4.1 Batubara
system draenase yang buruk yang mengakibat selalu tergenang oleh air,
juta tahun sehingga gambut ini akan mengalami perubahan fisik dan
kimia akibat pengaruh tekanan (P) dan temperature (T) sehingga berubah
(Coalitification) pada tahap ini lebih dominan oleh proses geokimia dan
batubara yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Di lain pihak
pada tahapan ini pertama kali dimulai pada saat material tanaman
unsur karbon akan relative bertambah, kemudia suhu yang terus naik
B. Ganesa Batubara
coklat sampai hitam yang selanjutnya terkena proses fisika dan kimia
berlangsung selama jutaan tahun dan sebagai akibat dari adanya gejala
antara lain :
kandungan bahan organiknya tinggi dan memiliki kadar air diatas 75%
a. Insitu
b. Drift
oleh media air dan berakumulasi di suatu tempat, tertutup oleh batuan
Batubara merupakan salah satu batuan sedimen klastik yang saat ini
pengotor, yaitu :
a. Clayband
akumulasi peat.
24
sebagai berikut :
kedalam lubang bor sehngga akan diperoleh kurva log yang akan
Kurva log akan terekam oleh alat detektor yang ditempatkan di permukaan
dan respon yang terekam merupakan reaksi dari seluruh material yang
terletak pada volume penyelidikan. Setiap batuan memilki sifat fisis yang
kedalaman, ketebalan, jenis litologi atau batuan yang berada pada suatu
dan kualitas lapisan batubara, dan sifat geomekanik batuan yang menyertai
atau sequence rinci dari lapisan batubara termasuk parting dan lain-lain.
penampilan log gamma ray dan log density, termasuk juga didalamnya
caliper log bila lubang bor rusk missal adanya ambrukan. Keduanya
ketebalan bila hasil perolehan inti (Core Recovery) buruk. Kegunaan well
1993 adalah :
pemboran.
permukaan.
dan impermeable.
27
terdiri dari Log Gamma ray, Log Caliper, Log Long Spaced Density, dan Log
formasi, sehingga dapat dideteksi oleh detector. Sinar gamma ini sangat
2009).
b. Log Densitas
memiliki prinsip kerja mengikuti prinsip teori fisika nuklir, yakni apabila
ke V.
untuk :
Menurut Martono (2008), pada log densitas sendiri terdiri dari dua macam
yaitu Long Spacing Density (LSD) serta Short Spacing Density (SSD).
Log density terdiri dari 2 macam yaitu Long Spacing Density (LSD) dan
Short Spacing Density (SSD) atau Bed Resolution Density (BRD). Long
Gambar 4.4. Respon Log Density terhadap berbagai litologi (Rider, 1996)
Dalam penelitian ini, satuan dari density log adalah counts per second
dari CPS ke gr/cc, nilai satuan CPS berbanding terbalik dengan nilai
satuan gr/cc, maka akan menunjukkan nilai yang rendah dalam satuan
Keterangan:
berbeda pada kurva log. Menurut (BPB Manual, 1981), karakteristik log
1. Coal memiliki respon Gamma ray sangat rendah dan Density rendah.
menengah.
bor tidak selalu konstan yang berarti lapisan yang tidak kompak
log.
adalah kombinasi dari log densitas, sinar gamma dan caliper. Log LDS
floor. Pengukuran titik –titik batas pada garis transisi antara lapisan
batbara, roof dan floor serta parting mempunyai cara yang berbeda
rendah.
Batuan inti atau Core merupakan data bawah permukaan yang paling
laiinya, seperti halnya data log dan seismic, batuan inti (Core) tidaklah
batuan itu sendiri. Melalui data Core ini menentukan litologi pada setiap
respon yang khas pada kurva log, sehingga jenis litologi dapat di ketahui.
objek analisis secara kualitatif mulai dari tampak luar sampai unsur
menentukan jenis dan urutan analisi lanjut yang perlu dilakukan agar
bentuk bola.
sebagai semen.
Tujuan utama dari deskripsi core ini adalah untuk membagi lapisan-lapisan
1. Total Moisture
loss, dan dapat terdiri dari suatu tahap atau lebih. ASTM (As Sampled
penambangan.
abu.
3. Volatile Mater
hydrogen, getah dan oksida dari sulfur dan nitrogne air dan gas dari
semakin rendah hal ini disebabkan semakin tinggi nilai volatile mater
4. Fixed Carbon
FC = (100 + (M + A + VM))
5. Calorific Value
batubara adalah karbon dan hidrogen dari material organik dan yang
setiap uap air yang dihasilkan baik dari perkembangan air dalam
industri, air tetap sebagai uap dan panas dari penguapan hilang.
38
Reverses and Calorivic Value, 2013) yang ditunjukkan pada tabel 4.2.
Nilai Kalori
6. Total Sulfur
dari < 0,05% sampai >2,0%. Hasil ini tergantung dari endapan dan
abu dan sulfur batubara yang rendah awalnya seperti gambut air tawar
yang didasari oleh sedimen klastik air tawar yang tidak mengandung
batu gamping. Nilai abu dan sulfur yang tinggi berhubungan dengan
sedimentasi dalam payau atau lingkungan laut. Ketika air laut masuk
ke rawa sulphate ion dalam air laut bercampur menjadi sulphide ion
Dengan kondisi ini penyebaran sulfur tidak akan sama pada lapisan
pada roof and floor dari lapisan batubara. Pyritic sulfur yang sangat
besi sulfide.
kualitas.
meningkat secara otomatis maka nilai kalori pun akan turun, sebaliknya
stratigrafinya.
41
biostartigrafinya.
kronostratigrafi.
mengambil nilai diantara 0 dan 1. Koefisien korelasi ini adalah akar pangkat
Dimana r itu lebih sering dari pada r2 sebagai ukuran baiknya suatu garis
berkisar 0 dan 1 saja, maka r ini mungkin mngambil setiap nilai diantara 1
-1 ≤ r ≤ 1
Makin dekat nilai r itu kepada -1 atau 1, maka baiklah data sampel itu
diterangkan oleh garis regresi itu, makin dekat nilai r itu kepada nol, makin
uranglah baik kita memakai analisa regresi itu untuk sample kita
( Amudi,1975).
42