Anda di halaman 1dari 2

1.

9 Definisi Jalan Raya

Secara sederhana jalan didefinisikan sebagai jalur dimana masyarakat mempunyai hak untuk
melewatinya tanpa diperlukan izin khusus untuk itu. Dengan pernyataan ini jalan air
(waterway) dapat disebut juga jalan raya.

Jalan diklasifikasikan berdasarkan pengguna jalan maupun berdasarkan lembaga


pengelolanya, seperti Dewan daerah yang bertugas memeliharanya.

1.9.1 Pembentukan Jalan

Cara Pembentukan jalan yang umum adalah:

(1) Berdasarkan kerelaan, pemilik tanah mengizinkan masyarakat melewatinya, sehingga


menjadi jalan.
(2) Pengaturan berdasarkan hukum, yaitu Peraturan Jalan 1980;
(3) Persetujuan sebagai bagian darı rencana pengembangan kota berdasarkan Peraturan
Perencanaan Kota dan Daerah (Town and Country Planning Act)

1.10 Klasifikasi Jalan berdasarkan Kegunaan

Penting untuk dimengerti apakah perbedaan antara footpath (jalan setapak) dan footway
(trotoar) karena adanya peraturan khusus bagı pembuatan, pengalıhan, dan lain-lain pada
foothpath yang tidak dapat diterapkan pada footway. Klasifikasi jalan berdasarkan
kegunaannya adalah sebagai berikut:

a. Footpath (jalan setapak), adalah lajur di mana masyarakat dapat berjalan kakı. Lajur
ini tidak berada di samping jalur kendaraan, tetapı misalnya melalui lapangan, hutan
dan sebagainya.
b. Footway (trotoar), adalah bagian darı jalan. Lajur ini diperuntukkan untuk pejalan
kaki sehingga terpisah dari kendaraan. Biasanya lajur pejalan kaki ini berada di
samping kiri dan kanan lajur kendaraan.
c. Bridleway adalah jalan yang khusus diperuntukkan untuk masyarakat untuk lewat
dengan berjalan kaki, berkuda, atau menuntun kuda beban.
d. Cycle Track (lajur sepeda) merupakan bagian dari jalan yang diperuntukkan bagı
pengguna sepeda, bersama dengan pejalan kaki.
e. Carriageway (lajur kendaraan) merupakan bagian dari jalan di mana masyarakat
pengguna jalan dapat lewat dengan kendaraannya (bukan sepeda). Lajur kendaraan ini
dapat mencakup trotoar dan jalan sepeda, paling banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat.
f. Motorway (jalan bebas hambatan) adalah jalan khusus yang diperuntukkan bagı lalu
lintas tertentu. Menurut Pasal 329 Peraturan Jalan (Highway Act) tahun 1980, lalu
lintas disini selain pergerakan kendaraan masuk juga pergerakan pejalan kaki maupun
hewan. Berdasarkan definisi ini, motorway tidak dapat diklasıfikasıkan sebagai jalan
(highways) karena tidak mengızinkan lewatnya pejalan kaki ataupun hewan.

1.11 Pengelolaan Jalan Raya


Aspek hukum dari manajemen jalan telah menjadi sangat kompleks dan merupakan gabungan
dari tradisi, peraturan daerah, dan Peraturan Jalan (Highways Act) 1980. Highways Act 1980
terdiri dari:

Bagian I Highway Autorities and Agreements berween Authorities

Bagian II Trunk, Classified, Metropolitan and Special Roads

Bagian III Creation of Highways

Bagian IV Maintenance of Highways

Bagian V Improvement Highways

Bagian VI Construction of Bridges/Tunnels/Diversion of Watercourses

Bagian VII Provision of Special Facilitnes for Highways

Bagian VIII Stopping Tip, Diversion of Highways and Means of Access

Bagian IX Lawful and Unlawful Interference with Highways and streets

Bagian X New Streets

Bagian XI Making up of Private Street

Bagian XII Acquisition, Vesting and Transfer of Land etc.

Bagian XIII Financial Provisions

Bagian XIV Miscellaneous and Supplementary Provisions Schedules

1.11.1 Pengelola Jalan

Department of Transport, Environment and the Regions (DETR), adalah pengelola jalan
untuk jalan utama dan jalan khusus seperti motorways (Jalan bebas hambatan). Perwakilan
Daerah atau Unitary Authorities sebelumnya berkewajiban memelihara dan memperbaikı
jalan dalam daerah admınistratifnya, sesuai dengan kesepakatan yang telah dilakukan sampai
akhimya peraturan ini direvisi pada tahun 1997. DETR kemudian mendefinisikan kembalı
daerah administratif ini. Akibatnya banyak jaringan jalan saat ini yang pemeliharaannya
dılakukan oleh organısası seperti ini sebagai kepanjangan tangan dari cabang Highway
Agency yang dahulu bernama Department of Transport.

Anda mungkin juga menyukai