Anda di halaman 1dari 9

Siklus Pembentukan pada Batuan

Berdasarkan pengetahuan batuan beku, sedimen, dan metamorf serta proses


pembentukkannya maka menjadi semakin jelas hubungan antara jenis yang satu
dengan lainnya yang bisa kita lihat pada siklus pembentukan batuan.

Keberadaan batuan di bumi ini merupakan sebuah siklus yang terus-menerus


berlangsung dengan mekanisme yang sama. Siklus batuan adalah suatu proses
yang menggambarkan perubahan dari magma yang membeku akibat pengaruh
cuaca hingga menjadi batuan beku, lalu sadimen, batuan sedimen dan batuan
metamorphic dan akhirnya berubah menjadi magma kembali.

Mekanisme Siklus
Perhatikan gambar siklus dari batuan dibawah ini. Berdasarkan mekanisme daur
atau siklus batuan di alam, siklus pembentukan batuan tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:

1. Pada gambar siklus dibawah ini, magma mengalami proses siklus


pendinginan, terjadi kristalisasi membentuk batuan beku pada siklus ini.
Ketika batu didorong jauh di bawah permukaan bumi, maka batuan dapat
melebur menjadi magma.
2. Siklus selanjutnya, batuan beku mengalami pelapukan. tererosi, terangkut
dalam bentuk larutan ataupun tidak larut, diendapkan, sedimentasi
membentuk batuan sedimen. Ada pula yang langsung mengalami peubahan
bentuk menjadi metamorf saat siklus berlangsung.
3. Selanjutnya pada siklus ini, batuan sedimen dapat mengalami perubahan
baik secara kontak, dynamo dan hidrotermik akan mengalami perubahan
bentuk dan menjadi metamorf.
4. Siklus berikutnya, batuan metamorf yang mencapai lapisan bumi yang
suhunya tinggi mungkin berubah lagi menjadi magma lewat proses
magmatisasi.
Siklus Pembentukan Batuan

Siklus Pembentukan Batuan

Setelah mengalami siklus mulai dari magma tadi, batuan akan berubah bentuk dan
jenisnya menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf kemudian
menjadi magma kembali jika terdorong ke dalam bumi dan meleleh. Beikut ini
akan plengdut ulas masing-masing batuan tersebut agar kamu lebih paha`m
tentang siklus yang terjadi pada batuan ini :
Batuan Beku

Batuan beku merupakan batuan dimana berasal dari cairan magma yang
mengalami proses pembekuan seperti yang telah diuraikan pada siklus diatas.
Berdasarkan tempat pembekuaannya saat siklus berlangsung, tempat siklus
batuan beku dibedakan menjadi tiga :

 Batuan Beku Dalam (plutonik atau intrusive), merupakan batuan beku


dimana saat siklus berlangsung tempat pembekuannya berada jauh didalam
permukaan bumi. Proses siklus pembekuannya sangat lambat.
 Batuan Beku Korok, merupakan batuan beku dimana pada proses
berlangsungnya siklus tempat pembekuannya berada dekat dengan lapisan
kerak bumi.
 Batuan Beku Luar (Vulkanik atau Ekstrusif), merupakan batuan beku
dimana dihasilkan siklus pada tempat pembekuannya berada di permukaan
bumi. Siklus prosesnya sangat cepat, sehingga dapat terbentuk Kristal.

Batuan Beku

Batuan Sedimen

Dalam kondisi alami, endapan material sedimen muda mengubur endapan yang
lebih tua, tekanan yang dihasilkan akan membuat endapan lebih tua menjadi
kompak. Ketika air bergerak masuk ke material sedimen, mineral seperti kalsit
dan silika yang terlarut akan terendap dan mengisi rongga antar butir dan
bertindak sebagai semen, merekatkan butiran sedimen satu sama lain. Proses
kompaksi dan sementasi ini nantinya akan membentuk jenis batuan sedimen
seperti batupasir, batulempung, konglomerat atau breksi. Pembentukan tersebut
sekarang sedang berlangsung di dasar muara, delta atau palung yang ada di
Indonesia.

Peta yang menunjukan busur gunungapi dan zona subduksi di Indonesia.


(Seismic Atlas of SE Asian Basins)

Menurut proses siklusnya, batuan sedimen ini dibagi menjadi tiga :

 Batuan Sedimen Klastik. Batuannya hanya mengalami proses siklus mekanik


tanpa mengalami proses siklus kimiawi dikarenakan tempat
pengendapannya masih sama susunan kimiawinya.
 Batuan Sedimen Kimiawi dimana batuan ini terbentuk mengalami proses
siklus kimiawi. Jadi, batuannya hanya mengalami perubahan susunan
kimiawinya. Proses siklus kimiawi yang terjadi adalah : CaCO3 + H2O +
CO2 Ca (HCO3)2
 Batuan Sedimen Organik dimana batuan ini pada proses siklus
pengendapannya, mendapat pengaruh dari organisme lain seperti tumbuhan
atau bisa dikatakan terjadi pengaruh organisme pada siklus
pembentukaannya.

Bedasarkan tempat endapannya, batuan ini dibedakan menjadi:

1. Batuan Sedimen Marine (laut) dimana saat siklus berlangsung di endapkan


dilaut
2. Batuan Sedimen Fluvial (sungai) dimana saat siklus berlangsung di
endapkan disungai
3. Batuan Sedimen Teistrik (darat) dimana saat siklus berlangsung di
endapkan didarat
4. Batuan Sedimen Limnik (rawa) dimana saat siklus berlangsung di endapkan
dirawa

Bedasarkan tenaga siklus yang mengangkut batuan, ini dibedakan menjadi:

1. Batuan Sedimen Aeris/Aeolis (tenaga angin) proses dari siklus nya


dipengaruhi angin
2. Batuan Sedimen Glasial (tenaga es) proses dari siklus nya dipengaruhi es
3. Batuan Sedimen Aqualis (tenaga air) proses dari siklus nya dipengaruhi air
4. Batuan Sedimen Marine (tenaga air laut) proses dari siklus nya
dipengaruhi laut

Batuan Sedimen

Batuan Metamorf

Jika batuan sedimen atau batuan beku intrusif tidak tersingkap ke permukaan
bumi dalam proses pengangkatan atau pun erosi, kedua jenis batuan tersebut
akan terkubur lebih dalam lagi. Semakin dalam batuan itu terkubur, maka
semakin besar kemungkinan untuk terpapar suhu dan tekanan tinggi yang
dihasilkan oleh kompresi tektonik dan energi panas dari dalam bumi, yang
nantinya dapat mengubah batuan tersebut. Jenis batuan yang telah terubah di
bawah permukaan bumi akibat paparan suhu, tekanan, dan kontak magma disebut
batuan metamorf. Jenis-jenis batuan metamorf ini diantaranya :

 Batuan Metamorf Kontak (Thermal). Merupakan Batuan yang terbentuk


saat siklus karena adanya peningkatan suhu tinggi karena letaknya dekat
dengan dapur magma.
 Batuan Metamorf Dinamo. Merupakan batuan yang terbentuk dlm siklus
karena adanya tekanan tinggi.
 Batuan Metamorf Thermal-Pneumatolik. Merupakan batuan yang
terbentuk saat proses siklus karena adanya peningkatan suhu dan tekanan
yang tinggi.

Contoh dari ketiga jenis batuan yang telah diuraikan diatas yaitu:

 Batuan beku dalam : Granit, Diorit, Senit


 Batuan beku luar : Basal, Apung, Andesit
 Batuan sedimen klastik : Konglomerat Breksi, Pasir
 Bataun sedimen kimiawi : Halid, Fraternit, Gips
 Batuan sedimen Organik : Bara, Karang, Gambut
 Batuan sedimen aeris : Seris, Barchan, Bukit pasir
 Batuan sediemen glacial : Monera, Drumdin, Gletser
 Batuan sedimen aquatic : Gosong pasir, Natural levee, Lempung
 Batuan sedimen marine : Terumbu karang
 Batuan metamorf kontak : Marmer, Kuarsit, Tanduk
 Batuan metamorf Dinamo : Sabale, sekis, Filit
 Batuan metamorf Thermal-Pneumatolik : Genes, Amfibiolit, Grafit
Didalam kehidupan kita, jenis_jenis batuan dari siklus yang terjadi ini sering
dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan. Sebut saja misalnya yang lagi
nge-trend saat ini yaitu di jadikan hiasan pada cincin batu akik yang digandrungi
anak muda jaman sekarang. Adapun manfaat lainnya dari batuan ini yaitu:

1. Batuan beku: Granit (keras, besar, kuat) untuk konstruksi bangunan,


Andesit untuk konstruksi bangunan megalitik
2. Batuan sedimen: Gypsum untuk bahan dasar bangunan, Gamping untuk
pengeras jalan dan pondasi rumah
3. Batuan metamorf: Batu sabak untul alat tulis, Marmer untuk lantai dan
dekorasi bangunan dan batu nisan, Emas, intan untuk perhiasan.

Setelah mempelajari gambar siklus diatas serta memahami mekanisme yang


terjadi pada siklus siklus tersebut, kini kalian telah paham bagaimana siklus
pembentukan batuan terjadi.
Anggota kelompok :

1. Arian Himawan (F 111 15 086)


2. Ersha Mahendra P. (F 111 15 071)
3. Fuad Prawira Idrus (F 111 15 177)
4. Dedy Rahman (F 111 15 095)
5. Moh. Fadhil M. (F 111 15 140)
DAFTAR PUSTAKA

https://geograph88.blogspot.co.id/2015/05/siklus-batuan-di-bumi.html
http://jurnal-geologi.blogspot.co.id/2010/02/siklus-batuan.html
https://smiagiung.blogspot.co.id/2015/07/siklus-batuan-beku-sedimen-metamorf.html

Anda mungkin juga menyukai