Anda di halaman 1dari 17

PENGKAJIAN PADA ANAK

Pengkajian kesehatan pada anak, dimulai dengan bayi berumur satu bulan dan di akhiri
denga anak usia belasan tahun pada masa remaja akhir. Meskipun proses pengkajian fisik
dirinci ke dalam evaluasi berbagai sistem tubuh, perawat perlu mengambil pendekatan
sebagian untuk pengkajian fisik, kenyataannya, pengkalian fisik bersifat kontinu dan terjadi
selama wawancara kesehatan.
Pengkajian akan lebih mudah bagi anak, orang tua, dan pemeriksa jika sudah dijalain
hubungan saling percaya dan komonikasi dapat membantu membuat pengkajian menjadi
sebuah pengalaman yang lebih positif.

1. RIWAYAT KESEHATAN PADA ANAK


Mendapatkan riwayat kesehatan merupakan komponen penting dari proses pengkajian
kesehatan .Wawancara kesehatan membantu dalam membangun hubungan antara orang tua
dan anak,memberikan diagnosis sementara dapat dibuat,dan memberikan kesempatan
kepada perawat dan keluarga untuk menentapakan tujuan.
A. Riwayat kesehatan anak
A. Tanggal Riwayat mengidentifikasi data
Termasuk nama, panggilan, nama orang tua yang dapat dihubungi selama jam-
jam kerja, tanggal lahir anak, umur (bulan, tahun), jenis kelamin, suku, bahasa yang
diucapkan, bahasa yang dimengerti.
B. Keluhan utama
Gunakan pernyataan pembukaan singkat seperti “Apa masalah yang buat ia
datang kesini?” catat kata-kata orang tua atau anak, catat semua kata-kata orng tua
dan anak.
C. Riwayat penyakit sekarang
Termasuk uraian keluhan utama secara kronologis. Uraian menjawab
pertanyaan yang berhubungan dengan dimana ( lokasi ), apa ( kualitas, faktor-faktor
yang mamperburuk atau meringankan gejala ), kapan ( serangan, durasi, frekuensi )
dan seberapa ( intensitas, keparahan ). Orang tua atau anak harus juga di tanya
tentang manifestasi-manifestasi yang berhubungan.
D. Riwayat masa lalu
Keadaan umum kesehatan : Tanyakan tentang nafsu makan, penurunan atau
peningkatan BB akhir-akhir ini, keletihan, stress,dan juga jangan memasukan data-
data yang telah dimasukan pada keluhan utama atau riwayat penyakit sekarang.
E. Riwayat kelahiran
 Termasuk riwayat prenatal (kesehatan maternal, infeksi,obat-obatan yamg
diminum, perdarahan abnormal, peningkatan BB, lama kehamilan, sikap
terhadap kehamilan, kelahiran, lama persalinan,jenis pelahiran, komplikasi,
BB lahir, kondisi bayi saat lahir).
 Riwayat neonatal (distres pernafasan, sianosis, ikterus, kejang, kemampuan
makan buruk).
F. Penyakit operasi atau cidera sebelumnya
Termasuk tanggal masuk RS alasan masuk RS dan respon terhadap penyakit.
G. Penyakit pada masa anak-anak
Termasuk penyakit menular yang umum seperti campak,gondok,dan cacar
air(varisela),tanyakan kontak terakhir dengan orang yang menderita penyakit
menular.
H. Imunisasi
Termasuk hal-hal spesifik tentang imunisasi (tanggal,jenis) dan reaksi yang
tidak diharapkan,bila anak belum di imunisasi,catat alasannya.catat desentisasi
misalnya campak,gondok/rubela.
I. Pengobatan saat ini
Termasuk obat-obatan dengan resep atau tanpa resep dokter, dosis, frekuensi,
dan waktu dari dosis terakhir
J. Pertumbuhan dan perkembangan fisik
Termasuk tinggi dan berat badan rata-rata pada umur 1, 2, 5 dan 10 tahun dan
erupsi/ tanggalnya gigi.
K. Riwayat perkembangan
Riwayat perkembangan yang teliti penting dalam merencanakan intervensi
keperawatan yang sesuai dengan tingkat usia anak,termasuk umur pada saat anak
berguling badan, duduk sendiri, merangkak, berjalan, mengucapkan kata pertama,
mengucapkan kata pertama, dan berpakaian tanpa bantuan.
L. Riwayat social

a) Meliputi melakukan defekasi dan miksi (umur di mana anak dapat mengontrol
defekasi dan miksi pada waktu siang dan malam hari atau tingkat pengontrolan
saat ini).
b) Tidur (jumlah dan pola tidur selama siang dan malam hari, doa waktu tidur dan
objek yang aman, takut, dan mimpi buruk).
c) Kemampuan berbicara (pelat, gagap, jelas).
d) Seksualitas (hubungan dengan lawan jenis, keingintahuan tentang informasi dan
aktivitas seksual, jenis informasi yang di berikan anak).
e) Sekolah (tingkatan dalam sekolah, prestasi akademik, penyesuaian terhadap
sekolah).
f) Kebiasaan (mengisap ibu jari, menggigit kuku, makan tanah {pica},
membenturkan kepala).
g) Disiplin (metode-metode yang digunakan, respon anak terhadap disiplin).
h) Kepribadian dan watak (keserasian, agresif, menarik diri, hubungan dengan
teman sebaya dan keluarga).
i) Anak-anak dan remaja harus di tanya apakah mereka pernah merasa sedih atau
“murung”. Jika ya mereka harus ditanya apakah mereka pernah berfikir untuk
bunuh diri.

B. Riwayat keluarga
Termasuk umur dan kesehatan anggota keluarga terdekat, penyakit keturunan,
adanya kelainan kongenital dan jenisnya, keturunan dari orang tua, pekerjaan dan
pendidikan orang tua, dan hubungan keluarga.tanyakan tentang kondisi kehidupan
(jenis tempat tinggal dan tetangga).
Berguna untuk menunjukan hubungan, umur, dan kesehatan anggota keluarga.
Kebutuhan program perawatan kesehatan seharusnya diseimbangkan dengan
kebutuhan keluarga, orangtua mengidentifikasi kebutuhan utama mereka seperti
informasi tentang diagnosis pada perkembangan,informasi tentang pengobatan.
2. PENGKAJIAN FISIK
Keterampilan pengkajian fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. (
rangkaian pengkajian pada abdomen adalah : inspeksi, auskultasi, perkusi, palpasi ).
Kemahiran keterampilan ini membutuhkan kesabaran, latihan, dan perbaikan yang terus
menerus. Keterampilan-keterampilan yang detail dapat dilihat pada buku ajar tentang
keterampilan pengkajian orang dewasa.
a. Pedoman untuk inspeksi

1. Inspeksi adalah sederhana, tetapi merupakan teknik yang sangat terlatih.


2. Inspeksi melibatkan penggunaan penglihatan, pendengaran pada pengkajian yang
sistemik pada bayi dan anak.
3. Inspeksi adalah esensial pada permulaan pengkajian kesehatan untuk mendeteksi
dengan jelas keluhan kesehatan dan untuk menetapkan prioritas.
4. Inspeksi harus teliti dan harus mencakup setiap bagian tubuh.
5. Bagian tubuh dikaji terhadap bentuk, warna, kesimetrisan, bau ,dan abnormalitas.
6. Inspeksi yang seksama membutuhkan pencahayaan yang baik.

b. Pedoman untuk palpasi


1. Palpasi dilakukan dengan jari dan telapak tangan untuk menentukan suhu,
dehidrasi, tekstur, bentuk, gerakan, dan area nyeri tekan.
2. Hangatkan tangan sebelum memulai palpasi.
3. Jaga kuku tetap pendek.
4. Daerah yng lunak dipalpasi terakhir.
5. Lakukan papasi dengan ujung jari untuk pulsasi,ukuran, bentuk, tekstur,dan hidrasi.
6. Lakukan palpasi dengan telapak tangan untuk vibrasi.
7. Lakukan palpasi dengan punggung tangan untuk suhu..
8. Gunakan percakapan atau permainan untuk membuat anak rileks selama
palpasi.otot-otot yang tegang dapat mengaburkan temuan.amati reaksi terhadap
palpasi daripada menanyakan “ apakah terasa sakit?
9. Perawat dapat membantu anak yang mudah geli dengan pertama-tama
menempatkan tangan anak di atas kulit dan perlahan-lahan menyelipkan tangannya
dibawah tangan anak atau tangan anak tetap di atas tangan perawat selama
pemeriksaan.
c. Pedoman untuk perkusi
Perkusi dilakukan dengan ketukan untuk menghasilkan glombang bunyi yang
ditandai dengan intensitas, nada, durasi, dan kualitas. Perkusi bisa secara langsung atau
tidak langsung. Lakukan perkusi dari daerah resonan ke daerah redup.
Tabel 4-2. Bunyi perkusi

Bunyi Bagian tubuh dimana bunyi


intensitas Nada Kualitas
perkusi dapat di dengar

Timpani Keras Tinggi Seperti Gaelembung udara gastrik


gendang usus yang berisi udara ( di
upamakan dengan ketukan
pada pipi yang di
gembungkan )

Resonan Sedang Rendah Bergema Paru-paru dengan udara yang


sampai terperangkap, paru-paru pada
keras anak kecil

Hiperresonan Sangat Sangat Nyaring


keras rendah

Pekak Halus Tinggi Seperti Hati ruangan yang berisi


sampai gedebuk cairan, seperti lambung
sedang

Datar Halus Tinggi Datar otot


d. Pedoman untuk auskultasi
 Auskultasi merupakan proses mendengarkan bunyi tubuh.
 Bel (bagian kubah) stetoskop digunakan untuk bunyi dengan nada rendah
(contoh, bunyi kardiovaskuler), dan diafragma (bagian datar) untuk bunyi
dengan nada tinggi (contoh, gangguan pada paru-paru dan usus).
 Stetoskop ditempatkan dengan rapat pada bagian tubuh. Pemeriksa harus
menghindari menekan terlalu kuat, menyebabkan kulit menjadi rata dan vibrasi
berkurang.
 Pemeriksa harus berlatih mengidentifikasi bunyi-bunyi normal sebelum
memcoba mengidentifikasi bunyi abnormal.

e. Pedoman pengkajian fisik pada bayi atau anak


 Lakukan pengkajian secara umum dari ujung kepala ke ujung kaki sementara
mengumpulkan riwayat kesehatan dan tanda-tanda vital.
 Pengkajian secara umum membantu dalam menetapkan prioritas.perhatikan
bagian-bagian yang sakit terlebih dulu .contohnya,jika seorang anak mengalami
masalah pernapasan, pengkajian pada bidang ini adalah prioritas.
 Pengkajian fisik merupakan komponen esensial dari asuhan keperawatan.
Anak-anak sering kali tidak dapat mengatakan kepada pemberi perawatan apa
yang salah.pemberi perawatan harus mampu mengkaji dan mengkomunikasikan
keluhan anak yang timbul dari pengkajian.
 Beberapa aspek pemeriksaan fisik yang lengkap dapat diabaikan selama
pengkajian harian, tergantung pada umur anak, status kesehatan, dan alasan
untuk kontak dengan perawatan kesehatan. Contoh pengkajian yang tidak selalu
perlu di masukkan adalah tinggi badan, lingkar kepala, berat badan, refleks
tendon dalam, dan uji neurologi.
 Pendekatan dari ujung kepala ke ujung kaki, sistemik dan berurutan untuk
pemeriksaan dapat menjadi tidak mungkin: urutan pemeriksaan seringkali perlu
di ubah untuk menyesuaikan dengan anak. fleksibilitas adalah esensial :
bagaimanapun : semua aspek pemeriksaan yang diperlukan harus dilakukan.
 Seringkali bberapa observasi dapat dilakukan dalam sekali waktu, karena
ukuran daerah yang di periksa. Contohnya, ketika menghitung frekuensi napas
juga dapat juga mengamati jenis dan kualitas pernapasan, ada tidaknya retrasi,
warna tubuh, dan apakah terdapat gangguan pernapasan.
 Lakukan aspek-aspek pemeriksaan yang kurang menimbulkan stres terlebih
dulu. Apa yang menimbulkan stres bagi satu kelompok umur belum tentu
menimbulkan stres bagi kelompok umur yang lain.
 Gunakan pendekatan yang ramah dan tenang.katakan pada anak apa yang harus
dilakukan daripada meminta untuk bekerja sama.demonstrasi membantu anak
untuk mengikuti prosedur.
 Biarkan anak-anak memegang peralatan.
 Gunakan kedua tangan bila mungkin.satu tangan atau pemeriksaan dengan jari
bisa ditafsirkan sebagai tindakan yang bersifat menganggu.
 Jangan meninggalkan bayi dan anak-anak tanpa diawasi diatas meja
pemeriksaan.

3. PENGUKURAN TTV
(Suhu tubuh,Nadi, Tekanan darah dan Pernapasan)

a) Pengukuran suhu tubuh


Suhu tubuh harus diukur pada saat masuk kfasilitas pelayanan
keperawatan,sebelum atau sesudah pembedahan atau prosedur diagnostik invasif,
selama dalam masa infeksi yang tidak teridentifikasi, setelah tindakan menurunkan
demam, dan kadang-kadang pada bayi atau anak yang tampak merah mukanya, merasa
hangat atau letargi.
Tabel 7-1. Suhu tubuh pada anak sehat
Umur Suhu derajat oc

3 Tahun 37,5
1 Tahun 37,7
3 Tahun 37,2
5 Tahun 37,0
7 Tahun 36,8
9 Tahun 36,7
13 Tahun 36,6
Kemampuan otot-otot untuk menggigil meningkat sesuai dengan maturitas,dan
anak akan mengumpulkan lebih banyak sel adiposa yang diperlukan untuk penyekatan
panas.
Tabel 7-2.Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh

Faktor Efek

Latihan aktif Dapat meningkatkan suhu sementara

Stres, menangis Menaikan suhu tubuh

Variasi diurnal Suhu tubuh terendah antara pukul 1.00 dan


4.00;tertinggi antar pukul 16.00 dan 18.00

Lingkungan termasuk Suhu tubuh dapat bervariasi sesuai dengan disuhu


pakaian kamar, jumlah dan jenis pakaian

Tabel 7-3.Pedoman pemilihan tempat untuk pengukuran suhu

Tempat Kelompok umur Kontraindikasi

Aksila Semua kelompok umur,tetapi Mungkin kontraindikasi bila


khususnya anak usia akurasi secara khusus adalah
prasekolah, yang cenderung penting atau pada tahap awal
takut pada tindakan invasif demam, bila aksila tidak sensitif
terhadap perubahan-perubahan
awal.

Oral Anak-anak umur 5 dan 6 Jangan digunakan bila anak tidak


tahun yang kooperatif, anak kooperatif atau tidak dapat
usia sekolah, remaja mengikuti perintah, seperti koma
atau cenderung kejang,
mengalami pembedahan mulut,
pernapasan mulut atau sedang
diberi oksigen.
Rektal Semua kelompok
umur.beberapa sumber Jangan digunakan jika anak itu
menganjurkan untuk anak- mengalami pembedahan anus atau
anak yang lebih dari 2 tahun mengalami diare atau iritasi
karena risiko kerusakan dan rektal, atau bila mungkin gunakan
perforasi. tempat oral atu aksila.
Adanya feses mungkin
mengurangi akurasi.

Timpani Semua kelompok umur, tetapi


khususnya anak usia bermain Mungkin kontraindikasi pada
dsan usia prasekolah yang anak-anak dengan otitis media
memproses pembatasan dan akut atau sinusitis atau anak-anak
belum mampu untuk bekerja dengan saluran telinga luar yang
sama secara penuh. kecil.
a) Pengukuran nadi
Pengukuran nadi merupakan bagian rutin dari prosedur rumah sakit tapi tidak
harus diremehkan sebagai indikator keadaan sistem kardiovaskular yang diperoleh
dengan mudah.gangguan sistem kardiovaskular;efek demam;dan efek terapi
pengobatan dapat di pantau melalui pengkajian nadi.nadi harus dipantau dengan rutin
selama proses penyakit, sebelum dan sesudah pembedahan, dan bila keadaan anak
memburuk.
Tabel 7-4.frekuensi nadi pada anak-anak saat istirahat
Umur Frekuensi rata-rata

Lahir 140
1 Bulan 130
1-6 Bulan 130
6-12 Bulan 115
1-2 Tahun 110
2-4 Tahun 105
6-10 Tahun 95
10-14 Tahun 85
14-18 Tahun 82

Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi nadi :


 Obat-obatan (aminophillin,epinefrin,atropin dapat meningkatkan frekuensi nadi).
 Aktivitas (aktivitas yang terus menerus dapat meningkatkan frekuensi nadi).
 Hipoksia.
 Demam (dapat meningkatkan frekuensi nadi kira-kira 10-15 denyutan/oc
peningkatan suhu).
 Ketakutan (meningkatkan frekuensi nadi).
 Pendarahan (meningkatkan frekuensi nadi).

1) Persiapan dalam pengukuran nadi pada anak


Tanyaka pada orangtua atau anak tentang riwayat aritmia,aterosklerosis atau
infark miokard,dan juga tanyakan apakah anak menderita penyakit jantung,tentukan
apakah ada demam dan apakah anak telah mendapatkan pengobatan.
2) Pedoman dalam pengukuran nadi
 Ukur denyut nadi saat anak diam,catat secara hati-hati aktivitas dan tingkat
kecemasan anak ketika mencatat denyut nadi.
 Pilih tempat yang tepat untuk pengukuran denyut nadi, denyut apical diukur
padda anak dibawah usia 2 tahun,karena denyut nadi radialis sulit untuk
penempatan.
 Auskultasi denyut nadi radialis dan apical selama 1 menit penuh.

c) Pengukuran pernafasan
Anak yang lebih muda menghirup udara jumlah udara yang relative lebih kecil
dan menghembuskan udara yang lebih besar bayi dan anak mempunyai lebih sedikit
alveoli dan oleh karena itu permukaan alveolus sedikit dimana pertukaran udara dapat
terjadi.
Variasi pernafasan menurut umur
Umur Frekuensi (pernafasan/menit)

1. Bayi premature 1. 40-90


2. Neonatus 2. 30-80
3. 1 tahun 3. 20-40
4. 2 tahun 4. 20-30
5. 3 tahun 5. 20-30
6. 5 tahun 6. 20-25
7. 10 tahun 7. 17-22
8. 15 tahun 8. 15-20
9. 20 tahun 9. 15-20

Faktor-faktor yang mempengaruhi pernafasan :


1) Umur
Frekuensi pernafasan menurun dengan bertambahnya usia anak,frekuensi
meningkat secara dramatis pada bayi dan anak keci yang sedang
menangis,cemas,demam dan sakit.
2) Obat-obatan
Analgesik narkotik menurunkan frekuensi pernafasan.,devirat xantin dapat
menyebabkan peningkatan pernafasan.
3) Demam
Frekuensi dan kedalaman pernafasan meningkat pada saat anak demam.
4) Cemas dan takut.
Frekuensi pernafasa anak meningkat saat mereka dalam keadaan cemas dan
takut.
5) Patologis
Frekuensi,irama dan kedalaman pernafasan berubah akibat dari trauma
serebral,pendarahan,anemia,meningitis dan keadaan jantung,penyakit infeksi
dan tetanus.

Pola –pola pernafasan yang berubah :


1) Dispnea
Keadaan susah bernafass,ditandai dengan adanya retraksi.
2) Bradipsnea
Frekuensi pernafasan lambat dan irama teratur.
3) Takipnea
Frekuensi pernafasan cepat yang tidak normal.
4) Hiperpnea
Pernafasan cepat dan dangkal.
5) Apnea
Tidak ada pernafasan.
6) Pernafasan cheyne stokes
Periode bernafas cepat dalam yang bergantian dengan periode apnea,umumnya
tampak pada bayi-bayi.
7) Pernafasan kusmaul
Bernafas dalam yang abnormal,bisa cepat,normal,atau lambat.
8) Pernafasan biot ( pernafasan ataksik)
Tidak bisa diramal,bernafas tidak teratur ,biasanya terlihat pada kerusakan otak
bagian bawah dan depresi pernafasan.
d) Pengukuran tekanan darah
Tekanan darah merupakan hasil dari curah jantung dan tahanan perifer yang
meningkat,sampai saaat ini anak-anak yang usianya dibawah 3 tahun tidak diukur
tekanan darahnya,karena diperlukan kesabaran dan keterampilan yang lebih.Mayoritas
anak-anak yang hipertensi mempunyai ginjal.
Umur Sistolik/diastolik (mmHg)

1 bulan 86/54
6 bukan 90/60
1 tahun 96/65
2 tahun 99/65
4 tahun 99/65
6 tahun 100/60
8 tahun 105/60
10 tahun 110/60
12 tahun 115/60
14 tahun 118/60
16 tahun 120/65

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah :


1. Obat-obatan
Analgesic narkotik,anastesi umum,dan diuretic menurunkan tekanan
darah,Aminophilin meningkatkan tekanan darah.
2. Keadaan
Tekanan darah menurun selama perdarahan ,tekanan darah meningkat
Frekuensi pernafasan cepat pada penyakit ginjal,TIK yang meningkat dan nyeri
akut.
3. Variasi diurnal
Tekanan darah biasanya lebih tinggi selama pagi dan sore hari,daripada malam
hari.
4. Takut dan cemas
Meningkatkan tekanan darah.
5. Aktivitas yang meningkat
Meningkatkan tekanan darah.
d) Pengukuran Atropometri
Pengukuran atropometri ini dimaksudkan untuk mengetahui ukuran-ukran fisik
pada anak dengan menggunakan alat-alat tertentu.
Ukuran atropometri dapat dikelompokan menjadi dua yaitu :
1. Tergantung umur yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan umur,misalnya
BB terhadap usia atau TB terhadap usia.
2. Tidak tergantung umur,yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan
pengukuran lainnya tanpa memperhatikan berapa umur anak yang diukur

Pengukuran atropometri yang biasanya digunakan:


1. Berat badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran atropometri yang terpenting
karena dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur.
Dapat diketahui bahwa pada usia 6 bulan pertama berat badan akan bertambah
sekitar 1kg/bulan,sementara pada 6 bulan berikutnya hanya 0,5kg/bulan ,namun
pada tahun kedua kenaikan hanya 0,25kg/bulan.setelah 2 tahun,kenaikan berat
badan tidak tentu,yaitu sekitar 2,3 kg/tahun,pada saat remaja terjadi
penambahan berat badan secara cepat.
Selain dengan perkiraan diatas juga dapat dengan menggunakan pedoman
BEHRMAN (1992) :

1. Berat badan lahir rata-rata 3,25kg


2. Berat badan usia 3-12 bulan ,menggunakan rumus:
Umur (bulan) +9 =n+9
2 2
3. Berat badan usia 1-6 tahun,menggunakan rumus :
Umur(tahun)x 2+8 = 2n +8
n = usia anak

kegunaan pengukuran berat badan :


 Sebagai informasi mengenai nilai gizi,pertumbuhan,dan kesehatan anak
 Untuk mengawasi kesehatan,sehingga dapat menentukan terapi apa
yang sesuai dengan kondisi pasien
 Sebagai dasar untuk menentukan dasar perhitungan dosis obat ataupun
diet yang diperlukan oleh anak.

2. Pengukuran tiggi badan


Tinggi badan pada anak kurang dari 2 tahun sering disebut dengan
panjang badan.Pada bayi yang baru lahir,panjang badan rata-rata adalah
sebesar 50 cm,pada tahun pertama pertambahan panjang badan adalah 1,5x
panjang badan lahir,pertambahan tersebut akan berangsur-angsur sampai usia 9
tahun,yaitu sekitar 5 cm/tahun.pertambahan tinggi badan akan berhenti pada
usia 18-29 tahun.
Tinggi badan dapat juga ditentukan dengan rumus dari Behrman
1. Perkiraan panjang lahir 50 cm
2. Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 x panjang badan lahir
3. Perkiraan tinggi badan usia 2-12 tahun = (umur x 6) + 77 = 6n + 77n adalah
usia anak, apabila usia anak lebih dari 6 bulan maka dibulatkan keatas,
apabila usia anak kurang dari 6 bulan maka dihilangkan.

Keuntungan pemgukuran tinggi badan :


1. Alatnya yang murah,mudah dibuat dan dibawa sesuai keinginan
2. Merupakan indikator yang baik untuk pertumbuhan fisik yang sudah lewat
3. Untuk perbandingan terhadap perubahan relative seperti berat badan
dan lingkar lengan atas.

Kerugian pengukuran berat badan :


Perubahan dan pertambahan berat badan yang relatif pelan sulit
diukur,karena terdapat selisih nilai antara posisi pengukuran saat berdiri dan
tidur.

3. Pengukuran lingkar kepala


Secara normal pertambahan ukuran lingkaran kepala setiap tahap relatif
konstan dan tidak dipengaruhi oleh factor ras, bangsa dan letak geografis. Saat
lahir ukuran kepala normal 33-35 cm, kemudian akan bertambah sebesar 0,5
cm/bulan pada bulan pertama menjadi 44 cm, pada 6 bulan pertama
pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan dengan tahap berikutnya,
kemudian pada tahun pertama lingkar kepal bertambah tidak lebih dari 5
cm/tahun,setelah itu sampai 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah 10 cm.
Pertambahan yang konstan juga dapat diketahui dari proporsi besar
kepal dengan panjang badan,saat lahir kepala berukuran seperemapt dari
panjang badan,namun setelah dewasa besar kepala hanya seperdelapan dari
panjang badan.

3. Pengukuran lingkar lengan atas


Pertambahan lingkar lengan atas ini relatif lambat, saat lahir lingkar
lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun pertama lingkar lengan atas menjadi
16 cm,setelah itu ukuran tersebut tidak banyak berubah sampai usia 3 tahun.
Keuntungan pengukuran lingkar lengan atas adalah mudah, murah
alatnya bisa dibuat sendiri dan bisa siapa saja yang melakukannya. Pengukuran
lingkar lengan atas efektif pada usia dibawah 3 tahun.

4. Lipatan kulit
Tebalnya lipatan kulit pada daerah triceps dan subkapular refleksi
pertumbuhan jaringan lemak dibawah kulit yang mencerminkan kecukupan
energy,apabila anak mengalami defisiensi kalori,maka lipatan kulit
menipis,lipatan tersebut akan menebal bila anak kelebihan energy.
DAFTAR PUSTAKA

Engel, joyce. Pengkajian pediatrik/joyce Engel-Ed.2. Jakarta : EGC,1998

Barnes, A.Lewis. Diagnosis pada anak-Ed.6. Jakarta:Binapura Aksara,1994

Anda mungkin juga menyukai