Gejala Fibromyalgia
Gejala utama fibromyalgia adalah rasa sakit yang menyebar ke seluruh tubuh. Rasa
sakit ini dapat berupa sensasi terbakar, seperti ditusuk-tusuk, atau nyeri tumpul yang
dapat terus dirasakan selama setidaknya 12 minggu.
Indikasi tersebut akan berlangsung secara terus-menerus dengan tingkat keparahan
yang mungkin berubah-ubah. Terkadang juga bisa disertai dengan gejala-gejala lain
yang meliputi:
Otot kaku.
Sulit tidur dan kelelahan. Rasa sakit akibat fibromyalgia akan menyebabkan penderita
sulit tidur sehingga akan memicu kelelahan.
Sakit kepala.
Depresi.
Kecemasan.
Kram perut.
Kepanasan atau kedinginan. Gejala ini terjadi karena penderita tidak mampu mengatur
temperatur tubuh.
Keparahan gejala fibromyalgia umumnya berbeda-beda pada tiap penderita. Perbedaan ini bisa
dipicu oleh tingkat stres yang dialami oleh penderita, banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh
penderita, serta perubahan cuaca.
Diagnosis Fibromyalgia
Fibromyalgia termasuk penyakit yang sulit didiagnosis karena gejala-gejalanya cenderung mirip
dengan penyakit lain. Prosedur diagnostik khusus untuk penyakit ini juga belum ditemukan.
Dokter umumnya akan menanyakan gejala-gejala yang dialami oleh pasien sebelum memeriksa
kondisi kesehatan pasien. Beberapa kriteria yang umumnya bisa digunakan untuk membantu
diagnosis meliputi:
Pasien mengalami tingkat keparahan gejala yang sama, setidaknya selama 12 minggu.
Penanganan Fibromyalgia
Fibromyalgia termasuk kondisi kronis yang tidak bisa disembuhkan. Tujuan pengobatannya
adalah untuk meringankan gejala agar tidak menghambat kehidupan sehari-hari penderitanya.
Penanganan fibromyalgia berbeda untuk tiap penderita, namun secara umum meliputi:
Penggunaan obat-obatan, misalnya obat pereda sakit (paracetamol atau tramadol), antidepresan
(seperti amitriptyline, fluoxetine, paroxetine, venlafaxine, dan duloxetine), serta antikonvulsan
(gabapentin). Jika dibutuhkan, dokter juga bisa memberikan obat relaksan otot, obat penenang,
atau obat tidur untuk meningkatkan kualitas tidur penderita.
Terapi psikologis, contohnya terapi perilaku kognitif. Konselor dapat membantu penderita
untuk menemukan strategi agar bisa menangani stres yang dipicu atau memicu kondisi ini.
Terapi fisik untuk meringankan rasa sakit, seperti teknik relaksasi serta olahraga ringan atau
berenang dalam air hangat.