B.indo Puisi
B.indo Puisi
“PUISI”
Dosen Pengampu :
Kelompok II
1. Ai Hamidah
2. Devi Linda Sari
3. Dewi Nurrohmah
4. Fatmawati
5. Ilah Robiatin Hidayah
6. Mega Novita
7. Ninda Setiarini
8. Silvi Diyah W
9. Widia Saputri
Kelas : B
T.A 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata - mata
sebuah imitasi (Luxemburg, 1989: 5). Karya sastra sebagai bentuk dan hasil
sebuah pekerjaan kreatif, pada hakikatnya adalah suatu media yang
mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh
sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya, berisi tentang permasalahan yang
melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir dilatar belakangi adanya
dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya. (Sarjidu, 2004:
2).
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa. Jadi,
yang termasuk dalam kategori Sastra adalah: Puisi, Novel cerita/cerpen
(tertulis/lisan), syair, pantun, sandiwara/drama, lukisan/kaligrafi.
Berdasarkan ulasan di atas, maka penulis membuat makalah ini guna
membantu para pembaca yang ingin menekuni dunia puisi. Selain tentang
pengertian dan unsur – unsur puisi, makalah ini juga memuat catatan tentang
ragam dan teknik membaca puisi serta dilengkapi juga dengan panduan untuk
membuat puisi agar menarik untuk dibaca.
Demikian gambaran isi makalah ini dari penulis. Akhir kata, kami ucapkan
terima kasih.
Latar Belakang Masalah
Puisi adalah seni tertulis dimana Bahasa digunakan untuk kualitas
estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.
Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja
pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun
perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan
dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan
imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga
merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam
keadaan hatinya.
Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-
lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan
pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang
terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut
menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala
'keanehan' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam
menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi
baru
Di Indonesia, puisi telah mulai ditulis oleh Hamzah Fansuri dalam bentuk
syair Melau dan ditulis dengan huruf Arab di akhir abad ke-16 atau awal abad ke-
17 (Ismail, 2001:5).
Ahli-ahli sastra banyak yang membedakan dan membagi perpuisian
Indonesia menjadi puisi lama dan puisi baru. Namun, apa yang disebut puisi lama
itu masih tetap diapresiasi dan diproduksi sampai saat ini. Disamping itu, puisi
baru juga tidak bisa melepaskan puisi lama karena ia bisa jadi ilham yang penuh
keindahan untuk dikerjakan.
masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan puisi?
2. Unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam karya sastra puisi?
3. Apa sajakah jenis-jenis puisi di Indonesia?
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari puisi
2. Untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra puisi
3. Untuk mengetahui jenis-jenis puisi di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PUISI
1. Perkembangan Sejarah Puisi di Dunia
Puisi adalah salah satu karya sastra tertua dalam sejarah manusia. Puisi yang
tertua yaitu epos gilgames, dari milenium ke-3 SM dan sumeria (di Mesopotamia,
Irak). Yang dituliskan dalam naskah tuisan kuno berbentuk baji pada tablet tanah
liat. Kemudian papirus. Puisi dan syair-syair mitologo lainnya seperti epos iliad
dan odyssey karya Homerus, Old Iran buku-buku yang Gathic dan Yasna Avwsta,
Epik Nasional Romawi, Virgil Aeneid, dan India epos Ramayana dan
Mahabharata, juga kitab-kitab kebijaksanaan Tao dan Konfusius, atau tradisi
sastra lokal seperti pantun, gurindam, seloka, dsb. semuanya disajikan dalam
syair-syair yang indah.
Beberapa masyarakat kuno, seperti Shi Jing dari Cina, salah satu dari Lima
Klasik Konfusianisme, puisi dikembangkan dari karya-karya puitis yang ritual
serta pentingnya estetika. Baru-baru ini, para pemikir telah berjuang untuk
menemukan definisi yang bisa mencakup perbedaan formal sama besarnya
antara Chaucer Canterbury Tales dan Matsuo Oku Bashō itu tidak Hosomichi,
serta perbedaan dalam konteks agama Tanakh mencakup puisi, puisi cinta, dan
rap.
Puisi sebagai bentuk seni. Banyak karya kuno dari Veda India (1700 – 1200
SM) dan Zoroaster’s Gathas (1200 – 900 SM) ke Odyssey (800 – 675 SM), telah
disusun dalam bentuk puisi untuk membantu menghafal lisan dalam prasejarah
dan masyarakat kuno. Puisi muncul di antara catatan-catatan paling awal
kebudayaan, dengan puitis fragmen-fragmen yang ditemukan pada awal monolit,
runestones, dan stelae.
Dalam kata-kata puisi terekam peristiwa-peristiwa yang mengilhami
penyairnya sehingga kita dapat ikut melihat isi pikiran penyair dan merasakan apa
yang ia alami sehingga dapat melacak sejarah hidup seorang penyair bahkan
sejarah suatu bangsa.
2. Perkembangan Sejarah Puisi di Indonesia
Indonesia memiliki sastrawan dan penyair yang terkenal dari generasi ke
generasi. Setiap generasi memiliki perbedaan ciri khas berdasarkan tema yang
diangkat dalam seriap karya sastra. Perbedaan ini dipengaruhi oleh keadaan sosial
politik bangsa indonesia saat itu.
Dengan terjadinya pergeseran kekuasaan politik dari tangan Soeharto ke BJ
Habibie lalu KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Sukarnoputri,
muncul wacana tentang Sastrawan Angkatan Reformasi. Munculnya angkatan ini
ditandai dengan maraknya karya-karya sastra, puisi, cerpen, maupun novel, yang
bertema sosial-politik, khususnya seputar Reformasi.
Sastrawan Angkatan Reformasi merefleksikan keadaan sosial dan politik
yang terjadi pada akhir tahun 1990-an, seiring dengan jatuhnya Orde Baru. Proses
reformasi politik yang dimulai pada tahun 1998 banyak melatar belakangi
kelahiran karya-karya sastra puisi, cerpen, dan novel pada saat itu. Bahkan,
penyair-penyair yang semula jauh dari tema-tema sosial politik, seperti Sutardji
Calzoum Bachri, Ahmadun Yosi Herfanda dan Acep Zamzam Noer, juga ikut
meramaikan suasana dengan sajak-sajak sosial-politik mereka. Banyak karya
sastra Indonesia yang tidak dipublikasi berupa buku baik yang dikelola resmi oleh
pemerintah, organisasi non-profit maupun situs pribadi.1
B. PENGERTIAN PUISI
Banyak ahli sastra yang berusaha mendefinisikan puisi berdasarkan
berbagai sudut pandang. Meskipun demikian, pengertian – pengertian atau
definisi yang diberikan belum dapat dianggap sebagai definisi puisi yang baku.
Sebagai gambaran, berikut disajikan beberapa definisi puisi yang dikemukakan
para ahli sastra. Menurut James Reeves, puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya
dan penuh daya pikat. Herbert Spencer menyatakan bahwa puisi merupakan
bentuk pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan
efek keindahan. Adapun Thomas Carlile mengatakan bahwa puisi merupakan
ungkapan pikiran yang bersifat musikal.
A. Kesimpulan.
- Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis
yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini
adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter
(dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang
berarti membuat atau mencipta.
- Membaca puisi bukan sekedar menyampaikan arus pemikiran penyair, tapi
kita juga harus menghadirkan jiwa sang penyair. Kita harus menyelami dan
memahami proses kreatif sang penyair, bagaimana ia dapat melahirkan karya
puisi.
- Teknik Pembacaan Puisi.
Interpretasi (penafsiran/pemahaman makna puisi)
Vocal
Diksi
Tempo
Dinamika
Modulasi
Intonasi
Jeda
Pernafasan.
Penampilan
Gerak
Komunikasi
Ekspresi
Konsentrasi
B. Saran
Hendaknya pihak sekolah memberikan bimbingan (kurikulum) kepada
siswa yang memiliki potensial di bidang fisika instrument.
Hendaknya pihak sekolah mengadakan lomba karya tulis ilmih, agar para
penuis puisi akan lebih kompetitif.