Anda di halaman 1dari 2

Nama : Devinta Indah Sari Sinaga

Nim : 0502171069

Kelas : AKS-3C

Tafsir Surah Al Anfal ayat 72

Sumber : Tafsir Al Azhar Juz 10

Dijelaskan bahwa sesungguhnya orang yang beriman itu percaya kepada Tuhan
dengan sungguh-sungguh, kemudian iman tersebut dibuktikan dengan kesanggupan
untuk berhijrah, untuk memelihara keimanan tadi. Dan setelah berhijrah mereka juga
berjihad, yaitu berjuang, dan bekerja dengan mengorbankan harta benda, juga jiwa dan
raga untuk menegakkan jalan Allah. Hal inilah yang dilakukan oleh kaum Muhajirin
yang pindah bersama Rasulullah saw., dari Makkah ke negeri Madinah.

Tidak hanya itu, penduduk yang telah menyambut dan menolong mereka disebut
Anshar yaitu penolong, mereka itulah orang-orang yang telah menyatakan iman kepada
Rasulullah. Mereka menyediakan selluruh hidup dan matinya untuk menegakkan jalan
Allah, dan saling tolong menolong satu sama lain, mereka dipersaudarakan oleh
Rasulullah.

Kemudian terdapat orang-orang yang mengaku beriman, namun hatinya masih


lemah untuk berhijrah, karna hijrah tidak akan terjadi kalau iman belum tumbuh. Dalam
salah satu Sabda Rasulullah saw., telah dijelaskan bahwa suatu amal ditentukan oleh
niat. Sebab jika hijrah bukan untuk menegakkan cita-cita yang ditanamkan oleh Rasul,
maka hijrah itu tidak ada artinya dan mereka tidak wajib untuk dilindungi, kecuali
dalam urusan agama.

Selain daripada itu negeri-negeri yang tersebar di seluruh tanah Arab telah ada
orang-orang yang diam-diam datang dan mempelajari islam di madinah. Diantara
mereka banyak yang belum sempat hijrah karena ada keberatan yang mengikat, maka
mereka boleh dibantu. Sewaktu-waktu mereka meminta bantuan ke madinah, maka
kaum muhajirin dan anshar di bawah pimpinan Rasul diwajibkan untuk memberikan
pertolongan kepada mereka.

Namun jika suatu kaum meminta bantuan sebab berkelahi dengan kabilah lain
yang mana mereka telah membuat perjanjian untuk tidak serang-menyerang, maka tidak
wajib untuk mengirim bantuan senjata kepada mereka, setinggi-tingginya pertolongan
adalah dengan megirimkan utusan untuk berunding dengan kabilah tersebut.
Kemudian di ujung ayat mengandung inti dari sifat bernegara dalam islam,
bahwa setiap urusan itu tidak lepas dari penglihatan Allah, sehingga kaum muslimin
diingatkan untuk selalu jujur baik dalam kesukaran maupun dalam kemenangan.

Tafsir Quran Surah Al Hadid ayat 7

Sumber : Tafsir Al Maragi Juz 27

Dalam pengertian secara ijmal bahwasanya Allah menyuruh manusia agar


senantiasa beriman dengan sempurna, karena iman yang sempurna mempunyai
pengaruh-pengaruh amaliyah berupa ketundukan hati kepada Allah dan keikhlasan
dalam beramal untuk-Nya juga meninggalkan kekejian-kekejian baik yang nyata
maupun tidak nyata.

Kemudian Allah menyuruh agar membelanjakan harta di jalan Allah. Dia


terangkan pula, bahwa harta adalah pinjaman yang harus dikembalikan. Karena, harta
itu milik Allah, sedang kita hanyalah khalifah-khalifah Allah saja dalam
mengembangkan harta tersebut lewat berbagai cara yang dapat menghasilkan kebaikan
bagi diri kita, maupun umat dan agama. Dan atas dasar itu maka Allah akan
memberikan ganjaran pahala yang dilipatgandakan sampai 700 kali lipat.

Kemudian Allah menganjurkan pembelanjaan tersebut dengan niat Dakwah


seperti Rasulullah saw., sedang ayat-ayat Alquran menjadi petunjuk, yang akan
mengeluarkan kita dari kegelapan kekafiran menuju cahaya iman. Dan Allah maha
pengasih karna menyelamatkan kita dari kemusyrikan supaya kita taat kepada-Nya.

Anda mungkin juga menyukai