Anda di halaman 1dari 5

1.

Pembuatan kerangka master bodi mobil dengan pengisian Styrofoam


Pertama, melakukan pemotongan triplek menyesuaikan bentuk desain yang telah di desain oleh
Yudi (Tim Riset). Sebelum di lakukan pemotongan triplek diukur terlebih dahulu menyesuaikan
ukuran desain dari kerangka utama. Setelah dilakukan pengukuran langkah selanjutnya
dilakukan pemotongan lembaran triplek.
Kedua, Setelah dilakukan pemotongan lembaran triplek kemudian dilakukan peyusunan
kerangka. Kerangka ini terdiri dari berbagai rangka utama yang di pasang secara tegak dan
melintang. Setelah rangka utama terbentuk kemudian merakit lembaran triplek yang sudah
dipotong untuk membentuk kontur-kontur yang sulit pada kerangka diberi tambahan sekat.

Ketiga, Setelah kerangka utama tersusun kemudian dilakukan pengamplasan pada bagian
bagian triplek yang masih kasar yang berfungsi agar saat dilakukan pemotongan styrofoam wire
cutter (kawat yang dialiri arus listrik) tidak tersangkut pada sisi triplek yang masih kasar.
Kelima, Langkah selanjutnya yaitu penambahan sekat yang berada didalam kerangka utama
yang berfungsi sebagai penahan styrofoam dan juga penghematan pemakaian Styrofoam.
Keenam, Setelah penambahan sekat kemudian melakukan pengisian Styrofoam pada kerangka
dan dilakukan pemotongan Styrofoam menggunakan wire cutter mengikuti bentuk dari kontur
kerangka yang telah dibuat.

Ketujuh, Kerangka yang telah terbentuk menyerupai bodi yang di inginkan dilakukan
pengecekan selasela Styrofoam yang masih berongga, yang bertujuan agar resin tidak tembus
kedalam Styrofoam, untuk menutupi rongga tersebut menggunakan plastisin dan juga lem
lakban kertas.

Kedelapan, Setelah tidak ada rongga, dilakukan pengamplasan untuk menghasilkan permukaan
yang halus. langkah selanjutnya dilakukan pelapisan menggunakan polyfoam coat sebanyak 3
kali lapisan dengan metode hand lay up supaya pada saat proses manufaktur komposit resin
tidak menembus Styrofoam.
Kesembilan, Proses selanjutnya mengoles permukaan cetakan yang sudah dilapisi dengan
polyfoam coat dengan mirror glass sampai halus dan merata ke seluruh permukaan bodi. Hal ini
berfungsi agar komposit serat karbon tidak lengket dengan cetakan pada saat pembongkaran
bodi.
Kesepuluh, Setelah pemberian mirror glass pada seluruh permukaan Styrofoam kemudian
dilakukan pengemalan menggunakan kertas koran mengikuti bentuk dari cetakan dan
selanjutnya pemotongan serat karbon mengikuti mal yang telah dibuat.

Kesebelas, Proses selanjutnya adalah proses manufaktur komposit bodi, resin poliester diukur
dengan menggunakan gelas ukur, setelah itu ukur katalis dengan volume katalis 10 ml atau
sekitar 1% dari massa resin polyester dan kemudian diaduk hingga resin dan katalis tercampur
rata.
Setelah resin dan katalis yang telah di takar diaduk hingga tercampur, kemudian dilakukan
pelapisan pada permukaan bodi menggunakan metode hand lay up [4], dan dilanjutkan
pelapisan serat karbon, dilakukan hingga 3 kali lapisan. Untuk meratakan resin yang menumpuk
digunakan roll agar serat karbon dapat menyesuaikan kontur dari cetakan dan resin dapat
merata hingga bagian dalam sehingga diharapkan tidak ada udara yang terperangkap
didalamnya
Setelah komposit kering langkah selanjutnya yaitu melepaskan dari cetakan utama. Pada bagian
sambungan pelapisan resin dipertebal yang berfungsi agar sambungan tidak mudah patah.
Produk yang sudah kering akan dilakukan proses pembongkaran dari cetakan, langkah
selanjutnya adalah langkah finishing produk. Pada tahap finishing ini dilakukan proses
penghalusan, pemotongan dan pengontrolan produk. Pemotongan dilakukan dengan gerinda
potong pada bagian bagian yang tidak berguna atau tidak sesuai dengan desain yang telah
ditentukan.

(Sumber dari Manufaktur Bodi Kendaraan Shell Eco Marathon)

2. Teknik Pendompolan dan Penghalusan dompol


 Pastikan badan mobil yang akan didempul benar-benar bersih. Jika ada bagian
berkarat, bersihkan dengan pembersih karat dan amplas.
 Cek bagian-bagian yang akan didempul. Bila terdapat beberapa lekukan, ratakan
dengan palu khusus (hammer dan doly).
 Bersihkan kembali bagian-bagian yang sudah rata.
 Siapkan cat basic (meni) yang sudah dicampur thinner. Perhatikan perbandingan
campurannya (biasanya 1 : 1).
 Lakukan pengecatan dibagian yang akan didempul dengan meni.
 Siapkan dempul sesuai kebutuhan, tak lupa juga alat/sekrap dempul untuk meratakan.
 Oleskan dempul dengan sekrap cat sedikit demi sedikit atau tipis-tipis, bertahap
hingga rata.
 Tunggu hingga kering.
 Setelah kering, ratakan bagian yang didempul menggunakan amplas hingga rata dan
halus sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
 Ulangi pendempulan pada bagian yang belum rata atau belum sesuai.
 Lalu keringkan kembali.
 Dan amplas lagi hingga rata dan halus.
 Setelah itu bersihkan dan keringkan.
 Mobil siap dicat.

3. Jenis jenis serat dan kapan akan digunakan

Serat alami meliputi serat yang diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan
proses geologis. Serat jenis ini bersifat dapat mengalami pelapukan. Serat alami dapat
digolongkan ke dalam:

 Serat tumbuhan/serat pangan; biasanya tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan kadang-
kadang mengandung pula lignin. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain ramie. Serat
tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil. Serat tumbuhan juga penting
bagi nutrisi manusia.
 Serat kayu, serat yang berasal dari batang tumbuhan berkayu.
 Serat hewan, umumnya tersusun atas protein tertentu. Contoh dari serat hewan yang
dimanfaatkan oleh manusia adalah serat ulat (sutra) dan bulu domba (wol).
 Serat mineral, umumnya dibuat dari asbestos. Saat ini asbestos adalah satu-satunya mineral
yang secara alami terdapat dalam bentuk serat panjang.

Serat sintetis atau serat buatan manusia umumnya berasal dari bahan petrokimia. Namun,
ada pula serat sintetis yang dibuat dari selulosa alami seperti rayon

Serat mineral

 Kaca serat/Fiberglass, dibuat dari kuarsa


serat kaca (Bahasa Inggris: fiberglass) atau sering diterjemahkan menjadi serat
gelas adalah kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis dengan garis tengah sekitar 0,005 mm -
0,01 mm. Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, yang kemudian
diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi untuk digunakan
sebagai badan mobil dan bangunan kapal. Dia juga digunakan sebagai agen penguat untuk
banyak produk plastik; material komposit yang dihasilkan dikenal sebagai plastik diperkuat-
gelas (glass-reinforced plastic, GRP) atau epoxy diperkuat glass-fiber (GRE), disebut
"fiberglass" dalam penggunaan umumnya.
 Serat logam dapat dibuat dari logam yang duktil seperti tembaga, emas, atau perak.
 Serat karbon
Plastik diperkuat-grafit atau plastik diperkuat serat karbon (bahasa Inggris: carbon fiber
reinforced plastic, CFRP atau CRP) adalah sebuah material komposit atau plastik diperkuat
fiber yang kuat, ringan, tetapi mahal. Seperti plastik diperkuat-gelas, yang seringkali
disebut fiberglass, material komposit umumnya ditunjuk oleh nama serat penguatnya (carbon
fiber. Plastiknya seringkali adalah epoxy, namun jenis lainnya,
seperti polyester atau vinylester juga digunakan. Bahan ini memiliki banyak aplikasi dalam
konstruksi pesawat, otomotif, kapal layar, dan terutama banyak dipakai untuk kontruksi
rangka sepeda modern, di mana kekuatan dan berat yang ringan sangat penting. Plastik
diperkuat telah menjadi umum dalam barang konsumen kecil seperti laptop, tripod, dan gagang
pancing.

Serat polimer

 Serat polimer adalah bagian dari serat sintetis. Serat jenis ini dibuat melalui proses kimia. Bahan
yang umum digunakan untuk membuat serat polimer:
 polyamida nilon,
 PET atau PBT poliester, digunakan untuk membuat botol plastik,
 fenol-formaldehid (PF)
 serat polivinyl alkohol (PVOH)
 serat polivinyl khlorida (PVC)
 poliolefin (PP dan PE)
 polyethylene (PE),
 Elastomer, digunakan untuk membuat spandex,
 poliuretan.

Anda mungkin juga menyukai