PERENCANAAN PERPAJAKAN
TRANSFER PRICING
Oleh:
Dwita Ayu Putri Pamedaring Narwastu 165020301111093
Delaneira Harnandita Kharisma Candra 165020307111042
Perencanaan Perpajakan CA
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
2019
I. Definisi Transfer Pricing
Menurut Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)
Transfer Pricing adalah:
“In a multinational enterprise (MNE) many transaction normally take place between
members of the group. The price charged for such transfer do not necessarily represent a result
of the free play of market forces, but may, for a number of reasons and because the MNE is in
a position toadopt whatever piciple is convenient to its as a group. (OECD 1979:7)”
Dengan kata lain, transfer pricing adalah harga yang ditentukan dalam transaksi
antar anggota grup dalam sebuah perusahaan multinasional ATAU harga yang ditimbulkan atas
penyerahan barang, jasa atau harta tak berwujud lainnya dari satu perusahaan ke perusahaan
lain yang masih terikat dalam hubungan kepemilikan dimana harga transfer yang ditentukan
tersebut dapat menyimpang dari harga pasar wajar sepanjang cocok bagi grupnya. Mereka
dapat menyimpang dari harga pasar wajar karena posisi mereka yang berada dalam keadaan
bebas untuk mengadopsi prinsip apapun yang tepat bagi korporasinya.
Transfer pricing dapat terjadi dalam satu grup perusahaan dan antar perusahaan yang
terikat dalam hubungan istimewa.
Dalam suatu grup perusahaan, transfer pricing sering disebut dengan istilah
intracompany pricing, intercorporate pricing, interdivisional pricing, dan internal pricing
Transfer Pricing memiliki makna netral dan makna pejoratif. Makna netralnya adalah
transaksi transfer pricing diartikan sebagai strategi, taktik serta motif pengurangan beban
pajak. Jadi transfer pricing adalah penetuan harga atau imbalan berkaitan dengan penyerahan
barang, jasa, maupun pengalihan teknologi antar perusahaan yang memiliki relasi istimewa.
Sedangkan makna pejoratifnya adalah transaksi transfer pricing merupakan salah satu usaha
mengurangi beban pajak melalui penggeseran laba ke perusahaan yang memperoleh besaran
laba lebih kecil sehingga jumlah pajak yang dibebankan lebih rendah.
Transfer pricing ini seringkali dilakukan oleh perusahaan multinasional atau grup usaha
yang memiliki entitas anak. Definisi dari perusahaan multinasional sendiri adalah adalah
perusahaan yang beroperasi melewati lintas batas antarnegara yang terikat hubungan istimewa,
baik karena penyertaan modal saham, pengendalian manajemen, atau penggunaan teknologi,
dapat berupa anak perusahaan, cabang perusahaan, agen, dan sebagainya, dengan berbagai
tujuan, antara lain memaksimalkan laba setelah pajak (meminimalkan pajak).
II. Tujuan Transfer Pricing
Tujuan yang ingin dicapai dalam harga transfer antara lain sebagai berikut:
1. Memaksimalkan penghasilan global
2. Mengamankan posisi kompetitif anak/ cabang perusahaan dan penetrasi pasar
3. Evaluasi kinerja anak/ cabang perusahaan mancanegara
4. Menghindarkan pengendalian devisa
5. Mengatrol kreditabel asosiasi
6. Mengurang resiko moneter
7. Mengatur cash flow anak/ cabang yang memadai
8. Membina hubungan baik dengan administrasi setempat
9. Mengurangi beban pengenaan pajak dan bea masuk
10.Mengurangi resiko pengambilalihan oleh pemerintah
Di dalam biaya operasi terdapat biaya jasa teknik (technical service) sebesar USD
10,000.00. Berdasarkan bukti/data yang diperoleh dalam pemeriksaan, diketahui
bahwa:
Biaya jasa teknik wajar = USD 4,500.00 + USD 405.00 = USD 4,905.00