Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KEPANITERAAN KLINIK ILMU KULIT DAN KELAMIN

Dibuat oleh:
Sandra Sudargo (406172100)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KULIT DAN KELAMIN


RSUD CIBINONG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
PERIODE 16 SEPTEMBER 2018 – 21 OKTOBER 2018
Tugas Kepaniteraan Klinik Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 September 2018 – 21 Oktober 2018

1. EFLORESENSI KULIT
Tipe Lesi Kulit
Surface
Raised Depressed Flat Fluid Filled Vascular
Change
Papul Erosi Makula Skuama Vesikel Purpura
Plak Ulkus Patch Krusta Bula Telangiektasi
Nodul Atrofi Eritema Ekskoriasi Pustul
Kista Linkenifikasi Abses
Urtikaria
Sikatrik
Definisi Gambar Contoh penyakit
Efloresensi Primer
Makula  Perubahan kulit berbatas tegas  Melanoderma
berupa perubahan warna semata-  Leukoderma
mata  Eritema
 Putih vitiligo  Purpura
 Coklat café-au-lait spots  Petekie
 Biru Mongolian spots  Ekimosis
 Merah port-wine stains/  Lentigo
dilatasi kapiler krn inflamasi  Fixed drug eruption
(eritem)
 Ruam dg macula macular
exanthem

Papul  Padat, lesi menonjol di atas  Eksim/ dermatitis (bentuk


permukaan kulit setengah bola)
 Diameter <0,5 cm  Keratosis folikularis
 Letak papul dapat di epidermis (kerucut)
atau dermis  Veruka plana juvenilis
(datar)
 Liken planus (datar &
berdasarkan polygonal)
 Veruka vulgaris (berduri)
 Fibroma pendulans &
veruka filiformis
(bertangkai)
 Xanthomata
 Neurofibromatosis
Plak  Peninggian di atas permukaan  Psoriasis vulgaris
kulit  Psoriasis guttae (eruptive)
 Permukaan datar & berisikan zat  Psoriasis inverse (flexural)
padat (biasanya infiltrat)  Psoriasis erythrodermic
 diameter 2 cm atau lebih  Psoriasis pustular
 Psoriasis napkin
 Psoriasis linear
 Psoriasis arthritis
 Ptiriasis rosea
 Dermatitis seboroik
 Sifilis sekunder
Urtikaria  Pembengkakan kulit dengan ciri-  Physical urticaria:
ciri hilang dalam beberapa jam dermografisme, pressure
 Adanya edema yang dihasilkan urticaria, vibratory
oleh plasma yang terlepas ke angioedema, cold urticaria,
dinding PD dibagian atas cholinergic urticaria, local
epidermis heat urticaria, solar
 Bentuk bulat, oval, serpiginosa, urticaria, adrenergic
annular dapat terjadi pada satu urticaria, aquagenic
pasien urticaria & aquagenic
 Dilatasi PD superfisial Flare/ pruritis, exercised-induced
cincin eritem urtikari anaphylaxis
 Jika jumlah edem cukup untuk  Contact urticaria
menekan PD superfisial, urtikari  Popular urticarial
dapat berwarna putih  Urticaria/ angioedema
ditengahnya/ sekitarnya zone of mediated by bradikynin,
pallor the complement system or
 Jika proses edem sampai ke other effector mechanisms
dermis dan/ lapisan subkutan dan
submukosa angioedema
Nodul  Masa padat sirkumskrip  Nodular basal cell
 Infiltrat terletak di kutis atau carcinoma
subkutis  Granuloma pyogenik
 Diameter lebih dari 0,5 cm, dapat
menonjol
 5 tipe nodul:
1. Epidermal
2. Epidermal-dermal
3. Dermal
4. Dermal-subdermal
5. Subkutan

Kista  Rongga yang mengandung  Kista hidradenoma


cairan/ bahan solid/ semipadat
(sel & produk sel seperti keratin)
 Dangkal atau dalam
 Muncul seperti papula bulat
berbentuk kerudung/ nodul
 Dilapisi oleh epitel dan memiliki
kapsul berserat
 Berwarna kulit, kuning, merah/
biru
Vesikel  Vesikel (<0,5cm)  Bentuk kubah: dermatitis
 Isi carian serum (jernih) kontak dan dermatitis
 Vesikel dan bula terdapat di herpetiformis
epidermis (intraepidermal) atau  Umbilicated herpes
dermal-epidermal (subepidermal) simplex
 Flaccid pemphigus
 Ruam dg vesikel
vesicular exanthem

Bula  vesikel yang berukuran lebih  Ruam dengan bullae


besar (diameter >0,5cm) bullous exanthema
 Dikenal juga istilah bula  Bullous pemphigoid
hemoragik, bula purulent, dan
bulu hipopion

Pustula  Vesikel yang berisi nanah, bila  Ruam dengan pustule


nanah mengendap di bagian pustular exanthema
bawah vesikel disebut vesikel  Acne
hipopion  Pyoderma superfisial
 Lesi dengan diameter <0,5 cm  Folliculitis barbae
 Eksudat purulent, terdiri dari  Herpes zoster
leukosit dengan/ tanpa dengan  Impetigo
debris selular, dapat terisi bakteri/
dapat steril
 Dapat berwarna putih, kuning,
hijau-kuning
 Saat berhubungan dengan folikel
rambut, dapat adanya rambut
ditengahnya
Abses  Akumulasi pus terlokalisasi di  Abses periungual
dermis/ jaringan subkutan

Furunkel  Infeksi stafilokokus disekitar/  Furunkulosis


didalam folikel rambut

Karbunkel  Infeksi stafilokokus yang


berdekatan dengan folikel rambut
(multiple furunkel)

Efloresensi sekunder
Skuama  Serpihan di stratum korneum  Psoriasis vulgaris
 Kelompok sel kornifikasi yang  Keratosis pilaris
bergabung dengan protein  Ichthyosis vulgaris
filamen terdesak dalam skala  Pityriasis rosea
yang tidak terlihat dari  Dermatitis seboroik
permukaan kulit dalam keadaan  Lichen planus
normal secara teratur karena
epidermis diganti setiap 27 hari.
Saat diferensiasi epidermal tidak
teratur, akumulasi dan stratum
korneum menjadi skuama
berukuran seperti debu
 Skuama halus(pitiriasis) mirip
taburan tepung/ bedak
 Skuama kasar dapat langsung
dilihat dengan mata biasa
 Skuama dapat berwarna putih/
coklat kehitaman, kering/
berminyak (oleosa)
 Skuama yang mirip lembaran
kertas lamellar
 Skuama yang berbentuk
melingkar kolaret
Krusta  Berkembang ketika ada serum,  Impetigo (kuning, kering,
darah/ eksudat purulent yang superfisial)
kering  Ektima
 Warna kuning jika dibentuk  Luka bakar derajat
dari serum yang kering tiga(keras, padat)
 Warna hijau/ kuning-hijau saat  Late sifilis (lamellated,
dibentuk dari eksudat purulent elevated, massa coklat,
 Warna coklat, merah gelap, hitam atau hijau)
hitam saat dibentuk dari darah
 Superfisial krusta dengan warna
seperti madu impetigo
 Eksudat di seluruh epidermis,
krusta menebal, nekrosis di
dermis ektima
 Jika krusta diangkat erosi/
ulkus

Erosi  Hanya di epidermis, tidak  Toxic epidermal necrolysis


melampaui stratum basalis  Impetigo/ herpes zoster/
 Sembuh tidak ada bekas luka herpes simpleks setelah
 Merah, dan lembab vesikel ruptur
 Erosi superfisial subkorneal/ ke
epidermis
 Erosi dalam ke badan papilaris
 Disebabkan terbelahnya
intraepidermal/ subepidermal dan
ruptur vesikel/ bula, trauma,
nekrosis epidermal
 Kecuali erosi menjadi infeksi
sekunder, erosi tidak menjadi
bekas luka
Ulkus  Defek kulit pada epidermis dan  Pyoderma gangrenosum
setidaknya dermis atas (papiler)  Basal cell carcinoma
 Celah pada dermis dan dekstruksi  Diabetic ulcer
struktur adneksal mengahalangi  Primary chancre of syphilis
reepitelisasi, defek sembuh
dengan jaringan parut
 Batas ulkus dapat berlubang,
bergerigi atau angular
 Dasarnya dapat bersih/ nekrotik

Sikatriks  Bekas luka adalah penggantian


jaringan fibrosa dari jaringan
yang cacat oleh ulkus/luka
sebelumnya.
 Luka bisa bersifat hipertrofik dan
keras/ atrofik dan lembut dengan
penipisan atau kehilangan semua
kompartemen jaringan

Atrofi  Sedikit penurunan/ semua lapisan


kulit
 Atrofi epidermal dimanifestasikan
oleh penipisan epidermis, yang
menjadi transparan, pembuluh
papiler dan subpapillary terlihat;
hilangnya tekstur kulit dan adanya
cigarette paper-like wrinkling
 Atrofi dermal jaringan ikat
epidermis hilang dan depresi pada
lesi
Ekskoriasi  Kelainan kulit yang disebabkan
oleh hilangnya jaringan sampai
stratum papilare yang disebabkan
oleh garukan/ trauma

2. PREDILEKSI KELAINAN KULIT


Sumber:
1. Wolff K, Johnson R, Saavedra A. Approach to Dermatologic. Dalam Fitzpatrick’s Color
Atlas and Synopsys of Clinical Dermatology 7th Edition. New York: Mc Graw Hill
2. Garg A, Levin NA, Bernhard JD. Structure of Skin Lesions and Fundamentals of Clinical
Diagnosis. Dalam Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 8th Edition. New York:
Mc Graw Hill
3. Narayan S. Dermatological history and examination. Medicine. 2017;45(6):352-358.
4. Menaldi S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh. Jakarta: FKUI

Anda mungkin juga menyukai