Anda di halaman 1dari 13

J.

PENGELOMPOKAN DATA

DATA SUBJECTIF DATA OBJECTIF


Keluarga pasien terutama Tn. M mengatakan - Tali pusat bayi pendek
anaknya lahir dirumah (kamar mandi) tanpa - BB 2100
dibantu oleh tim medis, pada saat itu istrinya - TB 37CM
hendak kekamar mandi untuk BAB, tiba-tiba - Bayi dalam incubator
ada kontraksi dan dibantu oleh suaminya - Terpasang OGT (ada cairan warna
persalinanpun terjadi, setelah melahirkan hijau)
Tn.M memotong tali pusat yang mana - Terpasang infuse
otongan tali pusat sangat pendek. - Pada saat diberikan minum, bayi
tidak mengisap
K. ANALISA DATA

NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM


Data Objektif : Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
- Bayi tidak kuat mengisap
- BB2100
- Susu diberikan lewat OGT (ada cairan warna
hijau)
- Terpasang infuse

Data Subjektif :

- Tidak terkaji

2
Data objektif Resiko Infeksi b.d
ketuban pecah dini,
- Tali pusat pendek
pemajanan lingkungan,
infeksi vagina pada
ibu.

Data subjektif

- Keluarga pasien mengatakan anaknya lahir


dirumah (kamar mandi) tanpa dibantu oleh
tim medis, pada saat itu istrinya hendak
kekamar mandi untuk BAB, tiba-tiba ada
kontraksi dan dibantu oleh suaminya
persalinanpun terjadi, setelah melahirkan
Tn.M memotong tali pusat yang mana
otongan tali pusat sangat pendek.
Data Objektif :

- Keluarga tampak gelisah / cemas dan sering Koping individu tidak


bertanya tentang perkembangan kesehatan efektif b.d kesalahan
bayinya. dan kecemasan,
penularan infeksi pada
bayi.

Data subjektif

- Keluarga pasien terutama Tn.M mengatakan


kondisi anaknya ini membuatnya kepikiran.

L. PRIORITAS MASALAH

- Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan proses


penyerapan makanan dilambung tidak baik
- Resiko Infeksi b.d ketuban pecah dini, pemajanan lingkungan, infeksi
vagina pada ibu.
- Koping individu tidak efektif b.d kesalahan dan kecemasan, penularan
infeksi pada bayi.
M. INTERVENSI

1. Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d minum sedikit atau intoleran terhadap
minuman
 Tujuan/ kriteria hasil : memelihara kebutuhan nutrisi bayi, berat badan
bayi tidak tujuan, menunjukkan kenaikan berat badan.
 Intervensi :
- Kaji intoleran terhadap minuman
- Hitung kebutuhan minum bayi
- Ukur masukan dan keluaran\
- Timbang berat badan setiap hari
- Catat perilaku makan dan aktivitas secara akurat
- Pantau koordinasi refleks mengisap dan menelan
- Ukur berat jenis urine
- Berikan minuman yang adekuat dengan cara pemberian sesuai
kondisi
- Pantai distensi abdomen (residu lambung)
2. Koping individu tidak efektif b.d kesalahan dan kecemasan, penularan
infeksi pada bayi.
 Tujuan : meminimalkan kesalahan orang tua dan memberi dukungan
koping saat krisis.
 Kriteria hasil : koping individu adekuat.
 Intervensi keperawatan :
- Kaji ekspresi verbal dan non verbal, perasaan dan gunakan
mekanisme koping
- Bantu orang tua untuk mengatakan konsepnya tentang penyakit
bayi, penyebab infeksi, lama perawatan dan komplikasi yang
mungkin terjadi.
- Berikan informasi yang akurat tentang kondisi bayi, kemajuan
yang dicapai, perawatan selanjutnya dan komplikasi yang dapat
terjadi.
- Berdasarkan perasaan orang tua saat berkunjung, beri kesempatan
untuk merawat bayi.
3. Infeksi b.d ketuban pecah dini, pemajanan lingkungan, infeksi vagina pada
ibu.
 HYD : tidak terjadi syok septic yang di tandai dengan TD dalam batas
normal, pengisian kapiler < 3 detik, tidak terjadi penurunan curah
jantung.
 Intervensi
- Kaji bayi yang memiliki resiko menderita infeksi, meliputi masa
kehamilan, apgar di bawah normal, bayi mengalami tindakan
operasi, bayi mengalami prosedur invasive, kaji riwayat ibu (flora
vagina dan infeksi yang di derita ibu).
R. mengidentifikasi penyebab infeksi
- Kaji TTV setiap 2 jam
R . acuan untuk intervensi lebih lanjut
- Kaji adanya tanda infeksi meliputi : reflek mengisap, minum
sedikit, suhu tubuh tidak stabil, iritabilitas
R . mendeteksi tanda- tanda infeksi lebih awal.
- Kaji hasil pemeriksaan laboratorium
R . memantau perkembangan kesehatan klien.
- Berikan antibiotic sesuai pesanan dokter
R . dapat memberikan imunitas sementara untuk infeksi
- Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan walaupun
sudah memakai sarung tangan steril
R . mengurangi kontaminasi silang

- Berikan isolasi atau pantau pengunjung sesuai indikasi


R . mengurangi resiko kemungkinan infeksi

- Kolaborasi atau berikan cairan parenteral sesuai instruksi dokter


R . mempertahankan perfusi jaringan
N. IMPLEMENTASI

JAM TANGGAL TINDAKAN NAMA


07.00 25/11/2015 Mendengarkan Operan dri dinass
malam ke pagi
08.00 Pembrian terapi
Ranitidin 2x2 mg (IV), Bayi tampak
tidur, tidak ada sianosis, akral hangat.
09.00 Observasi TTV S :37,1ºC, N : 119
RR :36X/Menit, Sa02 : 99%
Akral angat, posisi tidur klien
09.30 telentang, bayi masih dalam incubator
Melakukan pemeriksaan fisik pada
11.00 pasien
Pemberian glukonas 10% : 3cc
(NACL :3% = 6 cc, KCL :7.46% = 2
12.00 cc)
Pemberian obat ampisilin 2x100 mg
13.00 (IV)
Cek residu (ada cairan warna hijau
kurang lebih 1 cc) & pemberian
minum pada Bayi
08.00 26/11/2015 Pemberian obat (Ranitidin 2x2 mg
secara IV). Observasi pada bayi : bayi
tampak tenang

09.00
Cek residu (warna kuning), pemberian
ASI 5CC/Oral, Bayi minum baik,
tidak muntah, bayi belum mampu
mengisap ASI yang diberikan/sendok
dengan baik
10.00
Menemani fisit dokter, anjuran dari
dokter boleh turun box, minum
ditingkatkan 10 – 15 CC.

Menyiapkan pasien rawat di BOX,


10.30
bayi dipindahkan k BOX, bayi tidak
hipotermi.

10.55 Observasi SAO2 :88%, LP : 22 CM,


bayi menangis kuat, acral hangat,
Cyanosis tidak ada, infu lancar, tidak
bengkak, tidak phlebitis

Pemberian ampicilin 2x10mg (IV),


12.00
bayi tampak tidur pulas.

Cek Residu (tidak ada), pemberian


13.00 ASI 15CC & bantu BAK (1X) BAB
(1X).
08.00 27/11/1015 Melakukan pengkajian kepada
keluarga By. Ny. S khusunya kepada
Tn. M, Keluarga mengatakan Bayi
lahir dirumah, dan tali pusat dipotong
oleh Tn. M sendiri.

Memberikan penyuluhan kepada


09.00 keluarga By. Ny. S khusunya kepada
Tn. M tentang penyakit sepsis, ASI,
Imunisasi, Cara mencuci tangan

Cek residu (tidak ada), Memberi


minum kepada bayi via oral 15 cc,
10.00
bayi mengisap dengan kuat, apabila
tidak diberikan ASI secepatnya bayi
menangis kuat.

BAB 1X dengan konsistensi banyak,


10.30 warna hijau

11.00 Ukur LP : 23CM, LD : 22CM, LK


:30,5CM

Observasi N : 126x/menit dan RR


12.00
:36x/menit. Memberikan susu kepada
bayi 30 CC, pada awal pemberian bayi
mengisap kuat dijeda istirahat kurang
lebih 2 menit setelah itu dilanjutkan
kembali, bayi mengisap dengan kuat.
Bayi tidak muntah.
O. EVALUASI

NO HARI/TANGGAL EVALUASI PARAF

DX
1&2 Rabu 25/11/2015 S : Keadaan umum
bayi masih lemah, bayi belum mampu
mengisap dengan baik.
O: Reflek hisap tidak baik, minum sedikit,
suhu tubuh tidak
A: Masalah belum teratasi
P: Tindakan keperawatan dilanjutkan

1& 2 Kamis 26/11/2015 S : Keadaan umum


bayi masih lemah, bayi ada peningkatan
mengisap
O: Reflek hisap ada peningkatan 5 CC,
minum sudah mulai membaik, suhu
tubuh 37.1 ºC
A: Masalah belum teratasi
P: Tindakan keperawatan dilanjutkan
1&2 Jumad 27/11/1015 S : Keadaan umum
bayi masih lemah, bayi ada peningkatan
mengisap apabila tidak diberikan ASI
secepatnya bayi menangis kuat.
O: Reflek hisap ada peningkatan 15 -
30CC, minum sudah mulai membaik,
suhu tubuh 37.1 ºC
A: Masalah belum teratasi
P: Tindakan keperawatan dilanjutkan

3 S : Keluarga pasien terutama Tn.M


mengatakan kondisi anaknya ini
membuatnya kepikiran.
O : Keluarga tampak gelisah / cemas dan
sering bertanya tentang perkembangan
kesehatan bayinya.
A : Masalah sudah teratasi

P : Tindakan Keperawatan distop

Anda mungkin juga menyukai