1
1.1. LATAR BELAKANG
a Tingkat kemajuan peradaban manusia menuntut tersedianya prasarana
dan sarana yang memadai dalam menunjang berbagai aktifitas yang
dilakukan oleh umat manusia.
1
1.2. PERKEMBANGAN SISTEM TENAGA LISTRIK
a Perkembangan kebutuhan (demand) tenaga listrik,
listrik disebabkan oleh
beberapa hal, antara lain :
9 Berkembangnya dunia usaha / dunia industri (DU/DI) yang sangat cepat.
9 Pertumbuhan penduduk,
penduduk sehingga kebutuhan energi listrik terus
meningkat.
9 Semakin banyak peralatan yang membutuhkan energi listrik sebagai
penggeraknya.
a Dengan semakin berkembangnya kebutuhan (demand) tenaga listrik, maka
harus dibangun pembangkit tenaga listrik yang jumlahnya semakin banyak.
a P
Pada
d suatu
t sistem
it j i
jaringan li t ik yang luas,
listrik l untuk
t k mendapatkan
d tk hasil
h il
koordinasi yang optimal, maka sangat diperlukan untuk melakukan
pengamatan pada pusat beban dan pusat pembangkit.
3
a Telekomunikasi adalah suatu sarana yang sangat dibutuhkan dan
tidak dapat dipisahkan dari suatu sistem pengaturan tenaga listrik
secara terpusat.
4
a SCADA merupakan kependekan dari Supervisory Control And Data
Acquisition. Sistim konfigurasi ini banyak dipakai di lapangan
produksi minyak dan gas (Upstream)
a Jaringan
g Listrik Tegangan
g g Tinggi gg dan Tegangan
g g Menengah g (Power
Transmission and Distribution) dan beberapa aplikasi sejenis dimana
sistem dengan konfigurasi seperti ini dipakai untuk memonitor dan
mengontrol
g areal p
produksi yyangg tersebar di area yyangg cukup
p luas.
5
a SSuatu sistem
i SC
SCADA terdiri
di i dari
d i sejumlah
j l h RTU (Remote
( Terminal
i l Unit),
i)
sebuah Master Station / RCC (Region Control Center), dan jaringan
telekomunikasi data antara RTU dan Master Station.
7
a Kendali
d li lokal
l k l dilakukan
dil k k pada
d masing‐masing
i i production
d i wellll dan
d
supervisory control yang berada di stasiun pengumpul, melakukan control
dan monitoring kepada semua production well yang ada di bawah
supervisi.
supervisi
a Pada umumnya jarak antara RTU dengan MTU cukup jauh sehingga
diperlukan media komunikasi antara keduanya.
8
a Pada sistem tenaga listrik, media komunikasi yang dipergunakan adalah
Power Line Communication (PLC), Radio Data, Serat Optik dan kabel pilot.
Pemilihan media komunikasi sangat bergantung kepada jarak antar site,
media yang telah ada dan penting tidaknya suatu titik (gardu).
a Tanpa adanya sistem SCADA, sistem tenaga listrik dapat diibaratkan seperti
seorang pilot membawa kendaraan tanpa adanya alat instrumen
dihadapannya.
9
a Pada pengaturan secara manual, operator mengatur pembebanan
pembangkit dengan melihat status peralatan listrik yang mungkin
d
dioperasikan
k misalnya
l Circuit Breaker
k (CB),
( ) beban
b b suatu pembangkit,
b k beban
b b
trafo, beban suatu transmisi atau kabel dan mengubah pembebanan sesuai
dengan frekuensi sistem tenaga listrik. Pengaturan secara otomatis
dilakukan dengan aplikasi Automatic Generating Control (AGC) atau Load
Frequency Control (LFC) yang mengatur pembebanan pembangkit berdasar
setting yang dihitung terhadap simpangan frekuensi.
frekuensi
10
a SCADA telah mengalami perubahan generasi, dimana pada awalnya design
sebuah SCADA mempunyai satu perangkat MTU yang melakukan
Supervisory Control dan Data Acquisition melalui satu atau banyak RTU
yang berfungsi sebagai (dumb) Remote I/O melalui jalur komunikasi Radio,
dedicated line Telephone dan lainnya.
a D
Dengan adanya
d l l control,
local t l operator
t harus
h mengoperasikan
ik masing‐
i
masing local plant dan membutuhkan MMI local.
a SSetiap
ti Remote
R t Area
A d
dengan sistem
it k t l
kontrolnya masing‐masing
i i yang sudah
d h
dilengkapi dengan OPC (OLE for Process Control; OLE = Object Linking &
Embedding) Server, bisa memasangkan suatu Industrial Web Server dengan
Teknologi XML yang kemudian bisa dengan mudah diakses dengan Web
Browser biasa seperti yang kita gunakan untuk.
12
a PENGERTIAN SCADA :
9 Pendukung utama dalam sistem ketenagalistrikan, baik pada sisi
pembangkit, transmisi, mupun distribusi.
9 Merupakan TOOLS yang memudahkan seorang operator di transmisi
tenaga listrik (dispatcher) untuk memantau keseluruhan jaringan
tanpa harus melihat langsung ke lapangan.
a MANFAAT SCADA :
9 Memudahkan operator untuk memantau keseluruhan jaringan tanpa
harus melihat langsung ke lapangan.
9 Memudahkan pemeliharaan, terutama yang memerlukan
pemadaman.
9 Mempercepat pemulihan gangguan.
13
a Memberikan kemudahan kepada dispatcher untuk melakukan :
3 Pemantauan Telemetering (TM).
Pemantauan meter, baik daya nyata dalam MW, daya reaktif dalam
M
Mvar, tegangan dalam
d l kV dan
kV, d arus dalam
d l A
A.
14
15
16
a Telesignalling.
a Telecontrolling.
a Telemetering.
a Pulse akumulator.
P l k l t
17
3.6. APLIKSI SCADA
a Telesignal.
a Telemeter.
a Telekontrol.
a Load Frequency Control (LFC).
a Tap Changer.
a Monitoring.
a Pembacaan Parameter.
a Pembacaan Meter Transaksi Energi.
18
a Jaringan Telekomunikasi.
Jaringan Telekom nikasi
a Master Station.
a Remote Terminal Unit.
R T i lU i
a Protokol Komunikasi.
19
20
a Fully distributed.
a Sesuai standar international (ISO, IEC).
a Arsitektur software modular (API
(API‐application
application program interface).
a Hardware dan fasilitas lain mudah dicari di pasaran.
a Aplikasi EMS (Energy Management System) dan DTS (Dispatcher Training
Simulator).
a Subsistem komunikasi yang multi protokol (IEC 101, IEC 104, DNP 3.0) dan
mampu berkomunikasi dengan RTU eksisting (EPC 3200,
3200 Indactic) secara
redundant.
a Kecepatan komunikasi data minimum :
¾ Antar Master Station 64 Kbps.
¾ Master – RTU 9600 bps.
21
22
CONTROL CENTER
23
3.12. KONFIGURASI REMOTE STATION DALAM
PENGGUNAAN GATEWAY, RTU, DAN IED.
24
25
a Protokol Kominikasi dari Gardu Induk ke Control Center
3 IEC 60870‐5‐101
3 IEC 60870‐5‐104
26
a Power Line Carrier (PLC)
a Fiber Optic Network
p
a Radio Link
27
Lanjutan 3.15
APLIKASI IED DALAM OTOMASI
GARDU INDUK (GI) 1
28
29
30
31