BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan bidang bebas yang terdekat atau kearah dimana batuan akan terlempar. Jarak
barden yang terlalu kecil akan menghasilkan bongkaran yang terlalu hancur dan
tergeser jauh dari dinding jenjang dan kemungkinan terjadinya batuan terbang yang
sangat besar. Sedangkan jika jarak burden terlalu besar akan menghasilkan
menghasilkan gelombang Tarik yang sangat lemah dibawah kuat Tarik batuan,
sehingga batuan dalam area burden tidak hancur. Besarnya berden tergantung
karakteristik batuan, karakteristikmbahan peledak dan diameter lubang ledak.
2. Stemming
Stemming adalah kolom material penutup lubang ledak diatas kolom isian bahan
peledak. Stemming yang terlalu pendek yang dapat mengakibatkan batu terbang
(fly rock) dan suara ledakan yang keras, sedangkan stemming yang terlalu panjang
akan mengakibatkan retakan kebelakang jenjang dan bongkah disekitar dinding
jenjang. Secara tektonik jenjang stemming sama dengan jenjang burden, agar
tekanan ke arah bidang bebas atasdan samping seimbang.
Untuk memampatkan gas-gas peledakan agar tidak keluar terlalu dini melalui
lubang tembak sehingga gas-gas peledakan tersebut terlebih dahulu dapat
mengekspansi rekahan-rekahan pada batuan yang disebabkan gelombang kejut.
MUHAMMAD ILHAM ROBBANI ALFI REZHA
093 2014 0028 093 2015 0062
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PERANCANGAN GEOMETRI PELEDAKAN
3.Subdrilling
Subdrilling merupakan lubang ledak yang berada dibawah garis lantai jenjang,
yang berfungsi untuk membuat lantai jenjang relatif rata setelah peledakan. Pada
tambang batubara harus diberi jarak antara ujung lubang tembak dengan lapisan
batubara yg disebut dengan stand off, untuk menghindari penghancuran batubara.
4.Spacing
Spacing merupakan jarak diantara lubang ledak dalam suatu baris yang
sejajar dengan bidang bebas (Free Face) Jika spacing terlalu besar akan
menghasilkan fragmen yang tidak baik dan dinding akhir yang ditinggalkan
cenderung tidak rata, sebaliknya bila spacing terlalu kecil dari jarak barden maka
akan mengakibatkan tekanan sekitar stemming yang lebih dan mengbatkan gas hasil
ledakan dihamburkan ke atas atmosfer diikuti dengan suara bising.
5. Waktu tunda
BAB III
METODE PENELITIAN
merupakan perbangdingan antara berat batuan yang diledakkan dengan berat bahan
peledak yang digunakan kemudian menghitung jumlah massa bahan peledak yang
digunakan, massa bahan peledak itu sendiri didapatkan dari hasil perhitungan antara
panjang kolom isian bahan peledak dengan diameter lubang ledak dan juga jumlah
lubang ledak keseluruhan sehingga akan menghasilkan massa total bahan peledak
dari seluruh lubang ledak, sedangkan untuk berat batuan yang diledakkan di dapat
dari target produksi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Peledakan Tambang Emas J RESOURCES pit penambangan SP-01
(ANFO )
Geometri Peledakan
Kb × De
B=
12
3 160
=√
230
= 𝟎, 𝟖𝟖
3 SG × VOD2
AF2 = √SG standar × VOD standar2
3 0,85 × 11.0622
= √ 1,2 × 12.0002
3 0,85 ×122.367.844
= √ 1,2 × 144.000.000
3 103.922.687,20
=√ 172.800.000
= 𝟎, 𝟖𝟒
Kb = 30 × 0,88 × 0,84
= 𝟐𝟐, 𝟏𝟕𝟔
22,176 ×4"
B = 12
= 7,392 ft
= 𝟐, 𝟐𝟓 𝐦
S = Ks × B = 1,5 × 2,25 = 𝟑, 𝟑𝟕 𝐦
T = Kt × B = 1 × 2,25 = 𝟐, 𝟐𝟓 𝐦
J = Kj × B = 0,3 × 2,25 = 𝟎, 𝟔𝟖 𝐦
H = Kh × B = 3 × 2,25 = 𝟔, 𝟕𝟓 𝐦
L = H − J = 6,75 − 0,68 = 𝟔, 𝟎𝟕 𝐦
PC = H − T = 6,75 × 2,25 = 𝟒, 𝟓 𝐦
MUHAMMAD ILHAM ROBBANI ALFI REZHA
093 2014 0028 093 2015 0062
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PERANCANGAN GEOMETRI PELEDAKAN
Powder Factor
E
PF =
W
1.280.000 m3
W =
Jumlah hari dalam 1 tahun – Jumlah libur dalam 1 tahun
1.280.000m3
= 365 −52
1.280.000m3
= 313 hari
𝟑
= 𝟒. 𝟎𝟖𝟗, 𝟒𝟔 𝐦 ⁄𝐡𝐚𝐫𝐢
E = PC × de × n
de = 0,508 × De2 × SG
= 0,508 × 42 × 0,85
= 𝟔, 𝟗𝟏 𝐤𝐠
P
n= × Jumlah baris
S
P ×l ×t =V
P × 10,11 × 6,07 = 4.089,46
4.089,46
P = 10,11 ×6,07
4.089,46
P = 61,3677
= 𝟔𝟔, 𝟔𝟒 𝐦
66,64
n = ×3
3,37
= 𝟓𝟗 𝐥𝐮𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐝𝐚𝐤
E = 4,5 × 6,91 × 59
= 𝟏. 𝟖𝟑𝟒, 𝟔𝟏 𝐤𝐠
1.834,61
PF = 4.089,46
𝐤𝐠⁄
= 𝟎, 𝟒𝟓 𝐀𝐍𝐅𝐎
𝐦𝟑
3 160
=√
230
= 𝟎, 𝟖𝟖
3 SG × VOD2
AF2 = √SG standar × VOD standar2
3 1 × 12.3882
= √1,2 × 12.0002
3 1 ×153.462.544
= √1,2 × 144.000.000
3 153.462.544
= √172.800.000
= 𝟎, 𝟗𝟔
Kb = 30 × 0,88 × 0,96
= 𝟐𝟓, 𝟑𝟒𝟒
25,344 ×4"
B = 12
= 8,448 ft
= 𝟐, 𝟓𝟕 𝐦
S = Ks × B = 1 × 2,57 = 𝟐, 𝟓𝟕 𝐦
T = Kt × B = 0,9 × 2,25 = 𝟐, 𝟒𝟒 𝐦
J = Kj × B = 0,3 × 2,57 = 𝟎, 𝟕𝟕 𝐦
H = Kh × B = 2,5 × 2,25 = 𝟔, 𝟒𝟐 𝐦
L = H − J = 6,42 − 0,77 = 𝟓, 𝟔𝟓 𝐦
PC = H − T = 6,42 × 2,44 = 𝟑, 𝟗𝟖 𝐦
Powder Factor
E
PF =
W
E = PC × de × n
de = 0,508 × De2 × SG
= 0,508 × 42 × 1
= 𝟖, 𝟏𝟑 𝐤𝐠
P
n= × Jumlah baris
S
P ×l ×t =V
P × 7,71 × 5,65 = 4.089,46
4.089,46
P = 7,71 ×5,65
4.089,46
P = 43,56
= 𝟗𝟑, 𝟖𝟖 𝐦
93,88
n = ×3
2,57
= 𝟏𝟎𝟗 𝐥𝐮𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐝𝐚𝐤
E = 4,5 × 6,91 × 59
= 𝟑. 𝟓𝟐𝟔, 𝟗𝟓 𝐤𝐠
3.526,95
PF = 4.089,46
𝐤𝐠⁄
= 𝟎, 𝟖𝟔 𝐄𝐌𝐔𝐋𝐒𝐈
𝐦𝟑
4.2 Pembahasan
Gambar 4.2.1 Desain Geometri Peledakan pada aplikasi AUTOCAD ( tampak dari
samping ).
Gambar 4.2.2 Desain Geometri Peledakan pada aplikasi AUTOCAD ( tampak dari atas ).
BAB V
MUHAMMAD ILHAM ROBBANI ALFI REZHA
093 2014 0028 093 2015 0062
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PERANCANGAN GEOMETRI PELEDAKAN
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada peledakan tambang emas, masing – masing pit penambangan
membutuhkan target produksi 4.089,46 m3 per hari dan pada Geometri Peledakan
tambang emas di pit penambangan SP – 01 dengan bahan peledak ANFO
memerlukan jumlah lubang ledak sebanyak 59 dan kesemuanya memerlukan bahan
peledak seberat 1.834,61 kg dengan jumlah isian untuk satu lubang ledak yaitu
6,91 kg dan untuk menghancurkan 1 m3 material memerlukan 0,45 bahan peledak
pada tambang tersebut, sedangkan geometri peledakan tambang emas di pit
penambangan SP – 02 dengan bahan peledak EMULSI memerlukan jumlah lubang
ledak sebanyak 109 dan kesemuanya memerlukan bahan peledak seberat 3.526,95 kg
dengan jumlah isian untuk satu lubang ledak yaitu 8,13 kg dan untuk menghancurkan
1 m3 material memerlukan 0,86 bahan peledak pada tambang tersebut.
5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk laboratorium
Penggunaan modul dalam praktikum masih belum terlalu efektif untuk itu
pada saat proses pembelajaran di dalam praktikum perlu adanya Liquid Crystal
Display untuk mengefektifkan penyampaian materi.
DAFTAR PUSTAKA
MUHAMMAD ILHAM ROBBANI ALFI REZHA
093 2014 0028 093 2015 0062
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PERANCANGAN GEOMETRI PELEDAKAN