Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Fase
remaja merupakan segmen pertumbuhan dan perkembang baik dari fisik, psikologi
maupun intelektual yang diawali dengan matangnya organ reproduksi, peningkatan emosi
serta memiliki rasa keingintahuan. Menurut WHO, remaja dapat dibedakan antara
adolescence (10-19 tahun) dan youth (15-24). Pada masa ini merupakan masa labil,
dimana remaja merasakan ketidak tentuan perasaan yang disebakan adanya pengaruh
baik dari luar maupun dari dalam. Remaja memiliki rasa ingin tahu yang besar serta
menyukai tantangan dan petualangan, namun remaja justru kurang mendapatkan
informasi tentang kesehatan reproduksi. Rendahnya pengetahuan tentang masalah sexual
yang disebabkan oleh kurang informasi tentang seksual yang didapatkan membuat remaja
ingin mencari tahu dari berbagai jenis media massa.
Berdasarkan data dari PKBI selama tahun 2015 mencatat bahwa terdapat 678.496
orang muda yang telah mengakses layanan informasi mengenai kesehatan seksual
reproduksi. Sementara itu, terdapat 3.775 orang muda mengakses layanan screening
infeksi pada saluran reproduksi, 1.947 orang muda yang telah mendapatkan layanan
pengobatan infeksi saluran reproduksi dan 781 orang muda yang telah mengakses
layanan konseling kehamilan yang tidak diinginkan. Survey SDKI tahun 2012 mengenai
Kesehatan Reproduksi Remaja, secara nasional terjadi peningkatan angka remaja yang
pernah melakukan hubungan seksual pranikah dibandingkan dengan data hasil SKRRI
2007. Hasil survei SDKI 2012 KRR menunjukkan bahwa sekitar 9,3% atau sekitar 3,7
juta remaja menyatakan pernah melakukan hubungan seksual pranikah, sedangkan hasil
SKRRI 2007 hanya sekitar 7% atau sekitar 3 juta remaja. Data tersebut diperkuat oleh
survey Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang
menyebutkan 5,3% pelajar SMA di Jakarta pernah berhubungan seks bebas, dan 63%
remaja di Indonesia sudah pernah melakukan kontak seksual dengan lawan jenisnya.
Hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengatakan
terdapat 143,26 juta jiwa pengguna Internet di Indonesia, atau 54,68 persen dari seluruh
penduduk di Indonesia. Untuk setiap wilayahnya, penduduk di perkotaan yang telah
menggunakan Internet menyentuh angka 72,41 persen. Disusul penduduk pinggiran kota
sebesar 49,49 persen, dan pedesaan 48,25 persen. Apabila dilihat dari gender, pengakses
internet lebih banyak lelaki dengan presentasi 51,43. Sedangkan dilihat dari umur,
pengguna Internet terbesar berasal dari umur 19 sampai 34 tahun, yakni 49,52 persen.
Namun rentang usia dengan presentasi pengguna Internet terbanyak ialah usia 13 sampai
18 tahun yang mencapai 75,5 persen.
Menurut jurnal internasional Onyeonoro, Ugochukwu. 2011. Sources of Sex
Information and its Effects on Sexual Practices among In-School Female Adolescentsin
Osisioma Ngwa LGA, South East Nigeria. Department of Community Medicine, Abia
State University, Aba Campus, Aba, Abia State, Nigeria, menyebutkan bahwa Sumber
informasi seksualitas utama dan selanjutnya terutama adalah media dan rekan-rekan.
Keluarga dan sekolah kebanyakan tidak terlibat dalam penyediaan pendidikan seks dini.
Media dan pengaruh teman sebaya didominasi negatif. Pengetahuan remaja putri tentang
masalah seks rendah. Penelitian lain menyebutkan bahwa Peserta mengidentifikasi
anggota keluarga sebagai sumber informasi kesehatan seksual, dengan variasi
berdasarkan jenis kelamin. Pesan negatif / peringatan mengharuskan remaja untuk
mencari informasi seksual tambahan di tempat lain (terutama teman / media). Remaja,
khususnya pria, tampaknya sering kekurangan bimbingan / pendidikan keluarga
(Rosengard Cynthia, 2014).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah utama
dalam penelitian ini “ Apakah ada Hubungan Paparan Media Massa dengan Perilaku
Seksual Pra Nikah pada Anak Remaja di SMA Yogya”

C. Tujuan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Paparan Media Massa dengan Perilaku Seksual Pra Nikah
pada Anak Remaja Di SMA Yogya.
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui Pengaruh Paparan Media Masa
Untuk mengetahui Perilaku Seksual Pra Nikah pada Remaja

D. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian ini berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu yang
mempunyai karekteristik yang relatif sama dalam hal tema kajian, meskipun berbeda
dalam hal kriteria subjek, jumlah dan posisi variabel penelitian atau metode analisis yang
digunakan. Penenlitian yang akan dilakukan mengenai hubungan paparan media massa
dengan perilaku seks pra nikah pada remaja di SMA Yogya.
Penelitian terkait dan hampir sama dengan dukungan sosial teman sebaya antara
lain hubungan antara pengetahuan dan paparan media massa dengan perilaku pacaran
remaja (H.R, Robi’i Pahlawan dan Wijayanti, Anisa Catur. 2018). Penelitian ini
menyimpulkan paparan media massa merupakan salah satu risiko pada remaja untuk
memiliki perilaku pacaran yang berisiko pada remaja di kecamatan Kartasura Kabupaten
Sukoharjo. Kesamaan penelitian yang dilakukan H.R Robi’i dan Wijayanti dengan
penelitian yang peneliti lakukan adalah sama - sama menjelaskan paparan media massa
sebagai variabel bebasnya, sedangkan perbedaanya yaitu terdapat pada variabel
terikatnya, H.R Robi’i dan Wijayanti mengguakan variabel terikatnya adalah perilaku
pacaran remaja, sedangkan peneliti menjadikan perilaku seks pra nikah pada remaja
sebagai variabel terikatnya.
Penelitian lain yaitu factor – factor yang berhubungan dengan perilaku seksual
remaja di kota Padang (Mahmudah., Yaunin, Yaslinda dan Lestari, Yuniar, 2016).
Penelitian ini menyimpulkan ada hubungan yang bermakna antara paparan sumber
informasi seksual dengan perilaku seksual di Kota Padang. Kesamaan peneliti ini dengan
penelitian yang peneliti lakukan adalah sama - sama menggunakan Perilaku seksual pada
remaja sebagai variabel terikatnya. Sedangkan perbedaanya terdapat pada variable
bebasnya, dalam penelitian ini menggunakan paparan media social sebagai variabel
bebas, sedangkan Mahmudah dkk menggunakan factor- -faktor sebagai variabel
bebasnya. Berdasarkan uraian diatas, maka walau telah ada penelitian sebelumnya baik
berkaitan motivasi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi maupun terkait dengan
dukungan sosial teman sebaya, namun tetap berbeda dengan penelitian yang peneliti
lakukan. Dengan demikian, maka topic penelitian yang peneliti lakukan ini benar -
benar asli.

Anda mungkin juga menyukai