Kelompok Referensi
Kelompok Referensi
merupakan sekelompok orang yang dianggap memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi, bahkan
perilaku terhadap orang lain secara langsung ataupun tidak langsung, dan dianggap sebagai
pembandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai dan sikap umum/khusus atau pedoman
khusus bagi perilaku .
Kelompok referensi memberikan standar (norma atau nilai) yang dapat menjadi perspektif
penentu mengenai bagaimana seseorang berfikir atau berperilaku, dan kelompok ini berguna
sebagai referensi seseorang dalam pengambilan keputusan.
Reference group adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan (atau
rujukan) bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai dan sikap umum atau khusus, atau pedoman
khusus bagi perilaku (Schiffman & Kanuk, 2008). Sedangkan menurut Dharmmesta dan Handoko
(2008), reference group adalah kelompok sosial yang menjadi ukuran seseorang untuk membentuk
kepribadian dan perilakunya.
Penelitian ini mengacu pada konsep yang dikembangkan oleh Park dan Lessig (1977) yang
menjelaskan tiga jenis pengaruh reference group; (1) pengaruh utilitarian; (2) pengaruh nilai-
ekspresif; dan (3) pengaruh informasi.
a. Pengaruh Utilitarian (Normatif) Pengaruh utilitarian pada perilaku konsumen, afeksi serta kognisi,
muncul ketika reference groupmemilikikontrol atas imbalan atau hukuman yang penting.Pengaruh
reference group dapat diekspresikan melalui tekanan untuk tunduk pada norma kelompok. Tekanan
konformitas menjadi potensial bila ada motivasi positif untuk mempertahankan identitas kelompok
melalui kepatuhan dan motivasi dari ancaman hukuman kelompok. b. Pengaruh Nilai Ekspresif
Pengaruh nilai-ekspresif yaitu situasi dimana kebutuhan akan hubungan psikologis dengan suatu
kelompok tampak jelas dengan penerimaan norma, nilai, atau perilaku kelompok tersebut dan respon
penyesuaian diri terhadap kelompok terkait. c. Pengaruh Informasi Fungsi pengaruh informasi
membantu konsumen untuk saling memberikan masukan mengenai sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu
produk sebelum konsumen lain mengkonsumsinya atau membeli.
reference group adalah kelompok sosial yang menjadi ukuran seseorang untuk membentuk
kepribadian dan perilakunya. Penelitian ini mengacu pada konsep yang dikembangkan oleh Park dan
Lessig (1977) yang dikutip oleh Widy dan Ilhamuddin (2014) yang menjelaskan tiga jenis pengaruh
reference group; (1) pengaruh utilitarian; (2) pengaruh nilai-ekspresif; dan (3) pengaruh informasi.
Pengaruh utilitarian pada perilaku konsumen, afeksi serta kognisi, muncul ketika reference group
memiliki kontrol atas imbalan atau hukuman yang penting. Pengaruh reference group dapat
diekspresikan melalui tekanan untuk tunduk pada norma kelompok. Tekanan konformitas menjadi
potensial bila ada motivasi positif untuk mempertahankan identitas kelompok melalui kepatuhan dan
motivasi dari ancaman hukuman kelompok.
Pengaruh nilai-ekspresif yaitu situasi dimana kebutuhan akan hubungan psikologis dengan suatu
kelompok tampak jelas dengan penerimaan norma, nilai, atau perilaku kelompok tersebut dan respon
penyesuaian diri terhadap kelompok terkait.
pengaruh informasi membantu konsumen untuk saling memberikan masukan mengenai sifat-sifat
yang dimiliki oleh suatu produk sebelum konsumen lain mengkonsumsinya atau membeli. Pada
penelitian ini indikator yang digunakan
Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan pembelian pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah. Schiffman
dan Kanuk (2004) mendefinisikan keputusan pembelian sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau
lebih pilihan alternatif. Lebih lanjut, menurut Kotler (2007) menyatakan bahwa keputusan pembelian
sebagai preferensi yang
dibentuk oleh pelanggan atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Peter & Olson (2004)
menunjukkan bahwa keputusan konsumen berorientasi pada target dan konsumen perlu untuk
membuat pilihan mengenai keputusan yang berbeda selama proses pemecahan masalah.
Penelitian ini mengacu pada konsep yang disarankan oleh Hawkins dkk yang membagi keputusan
pembelian menjadi tiga dimensi; (1) pemilihan produk; (2) pemilihan merek; dan (3) pemilihan toko (Yi
Lin, 2012). Pemilihan produk dijelaskan sebagai pilihan target produk selama proses konsumsi,
pemilihan merek merupakan kegiatan memilih beberapa merek yang tersedia selama proses konsumsi,
dan pemilihan toko dijelaskan sebagai tempat tertentu yang akan dituju untuk melakukan pembelian.