Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SKRIPSI
Oleh:
WAHYU MAROLOP TAMPUBOLON
20140411034159
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2018
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : 20140411034159
Jurusan : AKUNTANSI
………………………………………
Pembimbing I Pembimbing II
Ketua Jurusan
ii
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 20140411034159
Jurusan : AKUNTANSI
Telah dinyatakan lulus ujian skripsi oleh Tim Penguji Jurusan Akuntansi
Tim Penguji :
iii
SURAT PERNYATAAN
Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari
skripsi orang lain. Apabila kemudian hari pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan
gelar kesarjanaannya).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat
dipergunakan bila mana diperlukan.
Wahyu M. Tampubolon
Nim: 20140411034159
iv
RIWAYAT HIDUP
Biodata Diri
Nama lengkap : Wahyu Marolop Tampubolon
Tempat, Tanggal Lahir : Jayapura, 08 Mei 1995
Status : Single
Alamat : Jln. Olahraga no.25
Telepon : 085244149489
E-mail : wahyutampubolon14@gmail.com
iv
MOTTO
rencanamu”
(Amsal 16:3)
(Jim Rohn)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Ayah, Ibu, dan juga kakakku terimakasih atas ketulusan, kasih sayang,
dukungan , dan doa yang senantiasa mengiringi setiap langkah
keberhasilanku.
2. Pacarku Eklecia Rona terimakasih atas dukungan dan doa yang senantiasa
kau berikan demi kesuksesanku.
3. Dosen Pembimbingku, Ibu Sylvia Christina Daat, SE., M.Sc., Ak Selaku
Dosen Pembimbing I dan Ibu Hastutie N. Andriati, SE., M.Si., Ak., Ca
Selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan arahan dan petunjuk
kepada penulis dalam menyusun Skripsi penelitian ini hingga dapat selesai
dengan baik dan tepat waktu.
4. Ibu Linda Y. Hutadjulu, SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Dosen Wali yang selalu
memberikan dukungan dan juga nasihat kepada penulis.
5. Bapak ibu dosen jurusan akuntansi, terimakasih untuk ilmu yang diberikan
selama ini
6. Teman-teman baikku terimakasih untuk semangat, saran, kritikan kalian
yang luar biasa dan membangun.
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
Biaya Utang” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S1 dalam
menganalisis bagaimana Biaya Ekuitas dan Biaya Utang dipengaruhi oleh struktur
dan kesulitan namun berkat bantuan, bimbingan, dukungan, dan doa berbagai pihak
sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu perkenankan
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kesehatan dan berkat sehingga
2. Rektor Universitas Cenderawasih, bapak Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST., MT. atas
Universitas Cenderawasih.
Mesak Ick, SE.,M.Si beserta para Pembantu Dekan atas bimbingan serta
arahannya.
viii
Dosen Pembimbing I yang telah memberikan waktu, arahan, dorongan, serta
akuntansi.
8. Papa, Mama, Kakak serta seluruh keluarga yang selalu memberikan semangat,
dukungan, nasehat, tuntunan dan kasih sayang serta doanya sehingga penulis
9. Eklecia Rona yang selalu memberikan doa dan dukungan, serta selalu bersama
bersama-sama, kalian yang selalu setia menemani dalam suka maupun duka,
yang selalu rela begadang bersama, berbagi ilmu, berbagi makanan, berbagi
11. Teman-teman Jurusan Akuntansi angkatan 2014 yang telah membantu penulis
ix
Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan. Oleh sebab itu dengan kerendahan hati, penulis sangat
Wahyu M. Tampubolon
x
DAFTAR ISI
Halaman
MOTTO ................................................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
DAFTAR ISI......................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
xi
1.4.1 Manfaat Teoritis................................................................................... 9
xii
3.5 Pengukuran dan Definisi Operasional Variabel.......................................... 32
xiii
4.5 Pembahasan Hipotesis................................................................................. 67
....................................................................................................................... 69
BAB V PENUTUP............................................................................................... 78
5.2 Keterbatasan................................................................................................ 79
5.3 Saran............................................................................................................ 80
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.12 Uji koefisien Determinasi (R2) terhadap Biaya Ekuitas ..................... 61
Tabel 4.13 Uji koefisien Determinasi (R2) terhadap Biaya Utang ....................... 62
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Untuk
manajemen, good corporate governance juga merupakan salah satu hal yang
Istilah good corporate governance bukan hal baru lagi untuk didengar,
kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan
kewajiban mereka, atau dengan arti lain suatu sistem yang mengatur dan
1
2
antara pihak pemegang saham dan managemen agar mencapai tujuan perusahaan
prinsip, yaitu:
1. Transparasi (Transparency)
2. Akuntabilitas (Accountability)
transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola dengan baik,
3. Responsibilitas (Responsibility)
4. Independensi (Independency)
Eropa, seperti Enron, Wolrdcom, Tyco, London & Commonwealth, Poly Peck,
kegagalan strategi serta praktek curang manajemen puncak yang berlangsung tanpa
terdeteksi dalam waktu yang cukup lama karena lemahnya pengawasan yang
governance, salah satunya yaitu kasus audit umum PT.Kereta Api Indonesia (PT.
KAI). Kasus ini menunjukan bagaimana proses tata kelola yang dijalankan didalam
audit dimana komisaris menolak untuk menyetujui laporan keuangan yang sudah
4
diaudit oleh auditor eksternal, dan komisaris juga meminta agar dilakukan audit
ulang supaya laporan keuangan bisa tersaji secara transparan dan sesuai dengan
Kimia Farma yang overstated. Kasus ini merupakan penggelembungan laba bersih
sesungguhnya hanyalah Rp 99.594 Miliar, kasus ini juga menyeret sabuah Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit PT.Kimia Farma. Pada kasus ini terjadi
2014).
bisa mengakibatkan agency conflict, yaitu konflik yang terjadi karena keinginan
yang paling diuntungkan disini adalah manajemen (agent) karena mereka lebih
(principal).
Hollis & Ryan (2004) mengatakan bahwa “agency costs timbul akibat dari
menimbulkan masalah moral hazard, atau tidak bisa mengetahui nilai ekonomis
informasi keuangan yang transparansi, investor yang rasional akan melindungi diri
sulit dilakukan. Salah satu contohnya yaitu masyarakat dan investor berkepentingan
mengetahui tingkatan good corporate governance yang sudah dilakukan oleh setiap
saham, direksi dan komisaris. Sementara emiten yang tradisional telihat dari
realisasi dari good corporate governance, misalnya, pemisahan tugas dan personel
antara pemegang saham, komisaris, dan direksi dalam laporan hasil audit, atau
kinerja para komisaris independen, direksi independen, dan komisi audit. Hal-hal
tersebut dapat diungkapkan oleh perusahaan dalam annual report yang dimilikinya.
Namun, saat ini masih terdapat sejumlah perusahaan yang tidak mengungkapkan
6
annual report dan financial report secara lengkap. Ini menunjukkan bahwa masih
utang dapat kita lihat dari peneliti-peneliti terdahulu. Tetapi beberapa dari mereka
meneliti kedua hal tersebut secara terpisah. Penelitian mengenai biaya ekuitas yang
terhadap biaya ekuitas. Peneliti lain seperti Natalia, Sun, & Nusantara (2012)
terhadap biaya ekuitas. Kedua penelitian ini memiliki hasil yang berbeda mengenai
Jika melihat penelitian mengenai biaya utang, maka kita dapat melihat
yang berbeda ditunjukan oleh Taniau (2014) yang memiliki hasil sebagai berikut:
Penelitian ini replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Nugroho, Dwi,
Ricky dan Meiranto, Wahyu. (2014) yang menulis tentang “Pengaruh Good
Corporate Governance terhadap Biaya Ekuitas dan Biaya Utang (Studi pada
Berdasarkan fenomena yang terjadi, serta adanya perbedaan hasil penelitian oleh
para peneliti, sehingga penulis merasa tertarik dan mencoba untuk menganalisis
kembali mengenai hal yang sama tetapi dengan periode waktu yang berbeda yaitu
2012-2016.
corporate governance terhadap biaya ekuitas dan biaya utang (Studi pada
manufaktur di Indonesia?
manufaktur di Indonesia?
manufaktur di Indonesia.
manufaktur di Indonesia.
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
Dalam bab ini berisi uraian-uraian teori mengenai penelitian ini, penelitian
Dalam bab ini berisi Desain Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian,
Metode Analisis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(principal) dan managemen (agent). Menurut Jensen & Meckling (1976) teori
agensi merupakan hubungan keagenan sebagai sebuah kontrak dimana satu atau
lebih pihak (principal) melibatkan pihak lain (agent) untuk melakukan beberapa
layanan atas nama principal. Kedua belah pihak ini disatukan oleh sebuah
perjanjian atau kontrak kerja untuk mengatur hubungan, wewenang, serta tanggung
menggunakan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, dan membuat
untuk melaporkan setiap hasil kerjanya kepada para pemegang saham atau pemilik.
menguntungkan bagi pemegang saham baik itu keuntungan jangka panjang maupun
jangka pendek.
tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu (1) manusia pada umumnya mementingkan
11
12
diri sendiri, (2) manusia mempunyai daya pikir terbatas mengenai persepsi masa
depan, dan (3) manusia selalu menjauhi resiko. Berdasarkan asumsi tersebut, maka
pemegang saham sebagai principal. Hal ini bisa menimbulkan agency problem yang
agennya, apakah mereka bekerja sesuai harapan atau tidak. Pemisahan antara fungsi
agency problem yang dapat menyebabkan agency conflict, yaitu konflik yang
timbul akibat keinginan manajemen untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan
Maka dari itu diperlukan suatu good corporate governance untuk menangani
agency problem yang timbul antara pemegang saham dan manajer. Maka dengan
ekuitas dan biaya utang, menurut Byun et al., (2008) dalam Nugroho (2014) adalah
ekuitas yang lebih kecil. Serta menurut Sengupta & Bhojraj (2003) mekanisme
indikator penting yang sangat dipertimbangkan oleh kreditur saat memutuskan risk
menyatakan bahwa corporate governance ialah suatu proses dan struktur yang
serta pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan
harmonis dan saling mendukung demi terbentuknya suatu keuntungan bagi semua
tersebut. Hal ini bisa terjadi dengan adanya kebijakan perusahaan untuk
membayarkan upah atau gaji seorang manajer dengan cara mengganti uang tunai
diukur dengan menghitung persentase proporsi saham biasa yang dimiliki oleh
perusahaan asuransi, bank, institusi luar negeri dan lembaga lainnya. Dengan
pihak luar mendorong mereka untuk memperlihatkan kinerja yang lebih baik, dan
oportunistik manajemen.
Komite Audit, Komite Audit adalah Suatu komite yang beranggotakan satu atau
lebih anggota Dewan Komisaris dan dapat meminta kalangan luar dengan
mencapai tujuan Komite Audit. Menurut Hiro Tugiman (1995) dalam Taniau
(2014) Komite Audit adalah sekelompok orang yang dipilih oleh kelompok yang
lebih besar untuk melakukan pekerjaan tertentu atau untuk melakukan tugas-tugas
16
dalam satu periode. Demi menjaga komunikasi yang baik didalam komite audit
maka rapat ini perlu dilakukan, dan untuk mengurangi asimetri informasi yang
dimiliki di antara para anggota komite audit, serta baik dilakukan untuk
keuangan.
Kualitas audit adalah audit yang dilakukan oleh auditor yang kompeten
dan independen (Pangestika, 2013 dalam Taniau, 2014). Yang dimaksud dengan
auditor yang berkopenten adalah auditor yang memiliki pelatihan dan kecakapan
teknis yang memadai. Sedangkan auditor yang independen adalah auditor yang
jika menemukan salah saji meterial atau kekeliruan dalam laporan keuangan yang
dengan reputasi nama baik dan besar. Biasanya KAP yang dipilih merupakan
17
KAP yang berlaku secara universal yang biasa dikenal dengan Big Four
saham dan manajer, karena dengan kualitas audit yang baik akan menunjukkan
pemantau bagi sebuah perusahaan terhadap hasil laporan keuangan, apakah sudah
sesuai dengan standar serta apakah sudah benar apa yang diinformasikan sesuai
yang umumnya beranggotakan dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan
yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya, dan
pemegang saham mayoritas, serta bebas dari hubungan bisnis dan/atau hubungan
untuk mengawasi perilaku para manajernya, sehingga para manajer tidak akan
18
kesejahteraan dirinya sendiri. Dengan adanya kinerja yang baik maka akan
mengurangi asimetri yang terjadi antara pemegang saham dan manajer, karena
perusahaan.
ekuitas adalah biaya rill yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa,
maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Sedangkan menurut Bodie, Kane, Marcus (2009) dalam Taniau (2014) biaya
saham.
pengembalian resiko yang diharapkan oleh investor pun akan rendah. Oleh karena
itu, biaya ekuitas merupakan salah satu faktor penentu estimasi besarnya tingkat
merupakan besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk bisa
oleh kreditur saat melakukan pendanaan dalam suatu perusahaan (Fabozzi, 2007
dalam Siregar, 2012). Sedangkan menurut Singgih (2008) dalam Taniau (2014)
biaya utang adalah tingkat bunga sebelum pajak yang dibayar perusahaan kepada
biaya utang adalah pinjaman yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk
Biaya utang dihitung dari besarnya beban bunga yang dibayarkan oleh
perusahaan dalam periode satu tahun dibagi dengan rata-rata jumlah pinjaman
yang menghasilkan bunga tersebut (interest bearing debt) atau disebut juga
dengan adanya kepemilikan manajerial, setiap keputusan yang diambil akan dapat
keputusan yang dibuat dapat ditanggung dan dinikmati bersama. Hal ini dapat
mengurangi konflik kepentingan yang sering terjadi diantara kedua belah pihak.
Dengan adanya kepemilikan manajerial, maka peran manajer akan semakin besar
keuangan, dan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan
perusahaan.
konflik yang terjadi diantara para pemegang saham dengan manajer. Karena
ekuitas. Hal ini dapat disebabkan karena mayoritas jenis perusahaan publik di
biaya ekuitas perusahaan karena pengawasan efektif yang dilakukan oleh pihak
dengan penelitian yang dilakukan oleh Taniau, (2014) yang menyatakan bahwa
Jika kita melihat dengan menggunakan teori agensi, maka dengan adanya
pertemuan komite audit yang rutin dapat mengurangi masalah yang terjadi
diantara pemegang saham dan manajer. Karena komite audit akan dapat
baik dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan adanya kinerja yang
membaik maka akan dapat menambah kepercayaan investor dan para kreditur
Marichel, 2016). Semakin tinggi harga pasar perusahaan, maka semakin rendah
biaya ekuitasnya.
ekuitas.
keuangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, yang akan menentukan apakah
kualitas laporan keuangan yang dihasilkan sudah baik dan memenuhi standar yang
ada serta apakah laporan keuangan yang dihasilkan sudah menunjukkan keadaan
Jika kita lihat dengan menggunakan teori agensi (agency theory), maka
kualitas audit akan mengurangi asimetri informasi antara para pemegang saham
23
dan manajer. Karena dengan kualitas audit yang baik dapat menunjukkan hasil
ekuitas. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh Taniau (2014) yang menyatakan
Jika kita lihat dengan menggunakan teori agensi (agency theory), maka
saham untuk mengawasi perilaku para manajernya, sehingga para manajer tidak
akan dapat dengan mudah untuk bertindak dengan leluasa untuk meningkatkan
dipercaya dapat melakukan fungsi monitoring dengan baik. Oleh sebab itu,
Berdasarkan teori agensi maka akan terjalin hubungan yang lebih baik
antara manajer dan pemegang saham. Karena kedua belah pihak ini memiliki
tujuan yang sama sehingga akan sangat kecil kemungkinan timbulnya agency
conflict. Dengan hal ini, maka para manajer akan menekan terjadinya transaksi
menekan jumlah hutang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, maka akan
Dalam hal ini, pihak institusional yang umumnya juga berperan sebagai fidusiari,
dianggap memiliki persepsi yang sama dengan pihak kreditur dan memiliki
manajemen sehingga dapat mengurangi risiko perusahaan dan risiko yang akan
ditanggung oleh kreditur. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ashkhabi (2015)
memiliki arah hubungan yang negatif terhadap biaya utang. Kedua hasil tersebut
Salah satu tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah membantu
wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dengan adanya
pertemuan komite audit yang rutin dapat mengurangi masalah dalam pelaporan
kinerja para manajer, sehingga dapat membuat kinerja perusahaan lebih baik
pertemuan komite audit dirasa cukup penting bagi kreditor yang mengindikasikan
utang.
kualitas audit akan mengurangi asimetri informasi antara para pemegang saham
dan manajer. Karena dengan kualitas audit yang baik dapat menunjukkan hasil
sistem yang lebih baik, sumber daya manusia yang berkualitas, dan bertindak
dipandang sebagai hal yang positif bagi pihak kreditur karena perusahaan tersebut
memiliki pengaruh negatif terhadap biaya utang. Hasil penelitian tersebut sejalan
dengan Yenibra (2014) yang menyatakan bahwa kualitas audit yang tinggi dapat
monitoring dengan baik karena dituntut untuk bertindak independen atau semata-
mata demi kepentingan perusahaan. Oleh sebab itu, dengan adanya komisaris
bahwa komisaris independen berpengaruh negatif terhadap biaya utang. Hal ini
mempunyai tingakat kepercayaan yang lebih besar dan pengawasaan yang lebih
baik di mata kreditur. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh Taniau (2014) yang
biaya utang.
Gambar 2.1
Model Penelitian
Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Biaya Ekuitas
Variabel Independen
Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan Institusional
Kualitas Audit
Komisaris Independen
Variabel Kontrol
Gambar 2.2
Model Penelitian
Pengaruh Good Corporate Governance terhadap dan Biaya Utang
Variabel Independen
Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan Institusional
Kualitas Audit
Komisaris Independen
Variabel Kontrol
Sumber: Data Diolah, Tahun 2018
a. Leverage
b. Kinerja Perusahaan
c. Ukuran Perusahaan
BAB III
METODE PENELITIAN
yang diteliti bersifat sebab dan akibat (kausal) sehingga dalam penelitian ada
(BEI) selama tahun 2012-2016. Sedangkan metode sampel yang akan digunakan
didalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu merupakan teknik
sebagai berikut:
2012-2016.
panjang.
30
31
Tabel 3.1
Proses Purposive Sampling Penelitian
JUMLAH
LANGKAH KETERANGAN PERUSAHAAN
Total perusahaan manufaktur yang terdaftar di
1 BEI tahun 2012-2016 . 156
Laporan keuangan perusahaan yang tidak
disajikan secara lengkap berturut-turut selama
2 tahun 2012-2016. (44)
Perusahaan yang tidak menerbitkan Financial
3 Report dalam Rupiah. (28)
Perusahaan tidak memiliki utang berbunga,
4 baik jangka pendek maupun jangka panjang. (30)
Perusahaan tidak memiliki semua data yang
5 diperlukan. (35)
Total (19)
Total data yang diteliti pada tahun 2012-2016 = 19 x 5 95
kuantitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data
penelitian ini, yaitu dengan mengumpulkan data sekunder dari situs BEI
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Data sekunder penelitian ini berupa
32
dipublikasikan.
adanya tanpa ada tujuan membuat kesimpulan untuk generalisasi. Beberapa hal
yang dapat dilakukan adalah penyajian data melalui tabel, perhitungan modus,
Kemudian analisis statistik frekuensi untuk mengukur data tunggal yaitu variabel
dummy.
berganda maka dilakukan uji asumsi klasik untuk menguji kelayakan atas model
regresi yang digunakan. Uji asumsi klasik yang digunakan meliputi uji normalitas,
Pengujian asumsi normalitas untuk menguji data variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi
normal atau berdistribusi tidak normal. Jika distribusi data normal, maka analisis
terdapat adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baik
dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dari
hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila nilai tolerance value lebih
tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil daripada 10 maka dapat disimpulkan
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
36
Cara mendeteksinya adalah dengan melakukan Uji Durbin Watson (DW). Regresi
Dalam persamaan regresi berganda perlu diuji mengenai sama atau tidak
varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi lainnya. Jika
scatterplot antara Z prediction (ZPRED) untuk variabel bebas (sumbu X=Y hasil
prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y=Y
antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah ataupun di atas titik origin (angka
dependen dan variabel indipenden. Hasil analisi regresi berupa koefisiensi untuk
Keterangan:
LEV: Leverage
ε: Error
dengan melihat tingkat signifikansi F. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 5%
maka hipotesis ditolak dan sebaliknya jika nilai signifikansi lebih kecil dari 5%
yang ada. Dengan demikian akan diketahui seberapa besar variabel dependen
dapat diterangkan oleh variabel independen yang ada. Nilai yang medekati angka
2014).
untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang terjadi antara variabel-variabel uji
terhadap kelompok uji. Hipotesis dapat diterima dan ditolak dengan melihat
1. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak.
2. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima.
BAB IV
governance terhadap biaya ekuitas dan biaya utang perusahaan. Objek penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan dan keuangan
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2012-2016.
Berdasarkan hasil proses pengumpulan data yang telah dilakukan penulis, maka
Tabel 4.1
Proses Purposive Sampling Penelitian
JUMLAH
LANGKAH KETERANGAN PERUSAHAAN
Total perusahaan manufaktur yang terdaftar di
1 BEI tahun 2012-2016 . 156
Laporan keuangan perusahaan yang tidak
disajikan secara lengkap berturut-turut selama
2 tahun 2012-2016. (44)
Perusahaan yang tidak menerbitkan Financial
3 Report dalam Rupiah. (28)
Perusahaan tidak memiliki utang berbunga,
4 baik jangka pendek maupun jangka panjang. (30)
Perusahaan tidak memiliki semua data yang
5 diperlukan. (35)
Total (19)
Total data yang diteliti pada tahun 2012-2016 = 19 x 5 95
39
40
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2012-2016. Pada tahap
laporan keuangan yang lengkap selama periode pengamatan. Pada tahap ini terdapat
periode pengamatan. Sehingga pada tahap ini, jumlah perusahaan yang memiliki
menerbitkan laporan keuangan dalam rupiah. Pada tahap ini terdapat 28 perusahaan
yang tidak menerbitkan laporan keuangan dalam rupiah. Sehingga pada tahap ini
diperoleh 84 perusahaan.
utang berbunga. Pada tahap ini terdapat 30 perusahaan yang tidak memiliki utang
semua data yang dibutuhkan. Pada tahap ini terdapat 35 perusahaan tidak memiliki
Statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk analisa data dengan
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah penyajian data melalui tabel, perhitungan
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Biaya Ekuitas
AQ 95 0 1 .37 .485
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data diolah SPSS (2018)
r : Biaya Ekuitas
AQ : Kualitas Audit
ID : Komisaris Independen
LEV : Leverage
hak investor atas investasinya di perusahaan tertentu (Ross et al. 1998:404, dalam
Taniau, 2014). Dari hasil pengujian statistik deskriptif, rata-rata biaya ekuitas
perusahaan pada tahun 2012-2016 adalah 0,76. Berdasarkan nilai rata-rata biaya
ekuitas dalam statistik deskriptif, maka dapat disimpulkan bahwa biaya ekuitas
yang dikeluarkan oleh perusahaan secara umum masih tergolong rendah. Hal
tersebut dapat dilihat dari rata-rata nya yang bernilai kurang dari 1 yaitu 0,76.
manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola. Dari hasil
tahun 2012-2016 adalah 0,06 atau sekitar 6% dari total kepemilikan perusahaan.
tergolong kecil.
institusi luar negri serta institusi lainnya. Dari hasil pengujian statistik deskriptif,
atau sekitar 63% dari total kepemilikan perusahaan. Berdasarkan nilai rata-rata
dalam satu periode. Dari hasil pengujian statistik deskriptif, rata-rata frekuensi
pertemuan komite audit perusahaan pada tahun 2012-2016 adalah 7,54 atau
dalam statistik deskriptif, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum rata-rata
44
dalam setahun.
perusahaan diaudit oleh KAP yang termasuk dalam big 4 ataupun tidak. Kualitas
audit dalam penelitian ini akan diukur menggunakan variabel dummy, yaitu akan
diberikan angka 1 bila laporan keuangan perusahaan diaudit oleh KAP big four dan
/akan diberikan angka 0 bila laporan keuangan perusahaan diaudit oleh KAP non-
big four. Dari hasil pengujian statistik deskriptif, rata-rata kualitas audit perusahaan
pada tahun 2012-2016 adalah 0,37 atau sebesar 37%. Berdasarkan nilai rata-rata
kualitas audit dalam statistik deskriptif, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian
saham pengendali, bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat
2016 adalah 0,39 atau 39%. Berdasarkan nilai rata-rata komisaris independen
4.2.1.7 Leverage
baik itu utang jangka pendek maupun utang jangka panjang. Dalam penelitian ini
leverage diukur menggunakan debt to equity ratio. Dari hasil pengujian statistik
ini kinerja perusahaan diukur menggunakan return on asset. Dari hasil pengujian
statistik deskriptif, rata-rata kinerja perusahaan pada tahun 2012-2016 adalah 0,28.
total aset perusahaan. Dari hasil pengujian statistik deskriptif, rata-rata ukuran
46
perusahaan pada tahun 2012-2016 adalah 28,4. Hasil tersebut menunjukan total
Tabel 4.3
Statistik deskriptif Biaya Utang
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
AQ 95 0 1 .37 .485
Valid N (listwise) 95
Biaya utang adalah tingkat pengembalian (yield rate) yang diharapkan oleh
kreditur saat melakukan pendanaan dalam suatu perusahaan (Fabozzi, 2007 dalam
Siregar, 2012) atau tingkat bunga yang harus dibayar oleh perusahaan ketika
melakukan pinjaman. Dari hasil pengujian statistik deskriptif, rata-rata biaya utang
pada tahun 2012-2016 adalah 0,04. Berdasarkan nilai rata-rata biaya utang dalam
47
statistik deskriptif, maka dapat disimpulkan bahwa biaya utang yang dikeluarkan
manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola. Dari hasil
tahun 2012-2016 adalah 0,06 atau sekitar 6% dari total kepemilikan perusahaan.
tergolong kecil.
institusi luar negri serta institusi lainnya. Dari hasil pengujian statistik deskriptif,
atau sekitar 63% dari total kepemilikan perusahaan. Berdasarkan nilai rata-rata
dalam satu periode. Dari hasil pengujian statistik deskriptif, rata-rata frekuensi
pertemuan komite audit perusahaan pada tahun 2012-2016 adalah 7,54 atau
dalam statistik deskriptif, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum rata-rata
dalam setahun.
perusahaan diaudit oleh KAP yang termasuk dalam big 4 ataupun tidak. Kualitas
audit dalam penelitian ini akan diukur menggunakan variabel dummy, yaitu akan
diberikan angka 1 bila laporan keuangan perusahaan diaudit oleh KAP big four dan
/akan diberikan angka 0 bila laporan keuangan perusahaan diaudit oleh KAP non-
big four. Dari hasil pengujian statistik deskriptif, rata-rata kualitas audit perusahaan
pada tahun 2012-2016 adalah 0,37 atau sebesar 37%. Berdasarkan nilai rata-rata
kualitas audit dalam statistik deskriptif, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian
saham pengendali, bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat
2016 adalah 0,39 atau 39%. Berdasarkan nilai rata-rata komisaris independen
4.2.2.7 Leverage
baik itu utang jangka pendek maupun utang jangka panjang. Dalam penelitian ini
leverage diukur menggunakan debt to equity ratio. Dari hasil pengujian statistik
ini kinerja perusahaan diukur menggunakan return on asset. Dari hasil pengujian
statistik deskriptif, rata-rata kinerja perusahaan pada tahun 2012-2016 adalah 0,28.
total aset perusahaan. Dari hasil pengujian statistik deskriptif, rata-rata ukuran
perusahaan pada tahun 2012-2016 adalah 28,4. Hasil tersebut menunjukan total
yang diperlukan dalam analisis regresi linear terpenuhi. Uji asumsi klasik dalam
penelitian ini menguji normalitas data secara statistik, uji multikolineritas, uji
Pengujian asumsi normalitas untuk menguji data variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi
normal atau berdistribusi tidak normal. Jika distribusi data normal, maka analisis
51
data yang digunakan terdistribusi normal. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel
4.4, ini ditandai dengan besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov untuk biaya ekuitas
0,084. Karena nilai Kolmogorov-Smirnov untuk biaya ekuitas lebih besar dari 0,05
Tabel 4.4
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test untuk Biaya Ekuitas
Unstandardized
Residual
N 94
Positive .130
Negative -.087
Kolmogorov-Smirnov Z 1.259
Untuk membuktikan dengan cara lain, Uji normalitas juga dapat dilakukan
dengan mengamati normal probability plot dan grafik Histogram. Jika residual
berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai distribusi jika terletak di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya (Wasef, 2010
52
dalam Agustiawan, 2012). Hasil uji normalitas untuk seluruh sampel perusahaan
menunjukkan data terdistribusi normal. Hal ini terlihat pada grafik histogram
maupun grafik P-Plot, dimana grafik histogram titik sebaran datanya mengikuti
pola kurva dan grafik P-Plot titik sebaran datanya berada didekat garis diagonal.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, baik grafik histogram maupun
grafik P-Plot menunjukan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Biaya Utang
Unstandardized
Residual
N 94
Positive .078
Negative -.057
Kolmogorov-Smirnov Z .755
bahwa data yang digunakan terdistribusi normal. Hal tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.5, ini ditandai dengan besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov untuk biaya
utang 0,620. Karena nilai Kolmogorov-Smirnov untuk biaya ekuitas lebih besar
Untuk membuktikan dengan cara lain, Uji normalitas juga dapat dilakukan
dengan mengamati normal probability plot dan grafik Histogram. Jika residual
berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai distribusi jika terletak di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya (Wasef, 2010
dalam Agustiawan, 2012). Hasil uji normalitas untuk seluruh sampel perusahaan
menunjukkan data terdistribusi normal. Hal ini terlihat pada grafik histogram
54
maupun grafik P-Plot, dimana grafik histogram titik sebaran datanya mengikuti
pola kurva dan grafik P-Plot titik sebaran datanya berada didekat garis diagonal.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, baik grafik histogram maupun
grafik P-Plot menunjukan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
4.3.2 Multikolinearitas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika terjadi korelasi,
Tabel 4.6
Coefficientsa untuk Biaya Ekuitas
Collinearity Statistics
1 (Constant)
AQ .554 1.807
ID .740 1.352
ini yang memiliki nilai variance inflation factor (VIF) lebih dari 10. Dengan
dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 yang berarti tidak ada
Tabel 4.7
Coefficientsa untuk Biaya Utang
Collinearity Statistics
1 (Constant)
AQ .555 1.802
ID .656 1.524
ini yang memiliki nilai variance inflation factor (VIF) lebih dari 10. Dengan
dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 yang berarti tidak ada
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
pada periode t-1. Cara mendeteksinya adalah dengan melakukan Uji Durbin Watson
(DW). Regresi yang bebas dari autokorelasi jika memenuhi syarat dU<DW<4-Du.
Tabel 4.8
Uji Autokorelasi terhadap Biaya Ekuitas
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Lag_y, PERFORM, INS, FREQ, ID, AQ, LEV, SIZE, MAN
b. Dependent Variable: r
Sumber: Data diolah SPSS (2018)
ini akan dibandingkan dengan tabel signifikansi 5%. Jumlah sampel (N=95) dan
jumlah variabel independen 5 (K=5), maka diperoleh dU 1,7781 dari tabel Durbin-
Watson.
Dari hasil pengujian autokorelasi pada tabel 4.9 diatas, nilai DW 1,900 lebih
besar dari nilai dU yakni 1,7781 dan kurang dari 4-dU sebesar 2,2219 (dU < DW <
Tabel 4.10
Uji Autokorelasi terhadap Biaya Utang
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Lag_y, LEV, SIZE, FREQ, PERFORM, INS, ID, AQ, MAN
ini akan dibandingkan dengan tabel signifikansi 5%. Jumlah sampel (N=95) dan
jumlah variabel independen 5 (K=5), maka diperoleh dU 1,7781 dari tabel Durbin-
Watson.
Tabel 4.11
Pengujian Asumsi Autokorelasi Biaya Utang
Dari hasil pengujian autokorelasi pada tabel 4.11 diatas, nilai dW 1,709
lebih kecil dari nilai dU yakni 1,7781 dan kurang dari 4-dU sebesar 2,2219 (dU >
DW < 4-dU) akan tetapi nilai DW lebih besar dari nilai dL yakni 1,5572, maka dari
sebaran) antara residual dan nilai prediksi dari variabel terikat yang telah
antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah ataupun di atas titik origin (angka
Gambar 4.5
Uji Heterokedasititas Biaya Ekuitas
60
Gambar 4.6
Uji Heterokedasititas Biaya utang
dan cost of debt, terlihat bahwa sebaran titik tidak membentuk suatu pola/alur
tertentu serta titik-titik hasil pengolahan data menyebar di bawah ataupun di atas
titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas atau dengan kata lain
ini adalah regresi berganda, maka yang digunakan adalah adjusted r square. Hasil
perhitungan adjusted R2 dapat dilihat pada output model summary. Pada kolom
adjusted R2 dapat diketahui berapa persentase yang dapat dijelaskan oleh variabel-
penelitian.
Tabel 4.12
Uji koefisien Determinasi (R2) terhadap Biaya Ekuitas
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Lag_y, PERFORM, INS, FREQ, ID, AQ, LEV, SIZE, MAN
b. Dependent Variable: r
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, terlihat pada model summary besarnya nilai
Adjusted R Square adalah 0,333 yang menunjukkan bahwa hanya sebesar 33%
variasi variabel dependen (biaya ekuitas) yang dapat dijelaskan oleh variabel
independen (MAN, INS, FREK, AQ, ID) dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya
(100% - 33% = 67%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan
Tabel 4.13
Uji koefisien Determinasi (R2) terhadap Biaya Utang
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Lag_y, LEV, SIZE, FREQ, PERFORM, INS, ID, AQ, MAN
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, terlihat pada model summary besarnya nilai
Adjusted R Square adalah 0,452 yang menunjukkan bahwa hanya sebesar 45%
variasi variabel dependen (biaya utang) yang dapat dijelaskan oleh variabel
independen (MAN, INS, FREK, AQ, ID) dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya
(100% - 45% = 55%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan
Uji t dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas. Jika tingkat probabilitasnya
lebih kecil sama dengan dari 0,05 maka dapat dikatakan varibel independen
Tabel 4.14
Uji T terhadap Biaya Ekuitas Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: r
memiliki pengaruh signifikan, sementara variabel MAN, INS, FREQ, ID, LEV,
64
PERFORM dan SIZE tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap biaya ekuitas.
Hal ini dapat dilihat dari nilai profitabilitas dari MAN 0,771, INS 0,663, FREQ
0,631, AQ 0,008, ID 0,682, LEV 0,162, PERFORM 0,053 dan SIZE 0,334. Dengan
Tabel 4.15
Uji T terhadap Biaya Utang Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
LEV dan SIZE tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap biaya utang. Hal ini
dapat dilihat dari nilai profitabilitas dari MAN 0,003, INS 0,137, FREQ 0,791, AQ
0,403, ID 0,000, LEV 0,094, PERFORM 0,000 dan SIZE 0,300. Dengan melihat
4.4.3 Uji F
sama (simultan) terhadap variabel terikat. Signifikan berarti hubungan yang terjadi
dapat berlaku untuk populasi. Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA. Dalam
probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Namun, jika nilai
signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-
Tabel 4.16
Uji F terhadap Biaya Ekuitas ANOVAb
Total 172.796 93
a. Predictors: (Constant), Lag_y, PERFORM, INS, FREQ, ID, AQ, LEV, SIZE, MAN
b. Dependent Variable: r
Dari uji ANOVA yang ditunjukkan dalam tabel 4.16 di atas, terlihat bahwa
nilai probabilitas sebesar 0,00. Karena nilai probabilitas kurang dari 0,05, maka
dapat disimpilkan bahwa variabel MAN, INS, FREK, AQ, ID, LEV, PERFORM
Tabel 4.17
Uji F terhadap Biaya Utang ANOVAb
Total .060 93
a. Predictors: (Constant), Lag_y, LEV, SIZE, FREQ, PERFORM, INS, ID, AQ, MAN
Dari uji ANOVA yang ditunjukkan dalam tabel 4.17 di atas, terlihat bahwa
nilai probabilitas sebesar 0,00. Karena nilai probabilitas kurang dari 0,05, maka
dapat disimpilkan bahwa variabel MAN, INS, FREK, AQ, ID, LEV, PERFORM
signifikan sebesar 0,771 (lebih besar dari 0,05) dan nilai beta sebesar -0,474.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2014)
terhadap biaya ekuitas. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian yang
dilakukan oleh Natalia et al. (2012). Hal ini mungkin dikarenakan masih sedikitnya
kepemilikan manajerial pada sampel yang diuji, yaitu dengan objek penelitian pada
perusahaan manufaktur.
tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya ekuitas. Hasil penelitian ini tidak
signifikan sebesar 0,663 (lebih besar dari 0,05) dan nilai beta sebesar -0,404.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siregar
signifikan terhadap biaya ekuitas. Hal ini dapat disebabkan karena terdapat
berpengaruh signifikan terhadap biaya ekuitas. Hal ini mungkin dapat disebabkan
monitoring sesekali waktu karena tidak dapat dilakukan sesering mungkin akibat
adanya keterbatasan jarak dan waktu. Dan juga untuk melakukan pengawasan
ekuitas.
pertemuan komite audit dalam satu tahun. Pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa
signifikan sebesar 0,631 (lebih besar dari 0,05) dan nilai beta sebesar 0,008.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakuakan oleh Taniau (2014)
signifikan terhadap biaya ekuitas. Hal ini dikarenakan frekuensi pertemuan komite
tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya ekuitas. Salah satu tugas komite audit
secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Namun, jika
tidak adanya peningkatan kinerja dari komite audit maka hal ini tidak menjamin
dengan memberikan angka 1 untuk perusahaan yang di audit oleh KAP BIG 4 dan
angka 0 jika tidak. Pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa pengujian untuk variabel
kualitas audit memperoleh nilai signifikan sebesar 0,008 (lebih kecil dari 0,05) dan
nilai beta sebesar -0,862. Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, maka dapat
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2014) dan
Taniau (2014) yang menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh negatif terhadap
biaya ekuitas. Hal ini dapat disebabkan karena investor masih belum melihat
dihasilkan.
dikarenakan memiliki reputasi yang baik di mata publik. Hal tersebut juga
dengan jumlah komisaris didalam suatu perusahaan. Pada tabel 4.14 menunjukkan
sebesar 0,682 (lebih besar dari 0,05) dan nilai beta sebesar -0,862. Berdasarkan
hasil pengolahan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa H5a ditolak (tidak
berpengaruh signifikan).
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2014)
signifikan terhadap biaya ekuitas. Hal ini dapat terjadi karena masih banyak jumlah
komisaris independen pada perusahaan dalam jumlah yang sedikit sehingga tidak
berpengaruh signifikan terhadap biaya ekuitas. Hal ini dikarenakan masih banyak
biaya ekuitas.
72
signifikan sebesar 0,003 (lebih kecil dari 0,05) dan nilai beta sebesar -0,087.
pemegang saham dan pihak manajer. Karena kedua belah pihak ini memiliki tujuan
yang sama, sehingga akan sangat kecil kemungkinan timbulnya agency conflict.
Dengan hal ini, maka manajer akan menekan terjadinya transaksi utang untuk tetap
utang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, maka akan membuat kreditur melihat
berpengaruh negatif terhadap biaya utang. Hal ini dapat terjadi karena perusahaan
signifikan sebesar 0,137 (lebih besar dari 0,05) dan nilai beta sebesar -0,023.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho
(2014) dan Taniau (2014) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap biaya utang. Hal ini mungkin dapat
tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya utang. Hal ini mungkin dapat
mungkin akibat adanya keterbatasan jarak dan waktu. Selain itu ada beberapa hal
lain yang secara kredit dengan perusahaan, misalnya dengan melihat leverage yang
74
menggambarkan tingkat hutang suatu perusahaan. Oleh sebab itu, tidaklah cukup
utang.
pertemuan komite audit dalam satu tahun. Pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa
signifikan sebesar 0,791 (lebih besar dari 0,05) dan nilai beta sebesar 7,236.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2014)
signifikan terhadap biaya utang. Hal ini dikarenakan mau tidaknya kreditur
komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya utang. Dengan adanya
frekuensi pertemuan komite audit yang rutin dan sering maka akan dapat
dengan adanya kinerja perusahaan yang baik. Tetapi mau tidaknya seorang kreditur
dengan memberikan angka 1 untuk perusahaan yang di audit oleh KAP BIG 4 dan
angka 0 jika tidak. Pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa pengujian untuk variabel
kualitas audit memperoleh nilai signifikan sebesar 0,403 (lebih besar dari 0,05) dan
nilai beta sebesar 0,005. Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, maka dapat
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustiawan (2012)
terhadap biaya utang. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan memilih
menggunakan KAP Big Four karena memiliki reputasi yang baik di mata publik,
berpengaruh signifikan terhadap biaya utang. Hal ini dapat disebabkan karena
perusahaan memilih menggunakan KAP Big Four karena memiliki reputasi yang
baik di mata publik, tetapi hal itu tidak menjamin untuk mengurangi biaya utang.
dengan jumlah komisaris didalam suatu perusahaan. Pada tabel 4.15 menunjukkan
76
sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05) dan nilai beta sebesar 0,123. Berdasarkan hasil
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2014)
utang. Hal ini dapat terjadi karena keberadaan dewan komisaris didalam perusahaan
merupakan suatu hal yang penting, dan dengan adanya dewan komisaris dapat
memiliki pengaruh yang positif terhadap biaya utang. Hal ini dikarenakan dengan
manajemen dan kreditur. Dengan dilakukannya monitoring yang rutin oleh dewan
Tabel 4.18
Kesimpulan Hipotesis Penelitian
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Governance terhadap biaya ekuitas dan biaya utang pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI tahun 2012-2016. Variabel dependen yang digunakan adalah
biaya ekuitas dan biaya utang. Sedangkan variabel independen yang digunakan
komite audit, kualitas audit, dan komisaris independen sebagai proksi dari good
corporate governance. Pada penelitian ini juga digunakan variabel kontrol yaitu
leverage (debt equity ratio), perform (kinerja perusahaan), dan size (ukuran
perusahaan). Dalam penelitian ini terdapat sepuluh hipotesis yang diuji dengan
sebagai berikut:
78
79
5.2 Keterbatasan
utang.
80
5.3 Saran
governance lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
FCGI. (2000). Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan
Corporate Governance ( Tata Kelola Perusahaan ) The Roles of the Board of
Commissioners and the Audit Committee Peranan Dewan Komisaris dan
Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance ( Ta, 45. Retrieved
from www.fcgi.or.id
Hollis, a, & Ryan, L. F. (2004). Corporate Governance and the Cost of Equity
Capital, (October), 49. https://doi.org/10.2139/ssrn.639681
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the firm: Managerial behavior,
agency costs and ownership structure. Journal of Financial Economics, 3(4),
305–360. Retrieved from https://doi.org/10.1016/0304-405X(76)90026-X
Natalia, D., Sun, Y., & Nusantara, U. B. (2012). Penerapan Good Corporate
Governance Terhadap Biaya Ekuitas Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2009-2012. Retrieved from https://www.ejournal.stiesia.ac.id
81
82
LAMPIRAN
Lampiran 1
Statistik Deskriptif Biaya Ekuitas
AQ 95 0 1 .37 .485
Valid N (listwise) 95
Lampiran 2
Unstandardized
Residual
N 94
Positive .130
Negative -.087
Kolmogorov-Smirnov Z 1.259
83
84
Lampiran 3
Lampiran 4
Collinearity Statistics
1 (Constant)
AQ .554 1.807
ID .740 1.352
Lampiran 5
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Lag_y, PERFORM, INS, FREQ, ID, AQ, LEV, SIZE, MAN
b. Dependent Variable: r
Lampiran 6
Lampiran 7
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Lag_y, PERFORM, INS, FREQ, ID, AQ, LEV, SIZE, MAN
b. Dependent Variable: r
Lampiran 8
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: r
Sumber: Data diolah SPSS (2018)
87
Lampiran 9
Total 172.796 93
a. Predictors: (Constant), Lag_y, PERFORM, INS, FREQ, ID, AQ, LEV, SIZE, MAN
b. Dependent Variable: r
Lampiran 10
AQ 95 0 1 .37 .485
Valid N (listwise) 95
Lampiran 11
Unstandardized
Residual
N 94
Positive .078
Negative -.057
Kolmogorov-Smirnov Z .755
Lampiran 12
Lampiran 13
Collinearity Statistics
1 (Constant)
AQ .555 1.802
ID .656 1.524
Lampiran 14
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Lag_y, LEV, SIZE, FREQ, PERFORM, INS, ID, AQ, MAN
Lampiran 15
Lampiran 16
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Lag_y, LEV, SIZE, FREQ, PERFORM, INS, ID, AQ, MAN
Lampiran 17
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Lampiran 18
Total .060 93
a. Predictors: (Constant), Lag_y, LEV, SIZE, FREQ, PERFORM, INS, ID, AQ, MAN