Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam dunia industry, kondisi kerja yang baik merupakan suatu hak bagi pekerja
yang harus didapatkan. Perusahaan atau pelaku industry harus mampu menyediakan
lingkungan dan kondisi kerja yang aman dan nyaman bagi para pekerja dalam
melakukan pekerjaanya. Kondisi kerja perlu diperhatikan karena sangat erat kaitannya
dengan kesehatan dan keselamatan kerja untuk semua pekerja. Manusia akan mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga dicapai suatu hasil yang optimal,
apabila ditunjang dengan kondisi kerja yang baik. Kondisi kerja dikatakan baik atau
sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman
dan nyaman.
Produktivitas dan kondisi kerja mempunyai ketergantungan satu sama lain,
produktivitas tidak akan baik jika kondisi kerja tidak efektif. Keluhan dan kecelakaan
kerja akan terjadi jika pekerja melakukan pekerjaan dengan kondisi kerja yang tidak
ergonomic atau kurang efektif, jika dalam suatu proses kerja terjadi kecelakaan kerja
dapat berakibat produksi menjadi terhenti, yang harus menjadi perhatian jika ingin
mendapatkan produktivitas yang baik dan meminimalisir gangguan pada system otot
dan kecelakaan kerja yaitu dengan menggunakan konsep ergonomi dalam pekerjaan.
Perancangan fasilitas dan penerapan prosedur kerja yang kurang diperhatikan
dapat menyebabkan timbulnya masalah dalam ergonomi. Salah satu gejala umum yang
timbul akibat kerja yang tidak ergonomi adalah gangguan musculoskeletal. Ganguan
musculoskeletal adalah keluhan dari bagian – bagian otot skeletal yang dirasakan oleh
seseorang mulai dari keluhan ringan sampai sangat sakit. Apabila otot menerima beban
statis secara berulang-ulang dan dalam waktu yang lama akan menyebabkan keluhan
berupa kerusakan pada sendi, tendon, dan ligament. Keluhan hingga kerusakan inilah
yang biasanya diistilahkan dengan gangguan musculoskeletal disorders (MSDs)
(Tarwaka, Solichul, Bakri & Sudiajeng, 2004).
Postur kerja yang kurang baik saat bekerja dapat menimbulkan terjadinya
gangguan pada rangka tubuh dan system otot, yang disebut dengan musculoskeletal
disorders (MSDs) merupakan cidera yang meliputi kerusakan pada otot, saraf, tendon,
ligament dan pembuluh darah. MSDs sering kali melibatkan keseleo dan tegangan pada
punggung bagian bawah, bahu dan tubuh bagian atas. Gangguan ini yang menyebabkan
rasa sakit dan kelelahan jangka Panjang.
Salah satu operator di PT ATEJA sedang melakukan pengelasan pada panel listrik
dengan posisi tubuh berdiri, kedua tangan memegang stick las, posisi kaki menjaga
keseimbangan tubuh, seperti yang terlihat pada gambar 1.1

Gambar 1.1 Posisi Postur Kerja


Penelitian yang paling penting pada operator pengelasan yaitu tentang ergonomi.
Karena proses pengelasan tersebut mengangkat beban alat las dengan kedua tangan
tanpa penyangga yang akan menyebabkan sakit pada bahu, lengan, pergelangan tangan.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan operator pengelasan PT ATEJA
mengeluhkan bagian-bagian tubuh yang menimbulkan cidera, dapat dilihat dari
kuesioner Nordic body map operator mengeluhkan rasa sakit pada bahu kanan, lengan
atas kanan, sakit pada pinggang, sakit pada pergelangan tangan kiri dan kanan, sakit
pada tangan, sakit pada pergelangan kaki kiri dan kanan.
Penelitian dilakukan yang bertujuan untuk perbaikan kerja, penilaian untuk
mengevaluasi postur kerja atau sikap, kekuatan dan aktifitas otot yang diakibatkan oleh
gerakan berulang. Untuk itu metode yang digunakan untuk penelitian ini dengan
menggunakan metode penilaian RULA ( Rapid Upper Limb Assesment ). RULA dapat
digunakan untuk menghitung factor resiko yang berupa postur, beban pekerjaan yang
dilakukan dalam pekerjaan sesuai dengan hasil pengamatan pada operator pengelasan
di PT ATEJA.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, penulis mengidentifikasi
masalah-masalah yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Memahami kondisi kerja yang baik dan nyaman.
2. Memahami metode perbaikan postur kerja.
3. Mengetahui seberapa besar bahaya cidera yang dialami ketika postur kerja tidak
baik.
1.3 Rumusan Masalah
1. Berapakah nilai RULA untuk kegiatan yang bersifat statis dalam proses
pengelasan ?
2. Bagaimana usulan perbaikan postur kerja yang aman untuk mengurangi resiko
musculoskeletal disorders pada proses pengelasan di PT ATEJA ?
1.4 Tujuan Praktikum
Dari semua rumusan masalah yang dikumpulkan, maka disimpulkan bahwa tujuan
praktikum ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui nilai RULA untuk setiap kegiatan yang bersifat statis dalam proses
pengelasan.
2. Memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi resiko musculoskeletal
disorders pada proses pengelasan.
1.5 Manfaat Praktikum
Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak, untuk perusahaan, perguruan tinggi, maupun bagi mahasiswa diantaranya
:
1. Bagi perusahaan, memberikan usulan bagi perusahaan terhadap pengaruh
postur tubuh pekerja dalam pekerjaanya yang berkaitan dengan efektifitas
dalam bekerja.
2. Bagi Mahasiswa, penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang
efektifitas dalam bekerja, dapat lebih mengerti metode RULA dan
penerapannya dalam bekerja, meningkatkan kemampuan dalam memecahkan
suatu masalah khususnya dalam bekerja.
3. Bagi Perguruan Tinggi, sebagai referensi mengenai perkembangan industry di
Indonesia yang dapat digunakan oleh pihak yang memerlukan dan membantu
menghasilkan calon sarjana yang kompeten.
1.6 Sistematika Penulisan Laporan
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada
laporan praktikum ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika
penyampaian sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas teori yang berhubungan dengan penelitian, teori yang
digunakan adalah tentang teori ergonomi, postur kerja, musculoskeletal
disorders(MSDs), metode penelitian yang mencakup Nordic Body Map dan RULA
( Rapid Upper Limb Assesment ).
BAB III : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Membahas mengenai waktu dan lokasi penelitian, objek penelitian, Teknik


pengumpulan data, metode analisis data dan sistematika penelitian dengan
menggunakan metode RULA.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Membahas tentang pengolahan data, analisis data, dan analisis perbaikan system
kerja.
BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan
optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang referensian sumber yang diambil dalam penyusunan laporan
praktikum ini.

LAMPIRAN
Berisi tentang hasil dokumentasi selama praktek berlangsung.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan Analisa pada praktikum ini,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA

1. Abdillah, Fikri. 2013. Analisis Kerja dengan Metode Rapid Upper Limb
Assesment (RULA). Jurnal Kesehatan Masyarakat 2013, Vol 2 No 1.
2. Agustin, 2013. Hubungan postur kerja dengan keluhan MSDs dan
produktifitas kerja. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan UMS.
3. Meliana, Diana. 2009. Analisa Postur Kerja dengan Metode RULA pada
Pegawai Bagian Pelayanan Perpustakaan Usu Medan. Medan : Fakultas
Teknik Univ Sumatera Utara.
LAMPIRAN

Gambar 1.2 Kuisioner Nordic Body Map


Gambar 1.3 Operator Pengelasan Gambar 1.4 Electric Technician

Gambar 1.5 O perator Filling Gambar 1.6 Administration


Gambar 1.7 Mekanik sedang memasang Gambar 1.8 Opt pasang baut stabilizer
Bolt

Gambar 1.9 Administration Gambar 1.10 Administration

Anda mungkin juga menyukai