Anda di halaman 1dari 9

Kiryoku, Volume 1, No 4, 2017

e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497


Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/izumi

MENGENAL KARAKTER BANGSA JEPANG MELALUI


PERILAKU BAIK YANG INSPIRATIF

Iriyanto Widisuseno

Prodi Bahasa dan Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya UNDIP


widisusenoiriyanto@yahoo.co.id

Abstract
The Japanese nation as one of the Asian nations has a unique culture of behavior. This article
discusses the character of the Japanese nation through an inspirational aspect of good behavior.
In this study using a qualitative descriptive approach, with the historical method factual and
eclectic. The results of the study obtained a number of principles of life that medasari behavior
of the Japanese who form the character that is; Bushido, Makoto, Genchi, Genbutsu, Hansei, Yū,
Jin, Rei, Meiyo. The behavior formed on the basis of the life principle of the Japanese includes;
friendly and courteous, expressive, respectful of business or process, growing as a community,
procedural, well organized, diligent, and meticulous. A number of Japanese behavior is
important to give a lesson for the Indonesian nation when it is currently facing various crises,
such as moral kriss, national crises, weakness of race in the homeland and the identity of the
nation, and the crisis of independence.

Keywords: character, Japanese character, life principle, inspirational behavior.

1. PENDAHULUAN 327.204.000 ( 4.4% penduduk dunia),


Belanda 41.526 km2 jumlah penduduk
Jika memperhatikan sejarah perkembangan 17.033.500 (0.229% penduduk dunia),
beberapa negara maju, seperti Amerika, Inggris 130.395 km2 jumlah penduduk
Belanda, Inggris, Jerman, Jepang, 53.01.000, Jerman 357.021 km2 jumlah
Singapura dan Korea, mereka adalah penduduk 81,197,500 (1.09% penduduk
kelompok negara maju yang sama pada dunia), Jepang 377.835 km2 jumlah
awalnya sebagai negara berkembang seperti penduduk 126,890,000 (1,71% penduduk
nagara-negara berkembang lainnya dunia), Singapure 719.1 km² jumlah
termasuk negara Indonesia. Terlepas dari penduduk 5,535,000 (0.074% penduduk
bagaimana cara mereka mengembangkan dunia), Korea Utara 120,540 km² jumlah
dirinya untuk maju, nampak bahwa laju penduduk 25,155,000 (0.34% penduduk
perkembangan kemajuan suatu bangsa tidak dunia), Korea Selatan 100,210 km² jumlah
linier dengan besar kecilnya jumlah penduduk 330,803 km², Indonesia
penduduk, luas wilayah geografis dan 1.990.250 km² jumlah penduduk
sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu 255,461,700 (3.43% penduduk dunia).
negara. Luas wilayah negara Amerika
9.629.091km2 jumlah penduduk

Copyright @2017, KIRYOKU, e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497 1


Kiryoku, Volume 1, No 4, 2017
e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

Jepang, Singapura dan Korea jumlah negara lain. Sementara berbeda dengan
penduduknnya kecil, tetapi faktanya Korea, China, Malaysia sering terlibat
sekarang telah menjadi negara maju di dunia. dalam ketegangan politik antar negara.
Secara geografis dan potensi sumber daya Indonesia sebagai sesama rumpun bangsa
alam yang dimiliki oleh ketiga negara Asia yang berperadaban ketimuran,
tersebut tidak sebesar dimiliki oleh negara ditambah dengan potensi sumber daya alam
Indonesia. Negara Indonesia disamping dan sumber daya manusia yang besar,
jumlah penduduk yang besar, juga potensi semestinya memiliki kesejajaran atau
sumber daya alam yang melimpah. bahkan lebih maju dari bangsa-bangsa Asia
Pengalaman penting yang lain dari negara lainnya ( Widisuseno, Iriyato, 19216. ).
tetangga terdekat Malaysia, ketika tahun Negara Jepang dilihat dari sisi jumlah
1998 mengalami krisis ekonomi dan penduduk hanya 127 juta jiwa dan luas
moneter bersamaan dengan Indonesia, tetapi wilayahnya 377,962 km², jauh lebih kecil
Malaysia sekarang ekonomi nasionalnya dibandingkan dengan Indonesia dengan
sudah kembali stabil dan maju. Negara jumlah penduduk 250 juta jiwa dan luas
Singapure misalnya, awalnya sebagai wilayah negara 1.905 million km². Faktanya
negara miskin dan bangsa yang malas serta sekarang negara Jepang mampu menguasai
korup, kemudian ketika dipimpin oleh pasar industri di dunia, termasuk di
Perdana Menteri Lie Kuan Yu berubah Indonesia. Sementara Indonesia saat ini
menjadi negara maju dan terus berkembang masih menghadapi berbagai krisis yang
hingga sekarang belum terselesaikan secara tuntas. Misalnya,
krisis moral, jatidiri dan nasionalisme.
Hal yang lebih unik adalah Jepang sebagi Untuk itu perlu belajar dari bangsa Jepang.
salah satu negara di Asia, sekarang sudah Apa yang harus dipelajari lebih banyak dan
menduduki peringkat negara maju di dunia. mendalam dari karakter kepribadian bangsa
Jepang dalam sejarah perkembangan Jepang yang dapat menginspirsi dan
bangsanya dikenal memiliki sosok memotivasi bangsa Indonesia saat ini yang
kemandirian. Bagaimanaa keadaan bangsa sedang membangun diri dari keterpurukan.
Jepang saat itu ketika Perang Dunia, kondisi
sosial dan geografis negara Jepang hancur Penelitian tentang karakter orang Jepang
akibat bom Atom oleh tentara Sekutu telah banyak dilakukan oleh peneliti
Amerika di Nagasaki dan Hirosima. sebelumnya, mereka mengkaji dari sudut
Peristiwa terakhir di Jepang yaitu gempa pandang yang berbeda. Takeji Furukawa
bumi dan Tsunami yang (1927), meneliti karakter orang Jepang dari
memporakporandakan sebagian negara itu. segi genetika, yaitu jenis golongan darah.
Dalam waktu singkat bangsa Jepang dapat Dalam penelitiannya dinyatakan, golongan
berbenah diri dan mengatasi secara cepat darah manusia ditentukan oleh protein-
tanpa harus minta bantuan bangsa-bangsa protein tertentu. Protein tersebut
lain, dan sekarang bangsa Jepang sudah membangun semua sel di dalam tubuh
bangkit sebagai bangsa yang maju di segala manusia, dan oleh karenanya juga
bidang kehidupannya. menentukan psikologi kita (Weliyati,
Anwar, 2015). Peneltian lain dilakukan oleh
Jepang sejak pasca Perang Dunia II, dalam Rosita Ningrum (2011), tentang Kanyoku
membangun bangsa hingga sekarang Verba “Dekiru” dalam konteks
mencapai negara maju di bidang teknologi sosiolinguistik. Melalui penelitiannya
selalu menghindari konflik dengan negara – menyatakan, dengan belajar Idiom akan

2 Copyright @2017, KIRYOKU, e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497


Kiryoku, Volume 1, No 4, 2017
e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/izumi

memahami akar budaya dalam bahasa yang berkaitan dengan karakter orang Jepang.
dipelajari serta bagaimana Objek kajian penelitian ini adalah karakter
menyampaikannya sebagai bentuk orang Jepang ditinjau dari sisi perilaku baik
komunikasi yang tidak sekedar gramatikal yang inspiratif, menandai karakter bangsa
saja. Penelitian lainnya dilakukan oleh Jepang dan mengantarkannya sebagai
Iriyanto Widisuseno, Sri Wahyu Utami dan bangsa maju di dunia. Untuk mengungkap
Yuliani Rahmah ( 2015), tentang Kanyouku dan menemukan pola-pola perilaku baik
sebagai representasi nilai budaya yang menandai karakter bangsa Jepang,
masyarakat Jepang. Melalui penelitiannya menggunakan pendekatan historis kultural
dinyatakan, dalam kanyouku terkandung dan eklektik. Metode historis kultural
ajaran nasihat, dan nilai-nilai kebijakan mengeksplorasi dan mendiskripsikan
hidup. Melalui kanyouku kita dapat perilaku baik bangsa Jepang sebagai unsur-
mengetahui karakter dan watak masyarakat unsur budaya yang mengantarkan bangsa
tempat berkembangnya idiom tersebut. Jepang menjadi bangsa maju. Dalam tulisan
Penelitian yang akan dilakukan kali ini ialah ini, kajian karakter bangsa Jepang terfokus
ingin mendalami karakter bangsa Jepang pada penjelasan budaya dan sejarah
melalui kajian perilaku baik yang inspiratif. perkembangan bangsa Jepang. Setelah
Perilaku baik mencakup kesatuan dari cara meninjau literatur tentang karakter bangsa
berfikir, bersikap dan bertindak yang Jepang, dilanjutkan tahapan metode eklektik
dilakukan oleh setiap orang Jepang dalam untuk mendapatkan beberapa kemungkinan
kehidupan sehari-hari yang menandai arah di masa depan yang disarankan.
karakternya. Pengertian inspiratif Metode Eklektik ini menjadi metode yang
menandakan adanya sesuatu yang dapat ideal apabila didukung oleh penguasaan
mengilhami, memberi semangat, peneliti secara memadai dalam
membangkitkan rasa hormat (John M. mengeksplorasi menemukan ragam data
Echols dan Hassan Shadily, 1995), dalam primer secara memadai tentang pola
hal ini bagi masyarakat bangsa Indonesia. perilaku baik orang Jepang yang inspiratif,
Kriteria perilaku baik dan inspiratif, yaitu sehingga ketika pada tahap sintesis dapat
perilaku yang mencakup cara berfikir, mengambil secara tepat segi-segi kekuatan
bersikap dan bertindak yang dilakukan oleh dari setiap pola perilaku dan
setiap orang Jepang dalam kehidupan menyesuaikannya dengan kebutuhan
sehari-hari yang telah mengantarkan diri masyarakat bangsa Indonesia. kemudian
sebagai bangsa yang maju, menandai menerapkannya secara proporsional.
karakternya dan dapat mengilhami,
memberi semangat, membangkitkan rasa 3. PEMBAHASAN
hormat, dalam hal ini bagi masyarakat 3.1. Pengertian Karakter
bangsa Indonesia.
Dalam Kebijakan Nasional Pembangunan
Karakter Bangsa Tahun 2010 – 2025,
2. METODE DAN SUMBER DATA dinyatakan bahwa karakter adalah nilai-nilai
Penelitian ini menggunakan studi literature yang khas baik (tahu nilai kebaikan, mau
dan metode deskriptif kualitatif serta berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan
sumber data dari buku-buku referensi yang berdampak baik terhadap lingkungan ) yang

Copyright @2017, KIRYOKU, e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497 3


Kiryoku, Volume 1, No 4, 2017
e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

terpateri dalam diri dan terejawantahkan bertindak seseorang atau bangsa. Karakter
dalam perilaku. Karakter secara koheren secara koheren memancar dari hasil olah
memancar dari hasil olah pikir, olah hati, pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa
olah raga, serta olah rasa dan karsa dan karsa seseorang atau sekelompok orang.
seseorang atau sekelompok orang. Karakter Unsur pembentuk karakter yaitu olah
merupakan ciri khas seseorang atau pikiran, olah hati, olah raga, olah rasa dan
sekelompok orang yang mengandung nilai, olah karsa seseorang atau kelompok orang,
kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran hasilnya terwujud ke dalam perilaku.
dalam menghadapi kesulitan dan tantangan. Pikiran merupakan unsur terpenting
Pendapat lain, Khan (2010) mengemukakan, meskipun bukan yang utama, yaitu
bawa karakter adalah sikap pribadi sebagai merupakan sumber nilai kebenaran rasional
hasil proses konsolidasi secara progresif untuk melakukan semua perilaku.
dan dinamis, integrasi pernyataan dan
tindakan. Karakter dikaitkan juga dengan
perilaku, atau suatu tindakan yang dibangun 3.2. Pengertian Karakter Bangsa
berdasarkan pada nilai. Nilai tidak bisa
dilihat, tetapi nilai itu berwujud di dalam Karakter bangsa adalah kualitas perilaku
suatu perilaku. Karakter terbangun dari kolektif kebangsaan yang khas baik yang
kebijaksanaan (virtues) yang melekat pada tercermin dalam kesadaran, pemahaman,
jati diri seseorang. Sebagai bentuk dari rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan
pengungkapan nilai, maka karakter bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati,
terbangun dari seperangkat nilai luhur yang olah rasa dan karsa, serta olah raga
dijadikan „keyakinan utama‟ (level of belief) seseorang atau sekelompok orang. Karakter
dari suatu masyarakat. Nilai-nilai itu tergali bangsa akan menentukan perilaku kolektif
dari kebudayaan yang meliputi nilai sosial, kebangsaan yang khas yang baik tercermin
nilai budaya, nilai ideologis, nilai agama, dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa,
nilai estetis (seni). Nilai-nilai itu dan peerilaku berbangsa dan bernegara.
mengandung keutamaan tertentu (the good) Karakter bangsa dalam antropologi
yang kemudian berkembang sebagai dasar dipandang sebagai tata nilai budaya dan
moralitas (common ground morality) keyakinan yang mengejawantah dalam
sehingga karakter menjadi sebuah sistem kebudayaan suatu masyarakat dan
makna yang tidak lagi berfungsi privat memancarkan ciri-ciri khas keluar sehingga
tetapi berfungsi publik (Budimansyah, 2010, dapat ditanggapi orang luar sebagai
hal 30-31). kepribadian masyarakat tersebut (Ade
Armando, dkk, 2008 , hal 8 ). Setiap bangsa
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut memiliki sifat karakternya sendiri sebgai
dapat disarikan bahwa pengertian karakter refleksi nilai nilai luhur yang menjadi dasar
adalah ciri khas yang melekat pada diri keyakinan hidup suatu masyarakat yang
seseorang, atau suatu bangsa yang digali dari kebudayaannya.
membedakan dengan seseorang, atau bangsa
lainnya. Karakter sebagai ungkapan nilai
yang terbentuk dari seperangkat nilai luhur 3.3. Unsur Pembentuk Karakter Bangsa
yang menjadi keyakinan hidup dari suatu Jepang
masyarakat dan digali dari kebudayaannya.
Karakter yang mengandung nilai terwujud Menurut Muhaimin dalam Abdul Majid dan
melalui perilaku : cara berfikir, bersikap dan Dian Andayani yang dituturkan oleh

4 Copyright @2017, KIRYOKU, e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497


Kiryoku, Volume 1, No 4, 2017
e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/izumi

Hamndani (2016), unsur pembentuk kematian tetapi mereka takut jika tugas yang
karakter yakni perilaku yang mencakup mereka emban tidak berhasil.
pikiran, sikap, dan tindakan yang melekat
dalam diri seseorang. Melalui bagaimana b. Makoto ( Bersungguh sungguh)
cara orang berfikir, bersikap dan bertindak,
akan memperlihatkan ciri khas atau karakter Makoto berarti bersungguh-sungguh dengan
seseorang. Bangsa Jepang sering dikatakan selalu berkata dan bertindak jujur dengan
sebagai bangsa yang unik, yaitu dalam tidak berlaku curang baik kepada kawan
memperlihatkan perilaku manusianya. maupun lawan.
Perilaku bangsa Jepang dipengaruhi paham
yang dianutnya, yakkni kolektivisme. c. Genchi Genbutsu (Bukan sekedar
Paham kolektivisme ialah paham yang teori tetapi praktik)
menempatkan asas pemikiran dan tindakan Definisi harfiah Genchi Genbutsu dari
kelompok atau golongan di atas pemikiran bahasa Jepang adalah go and see the
atau tindakan pribadi. Paham ini problem. Genchi genbutsu bukan sekadar
berkebalikan dengan paham individualisme teori, melainkan lebih menekankan pada
yang lahir dari ideologi liberalisme seperti praktek dimana kita harus langsung
yang diajarkan oleh filsuf Inggris yaitu John mendatangi masalah untuk mengetahui
Locke (1632-1704) pada abad ke-17. masalah tersebut.
Perilaku bangsa Jepang berpegang pada
sejumlah prinsip hidup yang di dalamnya d. Hansei (Perenungan ulang)
mengandung moral (Anieristyan, 2012) Dalam bahasa Jepang , hansei berarti
3.4. Perilaku baik bangsa Jepang yang perenungan. Dalam manajemen bisnis,
dapat menginspirasi hansei berarti peninjauan ulang secara
cermat yang dilakukan setelah tindakan
Perilaku bangsa Jepang dalam kehidupan diambil. Tidak perduli hasil akhirnya sukses
sehari-hari di dasarkan pada sejumlah atau gagal, mereka tetap harus meninjau
prinsip hidup yang di dalamnya hasilnya. Hansei berlawanan dengan pola
mengandung moral kebudayaan Samurai. pikir “kalau tidak rusak buat apa diperbaiki”
Prinsip hidup yang mengandung nilai moral Kebanyakan kita masih menunggu rusak
kebudayaan Samurai ini termanifestasikan baru diperbaiki.
dalam perilaku baik yang membentuk
karakter Bangsa Jepang. Sejumlah prinsip e. Gi (Kejujuran)
tersebut adalah sebagai berikut.
Menjaga Kejujuran. Seorang ksatria harus
a. Bushido (Keberanian) paham betul tentang yang benar dan yang
Bushido adalah kode atau prinsip yg dianut salah, dan berusaha keras melakukan yang
oleh para samurai Jepang. Prinsip bushido benar dan menghindari yang salah. Dengan
menekankan pada kehormatan, keberanian, cara itulah bushido biasa hidup.” Seorang
dan kesetian kepada atasan melebihi apapun. Samurai senantiasa mempertahankan etika,
Pejuang samurai yang ideal adalah mereka moralitas, dan kebenaran. Integritas
yang tidak mempunyai rasa takut terhadap merupakan nilai Bushido yang paling utama.
Kata integritas mengandung arti jujur dan

Copyright @2017, KIRYOKU, e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497 5


Kiryoku, Volume 1, No 4, 2017
e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

utuh. Keutuhan yang dimaksud adalah h. Rei (Menghormati)


keutuhan dari seluruh aspek kehidupan,
terutama antara pikiran, perkataan, dan Hormat kepada orang lain. “Apakah kau
perbuatan. Nilai ini sangat dijunjung tinggi sedang berjalan, berdiri diam, sedang
dalam falsafah bushido, dan merupakan duduk, atau sedang bersandar, di dalam
dasar bagi insan manusia untuk lebih perilaku dan sikapmu lah kau membawa diri
mengerti tentang moral dan etika. dengan cara yang benar-benar
mencerminkan prajurit sejati. Seorang
f. Yū (Berani) Samurai tidak pernah bersikap kasar dan
ceroboh, namun senantiasa menggunakan
Berani dalam menghadapi kesulitan. kode etiknya secara sempurna sepanjang
Pastikan kau menempa diri dengan latihan waktu. Sikap santun dan hormat tidak saja
seribu hari, dan mengasah diri dengan ditujukan pada pimpinan dan orang tua,
latihan selama ribuan hari. (Miyamoto namun kepada tamu atau siap pun yang
Musashi). Keberanian merupakan sebuah ditemui. Sikap santun meliputi cara duduk,
karakter dan sikap untuk bertahan demi berbicara, bahkan dalam memperlakukan
prinsip kebenaran yang dipercayai meski benda ataupun senjata.
mendapat berbagai tekanan dan kesulitan.
Keberanian juga merupakan ciri para i. Makoto (Kejujuran dan tulus-iklas)
samurai, mereka siap dengan risiko apapun
termasuk mempertaruhkan nyawa demi Bersikap Tulus dan Ikhlas. “Samurai
memperjuangkan keyakinan. Keberanian mengatakan apa yang mereka maksudkan,
mereka tercermin dalam prinsipnya yang dan melakukan apa yang mereka katakan.
menganggap hidupnya tidak lebih berharga Mereka membuat janji dan berani
dari sebuah bulu. Namun demikian, menepatinya.” (Toyotomi Hideyoshi).
keberanian samurai tidak membabibuta, Seorang Samurai senantiasa bersikap jujur
melainkan dilandasi latihan yang keras dan dan tulus mengakui, berkata atau
penuh disiplin. memberikan suatu informasi yang sesuai
kenyataan dan kebenaran. Para ksatria harus
g. Jin (Kemurahan hati) menjaga ucapannya dan selalu waspada
tidak menggunjing, bahkan saat melihat atau
Memiliki sifat kasih sayang. Jadilah yang mendengar hal-hal buruk tentang kolega.
pertama dalam memaafkan.”(Toyotomi
Hideyoshi) Bushido memiliki aspek j. Meiyo (Kehormatan)
keseimbangan antara maskulin (yin) dan
feminin (yang). Jin mewakili sifat feminin Menjaga kehormatan diri. Jika kau di depan
yaitu mencintai. Meski berlatih ilmu pedang publik, meski tidak bertugas, kalau tidak
dan strategi berperang, para samurai harus boleh sembarangan bersantai. Lebih baik
memiliki sifat mencintai sesama, kasih kau membaca, berlatih kaligrafi,
sayang, dan peduli. Kasih sayang dan mengkaji sejarah, atau tatakrama
kepedulian tidak hanya ditujukan pada keprajuritan. Bagi samurai cara menjaga
atasan dan pimpinan namun pada kehormatan adalah dengan menjalankan
kemanusiaan. Sikap ini harus tetap kode bushido secara konsisten sepanjang
ditunjukan baik di siang hari yang terang waktu dan tidak menggunakan jalan pintas
benderang, maupun di kegelapan malam. yang melanggar moralitas. Seorang samurai
Kemurahan hati juga ditunjukkan dalam hal memiliki harga diri yang tinggi, yang
memaafkan. mereka jaga dengan cara prilaku terhormat.

6 Copyright @2017, KIRYOKU, e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497


Kiryoku, Volume 1, No 4, 2017
e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/izumi

Salah satu cara mereka menjaga kehormatan Jepang yang inspiratif adalah sebagai
adalah tidak menyia-nyiakan waktu dan berikut.
menghindari prilaku yang tidak berguna.
1. Ramah dan sopan
k. Chūgo (Loyal)
Menjaga Kesetiaan kepada satu pimpinan Orang Jepang cenderung untuk selalu
dan guru. Seorang ksatria menyapa dan mengucapkan salam kepada
mempersembahkan seluruh hidupnya untuk orang yang ditemuinya, sekalipun itu orang
melakukan pelayanan tugas. Kesetiaan asing yang belum mereka kenal. Budaya
ditunjukkan dengan dedikasi yang tinggi Jepang memperhatikan penghormatan dan
dalam melaksanakan tugas. Kesetiaan sikap sopan kepada orang yang memiliki
seorang ksatria tidak saja saat pimpinannya status sosial lebih tinggi atau lebih tua.
dalam keadaan sukses dan berkembang. Bahasa Jepang juga memiliki kosa kata
Bahkan dalam keadaaan sesuatu yang tidak khusus yang digunakan untuk menunjukkan
diharapkan terjadi, pimpinan mengalami penghormatan atau yang lebih sopan seperti
banyak beban permasalahan, seorang ksatria “krama inggil” dalam bahasa Jawa.
tetap setia pada pimpinannya dan tidak
meninggalkannya.Puncak kehormatan 2. Ekspresif
seorang samurai adalah mati dalam
menjalankan tugas dan perjuangan. Dalam dorama atau anime, atau membaca
manga sering menemui ciri ekspresif ini,
l. Tei (Menghormati Orang Tua) bagaimana mereka menunjukkan rasa suka,
Menghormati orang tua dan rendah hati. sedih, terkejut dan lain-lainnya. Ciri
Tak peduli seberapa banyak kau ekspresif juga yang menjadikan orang
menanamkan loyalitas dan kewajiban Jepang adalah teman yang komunikatif dan
keluarga di dalam hati, tanpa prilaku baik friendly. Melalui sifat ekspresif ini mereka
untuk mengekspresikan rasa hormat dan bisa berkomunikasi dengan empati, tidak
peduli pada pimpinan dan orang tua, maka peduli seberapa sederhananya topik
kau tak bisa dikatakan sudah menghargai pembicaraannya. Hal itu bisa terasa sangat
cara hidup samurai. Samurai sangat menarik karena respon ekspresif yang
menghormati dan peduli pada orang yang diberikan oleh orang Jepang. Faktor ini juga
lebih tua baik orang tua sendiri, pimpinan, alasan mengapa di setiap program TV
maupun para leluhurnya.Mereka harus Jepang melibatkan begitu banyak presenter.
memahami silsilah keluarga juga asal-
usulnya.Mereka fokus melayani dan tidak 3. Menghargai Usaha atau Proses
memikirkan jiwa dan raganya pribadi
(Anieristyan, 2012) Cara kerja bangsa Jepang tidak hanya
berorientasi pada hasil, tetapi lebih
Berpegang pada prinsip hidup yang diyakini berorientasi pada proses. Mereka sangat
maka bangsa Jepang dapat mengembangkan menghargai usaha dan kesungguhan
perilaku baik dalam kehidupan sehari-hari seseorang. Sekalipun hasil yang dicapai oleh
yang mengantarkan bangsa Jepang sebagai seseorang tidak sesuai dengan yang
negara maju. Beberapa perilaku bangsa diharapkan, tetapi jika orang tersebut sudah

Copyright @2017, KIRYOKU, e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497 7


Kiryoku, Volume 1, No 4, 2017
e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

berusaha dengan sangat keras, maka mereka petunjuknya dari awal hingga akhir tanpa
akan mengapresiasi dengan baik orang ada yang terlewat lalu benar-benar
tersebut. Sikap menghargai usaha ini juga mengerjakan sesuai dengan petunjuk yang
tampak dari ekspresi mereka yang selalu diberikan. Jangan heran ketika melihat
bersemangat menyongsong setiap pekerjaan seorang masinis kereta yang sudah bekerja
dan tantangan, karena mereka yakin dengan puluhan tahun, ketika menjalankan tugasnya
semangat dan kerja keras akan memberikan dia masih dengan semangat menunjuk-
hasil yang baik. nunjuk panel-panel kontrol sambil berbicara
pada dirinya sendiri, itu semata-mata
4. Tumbuh Sebagai Satu Komunitas dilakukan untuk memastikan dia tidak salah
dalam melakukan tugasnya. Meski mereka
Orang Jepang cenderung maju dan telah sering menjalani rutinitas itu,
berkembang sebagai satu komunitas ketekunan dan ketelitiannya tidak berkurang.
daripada sebagai individu-individu yang Orang Jepang memang sangat cocok untuk
terpisah. Kultur kebersamaan ini bisa jenis pekerjaan yang berupa rutinitas dan
terlihat jika kita sudah bergabung dengan membutuhkan ketelitian. Hal ini juga yang
komunitas tertentu, misalnya di berlaku dalam hal mematuhi aturan lalu
laboratorium, unit kegiatan mahasiswa, atau lintas atau peraturan lainnya. Tidak peduli
perusahaan. Mereka membentuk program- kondisi di lapangan seperti apa, misalnya
program atau kegiatan yang dapat memacu apakah ada peluang untuk melanggar,
kemajuan bersama. Contohnya training mereka akan tetap mematuhi peraturan
bersama, konsep senior yang mendampingi (Anieristyan, 2012).
junior, kegiatan saling mengajar atau
knowledge transfer untuk mendistribusikan
kemampuan anggota yang lebih unggul 4. SIMPULAN
kepada anggota lainnya. Selain itu ketika
mereka sudah bergabung dalam komunitas Berapapun besar potensi kekayaan alam
tertentu, maka mereka lebih dikenal suatu bangsa tidak dapat menggantikan
identitas komunitasnya daripada identitas peran potensi sumber daya manusia. Bangsa
individunya. Kombinasi antara kebanggaan Jepang tidak memiliki kekayaan alam yang
akan komunitasnya dan usaha-usaha untuk melimpah, tetapi mampu menggali
memajukan komunitasnya inilah yang kekayaan sumber daya manusia secara
menjadikan masyarakat Jepang tumbuh optimal bagi pembangunan bangsanya.
dalam komunitas-komunitas yang kuat dan Pembangunan budaya yang mengarah
progresif. pembinaan sikap mental dalam
pembangunan menjadi sangat penting,
5. Prosedural, Well Organized, Tekun, ketika saat ini di kalangan negara-negara
dan Teliti berkembang menghadapi masalah sumber
daya alam semakin menipis. Bangsa
Untuk meraih hasil yang memuaskan, cara Indonesia perlu belajar dari keteguhan
bekerja orang Jepang sangat memperhatikan komitmen pada prinsip hidup dan perilaku
urutan langkah-langkahnya. Jika mereka bangsa Jepang yang inspiratif bagi
diberikan petunjuk untuk menyelesaikan pembangunan bangsa Indonesia. Tentu
pekerjaan atau menggunakan suatu alat, secara eklektik harus selektif dan
maka mereka akan dengan teliti membaca komprehensif dalam mengadopsi nilai-nilai

8 Copyright @2017, KIRYOKU, e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497


Kiryoku, Volume 1, No 4, 2017
e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/izumi

budaya Jepang, sehingga dapat memperkaya


kebudayaan nasisonal Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Armando, Ade. 2008. Refleksi Karakter


Bangsa. Forum Kajian Antropologi
Indonesia. Jakarta.
Budimansyah, 2010, Karakter Bangsa
Jepang, Unsur-unsur Pembentuknya
Hamdani, 2016. Unsur-unsur dan Proses
Pembentukan Karakter Bangsa Jepang
Echols, John M., dan Hassan Shadily.1995.
Kamus Inggris Indonesia, P.T. Gramedia,
Jakarta.
Widisuseno, Iriyanto. 2015. Etika Taoisme
dan Masyarakat Madani, UNDIP. Press,
Semarang.
Weliyati, Anwar. 2015. Karakter Bangsa
Jepang dalam Kajian Golongan Darah.
http://manfaat94.blogspot.co.id/2016/07/uns
ur-unsur-dan-prosespembentukan.html:
diunduh tanggal 4 Desember 2017 jam
20.00.

Copyright @2017, KIRYOKU, e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497 9

Anda mungkin juga menyukai