan ke arah
efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi. Dengan
pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dapat merubah sikap mental dan prilaku
serta membentuk kepribadian pegawai, agar dalam menjalankan tugas mampu
menghindarkan diri dari praktek-praktek yang melanggar etika birokrasi. Dengan
pengetahuan yang memilki legalitas tentunya dapat dijadikan sebagai modal kerja
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
Pada bulan Juli tahun 2017, jumlah pegawai yang mengikuti pengembangan
kompetensiadalah sebagai berikut :
No Nama Jabatan Pengembangan Hasil Dampak
Kompetensi (Berhasil/tidak
berhasil)
1 Lusia AM, Kasie TKPU Diklat Pengadaan Tidak Berhasil Menambah
Saragih Barang/Jasa pengetahuan
Pemerintah tentang proses
Angkatan I pengadaan
barang dan jasa
pemerintah
2 Sukamto JFT statistisi Diklat Pengadaan Tidak Berhasil Menambah
Barang/Jasa pengetahuan
Pemerintah tentang proses
Angkatan I pengadaan
barang dan jasa
pemerintah

Selain diklat diatas, pegawai PPN Sungailiat juga menghadiri undangan terkait
Pelatihan Sertifikasi Kelayakan Penanganan dan Penyimpanan Ikan (SKPPI),
Spending Review RKA-KL Pagu Anggaran (Indikatif), Pemutakhiran Data
(Rekonsiliasi) Barang Milik Negara Semester I Tahun Anggaran 2017, Implementasi
PERMEN-KP No. 45, 67 dan Pengelolaan Bmn Lingkup Djpt Tahun 2017 dan
Sosialisasi Lingkup Stakeholder Pengguna Jasa Kepelabuhan.

b. Kemampuan
Kemampuan adalah menunjukkan suatu kompetensi yang dimiliki oleh pegawai
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan. Kemampuan pegawai
berkaitan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki oleh seorang
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan. Setiap jenis pekerjaan dalam suatu
organisasi dibutuhkan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan baik. Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh
individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya,
misalnya standar perilaku para pegawai dalam memilih metode kerja yang
dianggap lebih efektif dan efisien.
Pada bulan Juli tahun 2017, belum semua pegawai menunjukkankemampuan
yang baik dalam melaksanakan tugas secara efektif dan efisien. Hal tersebut
tercermin dari pelaksanaan kerja yang dibebankan kepada pegawai masih ada
yang terlambat selesai, disebabkan karena kemampuan mereka dalam bekerja
kurang.

c. Pemahaman
Pemahaman pegawai akan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu
cara yang dapat mendorong perilaku seseorang dalam bidang tertentu. Dengan
pemahaman pegawai akan tugas dan pekerjaannya hendaknya mencerminkan
keseimbangan antara tingkat kemampuan pegawai dengan beban kerja, latar
belakang pendidikan dengan jenis pekerjaan. Pemahaman akan pekerjaan bagi
pegawai hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip uraian dalam jabatan, tetapi
secara aplikatif termasuk cukup baik.
Pada bulan Juli tahun 2017, pegawai yang ditempatkan pada masing-masing
unit kerja sebagian besar telah memahami akan tugas dan fungsinya serta
memenuhi kualifikasi yang diharapkan. Artinya pegawai yang ditempatkan pada
masing-masing unit kerja diseleksi menurut kualifikasi yang dibutuhkan, terutama
dalam beban kerja selalu disesuaikan dengan tingkat kemampuan kerja, untuk jenis
pekerjaan teknis (bengkel, SWRO, dll) yang menjadi pertimbangan adalah latar
belakang pendidikan dan keahlian khusus yang dimiliki.
d. Sikap
Selain pengetahuan, kemampuan dan pemahaman dalam peningkatan kinerja
pegawai juga dibutuhkan sikap yang tegas, termotivasi serta pegawai yang memiliki
dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan. Sikap pegawai merupakan
suatu bentuk perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi
terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.
Pada bulan Juli tahun
ahun 2017,
2017 dalam
alam hal sikap dalam melaksanakan pekerjaan,
pekerjaan
sebagian besar pegawai di PPN Sungailiat telah menunjukkan sikap atau prilaku
kerja yang dapat menunjang tterciptanya
erciptanya peningkatan kinerja (berdasarkan data
penilaian perilaku dalam SKP).

PENUTUP
Demikian
ikian laporan monitoring dan evaluasi pengembangan kompetensi dalam
kaitannya dengan perbaikan kinerja pegawai di PPN Sungailiat. Laporan ini masih perlu
masukan dan bimbingan dari pihak terkait agar ke depan dapat mewujudkan PPN
Sungailiat sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas
Melayani (WBBM)

Sungailiat, Agustus 2017

Kepala Subbag Tata Usaha


Perikanan Nusantara Sungailiat

Renny Magdalena
LAPORAN MONITORING EVALUASI
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI
TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
BULAN AGUSTUS 2017

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SUNGAILIAT


DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari “rule government”
menjadi “good governance” atau “from government to governance”, dari sentralistik ke
desentralistis, maka perlu disikapi dan diimbangi dengan PNS yang memiliki
kompetensi yang memadai dan sesuai dengan tuntutan tugas.Keberadaan PNS
sekarang ini memiliki posisi yang sangat strategis, karena lancar tidaknya, baik
buruknya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, sangat tergantung
kepada kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh PNS.PNS harus memiliki
kompetensi, antara lain karena :
1. Tugas, pokok, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan,
yaitu memberikan pelayanan publik;
2. Pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance);
3. Dalam upaya mengimbangi perubahan lingkungan strategis yang cepat berubah,
baik itu lingkungan internal organisasi, maupun lingkungan eksternal organisasi;
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan era globalisasi yang sedang
berlangsung yang tidak bisa di tolak dan dicegah lagi;
5. Serta pelaksanaan otonomi daerah.

Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dibentuk untuk mencapai


tujuan tertentu, dan apabila tercapai barulah dapat dikatakan berhasil. Untuk mencapai
keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat berupa kompetensi. Dengan demikian,
kompetensi menjadi sangat berguna untuk membantu organisasi meningkatkan
kinerjanya. Kompetensi sangat diperlukan dalam setiap proses sumber daya manusia.
Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan, maka semakin meningkat pula
kinerjanya.
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan,
kecakapan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi
kewenangan dan tanggungjawab yang diamanatkan kepadanya.Kinerja adalah hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standard
hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama.
Pentingnya kompetensi pegawai di dalam suatu organisasi dipandang dapat
mendukung peningkatan kinerja pegawai dan memberikan kontribusi dalam
menentukan masa depan organisasi. Kompetensi merupakan bagian kepribadian yang
mendalam dan melekat pada seseorang dengan perilaku yang dapat diprediksi pada
berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Dalam kaitannya dengan kompetensi pegawai,
perlu adanya suatu upaya untuk lebih memaksimalkan hasil yang dicapai.
Dengan kompetensi tersebut artinya setiap pegawai merupakan karakteristik yang
mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya
sehingga perlu diberdayakan secara optimal untuk menghasilkan suatu produk yang
lebih baik,efektif dan efisien dan atau tidak ada lagi pegawai yang bekerja yang secara
santai hanya sekedar memenuhi formalitas. Kompetensi pegawai dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan melalui 4 aspek, antara lain
pengetahuan, kemampuan, pemahaman, dan sikap.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pegawai, secara nyata akan
memprediksikan seseorang dapat bekerja dengan baik, harus terukur dan spesifik atau
terstandar. Kompetensi berdasarkan hal tersebut merupakan sebuah karakteristik dasar
seseorang yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu
periode tertentu. Dari karakteristik dasar tesebut tampak tujuan penentuan tingkat
kompetensi atau standar kompetensi yang dapat mengetahui tingkat kinerja yang
diharapkan dan mengkategorikan tingkat tinggi atau di bawah rata-rata.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kompetensi pegawai di
PPN Sungailiat dalam rangka untuk meningkatkan kinerja pegawai pada bulan Agustus
tahun 2017, adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan pegawai ditempuh melalui jalur
pendidikan dan pelatihan. Dengan tujuan untuk menambah kemampuan pegawai
dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar nantinya dapat menjadikan sebagai
sumber tenaga profesional. Dengan pengetahuan pegawai diharapkan dapat
menunjang kinerja lebih baik, sehingga mampu membawa perubahan ke arah
efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi. Dengan
pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dapat merubah sikap mental dan prilaku
serta membentuk kepribadian pegawai, agar dalam menjalankan tugas mampu
menghindarkan diri dari praktek-praktek yang melanggar etika birokrasi. Dengan
pengetahuan yang memilki legalitas tentunya dapat dijadikan sebagai modal kerja
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
Pada bulan Agustus tahun 2017, tidak ada pegawai PPN Sungailiat yang
mengikuti diklat, hanya menghadiri undangan terkait Koordinasi dan Pemantapan
Program TPI Higienis di Pelabuhan Perikanan dan Hal – Hal yang Berkembang
dalam Rapat, Pelaksanaan Fungsi Kesyahbandaran di Pelabuhan Perikanan Yang
Layak Operasional Terkait Dengan Pelaksanan Penerbitan Surat Persetuajuan
Berlayar (SPB) Bagi Kapal Perikanan, Pembentukan Pengurus Forum Daerah
Aliran Sungail (DAS) Kabupaten Bangka 2017-2022, Sosialisasi Persiapan
Pelaksanaan Penilaian Kembali (Revaluasi) BMN, dan lain-lain.

b. Kemampuan
Kemampuan adalah menunjukkan suatu kompetensi yang dimiliki oleh pegawai
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan. Kemampuan pegawai
berkaitan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki oleh seorang
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan. Setiap jenis pekerjaan dalam suatu
organisasi dibutuhkan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan baik. Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh
individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya,
misalnya standar perilaku para pegawai dalam memilih metode kerja yang
dianggap lebih efektif dan efisien.
Pada bulan Agustus tahun 2017, belum semua pegawai
menunjukkankemampuan yang baik dalam melaksanakan tugas secara efektif dan
efisien. Hal tersebut tercermin dari pelaksanaan kerja yang dibebankan kepada
pegawai masih ada yang terlambat selesai, disebabkan karena kemampuan
mereka dalam bekerja kurang.
c. Pemahaman
Pemahaman pegawai akan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu
cara yang dapat mendorong perilaku seseorang dalam bidang tertentu. Dengan
pemahaman pegawai akan tugas dan pekerjaannya hendaknya mencerminkan
keseimbangan antara tingkat kemampuan pegawai dengan beban kerja, latar
belakang pendidikan dengan jenis pekerjaan. Pemahaman akan pekerjaan bagi
pegawai hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip uraian dalam jabatan, tetapi
secara aplikatif termasuk cukup baik.
Pada bulan Agustus tahun 2017, pegawai yang ditempatkan pada masing-
masing unit kerja sebagian besar telah memahami akan tugas dan fungsinya serta
memenuhi kualifikasi yang diharapkan. Artinya pegawai yang ditempatkan pada
masing-masing unit kerja diseleksi menurut kualifikasi yang dibutuhkan, terutama
dalam beban kerja selalu disesuaikan dengan tingkat kemampuan kerja, untuk jenis
pekerjaan teknis (bengkel, SWRO, dll) yang menjadi pertimbangan adalah latar
belakang pendidikan dan keahlian khusus yang dimiliki.
d. Sikap
Selain pengetahuan, kemampuan dan pemahaman dalam peningkatan kinerja
pegawai juga dibutuhkan sikap yang tegas, termotivasi serta pegawai yang memiliki
dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan. Sikap pegawai merupakan
suatu bentuk perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi
terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.
Pada bulan Agustus tahun 2017, dalam hal sikap dalam melaksanakan
pekerjaan, sebagian besar pegawai di PPN Sungailiat telah menunjukkan sikap
atau prilaku kerja yang dapat menunjang terciptanya peningkatan kinerja
(berdasarkan data penilaian perilaku dalam SKP).

PENUTUP
Demikian laporan monitoring dan evaluasi pengembangan kompetensi dalam
kaitannya dengan perbaikan kinerja pegawai di PPN Sungailiat. Laporan ini masih perlu
masukan dan bimbingan dari pihak terkait agar ke depan dapat mewujudkan PPN
Sungailiat sebagai
agai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas
Melayani (WBBM)

Sungailiat, September 2017

Kepala Subbag Tata Usaha


Perikanan Nusantara Sungailiat

Renny Magdalena
LAPORAN MONITORING EVALUASI
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI
TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
BULAN SEPTEMBER 2017

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SUNGAILIAT


DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari “rule government”
menjadi “good governance” atau “from government to governance”, dari sentralistik ke
desentralistis, maka perlu disikapi dan diimbangi dengan PNS yang memiliki
kompetensi yang memadai dan sesuai dengan tuntutan tugas.Keberadaan PNS
sekarang ini memiliki posisi yang sangat strategis, karena lancar tidaknya, baik
buruknya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, sangat tergantung
kepada kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh PNS.PNS harus memiliki
kompetensi, antara lain karena :
1. Tugas, pokok, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan,
yaitu memberikan pelayanan publik;
2. Pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance);
3. Dalam upaya mengimbangi perubahan lingkungan strategis yang cepat berubah,
baik itu lingkungan internal organisasi, maupun lingkungan eksternal organisasi;
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan era globalisasi yang sedang
berlangsung yang tidak bisa di tolak dan dicegah lagi;
5. Serta pelaksanaan otonomi daerah.

Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dibentuk untuk mencapai


tujuan tertentu, dan apabila tercapai barulah dapat dikatakan berhasil. Untuk mencapai
keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat berupa kompetensi. Dengan demikian,
kompetensi menjadi sangat berguna untuk membantu organisasi meningkatkan
kinerjanya. Kompetensi sangat diperlukan dalam setiap proses sumber daya manusia.
Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan, maka semakin meningkat pula
kinerjanya.
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan,
kecakapan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi
kewenangan dan tanggungjawab yang diamanatkan kepadanya.Kinerja adalah hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standard
hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama.
Pentingnya kompetensi pegawai di dalam suatu organisasi dipandang dapat
mendukung peningkatan kinerja pegawai dan memberikan kontribusi dalam
menentukan masa depan organisasi. Kompetensi merupakan bagian kepribadian yang
mendalam dan melekat pada seseorang dengan perilaku yang dapat diprediksi pada
berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Dalam kaitannya dengan kompetensi pegawai,
perlu adanya suatu upaya untuk lebih memaksimalkan hasil yang dicapai.
Dengan kompetensi tersebut artinya setiap pegawai merupakan karakteristik yang
mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya
sehingga perlu diberdayakan secara optimal untuk menghasilkan suatu produk yang
lebih baik,efektif dan efisien dan atau tidak ada lagi pegawai yang bekerja yang secara
santai hanya sekedar memenuhi formalitas. Kompetensi pegawai dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan melalui 4 aspek, antara lain
pengetahuan, kemampuan, pemahaman, dan sikap.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pegawai, secara nyata akan
memprediksikan seseorang dapat bekerja dengan baik, harus terukur dan spesifik atau
terstandar. Kompetensi berdasarkan hal tersebut merupakan sebuah karakteristik dasar
seseorang yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu
periode tertentu. Dari karakteristik dasar tesebut tampak tujuan penentuan tingkat
kompetensi atau standar kompetensi yang dapat mengetahui tingkat kinerja yang
diharapkan dan mengkategorikan tingkat tinggi atau di bawah rata-rata.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kompetensi pegawai di
PPN Sungailiat dalam rangka untuk meningkatkan kinerja pegawai pada bulan
September tahun 2017, adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan pegawai ditempuh melalui jalur
pendidikan dan pelatihan. Dengan tujuan untuk menambah kemampuan pegawai
dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar nantinya dapat menjadikan sebagai
sumber tenaga profesional. Dengan pengetahuan pegawai diharapkan dapat
menunjang kinerja lebih baik, sehingga mampu membawa perubahan ke arah
efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi. Dengan
pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dapat merubah sikap mental dan prilaku
serta membentuk kepribadian pegawai, agar dalam menjalankan tugas mampu
menghindarkan diri dari praktek-praktek yang melanggar etika birokrasi. Dengan
pengetahuan yang memilki legalitas tentunya dapat dijadikan sebagai modal kerja
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
Pada bulan September tahun 2017, tidak ada pegawai yang mengikuti diklat
tetapi menghadiri undangan terkait Pendalaman Peran dan Mekanisme Kerja
Lembaga Pengelola perikanan WPPNRI, Diskusi Tentang Permasalahan
Pendangkalan Alur Muara Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat, Rapat
Koordinasi Nasional Perizinan 2017 dan Sosialisasi Pelaksanaan Penerimaan dan
Pengeluaran di Akhir Tahun Anggaran 2017

b. Kemampuan
Kemampuan adalah menunjukkan suatu kompetensi yang dimiliki oleh pegawai
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan. Kemampuan pegawai
berkaitan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki oleh seorang
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan. Setiap jenis pekerjaan dalam suatu
organisasi dibutuhkan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan baik. Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh
individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya,
misalnya standar perilaku para pegawai dalam memilih metode kerja yang
dianggap lebih efektif dan efisien.
Pada bulan September tahun 2017, belum semua pegawai
menunjukkankemampuan yang baik dalam melaksanakan tugas secara efektif dan
efisien. Hal tersebut tercermin dari pelaksanaan kerja yang dibebankan kepada
pegawai masih ada yang terlambat selesai, disebabkan karena kemampuan
mereka dalam bekerja kurang.
c. Pemahaman
Pemahaman pegawai akan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu
cara yang dapat mendorong perilaku seseorang dalam bidang tertentu. Dengan
pemahaman pegawai akan tugas dan pekerjaannya hendaknya mencerminkan
keseimbangan antara tingkat kemampuan pegawai dengan beban kerja, latar
belakang pendidikan dengan jenis pekerjaan. Pemahaman akan pekerjaan bagi
pegawai hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip uraian dalam jabatan, tetapi
secara aplikatif termasuk cukup baik.
Pada bulan September tahun 2017, pegawai yang ditempatkan pada masing-
masing unit kerja sebagian besar telah memahami akan tugas dan fungsinya serta
memenuhi kualifikasi yang diharapkan. Artinya pegawai yang ditempatkan pada
masing-masing unit kerja diseleksi menurut kualifikasi yang dibutuhkan, terutama
dalam beban kerja selalu disesuaikan dengan tingkat kemampuan kerja, untuk jenis
pekerjaan teknis (bengkel, SWRO, dll) yang menjadi pertimbangan adalah latar
belakang pendidikan dan keahlian khusus yang dimiliki.
d. Sikap
Selain pengetahuan, kemampuan dan pemahaman dalam peningkatan kinerja
pegawai juga dibutuhkan sikap yang tegas, termotivasi serta pegawai yang memiliki
dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan. Sikap pegawai merupakan
suatu bentuk perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi
terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.
Pada bulan September tahun 2017, dalam hal sikap dalam melaksanakan
pekerjaan, sebagian besar pegawai di PPN Sungailiat telah menunjukkan sikap
atau prilaku kerja yang dapat menunjang terciptanya peningkatan kinerja
(berdasarkan data penilaian perilaku dalam SKP).

PENUTUP
Demikian laporan monitoring dan evaluasi pengembangan kompetensi dalam
kaitannya dengan perbaikan kinerja pegawai di PPN Sungailiat. Laporan ini masih perlu
masukan dan bimbingan dari pihak terkait agar ke depan dapat mewujudkan PPN
Sungailiat sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas
Melayani (WBBM)

Sungailiat, Oktober 2017

Kepala Subbag Tata Usaha


Perikanan Nusantara Sungailiat

Renny Magdalena
LAPORAN MONITORING EVALUASI
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI
TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
BULAN OKTOBER 2017

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SUNGAILIAT


DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari “rule government”
menjadi “good governance” atau “from government to governance”, dari sentralistik ke
desentralistis, maka perlu disikapi dan diimbangi dengan PNS yang memiliki
kompetensi yang memadai dan sesuai dengan tuntutan tugas.Keberadaan PNS
sekarang ini memiliki posisi yang sangat strategis, karena lancar tidaknya, baik
buruknya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, sangat tergantung
kepada kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh PNS.PNS harus memiliki
kompetensi, antara lain karena :
1. Tugas, pokok, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan,
yaitu memberikan pelayanan publik;
2. Pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance);
3. Dalam upaya mengimbangi perubahan lingkungan strategis yang cepat berubah,
baik itu lingkungan internal organisasi, maupun lingkungan eksternal organisasi;
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan era globalisasi yang sedang
berlangsung yang tidak bisa di tolak dan dicegah lagi;
5. Serta pelaksanaan otonomi daerah.

Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dibentuk untuk mencapai


tujuan tertentu, dan apabila tercapai barulah dapat dikatakan berhasil. Untuk mencapai
keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat berupa kompetensi. Dengan demikian,
kompetensi menjadi sangat berguna untuk membantu organisasi meningkatkan
kinerjanya. Kompetensi sangat diperlukan dalam setiap proses sumber daya manusia.
Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan, maka semakin meningkat pula
kinerjanya.
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan,
kecakapan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi
kewenangan dan tanggungjawab yang diamanatkan kepadanya.Kinerja adalah hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standard
hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama.
Pentingnya kompetensi pegawai di dalam suatu organisasi dipandang dapat
mendukung peningkatan kinerja pegawai dan memberikan kontribusi dalam
menentukan masa depan organisasi. Kompetensi merupakan bagian kepribadian yang
mendalam dan melekat pada seseorang dengan perilaku yang dapat diprediksi pada
berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Dalam kaitannya dengan kompetensi pegawai,
perlu adanya suatu upaya untuk lebih memaksimalkan hasil yang dicapai.
Dengan kompetensi tersebut artinya setiap pegawai merupakan karakteristik yang
mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya
sehingga perlu diberdayakan secara optimal untuk menghasilkan suatu produk yang
lebih baik,efektif dan efisien dan atau tidak ada lagi pegawai yang bekerja yang secara
santai hanya sekedar memenuhi formalitas. Kompetensi pegawai dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan melalui 4 aspek, antara lain
pengetahuan, kemampuan, pemahaman, dan sikap.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pegawai, secara nyata akan
memprediksikan seseorang dapat bekerja dengan baik, harus terukur dan spesifik atau
terstandar. Kompetensi berdasarkan hal tersebut merupakan sebuah karakteristik dasar
seseorang yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu
periode tertentu. Dari karakteristik dasar tesebut tampak tujuan penentuan tingkat
kompetensi atau standar kompetensi yang dapat mengetahui tingkat kinerja yang
diharapkan dan mengkategorikan tingkat tinggi atau di bawah rata-rata.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kompetensi pegawai di
PPN Sungailiat dalam rangka untuk meningkatkan kinerja pegawai pada bulan Oktober
tahun 2017, adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan pegawai ditempuh melalui jalur
pendidikan dan pelatihan. Dengan tujuan untuk menambah kemampuan pegawai
dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar nantinya dapat menjadikan sebagai
sumber tenaga profesional. Dengan pengetahuan pegawai diharapkan dapat
menunjang kinerja lebih baik, sehingga mampu membawa perubahan ke arah
efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi. Dengan
pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dapat merubah sikap mental dan prilaku
serta membentuk kepribadian pegawai, agar dalam menjalankan tugas mampu
menghindarkan diri dari praktek-praktek yang melanggar etika birokrasi. Dengan
pengetahuan yang memilki legalitas tentunya dapat dijadikan sebagai modal kerja
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
Pada bulan Oktober tahun 2017, tidak ada pegawai yang mengikuti diklat tetapi
menghadiri undangan terkait Undangan Temu Teknis Diversifikasi Usaha dan
Pelatihan Manajerial Penerima Bantuan Kedai Nelayan TA.2017, Penyusunan
Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara Lingkup Direktorat Jenderal Perikanan
Tangkap, Finalisasi Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA/KL) Alokasi
Anggaran (Pagu Difinitiif), dan lain-lain.

b. Kemampuan
Kemampuan adalah menunjukkan suatu kompetensi yang dimiliki oleh pegawai
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan. Kemampuan pegawai
berkaitan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki oleh seorang
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan. Setiap jenis pekerjaan dalam suatu
organisasi dibutuhkan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan baik. Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh
individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya,
misalnya standar perilaku para pegawai dalam memilih metode kerja yang
dianggap lebih efektif dan efisien.
Pada bulan Oktober tahun 2017, belum semua pegawai
menunjukkankemampuan yang baik dalam melaksanakan tugas secara efektif dan
efisien. Hal tersebut tercermin dari pelaksanaan kerja yang dibebankan kepada
pegawai masih ada yang terlambat selesai, disebabkan karena kemampuan
mereka dalam bekerja kurang.
c. Pemahaman
Pemahaman pegawai akan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu
cara yang dapat mendorong perilaku seseorang dalam bidang tertentu. Dengan
pemahaman pegawai akan tugas dan pekerjaannya hendaknya mencerminkan
keseimbangan antara tingkat kemampuan pegawai dengan beban kerja, latar
belakang pendidikan dengan jenis pekerjaan. Pemahaman akan pekerjaan bagi
pegawai hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip uraian dalam jabatan, tetapi
secara aplikatif termasuk cukup baik.
Pada bulan Oktober tahun 2017, pegawai yang ditempatkan pada masing-
masing unit kerja sebagian besar telah memahami akan tugas dan fungsinya serta
memenuhi kualifikasi yang diharapkan. Artinya pegawai yang ditempatkan pada
masing-masing unit kerja diseleksi menurut kualifikasi yang dibutuhkan, terutama
dalam beban kerja selalu disesuaikan dengan tingkat kemampuan kerja, untuk jenis
pekerjaan teknis (bengkel, SWRO, dll) yang menjadi pertimbangan adalah latar
belakang pendidikan dan keahlian khusus yang dimiliki.
d. Sikap
Selain pengetahuan, kemampuan dan pemahaman dalam peningkatan kinerja
pegawai juga dibutuhkan sikap yang tegas, termotivasi serta pegawai yang memiliki
dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan. Sikap pegawai merupakan
suatu bentuk perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi
terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.
Pada bulan Oktober tahun 2017, dalam hal sikap dalam melaksanakan
pekerjaan, sebagian besar pegawai di PPN Sungailiat telah menunjukkan sikap
atau prilaku kerja yang dapat menunjang terciptanya peningkatan kinerja
(berdasarkan data penilaian perilaku dalam SKP).

PENUTUP
Demikian laporan monitoring dan evaluasi pengembangan kompetensi dalam
kaitannya dengan perbaikan kinerja pegawai di PPN Sungailiat. Laporan ini masih perlu
masukan dan bimbingan dari pihak terkait agar ke depan dapat mewujudkan PPN
Sungailiat sebagai
agai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas
Melayani (WBBM)

Sungailiat, Nopember 2017

Kepala Subbag Tata Usaha


Perikanan Nusantara Sungailiat

Renny Magdalena
LAPORAN MONITORING EVALUASI
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI
TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
BULAN NOPEMBER 2017

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SUNGAILIAT


DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari “rule government”
menjadi “good governance” atau “from government to governance”, dari sentralistik ke
desentralistis, maka perlu disikapi dan diimbangi dengan PNS yang memiliki
kompetensi yang memadai dan sesuai dengan tuntutan tugas.Keberadaan PNS
sekarang ini memiliki posisi yang sangat strategis, karena lancar tidaknya, baik
buruknya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, sangat tergantung
kepada kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh PNS.PNS harus memiliki
kompetensi, antara lain karena :
1. Tugas, pokok, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan,
yaitu memberikan pelayanan publik;
2. Pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance);
3. Dalam upaya mengimbangi perubahan lingkungan strategis yang cepat berubah,
baik itu lingkungan internal organisasi, maupun lingkungan eksternal organisasi;
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan era globalisasi yang sedang
berlangsung yang tidak bisa di tolak dan dicegah lagi;
5. Serta pelaksanaan otonomi daerah.

Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dibentuk untuk mencapai


tujuan tertentu, dan apabila tercapai barulah dapat dikatakan berhasil. Untuk mencapai
keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat berupa kompetensi. Dengan demikian,
kompetensi menjadi sangat berguna untuk membantu organisasi meningkatkan
kinerjanya. Kompetensi sangat diperlukan dalam setiap proses sumber daya manusia.
Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan, maka semakin meningkat pula
kinerjanya.
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan,
kecakapan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi
kewenangan dan tanggungjawab yang diamanatkan kepadanya.Kinerja adalah hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standard
hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama.
Pentingnya kompetensi pegawai di dalam suatu organisasi dipandang dapat
mendukung peningkatan kinerja pegawai dan memberikan kontribusi dalam
menentukan masa depan organisasi. Kompetensi merupakan bagian kepribadian yang
mendalam dan melekat pada seseorang dengan perilaku yang dapat diprediksi pada
berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Dalam kaitannya dengan kompetensi pegawai,
perlu adanya suatu upaya untuk lebih memaksimalkan hasil yang dicapai.
Dengan kompetensi tersebut artinya setiap pegawai merupakan karakteristik yang
mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya
sehingga perlu diberdayakan secara optimal untuk menghasilkan suatu produk yang
lebih baik,efektif dan efisien dan atau tidak ada lagi pegawai yang bekerja yang secara
santai hanya sekedar memenuhi formalitas. Kompetensi pegawai dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan melalui 4 aspek, antara lain
pengetahuan, kemampuan, pemahaman, dan sikap.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pegawai, secara nyata akan
memprediksikan seseorang dapat bekerja dengan baik, harus terukur dan spesifik atau
terstandar. Kompetensi berdasarkan hal tersebut merupakan sebuah karakteristik dasar
seseorang yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu
periode tertentu. Dari karakteristik dasar tesebut tampak tujuan penentuan tingkat
kompetensi atau standar kompetensi yang dapat mengetahui tingkat kinerja yang
diharapkan dan mengkategorikan tingkat tinggi atau di bawah rata-rata.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kompetensi pegawai di
PPN Sungailiat dalam rangka untuk meningkatkan kinerja pegawai pada bulan
Nopember tahun 2017, adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan pegawai ditempuh melalui jalur
pendidikan dan pelatihan. Dengan tujuan untuk menambah kemampuan pegawai
dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar nantinya dapat menjadikan sebagai
sumber tenaga profesional. Dengan pengetahuan pegawai diharapkan dapat
menunjang kinerja lebih baik, sehingga mampu membawa perubahan ke arah
efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi. Dengan
pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dapat merubah sikap mental dan prilaku
serta membentuk kepribadian pegawai, agar dalam menjalankan tugas mampu
menghindarkan diri dari praktek-praktek yang melanggar etika birokrasi. Dengan
pengetahuan yang memilki legalitas tentunya dapat dijadikan sebagai modal kerja
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
Pada bulan Nopember tahun 2017, tidak ada pegawai yang mengikuti diklat
tetapi menghadiri undangan terkait Rapat Pembentukan Forum Komunikasi Satker
PNBP di Aula Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
Rapat Koordinasi Kehumasan, Patroli Terpadu Pengawasan Sumberdaya Kelautan
dan Perikanan Wilayah Perairan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan FGD II,
Pengembangan Pelabuhan Perikanan.

b. Kemampuan
Kemampuan adalah menunjukkan suatu kompetensi yang dimiliki oleh pegawai
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan. Kemampuan pegawai
berkaitan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki oleh seorang
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan. Setiap jenis pekerjaan dalam suatu
organisasi dibutuhkan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan baik. Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh
individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya,
misalnya standar perilaku para pegawai dalam memilih metode kerja yang
dianggap lebih efektif dan efisien.
Pada bulan Nopember tahun 2017, belum semua pegawai
menunjukkankemampuan yang baik dalam melaksanakan tugas secara efektif dan
efisien. Hal tersebut tercermin dari pelaksanaan kerja yang dibebankan kepada
pegawai masih ada yang terlambat selesai, disebabkan karena kemampuan
mereka dalam bekerja kurang.
c. Pemahaman
Pemahaman pegawai akan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu
cara yang dapat mendorong perilaku seseorang dalam bidang tertentu. Dengan
pemahaman pegawai akan tugas dan pekerjaannya hendaknya mencerminkan
keseimbangan antara tingkat kemampuan pegawai dengan beban kerja, latar
belakang pendidikan dengan jenis pekerjaan. Pemahaman akan pekerjaan bagi
pegawai hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip uraian dalam jabatan, tetapi
secara aplikatif termasuk cukup baik.
Pada bulan Nopember tahun 2017, pegawai yang ditempatkan pada masing-
masing unit kerja sebagian besar telah memahami akan tugas dan fungsinya serta
memenuhi kualifikasi yang diharapkan. Artinya pegawai yang ditempatkan pada
masing-masing unit kerja diseleksi menurut kualifikasi yang dibutuhkan, terutama
dalam beban kerja selalu disesuaikan dengan tingkat kemampuan kerja, untuk jenis
pekerjaan teknis (bengkel, SWRO, dll) yang menjadi pertimbangan adalah latar
belakang pendidikan dan keahlian khusus yang dimiliki.
d. Sikap
Selain pengetahuan, kemampuan dan pemahaman dalam peningkatan kinerja
pegawai juga dibutuhkan sikap yang tegas, termotivasi serta pegawai yang memiliki
dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan. Sikap pegawai merupakan
suatu bentuk perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi
terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.
Pada bulan Nopember tahun 2017, dalam hal sikap dalam melaksanakan
pekerjaan, sebagian besar pegawai di PPN Sungailiat telah menunjukkan sikap
atau prilaku kerja yang dapat menunjang terciptanya peningkatan kinerja
(berdasarkan data penilaian perilaku dalam SKP).

PENUTUP
Demikian laporan monitoring dan evaluasi pengembangan kompetensi dalam
kaitannya dengan perbaikan kinerja pegawai di PPN Sungailiat. Laporan ini masih perlu
masukan dan bimbingan dari pihak terkait agar ke depan dapat mewujudkan PPN
Sungailiat sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas
Melayani (WBBM)

Sungailiat, Desember 2017

Kepala Subbag Tata Usaha


Perikanan Nusantara Sungailiat

Renny Magdalena
LAPORAN MONITORING EVALUASI
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI
TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
BULAN DESEMBER 2017

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SUNGAILIAT


DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari “rule government”
menjadi “good governance” atau “from government to governance”, dari sentralistik ke
desentralistis, maka perlu disikapi dan diimbangi dengan PNS yang memiliki
kompetensi yang memadai dan sesuai dengan tuntutan tugas.Keberadaan PNS
sekarang ini memiliki posisi yang sangat strategis, karena lancar tidaknya, baik
buruknya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, sangat tergantung
kepada kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh PNS.PNS harus memiliki
kompetensi, antara lain karena :
1. Tugas, pokok, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan,
yaitu memberikan pelayanan publik;
2. Pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance);
3. Dalam upaya mengimbangi perubahan lingkungan strategis yang cepat berubah,
baik itu lingkungan internal organisasi, maupun lingkungan eksternal organisasi;
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan era globalisasi yang sedang
berlangsung yang tidak bisa di tolak dan dicegah lagi;
5. Serta pelaksanaan otonomi daerah.

Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dibentuk untuk mencapai


tujuan tertentu, dan apabila tercapai barulah dapat dikatakan berhasil. Untuk mencapai
keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat berupa kompetensi. Dengan demikian,
kompetensi menjadi sangat berguna untuk membantu organisasi meningkatkan
kinerjanya. Kompetensi sangat diperlukan dalam setiap proses sumber daya manusia.
Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan, maka semakin meningkat pula
kinerjanya.
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan,
kecakapan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi
kewenangan dan tanggungjawab yang diamanatkan kepadanya.Kinerja adalah hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standard
hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama.
Pentingnya kompetensi pegawai di dalam suatu organisasi dipandang dapat
mendukung peningkatan kinerja pegawai dan memberikan kontribusi dalam
menentukan masa depan organisasi. Kompetensi merupakan bagian kepribadian yang
mendalam dan melekat pada seseorang dengan perilaku yang dapat diprediksi pada
berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Dalam kaitannya dengan kompetensi pegawai,
perlu adanya suatu upaya untuk lebih memaksimalkan hasil yang dicapai.
Dengan kompetensi tersebut artinya setiap pegawai merupakan karakteristik yang
mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya
sehingga perlu diberdayakan secara optimal untuk menghasilkan suatu produk yang
lebih baik,efektif dan efisien dan atau tidak ada lagi pegawai yang bekerja yang secara
santai hanya sekedar memenuhi formalitas. Kompetensi pegawai dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan melalui 4 aspek, antara lain
pengetahuan, kemampuan, pemahaman, dan sikap.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pegawai, secara nyata akan
memprediksikan seseorang dapat bekerja dengan baik, harus terukur dan spesifik atau
terstandar. Kompetensi berdasarkan hal tersebut merupakan sebuah karakteristik dasar
seseorang yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu
periode tertentu. Dari karakteristik dasar tesebut tampak tujuan penentuan tingkat
kompetensi atau standar kompetensi yang dapat mengetahui tingkat kinerja yang
diharapkan dan mengkategorikan tingkat tinggi atau di bawah rata-rata.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kompetensi pegawai di
PPN Sungailiat dalam rangka untuk meningkatkan kinerja pegawai pada bulan
September tahun 2017, adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan pegawai ditempuh melalui jalur
pendidikan dan pelatihan. Dengan tujuan untuk menambah kemampuan pegawai
dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar nantinya dapat menjadikan sebagai
sumber tenaga profesional. Dengan pengetahuan pegawai diharapkan dapat
menunjang kinerja lebih baik, sehingga mampu membawa perubahan ke arah
efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi. Dengan
pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dapat merubah sikap mental dan prilaku
serta membentuk kepribadian pegawai, agar dalam menjalankan tugas mampu
menghindarkan diri dari praktek-praktek yang melanggar etika birokrasi. Dengan
pengetahuan yang memilki legalitas tentunya dapat dijadikan sebagai modal kerja
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
Pada bulan Desember tahun 2017, tidak ada pegawai yang mengikuti diklat
tetapi menghadiri undangan terkait Evaluasi Kegiatan Pembangunan dan Persiapan
Operasional TPI Higienis, Rapat Koordinasi Teknis Penerapan Sertifikasi Hasil
Tangkapan Ikan, Sosialisasi dan Diseminasi Pedoman Pengitungan Pendapatan
Nelayan dan Verifikasi dan Analisis Data Program Satu Data.

b. Kemampuan
Kemampuan adalah menunjukkan suatu kompetensi yang dimiliki oleh pegawai
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan. Kemampuan pegawai
berkaitan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki oleh seorang
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan. Setiap jenis pekerjaan dalam suatu
organisasi dibutuhkan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan baik. Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh
individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya,
misalnya standar perilaku para pegawai dalam memilih metode kerja yang
dianggap lebih efektif dan efisien.
Pada bulan Desember tahun 2017, belum semua pegawai
menunjukkankemampuan yang baik dalam melaksanakan tugas secara efektif dan
efisien. Hal tersebut tercermin dari pelaksanaan kerja yang dibebankan kepada
pegawai masih ada yang terlambat selesai, disebabkan karena kemampuan
mereka dalam bekerja kurang.
c. Pemahaman
Pemahaman pegawai akan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu
cara yang dapat mendorong perilaku seseorang dalam bidang tertentu. Dengan
pemahaman pegawai akan tugas dan pekerjaannya hendaknya mencerminkan
keseimbangan antara tingkat kemampuan pegawai dengan beban kerja, latar
belakang pendidikan dengan jenis pekerjaan. Pemahaman akan pekerjaan bagi
pegawai hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip uraian dalam jabatan, tetapi
secara aplikatif termasuk cukup baik.
Pada bulan Desember tahun 2017, pegawai yang ditempatkan pada masing-
masing unit kerja sebagian besar telah memahami akan tugas dan fungsinya serta
memenuhi kualifikasi yang diharapkan. Artinya pegawai yang ditempatkan pada
masing-masing unit kerja diseleksi menurut kualifikasi yang dibutuhkan, terutama
dalam beban kerja selalu disesuaikan dengan tingkat kemampuan kerja, untuk jenis
pekerjaan teknis (bengkel, SWRO, dll) yang menjadi pertimbangan adalah latar
belakang pendidikan dan keahlian khusus yang dimiliki.

d. Sikap
Selain pengetahuan, kemampuan dan pemahaman dalam peningkatan kinerja
pegawai juga dibutuhkan sikap yang tegas, termotivasi serta pegawai yang memiliki
dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan. Sikap pegawai merupakan
suatu bentuk perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi
terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.
Pada bulan Desember tahun 2017, dalam hal sikap dalam melaksanakan
pekerjaan, sebagian besar pegawai di PPN Sungailiat telah menunjukkan sikap
atau prilaku kerja yang dapat menunjang terciptanya peningkatan kinerja
(berdasarkan data penilaian perilaku dalam SKP).

PENUTUP
Demikian laporan monitoring dan evaluasi pengembangan kompetensi dalam
kaitannya dengan perbaikan kinerja pegawai di PPN Sungailiat. Laporan ini masih perlu
masukan dan bimbingan dari pihak terkait agar ke depan dapat mewujudkan PPN
Sungailiat sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas
Melayani (WBBM)

Sungailiat, Januari 2018

Kepala Subbag Tata Usaha


Perikanan Nusantara Sungailiat

Renny Magdalena

Anda mungkin juga menyukai