Anda di halaman 1dari 6

SPTK (STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN)

DISTRESS SPIRITUAL

1. FASE PRA-INTERAKSI

Kasus :

Ana merupakan seorang mahasiswa semester 4 yang berusia 20 tahun. 3 bulan ini
Ana mendapatkan pacar baru bernama Roni. Rupanya Roni merupakan laki-laki yang
mempunyai pengaruh buruk untuk Ana, ia jadi sering pulang malam, jarang berangkat
kuliah, jarang solat, tidak pernah mengikuti pengajian, bahkan Ana yang dulunya
memakai jilbab sekarang sering melepas jilbabnya ketika pergi bersama Roni.

Hingga suatu hari pacarnya tersebut memutuskannya secara sepihak karena dia
telah memiliki pacar baru, dan hal tersebut membuat ana sangat sedih karena belum
bisa menerima yang ia alami. Ana menangis terus menerus dan mengurung diri di
kamarnya, tidak ingin bertemu siapa-siapa sampai akhirnya dia mulai merelakan
semuanya dan berusaha untuk memperbaiki diri seperti dulu rajin beribadah, selalu
memakai jilbab kemanapun dan tertutup, namun ia takut karena merasa dirinya sangat
bersalah selama ini meninggalkan semua kebiasaan baiknya hanya karena dibutakan
cinta.

Keesokan harinya Ana pergi ke klinik sendiri untuk konsultasi dengan perawat,
saat melakukan komunikasi dengan perawat dia menangis, dia mengatakan bahwa ia
cemas dan takut. Ana menyadari apa yang diperbuatnya salah, ia tidak mau
menerimanya lagi, Ana mengatakan ingin kembali seperti dulu, ingin kembali solat
tepat waktu, meningkatkan doanya, dan melaksanakan apa yang diperintahkan Tuhan
YME.
A. Pengkajian

 Data subjektif :

1. Klien mengatakan cemas

2. Klien mengatakan takut

3. Klien mengatakan ingin kembali seperti dulu

4. Klien mengatakan meningkatkan doanya

5. Klien mengatakan ingin melaksanakan apa yang di perintah tuhan

6. Klien mengatakan menyadari apa yang diperbuatnya salah

 Data objektif :

1. Klien terlihat menunjukkan ekspresi cemas

2. Klien terlihat ketakutan

3. Klien terlihat menangis

4. Klien terlihat bersungguh-sungguh

5. Klien datang sendiri ke klinik

B. Diagnosa keperawatan

 Distres Spiritual berhubungan dengan Kejadian Hidup Tidak Terduga

C. Tujuan (NOC :Kesehatan Spiritual (2001)):


 Perasaan kedamaian yang awalnya banyak terganggu menjadi cukup
terganggu

 Kemampuan berdoa yang awalnya sangat terganggu menjadi banyak


terganggu

 Berpartisipasi dalam bacaan spiritual cukup terganggu menjadi sedikit


terganggu

 Kemampuan beribadah yang awalnya sangat terganggu menjadi cukup


terganggu

 Arti dan tujuan hidup yang awalnya banyak terganggu menjadi cukup
terganggu

D. Tindakan keperawatan (NIC : Dukungan Spiritual (5420)):

 Gunakan komunikasi terapeutik dalam membangun hubungan saling


percaya dan caring

 Dorong individu untuk menjalani ulang masa lalu dan berfokus pada
kejadian dan hubungan yang memberikan dukungan dan kekuatan
spiritual

 Berikan privasi dan waktu-waktu yang tenang untuk (dikakukannya)


kegiatan spiritual

 Dengarkan perasaaan klien

 Tunjukkan empati terhadap ekspresi perasaan klien

 Fasilitasi individu terkait dengan penggunaan meditasi, bersembahyang


dan ritual keagamaan lainnya.

SPTK 4 Perawat : Reni Anggraeni

Klien : Nur Hasanah


FASE ORIENTASI

a. Salam terapeutik

Klien Ana : Assalamualaikum

Perawat Reni : Waalaikumsalam, silahkan masuk silahkan duduk

b. Memperkenalkan diri

Perawat Reni :Perkenalkan saya Reni Anggraeni biasa dipanggil Reni


saya perawat dari UMKT yang bertugas pada hari ini dari
jam 14.00 – 21.00. Kalo boleh tahu namanya siapa?

Klien Ana : Nama saya Nur Hasanah panggil saja Ana.

c. Evaluasi /validasi

Perawat Reni : Bagaimana perasaan mbak hari ini ?

Klien Ana : Saya sedang sedih suster.

Perawat Reni : Sedih kenapa Mbak? Mungkin mbak bisa bercerita ke


saya masalah yang mbak alami mungkin saya bisa
membantu mbak, bagaimana apa mbak mau?

Klien Ana : iya sus saya mau

d. Kontrak waktu&tempat

Perawat Reni : Bagaimana kalau kita berbicara tentang masalah - masalah


yang Mbak alami, kita ngobrol selama 15 menit ya?
Dimana menurut Mbak tempat yang cocok untuk kita
ngobrol?

Klien Ana : Di sini saja sus


FASE KERJA

Perawat Reni : Apa masalah yang Mbak Ana rasakan saat ini?
Perawat Reni : Coba Mbak sampaikan apa yang menyebabkan Mbak
tidak sholat dan mengaji seperti dulu?
Perawat Reni : Baiklah, selain itu apa lagi yang menyebabkan
Mbak tidak sholat dan mengaji?
Perawat Reni : Coba Mbak sampaikan pendapat Mbak tentang agama
atau keyakinan yang bapak anut selama ini?
Perawat Reni : Menurut Mbak, apakah agama yang mbak anut bisa
membawa kedamaian dan ketenangan dalam kehidupan
Mbak saat ini?
Perawat Reni : Apakah hal tersebut yang mempengaruhi Mbak sehingga
kurang aktif melakukan sholat dan mengaji?
Perawat Reni : Apa saja kegiatan ibadah yang Mbak jalankan?
Perawat Reni : Yang mana kira-kira yang ingin Mbak coba jalankan
terlebih dahulu?
Perawat Reni : Mari Mbak coba misalnya sholawat atau zikir.
Perawat Reni : Bagus sekali! Bagaimana perasaan Mbak setelah
mencoba?
Perawat Reni : Apa keuntungan giat beribadah yang pernah Mbak
rasakan?
Perawat Reni : Betul sekali, setelah beribadah kita merasa tenang.

FASE TERMINASI

e. Evaluasi subjektif

Perawat Reni : Bagaimana perasaan Mbak setelah berbincang – bincang?

Perawat Reni : Tampaknya Mbak semangat menjawab pertanyaan suster


ya?

Perawat Reni : Coba Mbak ulangi apa yang sudah kita diskusikan
bersama - sama hari ini!
Perawat Reni : Bagus sekali, jadi Mbak sudah tahu penyebab masalah
Mbak ya? Selain itu bapak juga telah mengungkapkan
perasaan dan pikiran Mbak tentang agama dan tahu
kegiatan yang bapak bisa lakukan.

f. Rencana tindak lanjut

Perawat Reni : Nah sekarang ibadah mana yang Mbak coba lakukan?
Jangan lupa ya Mbak!

Perawat Reni : Besok lagi sekitar jam 14.30 tempatnya disini saja kita
bertemu untuk mengetahui manfaat kegiatan ibadah
yang Mbak lakukan serta belajar cara ibadah lain. Apakah
mbak bersedia?

Perawat Reni :Waalaikumsalam.

Anda mungkin juga menyukai