Anda di halaman 1dari 5

1 | Jurnal Program Studi Teknik Elektro JE-Unisla

ANALISA PERBAIKAN SISTEM PENTANAHAN INSTALASI LISTRIK


DI TANAH KAPUR DAN PADAS MENGGUNAKAN METODE SIGARANG
(SISTEM GROUNDING ARANG DAN GARAM)
Zainal Abidin 1), Suharijanto 2), Abdul Ghufron 3)
1)
Dosen Fakultas Teknik Prodi Teknik Elektro Universitas Islam Lamongan
2)
Dosen Fakultas Teknik Prodi Teknik Elektro Universitas Islam Lamongan
3)
Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Lamongan

Email : uponk.audio@gmail.com, suharijanto1941@gmail.com, inal9474@gmail.com

ABSTRAK
Sistem pembumian bertujuan untuk mengamankan peralatan-peralatan listrik maupun manusia
yang berlokasi di sekitar gangguan dengan cara mengalirkan arus gangguan ke tanah, salah satu
faktor untuk mendapatkan nilai tahanan pembumian yang kecil yaitu letak elektroda yang akan
ditanam. Untuk mengetahui nilai tahanan pembumian diperlukan pengukuran. Dari hasil analisis
diperoleh kesimpulan bahwa nilai tahanan pembumian sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah di
mana elektroda tersebut ditanam, perlakuan-perlakuan terhadap tanah dan sudut pengukuran.
Penambahan air arang dan garam memberikan dampak terbaik dalam menurunkan tahanan
pentanahan sampai pada nilai rata- rata 1,52Ω ohm pada tanah padas dan pada tanah kapur 2,43Ω
ohm dengan ukuran perbandingan 5:2:1.
Kata kunci: Tanah, Tahanan Pembumian, bahan urukan.

PENDAHULUAN 2. Pengukuran dilakukan pada 2 jenis tanah


Pentanahan merupakan faktor terpenting yaitu padas, tanah kapur.
dalam meningkatkan keamanan dalam sistem 3. Diasumsikan bahwa lapisan-lapisan tanahnya
tenaga listrik dan peralatan-peralatan rumah homogen.
tangga, kondisi tanah sangat mempengaruhi nilai
resistansi pada proses pentanahan listrik. Dalam Tujuan Penelitian
rangka untuk perbaikan pada kondisi tanah kering 1. Menganalisa pengaruh penambahan air,arang
dan tandus akibat kurangnya sumber air dalam dan garam pada pentanahan pada tanah kapur
tanah, peneliti bereksperimen melakukan upaya dan padas menggunakan metode Sigarang.
agar kondisi resistansi tanah dapat diturunkan agar 2. Untuk mengetahui efesiensi pentanahan pada
sistem pentanahan menjadi lebih baik. Metode tanah kapur dan padas menggunakan metode
yang kami upayakan untuk menurunkan nilai “Sigarang”.
resistansi pentanahan di daerah tanah kering dan
tandus dengan menggunakan komposisi air, arang LANDASAN TEORI
dan garam (sigarang) pada wilayah batang Sistem Pentanahan
pentanahan. Pentanahan (grounding) adalah merupakan
suatu mekanisme dimana daya listrik
Rumusan Masalah dihubungkan langsung dengan tanah (bumi).
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat Pentanahan peralatan adalah penghubungan
diambil perumusan masalah yaitu: bagian bagian peralatan listrik yang pada keadaan
1. Bagaimana pengaruh penmbahan air arang normal tidak dialiri arus. Tujuannya adalah untuk
dan garam pada pentanahan rumah tangga? membatasi tegangan antara bagian bagian
2. Bagaimana efisiensi menggunakan arang dan peralatan yang tidak dialiri arus dan antara bagian
garam pada pentanahan rumah tangga? bagian ini dengan tanah sampai pada suatu harga
yang aman untuk semua kondisi operasi baik
Batasan Masalah kondisi normal maupun saat terjadi gangguan.
Karena luasnya materi, maka dilakukan beberapa Sistem pentanahan ini berguna untuk memperoleh
pembatasan masalah, antara lain : potensial yang merata dalam suatu bagian struktur
1. Pengukuran dilakukan di tanah. dan peralatan serta untuk memperoleh impedansi

ISSN : 2502-0986
2 | Jurnal Program Studi Teknik Elektro JE-Unisla

yang rendah sebagai jalan balik arus hubung


singkat ke tanah. Bila arus hubung singkat ke 1.1 Tahanan Pembumian
tanah dipaksakan mengalir melalui tanah dengan Tahanan pembumian adalah hambatan yang
tahanan yang tinggi akan menimbulkan perbedaan dialami oleh arus ketika mengalir ke tanah. Arus
tegangan yang besar dan berbahaya. ini mengalir menuju tanah melalui elektroda
pembumian yang ditanam atau ditancapkan ke
Sistem Pembumian Rumah Tangga dalam tanah pada ke dalam tertentu. PUIL 2000
Di dalam PUIL 2000 disebutkan bahwa pada mendefenisikan tahanan pembumian sebagai
instalasi listrik ada dua jenis resiko utama yaitu: jumlah tahanan elektroda pembumian dan tahanan
a. Arus kejut listrik penghantar pembumian. Tahanan ini terdiri dari
b. Suhu berlebihan yang sangat mungkin tahanan yang disebabkan penghantar logam dan
mengakibatkan kebakaran, luka bakar atau efek tanah. Tahanan yang ditimbulkan penghantar
cedera listrik. sangan kecil sehingga dapat diabaikan. Tahanan
Untuk mengindarkan manusia ataupun ternak yang paling besar adalah tahanan yang
dari bahaya yang timbul karena sentuhan dengan ditimbulkan oleh tanah. Beberapa jenis tanah yang
bagian aktif instalasi listrik maka dapat dilakukan nilai tahanan jenisnya dicantumkan dalam PUIL
cara-cara berikut: 2000 dapat dilihat pada Tabel 2.
a. Mencegah mengalirnya arus melalui badan
manusia atau ternak. Tabel 2 Tahanan Jenis Tanah
b. Membatasi arus yang dapat mengalir melalui
badan manusia sampai suatu nilai yang lebih
kecil dari arus kejut.
c. Pemutusan suplai secara otomatis dalam waktu
yang ditentukan pada saat terjadi gangguan
yang sangat mungkin menyebabkan
mengalirnya arus melalui manusia yang
bersentuhan dengan body peralatan, yang nilai Batang Grounding
arusnya sama dengan atau lebih besar dari arus Batang Pembumian (grounding) berfungsi
kejut listrik. mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor
Untuk mengetahui sejauh mana tubuh ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam
manusia sanggup menahan aliran listik dan akibat- di tanah. Batang pembumian terbuat dari bahan
akibat yang ditimbulkan, Tabel 2.1 di bawah tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5 dan
memperlihatkan batasan batasan tersebut, ini panjang sekitar 1,8 3m.
berguna sebagai informasi sehingga seorang
perancang maupun instalateur dapat Arang
merancangkan suatu instalasi yang aman bagi Arang adalah residu hitam berisi karbon
manusia maupun ternak. tidak murni yang dihasilkan dengan
Tabel 1 : Batasan-batasan arus menghilangkan kandungan air dan komponen
dan pengaruhnya terhadap manusia volatil dari hewan atau tumbuhan. Arang
umumnya didapatkan dengan memanaskan kayu,
gula, tulang, dan benda lain. Arang yang hitam,
ringan, mudah hancur, dan meyerupai batu bara
ini terdiri dari 85% sampai 98% karbon, sisanya
adalah abu atau benda kimia lainnya.
Penambahan arang bertujuan untuk
menurunkan tahanan grounding dan memelihara
tahanan grounding rendah secara permanen,
tahanan grounding di dalam tanah berhubungan
dengan reaksi kimia antara tanah tersebut.

Garam
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa
ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion

ISSN : 2502-0986
3 | Jurnal Program Studi Teknik Elektro JE-Unisla

negatif (anion), sehingga membentuk senyawa 3. Membuat rangkaian pengujian seperti pada
netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari gambar (2) dengan menanam elektroda utama
hasil reakai asam dan basa. Komponen kation dan dan elektroda bantu. Menanam elektroda
anion ini dapat berupa senyawa anorganik seperti dengan memukul kepala elektroda
klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa menggunakan martil, jika menjumpai lapisan
organik seperti asetat (CH3COO−) dan ion tanah yang keras sebaiknya jangan
monoatomik seperti fluorida (F−), serta ion memaksakan penanaman elektroda.
poliatomik seperti sulfat (SO42−). kandungan 4. Menetukan jarak antar elektroda bantu
mineral tanah sangat mempengaruhi tahanan minimal 5 meter dan maksimal 10 meter.
sebaran/resistansi karena jika tanah semakin 5. Mengukur tegangan tanah dengan dengan
banyak mengandung logam maka arus petir mengarahkan range switch ke earth voltage
semakin mudah menghantarkan. dan pastikan bahwa nilai indikator 10 V atau
kurang. Jika earth voltage bernilai lebih tinggi
Metodologi Penelitian dari 10 V diperkirakan akan terjadi banyak
Metode Sigarang kesalahan dalam nilai pengukuran tahanan.
Sigarang (sistem grounding arang dan 6. Mengecek penghubung atau penjepit pada
garam) adalah suatu sistem pentanahan elektroda utama dan elektroda bantu dengan
menggunakan arang dan garam. Percobaan mensetting range switch ke 2000 Ω dan tekan
dilakukan dengan cara melakukan perhitungan tombol ” PRESS TO TEST ”. Jika tahanan
terhadap data resisitivitas tanah yang telah elektroda utama terlalu tinggi atau
diberikan perlakuan fisik berupa penambahan air, menunjukkan simbol ” . . . ” yang berkedip-
garam dan arang yang bertujuan untuk mencari kedip maka perlu dicek penghubung atau
nilai resistivitas yang rendah dari tanah tersebut. penjepit pada elektroda utama.
Penelitian karakteristik tanah ini dilakukan dengan 7. Melakukan pengukuran. Mensetting range
penambahan air, arang dan larutan garam dan switch ke posisi yang diinginkan dan tekan
mengikuti beberapa langkah. tombol ” PRESS TO TEST ” selama beberapa
detik.
Desain Sigarang
8. Mencatat nilai ukur tahanan yang muncul dari
Digital Earth Resistance Tester.
9. Mengembalikan posisi tombol ” PRESS TO
TEST ” ke posisi awal.
10. Melakukan pengujian tahanan untuk
kedalaman elektroda utama yang berbeda
dengan langkah 3, 7, 8, 9.
11. Tahapan yang sama untuk kondisi tanah yang
Gambar 1 Desain Sigarang
berbeda.
Bahan – bahan pembuatan desain sigarang
Pengukuran Tahanan Jenis Tanah
1. batang grounding
2. pipa besi 2,5” Pengukuran tahanan jenis tanah biasanya
3. Arang dilakukan dengan cara :
4. garam,air
1. Metode dua elektroda (tow electroda method)
aau
Sistem Pengukuran 2. Metoda tiga titik (three pint method)
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan. Arus yang masuk ke tanah mengalir
2. Mengecek tegangan baterai dengan secara radial dari elektroda, misalkan arah arus
menghidupkan Digital Earth Resistance dalam tanah dari elektroda 1 ke elektroda 2
Tester. Jika layar tampak bersih tanpa simbol berbentuk permukaan bola dengan jari-jari r, luas
baterai lemah berarti kondisi baterai dalam permukaan tersebut adalah 2 π r2, dan rapat arus
keadaan baik. Jika layar menunjukkan simbol radial pada jarak r adalah J = I / 2 π r2.
baterai lemah atau bahkan layar dalam keadaan
gelap berarti baterai pelu diganti.

ISSN : 2502-0986
4 | Jurnal Program Studi Teknik Elektro JE-Unisla

Bila ρ adalah tahanan jenis tanah, maka


kuat medan dalam tanah pada arah radial dengan
jarak r adalah E(r) = J.
PEMBAHASAN
I
Jadi, E r   Data rata- rata penelitian
2r 2 Table 3 Rata-rata resistansi pentanahan
Potensial pada jarak r dari elektroda adalah
integral dari gaya listrik dari jarak r ke titik tak
terhingga :
I
~
V   E r dr  2r
r

Perbandingan antara tegangan dan arus atau tahan


menjadi :
PEMBAHASAN

R 
2r
Tabel 4. Tahanan Jenis Tanah
Dari gambar, terlihat, r13 = r34 = r24 = a.
Jadi :
I  1 1 
V3    
2  a 2a 

dan
I  1 1 
V4    
2  2a a 
Dari hasil pengamatan pada tabel 4 , jika
Beda tegangan antara titik 3 dan 4 adalah : berdasarkan tabel diatas Resistansi tanah
berdasakan PUIL 2000, dapat dibandingkan jika
I  1 1 1 1
V34       tanah kondisi basah ρ 200Ω , jika diambil tahanan
2  a 2a 2a a 
200ohm dan nilai rata- rata 1,52Ω

I R tanah   2 a R
2a
=
dan
=
V34 
R34   Resistansi tanah pada tanah padas basah 95,5 Ω
I 2a

jadi : Dari hasil pengamatan pada tabel 4 , jika


berdasarkan tabel diatas Resistansi tanah
  2aR34 berdasakan PUIL 2000, dapat dibandingkan jika
Diagram alur penelitian : tanah kondisi basah ρ 200Ω , jika diambil tahanan
200 ohm dan nilai rata- rata 1,82Ω
R tanah   2 a R
=
=
Resistansi tanah pada tanah padas kering
114,4 Ω

Dari hasil pengamatan pada tabel 4, jika


berdasarkan tabel diatas Resentasi tanah
berdasakan PUIL 2000, dapat dibandingkan jika
tanah kondisi basah ρ 200Ω , jika diambil tahanan
200ohm dan nilai rata- rata 2,43Ω
Gambar 3.2 diagram alur penelitian R tanah   2 a R

ISSN : 2502-0986
5 | Jurnal Program Studi Teknik Elektro JE-Unisla

= Sigarang pentanahan nilai rata- rata pada


= tanah padas 3Ω dan pada tanah kapur 3,5Ω.
2. Pentanahan menggunakan air, garam dan
Resistansi tanah pada tanah kapur basah arang (Sigarang) dapat menghasilkan efisiensi
152,7 Ω pentanahan sebesar 75% pada tanah kapur.
Dari hasil pengamatan pada tabel 4, jika di Dan efisiensi pentanahan pada tanah padas
dasarkan tabel diatas Resentasi tanah berdasakan rata-rata 65% dibandingkan pentanahan tanpa
PUIL 2000, dapat dibandingkan jika tanah kondisi sigarang.
basah ρ 200Ω , jika diambil tahanan 200ohm dan
nilai rata- rata 3Ω SARAN
R tanah   2 a R 1. Penggunaan pada tanah berbeda bisa
= didapatkan hasil yang berbeda
= 2. Perlu dilakukan perbaikan dan pembahasan
dalam penelitian pentanahan dengan metode
Resistansi tanah pada tanah kapur kering
sigarang dalam pentanahan dalam lingkup
188,5 Ω
besar atau gedung.
.
Dari hasil pengamatan dan perhitungan R rata-rata
DAFTAR PUSTAKA
pada tanah padas dan tanah kapur sesuai dengan
[1] Bang Torus di 11:22 PM Friday, April 13,
PUIL 2000 masih memiliki nilai R < 200 dengan
2012, tentang tanah kapur
referensi pasir basah (Tabel 4).
[2] Elektro Indonesia Nomor 24, Tahun V,
Januari 1999
KESIMPULAN DAN SARAN
[3] Novia Malinda di 22.04, tentang Makalah
Kesimpulan
earth tester
Berdasarkan hasil pengujian dan
[4] Oka et al, 2002 metode pentanahan netral
pembahasan dapat ditarik simpulan sebagai
pada sistem distribusi
berikut :
[5] PUIL 2000 persyaratan Umum Instalasi Listrik
1. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan
tentang pembumian.
bahwa pentanahan air, garam dan arang
[6] http://www.bukupr.com/2012/09/asam-basa-
dengan ukuran 5:2:1 menghasilkan rata-rata
dan-garam_22.html
nilai tahanan 1,52Ω pada tanah padas kondisi
tanah basah pada tabel 4.1, dan rata-rata
2,43Ω pada tanah kapur kondisi basah pada
tabel4.3. dibandingkan dengan metode tanpa

ISSN : 2502-0986

Anda mungkin juga menyukai