Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Geologi struktur di artikan sebagai ilmu yang membahas suatu bentuk kerak
bumi dan juga berserta gajala – gejala pembentukannya. Dengan demikian, inti
dari geologi struktur ini adalah deformasi pada kerak bumi, apa penyebabnya, dan
bagaimana akibatnya.
Dalam geologi struktur ada beberapa macam analisa struktur diantaranya
adalah struktur garis. Kedudukan sebuah struktur garis diwakili oleh sepasang
angka : penunjaman (plunge) dan arah penunjaman (trend). Jika struktur garis
tersebut terbentuk pada sebuah struktur bidang yang kedudukannya diketahui,
maka orientasi struktur garis tersebut dapat diwakili oleh sebuah angka yang
disebut pitch.
Dalam pengertian geologi, suatu struktur garis dapat berdiri sendiri, misalnya
struktur garis berupa arah butiran mineral dan arah memanjangnya suatu tubuh
batuan. Pada umumnya struktur garis berada pada suatu struktur bidang, misalnya
sumbu perlipatan pada bidang perlapisan, gores-garis pada bidang sesar, lineasi
mineral pada bidang foliasi, dan perpotongan dua buah bidang. Penunjaman
(Plunge) Dan Arah Penunjaman (Trend) Struktur Garis Penunjaman sebuah
struktur garis adalah sudut yang dibentuk oleh struktur garis tersebut dengan
bidang horizontal, diukur pada bidang vertikal. Nilai dari penunjaman berkisar
antara 0° dan 90°, penunjaman 0° dimiliki oleh garis horizontal, dan penunjaman
90° dimiliki oleh garis vertikal. Secara umum, penunjaman yang berkisar antara
0° dan 20° dianggap landai (shallow), penunjaman yang berkisar antara 20° dan
50° dianggap sedang (moderate), dan penunjaman yang berkisar antara 50° dan
90° dianggap terjal (steep).
1.2 Tujuan
1. Mengetahui definisi struktur bidang dan struktur garis
2. Mampu menggambarkan struktur garis kedalam proyeksi dua dimensi
(secara grafis)
3. Menentukan plunge dan rake suatu garis pada suatu bidang.

Laporan praktikum geologi struktur | struktur bidang dan struktur garis 1


BAB II
DASAR TEORI
Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang.
Kedudukan awal struktur bidang (bidang perlapisan) pada umumnya membentuk
kedudukan horizontal. Kedudukan ini dapat berubah menjadi miring jika
mengalami deformasi atau pada kondisi tertentu, misalnya pada tepi cekungan
atau lereng gunung api, kedudukan kemiringannya disebut intial dip. Pengukuran
bidang dapat dilakukan dengan beberapa cara, pertama yaitu pengukuran
strike/dp, pengukuran dip direction dan pengukuran dip <100. Strike adalah garis
yang dibentuk dari perpotongan bidang yang relatif lurus dengan bidang
horizontal ditinjau dari arah utara. Dip direction adalah derajat yang dibentuk
antara bidang yang relatif tegak lurus dengan bidang horizontal yang arahnya
tegak lurus dengan garis strike. Dip direction adalah azimuth dari arah dip yang
diproyeksikan kebidang horizontal dimana arahnya tegak lurus dari arah strike.
Dip <100 adalah derajat yang dibentuk diantara bidang yang relatif tegak lurus
dari garis strike, dimana derajat yang dibentuk kurang dari 100. Pengukuran
struktur ini dapat dilakukan dengan kompas geologi (noor, 2009).
Struktur garis adalah struktur batuan berbentuk garis yang mempunyai arah
dan kedudukan. Struktur garis dijumpai sebagai sumbu lipatan, garis sesar dan
lain sebagainya. Garis merupakan unsur dari bidang sehingga kedudukannya
dapat mengikuti suatu bidang dan dapat juga berdiri sendiri sebagai struktur garis.
Struktur garis dalam geologi struktur dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu
struktur garis riil dan struktur garis semu
1. Struktur garis riil adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat
diamati secara langsung di lapangan, misalnya gores yang terdapat pada
bidang sesar.
2. Struktur garis semu adalah struktur garis yang arah serta kedudukannya
ditafsirkan dari orientasi suatu unsur struktur yang membentuk pada satu
kelurusan atau liniasi. Liniasi adalah keadaan dimana mineral-mineral
prismatik membentuk kenampakan penjajaran pada batuan seperti
genggaman pensil. Contohnya pada suatu fragmen breksi besar, mineral-

Laporan praktikum geologi struktur | struktur bidang dan struktur garis 2


mineral pada batuan beku, arah liniasi pada struktur batuan, kelurusan
sungai, topografi dan sebagainya.
Menurut Asiklin (1978), zBerdasarkan pembentukannya, struktur garis dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Struktur Garis Primer
Struktur garis primer meliputi liniasi atau penjajaran dari mineral yang
terdapat pada batuan beku tertentu dan arah liniasi dari struktur sedimen.
2. Struktur Garis Sekunder

Struktur garis sekunder meliputi gores garis liniasi memanjang fragmen

breksi sesar, kelurusan dari sungai, garis poros lipatan, topografi dan lain-

lain.

Dalam mempelajari struktur garis, ada beberapa istilah-istilah yang


digunakan dan harus dipahami, agar mempermudah dalam menggambarkannya.
Istilah-istilah yang digunakan tersebut, yaitu :
1. Arah Penunjaman (Trend)
Arah penunjaman atau trend adalah jurus dari bidang vertikal yang
melalui garis dan menunjukkan arah penunjaman garis tersebut. Trend
hanya menunjukkan suatu arah tertentu.
2. Penunjaman (Plunge)
Plunge adalah suatu sudut vertikal yang diukur dari arah bawah pada
suatu bidang vertikal di antara garis horizontal.
3. Arah Kelurusan (Bearing)
Bearing adalah suatu jurus bidang vertikal yang melalui suatu garis
tetapi tidak menunjukkan suatu arah daripada penunjaman garis itu atau
menunjukkan arah dimana salah satu arahnya merupakan suatu sudut
pelurus.
4. Rake (Pitch)
Rake adalah suatu besar sudut yang terletak di antara dua garis
horizontal yang diukur pada bidang dimana garis tersebut berada, besarnya
sama dengan atau lebih kecil

Laporan praktikum geologi struktur | struktur bidang dan struktur garis 3


Gambar 1. Contoh Rake (Pitch)
Sebuah garis lurus dapat diperpanjang sekehendak kita. Namun mengingat
terbatasnya bidang tempat gambar, sebuah garis hanya dilukiskan sebagian saja.
Bidang dari garis ini disebut wakil garis. Garis hanya memunyai ukuran panjang,
tetapi tidak mempunyai ukuran lebar (Mulyo, 2008).
Plunge adalah salah satu unsur lipatan yang termasuk ke dalam struktur
geologi.Seperti kita ketahui, struktur lipatan merupakan salah satu struktur
geologi yang paling umum dijumpai pada batuan sedimen klastika, dan sering
pula ditemukan pada batuan vulkanik dan metamorf. Lipatan merupakan
pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya disebabkan oleh dua
proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada gejala buckling,
gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada bending,
gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan (Hill,1953).
Arah penunjaman dan rake kedudukan struktur garis adalah diketahuinya
arah, plunge dan rke sebuah garis dari suatu bidang, dengan metode grafis. Arah
penunjaman sebuah struktur adalah arah dari proyeksi struktur garis tersebut
kebidang horizontal. Struktur garis dan proyeksinya harus terletak pada bidang
vertikal yang sama. Arah penunjaman dapat dideskripsikan dengan menggunakan
konvensi azimuth. Arah penunjaman harys menunjuk pada arah ke mana struktur
garis tersebut menunjam. Struktur garis yang menunjam kebarat, kedua struktur
garis ini berlawanan arah. Struktur gariss pitch sebuah struktur garis adalah sudut
antara struktur garis tersebut dengan horizontal. Diukur paa bidang dimana
struktur garis tersebut terbentuk. Kisaran nilai pitch antara 000 dan 900. Jika arah
peneunjaman tegak lurus garis jurus maka pitch sama dengan 900 (Fossen, 2010).

Laporan praktikum geologi struktur | struktur bidang dan struktur garis 4


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
1. Busur derajat
2. Jangka
3. Penggaris
4. Alat Tulis lengkap
3.2 skema kerja
3.2.1 Pengukuran azimuth
1. Dibuka tutup kompa skira-kira 45°, sighting arm dibuka dan peep sighn
ditekuk 90°
2. Dipegang kompas dengan tangan kanan yang ditekuk pada posisi
horizontal
3. Dibidik sasaran melalui peep sigh dan sighting window
4. Dihorizontalkan kompas nivo dilihat melalui cermin
5. Dibaca ujung selatan jarum kompas setelah jarum kompas diam. Hasil
pembacaan adalah arah yang dimaksud.

3.2.2 Pengukuran slope


1. Di buka tutup kompa skira-kira 45°, sighting arm dibuka dan peep sight
ditekuk 90°.
2. Di pegang kompas dengan tangan kanan (dibantu dengan tangan kiri)
yang ditekuk pada posisi vertikal.
3. Di bidik sasaran melalui peep sight dan sighting window
4. Di horizontalkan klinometer (dilihat lewat cermin) dengan memutar
tangkai dibelakang kompas.
5. Di baca sudut pada busur setengah derajat lingkaran
3.2.3 Pengukuran jurus dan kemiringan strike/dip
1. Pengukuran strike dilakukan dengan menempelkan sisi “E” kompas
geologi pada bidang yang akan diukur dalam posisi kompas horizontal,
tekan pengunci saat gelembung berada pada pusat lingkaran nivo mata
sapi. Angka azimuth yang ditunjuk oleh jarum “N” merupakan arah strike
yang diukur. (jangan lupa memberi garis horizontal strike yang telah

Laporan praktikum geologi struktur | struktur bidang dan struktur garis 5


didapatkan pada posisi kompas untuk pengukuran dip). Misal hasil dari
pembacaan N 280o E.
2. Pengukuran dip dilakukan dengan menempelkan sisi “W” kompas pada
bidang yang diukur dalam posisi kompas tegak lurus garis strike (posisi
nivo tabung berada di atas). Putar klinometer sampai gelembung berada
pada pusat nivo tabung. Pembacaan besarnya dip yang diukur lihat gambar
di bawah ini. Misal hasil dari pembacaan dip adalah 60o. maka notasi

penulisan N 280o E / 60o

3.2.3 Cara pengukuran arah penunjaman (trend )


1. Menempelkan alat bantu (buku lapangan atau clipboard) pada
posisi tegak dan sejajar dengan arah yakni struktur garis yang
diukur.
2. Menempelkan sisi “W” atau “E” kompas pada posisi kanan atau kiri
alat bantu dengan visir kompas (sigt hing arm) mengarah pada
penunjaman struktur garis.
3. Menghorizontalkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan
horizontal/gelembung berada di tengah nivo), maka harga yang
ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah penunjamannya
(trend).
3.2.4 Cara pengukuran sudut penunjaman (plunge)
1. Menempelkan sisi “W” kompas pada sisi atas alat bantu yang masih
dalam keaadan vertikal.
2. Memutar klinometer hingga gelembung pada nivo tabung berada di
tengah nivo dan besar sudut penunjaman (plunge) merupakan besaran
sudut vertikal yang ditunjukkan oleh penunjuk pada skala klinometer.
3.2.5 Cara pengukuran Rake/Pitch
1. Membuat garis horizontal pada bidang dimana struktur garis tesebut
terdapat (garis horizontal sama dengan jurus dari bidang tersebut)
yang memotong struktur garis.
2. Mengukur besar dari sudut lancip yang dibentuk oleh garis

horizontal (dengan menggunakan busur derajat).

Laporan praktikum geologi struktur | struktur bidang dan struktur garis 6


3.2.6 Cara pengukuran arah kelurusan (bearing)
1. Arah fisir kompas sejajar dengan unsur-unsur kelurusan struktur garis
yang akan diukur, misalnya sumbu terpanjang pada fragmen breksi sesar.
2. Menghorizontalkan kompas (gelembung nivo mata sapi berada di tengah
nivo), dengan catatan, posisi kompas masih seperti no.1 tersebut di atas,
maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah
bearing-nya.

Laporan praktikum geologi struktur | struktur bidang dan struktur garis 7


BAB IV
DATA DAN HASIL
4.1 HASIL
4.1.1 struktur bidang
No pengukuran Hasil pengukuran
1. Strike/dip N 2940 E/300
N 1240 E/510
N 2090 E/300
N 330 E/550
N 1250 E/300
N 2100 E/540
N 2740 E/610

N 2970 E/540

2. Dip dirrection N 332o E/4o

N 35o E/1o

N 155o E/1

N 124o E/1o

N 149o E/1o

N 283o E/1o

N 85o E/1o

N 32o E/1o

2. Strike/dip <10 N 3320 E/40

N 350 E/10

N 1550 E/10

N 1240 E/10

N 1490 E/10

N 2830 E/10

N 850 E/10

N 320 E/10

Laporan praktikum geologi struktur | struktur bidang dan struktur garis 8


4.1.2 struktur garis
no pengukuran Hasil pengukuran
1. Bearing, plunge 3450, N 210 E
1530, N 410 E
2500, N 210 E
710, N 440 E
2250, N 200 E
720, N 410 E
3430, N 420 E
2. Rake 450
470
520
490
420
400
440
440

4.1.3 slope dan azimuth


No Pengukuran Hasil pengukuran
1. A N 1150 E/250
2. B N 1410 E/190
3. C N 1200 E/240
4. D N 1730 E/270
5. E N 1750 E/120
6. F N 2220 E/200
7. G N 1700 E/70
8. H N 740 E/280

Laporan praktikum geologi struktur | struktur bidang dan struktur garis 9


BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum Geologi struktur yang kedua ini melakukan pengukuran struktur
garis dan struktur bidang, dimana strutur bidang adalah adalah struktur batuan
yang membentuk geometri bidang. Kedudukan awal struktur bidang (bidang
perlapisan) pada umumnya membentuk kedudukan horizontal. Sedangkan struktur
garis adalah Struktur garis adalah struktur batuan berbentuk garis yang
mempunyai arah dan kedudukan. Struktur garis dijumpai sebagai sumbu lipatan,
garis sesar dan lain sebagainya. . Alat yang digunakan adalah berupa alat tulis,
busur, jangka, papan clipboard dan kompas geologi. Penggunaan kompas geologi
dalam hal ini memiliki peranan yang sangat penting dikarenakan kompas geologi
sebagai alat ukur utama dalam melakukan pengukuran strike, dip, dip direction,
plunge, bearing, rake, azimuth, dan slope. Penggunaan kompas geologi nantinya
akan diaplikasikan ke lapangan sehingga peranannya sangat penting. Busur
derajat juga tidak kalah penting dalam praktikum kali ini karena digunakan
sebagai alat ukur dalam mengukur sudut rake suatu bidang. Pada pengukuran
pertama yang dilakukan adalah melakukan pengukuran azimuth, slope dan strike
dip. Azimuth adalah salahbsatu metode yang digunakan unutuk menentukan atau
posisi suatu objek. Slope adalah bagian dari permukaan yang memiliki
kemiringan atau kelerangan, strike (jurus) adalah arah garis horisontal yang
dibentuk oleh perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang
horizontal, dimana besarnya jurus diukur dari arah utara. Kemudian dip adalah
besarnya sudut kemiringan terbesar yang dibentuk oleh bidang miring yang
bersangkutan dengan bidang horizontal dan diukur tegak lurus terhadap jurus.
Pada pengukuran azimuth praktikan menembak beberapa objek data yang
diperoleh azimuth adalah N 1150 E/250 , N 1410 E/190 , N 1200 E/240 ,N 1730 E/270
, N 1750 E/120 N 2220 E/200. N 1700 E/70 N 740 E/280 setiap orang membidik 3
objek pada pengukuran azimuth. selanjutnya pengukuran slope pengukuran slope
diarahkan (dibidik) dari lubang pengintip ke arah titik tersebut dan dilihat pada
cermin untuk memastikan posisi clinometer tepat berada di tengah, maka
didaptkanlah hasil pengukuran slope titik tersebut. Selanjutnya melakukan
pengukuran untuk pengukuran dip<10°,yaitu dengan meletakan kompas pada

Laporan praktikum geologi struktur | struktur bidang dan struktur garis 10


bidang yang akan diukur kemiringan, untuk melihat sutau bidang kemiringan
praktikan harus melihat nivo mata sapi dengan berasumsi kemiringan terjadi
berbanding teradap letak nivo mata sapi, kemudian dari nivo mata sapi akan
didapatkan dip nya kemudian disusul dengan mencari strike juga bisa. Nilai yang
didapatkan dari dip haruslah <10°, jika lebih maka sudah tidak di katakana
dip<10°, melaikan dip.
Kemudian setiap kelompok melakukan perputaran pengukuran, pada
pengukuran yang kedua ini mengukur strike, dip, dan mencari nilai plunge,
bearing, dan rake pada suatu bidang (maket) yang sebelumnya praktikan diberi
tugas oleh asisten laboratorium sebagai salah satu syarat masuk praktikum. .
Pengukuran strike dilakukan dengan menempelkan sisi E (East) kompas geologi
pada bidang horizontal garis yang disediakan oleh asisten laboratorium. . Langkah
dalam melakukan pengukuran dip adalah dengan menempelkan sisi W (West)
kompas geologi tegak lurus terhadap garis pada strike yang telah diukur tadi.
Langkah berikutnya adalah dengan memastikan kedudukan dari gelembung
klinometer adalah tepat berada di tengah, dan setelah berada di tengah maka
didapatkanlah hasil pengukuran dip tersebut. Selanjutnya melakukan pengukauran
bearing dengan cara menempelkan clipboard terhadap bidang (maket) sebagai alat
bantu yang bisa memudahkan pengukuran bearing, pengukuran ini dilaukan dua
orang sehingga memudahkan dalam pengukuran. Selanjutnya melakukan
pengukuran Langkah dalam melakukan pengukuran plunge adalah dengan
menempelkan sisi W (West) kompas geologi tegak lurus terhadap garis pada
bearing yang telah diukur tadi. selanjutnya adalah dengan memastikan kedudukan
dari gelembung clinometer adalah tepat berada di tengah, dan setelah berada di
tengah maka didapatkanlah hasil pengukuran plunge tersebut. Selanjutnya
pengukuran terhadap rake dimana pengukuran ini menggunakan busur namun bisa
juga menggunakan kompas geologi. Dalam melakukan pengukuran rake adalah
cukup dengan menarik garis lurus terhadap garis miring yang disediakan oleh
asisten laboroatorium dan mengukurnya dengan menggunakan busur derajat.
Pengukuran yang terakhir adalah pengukuran dip direction adalah dengan
menempelkan sisi belakang kompas dalam hal ini adalah arah S (South) kompas
geologi tegak lurus terhadap garis pada strike yang telah diukur sebelumya.

Laporan praktikum geologi struktur | struktur bidang dan struktur garis 11


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. strutur bidang adalah adalah struktur batuan yang membentuk geometri
bidang. Kedudukan awal struktur bidang (bidang perlapisan) pada
umumnya membentuk kedudukan horizontal. Sedangkan struktur garis
adalah Struktur garis adalah struktur batuan berbentuk garis yang
mempunyai arah dan kedudukan.
2. Dalam menggambrkan struktur garis kedalam proyeksi dua dimensi
memerlukan sudut yang sesuai dengan hasil yang didapat sehingga
tergambar dengan akurat
3. Menentukan plunge, rake/pitch dapat dilakukan dengan mengukur sudut
yang dibentuk pada bidang tersebut menggunakan kompas geologi dan
busur derajat
6.2 Saran
Diharapkan untuk praktikum kedepannya kepada praktikan agar datang tepat
waktu agar tidak menganggu proses praktikum, juga praktikan harus fokus dan
memperhatikan penjelasan asisten untuk mempermudah dalam memahami materi
yang disampaikan.

Laporan praktikum geologi struktur | struktur bidang dan struktur garis 12


DAFTAR PUSTAKA
Asikin, Sukendar. 1978. Dasar-dasar geologi struktur. Departemen Teknik
Geologi Dinamis Geologi ITB. Bandung.
Djauhari Noor, 2009. Pengantar geolgi . Bogor : Graha ilmu.
Fossen, Haakon.2010.Structural Geology.Cambridge University Press.New York.
Hill, W. 1953. Mineralogy, An Introduction to the Study of Minerals and Crystals,
Fifth Edition. United State : Havard University.
Mulyo, Agung. 2008. Pengantar ilmu kebumian edisi revisi. Bandung : pustaka
setia.

Laporan praktikum geologi struktur | struktur bidang dan struktur garis 13

Anda mungkin juga menyukai