Pengujian ESP8266 PDF
Pengujian ESP8266 PDF
Intisari — Pengiriman data dari mikrokontroler menuju komputer server dapat dilakukan secara
wireless. Pengiriman data pada penelitian ini menggunakan modul ESP8266. Modul tersebut memiliki
beberapa keunggulan seperti harga yang murah dan firmware yang dapat dikembangkan. Terdapat
beberapa metode dalam pengiriman data tersebut. Penelitian ini menerapkan tiga metode yaitu
dengan menggunakan AT-Command, Protokol SLIP dan NodeMCU. Pengujian dilakukan dengan
cara mengirimkan data secara sistematis menuju komputer server. Kemudian data tersebut dianalisa
sehingga dapat dihitung kecepatan transfer data dan kehandalan sistem.
Kata kunci – ESP8266, AT-Command, Protokol SLIP, NodeMCU
Abstract – Data transmission from the microcontroller to the server computer is able to do wirelessly.
The data transmission in this research utilizes ESP8266 module. The module owns several advantages
including low prices and firmware which can could be developed. There are several methods in the
transmission of data. This research applies three methods by using AT-Command, SLIP Protocol, and
NodeMCU. Data collection is performed by systematically transmitting the data to the server
computer. The data are analyzed to calculate the speed of the data transfer and the reliability of the
system.
Keyword – ESP8266, AT-Command, SLIP protocol, NodeMCU
C. AT-Command
Modul wireless ESP8266 yang
digunakan pada penelitian ini memiliki
firmware bawaan pabrik yang mendukung
perintah AT-Command. Sekumpulan daftar
Gbr. 1. Mikrokontroler Arduino Uno dari Hayes command merupakan deskripsi
dari AT-Command. Hayes command
Gambar diatas menampilkan Arduino dikembangkan oleh Dennis Hayes pada
Uno. Mikrokontroler ini menggunakan chip tahun 1981 sebagai daftar perintah untuk
Atmega328p dengan digital input output pin melakukan konfigurasi modem dengan
berjumlah 14 (6 diantaranya mendukung menggunakan jalur serial interface.[4]
keluaran PWM) dan 6 pin untuk input Berikut ini contoh beberapa perintah AT-
analog. Command berserta fungsinya pada modul
ESP8266.
B. Modul ESP8266
Modul wireless ESP8266 merupakan
modul low-cost Wi-Fi dengan dukungan
penuh untuk penggunaan TCP/IP. Modul ini
di produksi oleh Espressif Chinese
B. Peralatan
Berikut ini merupakan daftar peralatan
yang digunakan pada penelitian ini:
1. Mikrokontroler Arduino uno = 3 unit
2. Modul ESP8266 (tipe ESP-01) = 3 unit
3. Mini Breadboard = 3 unit
Gbr. 5. Unit mikrokontroler dan ESP8266
4. Akses Point = 1 unit
5. Komputer = 1 unit Ketiga unit tersebut menggunakan
6. Catu daya 5 volt = 1 unit firmware yang berbeda-beda. Firmware
7. USB hub = 1 unit tersebut mendukung AT-Command, protokol
SLIP dan NodeMCU.
C. Perancangan Perangkat Keras Berikut ini merupakan gambar skematik
Berikut ini merupakan diagram blok rangkaian mikrokontroler Arduino Uno
perancangan perangkat keras yang dibuat dengan ESP8266
pada penelitian ini:
Arduin
Modul
o Uno
ESP-
wireless
Akses
Point
Gbr. 7. Flowchart perancangan perangkat lunak. Gbr. 8. Perangkat keras pengirim data
30000 31200
25500
20000
10000 5271
0
Gbr. 9. Flashing firmware NodeMCU 0 2000 4000 6000 8000 10000
Waktu Tunda (ms)
Kemudian untuk perangkat yang
"AT-Command" "NodeMCU"
membutuhkan dukungan penggunaan
"SLIP"
protokol SLIP, juga diperlukan penggantian
firmware. Pada penelitian ini firmware yang Gbr. 11. Grafik kecepatan transfer data
digunakan adalah firmware esp-link buatan
jeelabs.org. berikut ini gambar konfigurasi Gambar 11 memperlihatkan grafik
flashing firmware esp-link menggunakan hubungan waktu tunda terhadap kecepatan
NodeMCU firmware programmer. transfer data per menit. Kecepatan transfer
data tertinggi berada pada titik 31200 data
per menit dengan waktu tunda 100 ms.
Kecepatan tertinggi tersebut dapat dicapai
dengan menggunakan AT-Command,
kecepatan tertinggi berikutnya berada pada
titik 25500 data per menit, waktu tunda 200
ms dengan menggunakan protokol SLIP. Jika grafik kecepatan transfer data dan
Sedangkan metode NodeMCU kecepatan grafik jumlah data terkirim digabungkan,
tertinggi hanya mencapai 5271 data per akan dapat ditentukan titik optimal yang
menit untuk waktu tunda 500 ms. dapat dipilih dalam menggunakan masing-
Menggunakan metode NodeMCU waktu masing metode. Berikut ini merupakan tabel
tunda minimal berada pada angka 500 ms. hasil analisa titik optimasi untuk setiap
Jika waktu tunda diperkecil, modul ESP8266 metode.
akan out of memory sehingga tidak ada data
yang dapat dikirimkan. Tabel 2. Titik Optimal pengiriman data secara
Kecepatan transfer data yang tinggi harus wireless
juga diimbangi dengan kualitas pengiriman Metode Waktu Kecepatan Jumlah
data yang baik. Tujuannya untuk memastikan tunda Transfer data
agar kehilangan data saat proses transfer data (ms) Data (data terkirim
dibuat sekecil mungkin. Pada penelitian ini per menit) (persen)
setiap waktu tunda dikirim 100 data menuju AT- 1100 4036 74
komputer server. Berikut ini merupakan Command
grafik hubungan waktu tunda dengan jumlah NodeMCU 800 4481 59,75
data yang sampai ke komputer server. SLIP 400 15000 100
100
80 1100, 74 data dengan kecepatan maksimum 15000
60 data per menit dan waktu tunda 400 ms.
40 Sedangkan menggunakan AT-Command
20 800,
0 59.75 kecepatan maksimumnya 4036 data per
0 2000 4000 6000 8000 10000 menit dengan jumlah data terkirim 74%.
Waktu Tunda (ms) Urutan terakhir dengan menggunakan
NodeMCU mendapatkan kecepatan
"AT-Command" "NodeMCU" "SLIP"
maksimum 4481 data per menit dan 59,75 %
Gbr. 12. Grafik jumlah data terkirim data terkirim.
Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi ESP8266. Data yang terkirim disimpan di
jumlah system failure selama pengujian dalam database komputer server.
berlangsung. 2. Kecepatan transfer data maksimum
dicapai dengan menggunakan metode AT-
Tabel 3. Rekapitulasi kejadian system failure Command 31200 data per menit. Namun
Metode Jumlah data Jumlah jika ditambahkan komponen jumlah data
terkirim kejadian terkirim metode SLIP meraih kecepatan
sebelum system tertinggi sebesar 15000 data per menit.
system failure Metode NodeMCU hanya mampu
failure mengirim data dengan kecepatan
AT- 4056 0 maksimum 5271 data per menit.
Command 3. Kehandalan sistem dapat dilihat dari
NodeMCU 87,93 808 jumlah system failure. Pengiriman data
SLIP 9020 0 menggunakan metode SLIP dan AT-
Command selama pengujian tidak
Data pada tabel di atas menampilkan mengalami system failure. Namun metode
hasil rekapitulasi kejadian system failure NodeMCU mengalami 808 kali system
selama proses pengujian. Pengiriman data failure. Kehandalan metode SLIP dan AT-
dengan menggunakan AT-Command dan Command berada diatas NodeMCU.
SLIP selama proses pengujian tidak 4. Metode SLIP memiliki kecepatan transfer
mengalami system failure. SLIP berhasil data dan kehandalan yang tinggi.
mengirimkan 9020 data dan AT-Command Selanjutnya metode AT-Command juga
berhasil mengirimkan 4056 data. Sedangkan memiliki kecepatan transfer data yang
dengan menggunakan NodeMCU selama 12 tinggi namun kehandalan dengan tingkat
jam proses pengujian terjadi system failure menengah. Sedangkan metode NodeMCU
sebanyak 808 kali, dengan rata-rata jumlah memiliki kecepatan transfer dan
data yang terkirim sebelum system failure kehandalan yang rendah.
adalah 87,93 data. Dari analisa data tersebut 5. Penelitian ini juga telah membuktikan
dapat diperoleh urutan kehandalan sistem hipotesis yang menyatakan bahwa
mulai dari yang tertinggi yakni menggunakan protokol SLIP memiliki kehandalan yang
metode SLIP, kemudian metode AT- lebih tinggi dibandingkan dengan
Command, dan terakhir menggunakan firmware yang mendukung AT-Command
NodeMCU. dan NodeMCU.
3. Dapat ditambahkan sistem proteksi [2] Fielding, Roy T. 2000. Principled design of
kegagalan pengiriman data. the modern Web architecture.
[3] Beekman, George. 2011. Digital Planet:
REFERENSI Tomorrow's Technology and You,
Introductory (10th Edition) (Computers Are
Your Future)
[1] Lewis, Daniel W. 2012. Fundamentals of
[4] Artikel : The Modem of Dennis Hayes and
Embedded Software: Where C and Assemble
Dale Heatherington. Laman : http://history-
Meet.
computer.com/ModernComputer/Basis/mode
m.html. Diakses 29 April 2016.