PENDAHULUAN
Hasil angket motivasi siswa, hasil observasi di kelas XI dan XII, dan
wawancara terhadap guru dan siswa menunjukkan bahwa motivasi siswa masih
rendah yang ditandai dengan siswa tidak memperhatikan penjelasan guru,
mengantuk, dan membicarakan hal yang tidak relevan dengan pembelajaran.
Fakta tersebut sesuai dengan hasil penelitian oleh Rosyida (2014) di SMAN 1
Malang yang menunjukkan pembelajaran Biologi di SMAN 1 Malang dengan
model pembelajaran yang bervariasi masih kurang dapat meningkatkan motivasi
1
belajar siswa karena siswa merasa bosan. Permasalahan ini terjadi akibat
pembelajaran Biologi yang sering dianggap sebagai suatu pelajaran yang sulit
dipahami dan membosankan karena hanya bersifat sebagai hafalan saja, sehingga
siswa menunjukkan motivasi yang rendah dalam mengkonstruksi pengetahuan
selama proses pembelajaran.
Vasquez (2009) menyatakan guru selalu mencari strategi pembelajaran
yang dapat membuat siswa bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarannya dan
termotivasi untuk terus belajar. Motivasi adalah kunci siswa untuk melakukan
aktivitas apapun, tanpa motivasi siswa akan sulit untuk menyelesaikan tugasnya
dan berhasil dalam belajar. Berdasarkan pernyataan tersebut meningkatkan
motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran adalah sesuatu hal yang
penting dilaksanakan oleh guru. Salah satu alternatif solusi permasalahan ini ialah
menggunakan metode pembelajaran yang dapat menarik perhatian dan
memfokuskan siswa melalui kegiatan kelompok saat berdiskusi dan individu
melalui kegiatan mencatat kreatif (skimming dan mindmapping). Salah satu model
pembelajaran yang mencakup kegiatan-kegiatan kelompok dan individu tersebut
ialah model pembelajaran kooperatif SIMAS ERIC dengan sintaks Skimming,
Mindmapping, Questioning, Exploring, Writing and Communicating. Berdasarkan
uraian diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
model pembelajaran kooperatif SIMAS ERIC terhadap motivasi belajar Biologi
siswa Kelas XI di SMAN 1 Malang.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain non-
equivalent pretest posttest control group. Variabel bebas yang digunakan berupa
model pembelajaran sedangkan variabel terikatnya berupa motivasi belajar siswa.
Sampel yang digunakan ialah siswa kelas XI IA 6 dan XI IA 7 di SMAN 1
MALANG yang masing-masing berjumlah 33 siswa yang dipilih menggunakan
metode acak. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2015/2016 dengan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional
sedangkan kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran SIMAS ERIC.
Pengambilan data motivasi belajar siswa melalui observasi tiap pertemuan serta
angket pada awal dan akhir pembelajaran. Uji hipotesis menggunakan uji anakova
dengan bantuan program SPSS 16 for windows yang dilanjutkan dengan uji lanjut
LSD setelah diuji normalitas dan homogenitas.
HASIL PENELITIAN
Uji Hipotesis Motivasi Belajar Siswa
Ringkasan hasil uji anakova pengaruh model pembelajaran SIMAS ERIC
terhadap motivasi belajar siswa ditunjukkan pada Tabel 1.
2
Total 274843,248 60
Corrected Total 1816,437 59
Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji LSD Motivasi Kelas Kontrol dan Eksperimen
Rata-rata
Kelas Awal Akhir Selisih Notation LSD
terkoreksi
1=control 68,00 67,02 -0,98 65,47 a
2=eksperimen 64,95 68,02 3,07 69,19 b
Hasil uji LSD pada Tabel 2 menunjukkan perbedaan motivasi belajar siswa
kelas kontrol dan eksperimen dengan selisih rata-rata terkoreksi 3,72(5,68%).
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis menggunakan ANAKOVA dan uji LSD model
pembelajaran SIMAS ERIC mempengaruhi motivasi belajar siswa. Berdasarkan
analisis persentase data setiap indikator ARCS (attention, relevance, confident,
3
dan satisfaction) pada angket motivasi belajar siswa kelas eksperimen memiliki
rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol kecuali pada aspek
confident disebabkan adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran yang
variatif. Hasil ini didukung dengan penelitian oleh Khumairo, (2014); Mahardika,
(2014); dan Mayangsari, (2011). Aspek selama proses belajar mengajar SIMAS
ERIC yang meningkatkan aspek perhatian siswa ialah ketertarikan siswa dalam
kegiatan mindmapping yang menuntut siswa membuat suatu persepsi pada belajar
mengajar yang berlangsung. DePorter et al (2002) menyatakan bahwa teknik
Mindmapping merupakan teknik belajar mengajar yang mampu menambah
kesenangan siswa selama proses belajar mengajar. Hasil penelitian ini didukung
oleh Khotimah (2015) dan Sutarni (2011).
Peningkatan aspek motivasi relevance (relevansi) pada siswa disebabkan
adanya tahapan questioning dan answering terkait manfaat informasi selama
proses belajar mengajar yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Selama
tahap communicating berlangsung siswa akan kembali berdiskusi penerapan
informasi yang diperoleh dengan kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini sesuai
dengan Saguni dan Sagir (2013) yang menyatakan motivasi belajar siswa
dipengaruhi salah satunya oleh aspek percaya diri yang akan meningkat selama
proses belajar mengajar saat berinteraksi secara positif dengan lingkungannya
serta selama proses berdiskusi.
Hasil penelitian aspek confident (percaya diri) pada siswa lebih tinggi di
kelas kontrol disebabkan siswa terbiasa dalam proses pembelajaran kooperatif
pada pembelajaran reguler. Menurut Liendenfield (2007) percaya diri merupakan
suatu kepercayaan pada kompetensi individu yakni mampu dan percaya bahwa
bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi, serta harapan
yang realistik terhadap diri sendiri. Menurut Wena (2012: 41), untuk
menumbuhkan keyakinan pada diri siswa terdapat salah satu cara yang tepat ialah
melaksanakan kontrol diri dengan mengendalikan rasa percaya diri dalam mental
siswa. Keadaan ini akan muncul dalam kondisi siswa yang telah terbiasa dengan
tekanan atau keadaan baru yang muncul.
Peningkatan aspek motivasi Satisfaction (kepuasan) merupakan salah satu
representasi karena siswa merasakan adanya kebutuhan terhadap informasi yang
diperoleh selama proses belajar mengajar. Transparasi dari penilaian guru ini
menjadi suatu penghargaan tersendiri pada siswa yang menjadi motivasi untuk
terus mengembangkan kemampuannya. Winkel (2012: 170-172) memaparkan
nilai yang bagus menjadi suatu penghargaan pada diri sendiri yang bisa diartikan
sebagai stimulus siswa untuk dapat mencapai sukses maksimal berdasarkan
kemampuan yang dimiliknya (achievement motivation). Pendapat yang sama juga
dinyatakan oleh Schunck (2012: 95-99) kebutuhan dari suatu hal akan
menimbulkan dorongan untuk melakukan suatu perubahan pada perilaku tertentu.
Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
SIMAS ERIC dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang mampu
meningkatkan motivasi siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Rosyida (2014), Yulianingtyas (2014), dan Yaum (2013) yang menunjukkan
bahwa motivasi siswa dapat meningkat pada belajar mengajar kooperatif. Adanya
fluktuasi motivasi belajar siswa tidak lepas dari motivasi intrinsik pada tiap siswa
yang dapat mempengaruhi motivasi akhir siswa selama proses belajar mengajar.
4
Pernyataan ini sesuai dengan pernyataan Schunck (2012: 82) bahwa motivasi
sebagai proses akan cenderung naik turun dan tidak tetap.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka kesimpulan yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah model pembelajaran SIMAS ERIC
berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar Biologi siswa kelas XI di
SMAN 1 Malang.
Saran
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini maka saran yang dapat
diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1) bagi para tenaga kependidikan,
diharapkan menggunakan model pembelajaran SIMAS ERIC sebagai alternatif
variasi pembelajaran kooperatif di kelas karena efektif meningkatkan motivasi
belajar siswa, 2) bagi para tenaga kependidikan, diharapkan menggunakan model
pembelajaran SIMAS ERIC sesuai dengan sintaks dan alokasi waktu yang
direncanakan saat di kelas, agar mampu menjaga keberlangsungan pembelajaran
sesuai dengan konteks pembelajaran yang akan dicapai, 3) bagi para peneliti lain,
dapat melakukan penelitian terkait pengaruh model pembelajaran untuk
mengetahui pengaruhnya yang lebih luas terhadap tiga ranah hasil belajar secara
bersamaan dan aspek lain yang belum menjadi variabel dari penelitian
sebelumnya.
DAFTAR RUJUKAN
DePorter, B., Reardon, M., & Nourie, S. S. 2002. Quantum Teaching:
Menerapkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Terjemahan Ary
Nilandari. Bandung: Kaifa.
Khotimah, H. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan
Teknik Mindmapping terhadap Motivasi & Hasil Belajar Siswa SMP
Kelas 8. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA UM.
Khumairo, A. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Guided Inquiry disertai Mind
Mapping terhadap Hasil Belajar Spiritual, Keterampilan Proses, dan
Pengetahuan Biologi Siswa Berkemampuan Akademik berbeda Kelas XI
IPA MAN MALANG 1. Skripsi tidakditerbitkan. Malang: FIP UM.
Liendenfield, G. 2007. Pedoman Bagi Orang Tua, Mendidik Anak Agar Percaya
Diri. Jakarta: Arcan.
Mahardika, Eka Sasi. 2014. Penerapan Model Inkuri Terbimbing Berbantuan
Mindmapping Untuk Meningkatkan Motivasi & Hasil Belajar Biologi
Siswa Kelas X MIA SMA Nasional Malang. Skripsi tidak diterbitkan.
Malang: FMIPA UM.
Mayangsari. N. E. 2011. Analisis motivasi & hasil belajar siswa kelas XI IPA
SMAN 1 Kepanjen kabupaten malang terhadap pembelajaran quantum
teaching-mindmapping pada materi sistem kolodi. Skripsi tidak
diterbitkan. Malang: FMIPA UM.
Rosyida, F., Corebima, A. D., & Sulasmi, E. S. 2014. Pengaruh Pembelajaran
Search Solve Create & Share (SSCS) Terhadap Motivasi, Hasil Belajar,
& Retensi Siswa Kelas X SMA Malang Tanggal Pembelajaran Biologi,
5
(Online), (artikelFE8FDD93B674A0D8D2503C2E67B6EA36.pdf),
diakses tanggal 30 September 2015.
Saguni, F. & Sagir M. A. 2013. Hubungan antara Penyesuaian Diri dan
Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Self Regulation terhadap motivasi
belajar siswa kelas akselerasi SMP Negeri 1 Palu. Palu: STAIN
Datokarama Palu.
Schunck, D. H. 2012. Learning Theories An Educational Perspectives.
Terjemahan Eva & Rahmat. Yogyakarta: pustaka pelajar.
Sutarni, M. 2011. Penerapan Metode Mindmapping dalam Meningkatkan
Kemampuan Mengerjakan Soal. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FS
UM.
Vazquez, R. 2009. Motivating Students Through Content-Based Instruction.
Piura: Repositorio institucional PIRHUA – Universidad de Piura, (Online),
(http://pirhua.udep.edu.pe/bitstream/handle/123456789/1409/MAE_EDUC
_034.pdf?sequence=1), diakses tanggal 25 April 2016.
Wena, M. 2012. Strategi pembelajaran inovatif kontemporer: suatu tinjauan
konseptual operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Winkel. W. S. 2012. Psikologi Pengajaran. Jogjakarta: Media Abadi.
Yaum, K. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray
dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap Motivasi
dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tumpang. Skripsi
tidak diterbitkan. Malang: UM.
Yulianingtyas, E. 2014. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
TSTS (Two Stay Two Stray) terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Motivasi
Belajar Siswa pada Materi Asam Basa. Skripsi tidak diterbitkan. Malang:
UM.