Anda di halaman 1dari 2

NOMOR 2 - 3

KRITERIA DAN PROSEDURE AMDAL


Secara Umum AMDAL adalah :
1. suatu kegiatan (studi) yang dilakukan untuk mengidentifikasi, memprediksi, menginterpretasi dan
mengkomunikasikan pengaruh suatu rencana kegiatan (proyek) terhadap lingkungan.
2. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha
dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan.
AMDAL ADALAH KESELURUHAN PROSES YANG MEMPUNYAI KOMPONEN :
1. Keranka acuan bagi penyusunan ANDAL yaitu ruang lingkup studi analisis lingkungan yang merupakan
hasil pelingkupan;
2. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) yang merupakan telaah cermat dan mendalam tentang
dampak penting suatu rencana usaha atau kegiatan;
3. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) yaitu dokumen yang mengandung upaya penanganan
dampak penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan;
4. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yaitu dokumen yang mengandung upaya pemantauan
komponen yang terkena dampak penting akibat dari rencana usaha atau kegiatan.

JENIS-JENIS AMDAL DAPAT DIBEDAKAN EMPAT KELOMPOK :


1. AMDAL proyek tunggal : studi mengenai dampak penting dari suatu kegiatan yang direncanakan
terhadap lingkungan hidup dari suatu kegiatan tunggal;
2. AMDAL terpadu : studi yang sama, namun menyangkut lebih dari satu kegiatan yang terletak dalam
satu kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkab kewenangan lebih dari satu instansi yang
bertanggung jawab;
3. AMDAL kawasan : studi yang sama tetapi terkait hanya kepada kewenangan satu instansi yang
bertanggung jawab;
4. AMDAL regional : studi yang sama, menyangkut berbagai kegiatan, terletak dalam satu kesatuan
hamparan ekosistem zona rencana pengembangan wilayah sesuai dengan rencana umum tata ruang
daerah dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi.
Sesuai dengan pasal 8 PP No. 27 Tshun 2012, studi AMDAL digunakan tiga pendekatan studi, yaitu :
1. AMDAL Proyek Tunggal
2. AMDAL Proyek Terpadu;
3. AMDAL Proyek Kawasan.
TAHAPAN PENYUSUNAN AMDAL MENURUT KEP MEN LH NO. 8/2006
1. Pengumpulan data dan informasi tentang :
- Rencana usaha atau kegiatan
- Rona lingkungan
2. Proyeksi Perubahan Rona Lingkungan Awal sebagai akibat adanya rencana usaha atau kegiatan;
3. Penentuan dampak penting terhadap lingkungan yang ditimbulkan oleh rencana usaha dan/atau kegiatan;
4. Evaluasi dampak penting terhadap lingkungan hidup;
5. Rekomendasi/saran tindak untuk pengambil keputusan, perencana dan pengelolaan lingkungan hidup
berupa :
-Alternatif usaha atau kegiatan;
-Rencana pengelolaan lingkungan;
-Rencana pemantauan lingkungan.
NOMOR 4
Dampak Negatif Masalah Kependudukan Terhadap Lingkungan
Pengertian lingkungan hidup bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia atau
makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan kompleks serta saling mempengaruhi antara
satu komponen dengan komponen lainnya.

Berikut contoh-contoh identifikasi masalah kependudukan yang dapat merusak lingkungan :


1. Jumlah penduduk yang meningkat tiap tahun, baik secara kelahiran maupun arus urbanisasi/imigrasi,
menyebabkan banyaknya lahan untuk dijadikan pemukiman sehingga lahan hijau terutama di daerah
perkotaan semakin sempit.

2. Penduduk suku-suku primitif yang masih memakai sistem berpindah tempat tinggal menyebabkan
banyak lahan hutan yang dibuka sebagai pemukiman penduduk menjadi gundul karena tidak adanya
penggantian pohon kembali (reboisasi).

3. Meningkatnya jumlah penduduk berarti juga peningkatan produksi sampah harian atau limbah.
Limbah-limbah itu ada kalanya berupa sampah biologis manusia (feses), sampah rumah tangga,
pertanian, industri, transportasi, dan lain-lain. Sampah-sampah tersebut merupakan sumber polusi,
baik polusi tanah, air, maupun udara dan ini sangat berpengaruh pada kesehatan.

4. Tuntutan bahan pangan yang terus meningkat menyebabkan pengalihfungsian suatu lahan menjadi
tempat penghasil bahan pangan tersebut, seperti penggundulan bukit resapan air menjadi lahan
bercocok tanam sayur dan akibatnya terjadi longsor.

5. Terjadinya ekplorasi ataupun eksploitasi besar-besaran terhadap lingkungan maupun sumber daya alam,
seperti kegiatan pertambangan, penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman, dan pendirian bangunan liar
di daerah aliran sungai (DAS).

6. Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya jumlah kebutuhan air tanah yang
berarti meningkatnya jumlah sumur untuk memenuhi jumlah kebutuhan air tersebut dan berarti
akan terjadi peningkatan perusakan permukaan bumi karenanya.

7. Pada suatu lingkungan padat penduduk berarti semakin banyak dilakukan pembangunan tempat tinggal
yang berarti dilakukan pembukaan lahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang mengakibatkan
menurunya tingkat produktivitas tanah, yang tadinya subur menjadi gersang karena berkurangnya
tumbuhan penghasil zat hara.

8. Pada lingkungan padat penduduk di hasilkan banyak gas buang seperti gas karbon monoksida (CO)
maupun gas karbon dioksida (CO2) yang tidak diimbangi dengan berlimpahnya O2 karena
berkurangnya jumlah tanaman di lahan tersebut sehingga hal ini menyebabkan menurunya kualitas udara.

Anda mungkin juga menyukai