Anda di halaman 1dari 6

[CIVIL ENGINEERING] 2015

Gambar Alat Percobaan

Alat Uji Kerembesan

Metode Tinggi Tetap


(Constant Head)

Alat Uji Kerembesan


Metode Tinggi Variable
(Falling Head)

Arian Himawan (F 111 15 086)


[CIVIL ENGINEERING] 2015

BAB II
PERMEABILITAS
(CONSTANT HEAD)

2.1 Tujuan Percobaan.


Untuk menentukan nilai koefisien rembes “k” (permeability coefficient) di
laboratorium dari tanah, juga bertujuan untuk memperhitungkan rembesan di bawah
pengaliran atau di bawah / penurunan muka air tanah.

2.2 Teori Dasar.


Koefisien rembes adalah suatu konstanta yang menggambarkan kemampuan suatu
medium berpori (tanah) untuk dilewati rembesan fluida (air). Umumnya aliran air melalui
tanah dianggap laminer sehingga v i, yang memenuhi Hukum Darcy (1856) sebagai berikut :
V=k×i
Dimana :
h
i = = gradient hidrolik
L
∆h = tinggi head
L = panjang lintasan aliran dalam medium
V = kecepatan aliran
k = koefisien rembesan(berdimensi panjang persatuan waktu)

Nilai k untuk beberapa jenis tanah

Jenis Tanah k ( cm / detik )


Kerikil bersih 100 – 1,0
Pasir kasar 1,0 – 0,01
Pasir halus 0,01 – 0,001
Lanau 0,001- 0,00001
Lempung 0,00001

Penentuan k dengan metode tinggi head tetap


Arian Himawan (F 111 15 086)
[CIVIL ENGINEERING] 2015

Volume air yang merembes dalam waktu “ t “ :


Q=A×v×t =A×k×i×t
A = luas penampang lintang tanah
h
t = waktu ; i =
L
dengan mengukur Q, A, h, L dan t, maka dapat dihitung dengan rumus :
Q L
k=
A h t
Koefisien rembes dipengaruhi oleh temperature. Koefisien rembes distandarkan
pada temperature 20ºC sehingga hasil pengujian pada temperature lainnya dikoreksi dengan
rumus sebagai berikut :
 T c 
k20ºC =  20c  kTºC
 

Dimana : η = kekentalan air ( centipoises )


kTºC = koefisien rembes pada temperature T º C

Faktor yang mempengaruhi k :


 Viskositas dari cairan, bila temperature naik harga viskositas dari cairan akan turun dan
koefisien permeabilitas akan naik.
 Void ratio dari butiran, bila harga makin besar maka harga juga membesar.
 Bentuk dan ukuran dari butir, besarnya tergantung dari D 10 , makin besar D10 makin
besar k, pertikel yang pipih cenderung untuk memperkecil dari pada partikel yang bulat
atau mendekati bulat (lonjong)
 Derajat kejenuhan, bila derajat kejenuhan naik maka koefisien permeability juga ikut
naik.

Arian Himawan (F 111 15 086)


[CIVIL ENGINEERING] 2015

2.3 Alat Yang Digunakan


 Alat ukur permeabilitas model constant head
 Tangki dengan tinggi muka air tetap (constant level tank)
 Thermometer dan stopwatch
 Gelas ukur dengan kapasitas 500 ml
 Timbangan dengan ketelitian 0.1 gram
 Kertas filter
 Sendok, jangka sorong.mistar pengukur, Palu kayu
 Saringan No. 4

2.4 Persiapan Sampel


1. Mengatur alat tes kerembesan (permeameter), dan memasang batu pori pada dasar sel
2. Menimbang contoh tanah dan dimasukkan ke dalam sel permeameter. Memadatkan
sesuai dengan yang diinginkan (konsultasikan kepada dosen atau asisten)
3. Meratakan permukaan tanah dan memasang batu pori atas.
4. Memasang dan mengencangkan bout-bout pengikat sel permeameter, kemudian
menghubungkan ke tangki tinggi tetap.
5. Mengisi tangki dengan air suling, dan mengalirkan melalui sample. Membiarkan
sample terendam dan memastikan semua gelembung udara keluar dari sample dan
selang air (sampel dijenuhkan)
6. Mengatur kran dan membiarkan air merembes melalui sampel sampai debit yang
keluar konstan.
7. Mengkur diameter dan tinggi sampel
8. Mengukur tinggi head yang melalui sampel (jarak vertikal antara mika air dalam tanki
dengan lubang keluar (outlet) dibawah contoh tanah)

Arian Himawan (F 111 15 086)


[CIVIL ENGINEERING] 2015

2.5 Cara Melakukan Percobaan


1. Ukur diameter dalam dan tinggi dari tabung pemeameter.
2. Timbang tabung pemeameter dan batu pori yang akan dipakai.
3. Letakan batu pori pada dasar tabung kemudian letakan kerta filter diatas batu pori.
4. Contoh pasir di masukan seikit demi sedikit ke pemeameter
5. Kemudian tutup dengan kertas filter dan batu pori lalu timbang beret tabung
pemeameter berserta isinya (pasir dan batu pori)
6. Kemudian tabung dipasang pada tutupnya yang sudah di lengkapi dari sol karet.
Diperhatikan sewaktu memasang tutup selal karet harus bersih dari butiran – butiran
pasir agar aliran air tidak merembes keluar.
7. Alirkan air sehingga pasir menjadi jenuh, tutup kran yang di bawah corong.
8. Luakukan pengukuran dengan cara membuka kran dan bersamaan dengan itu kita
catat waktunya (Stop watch di aktifkan) untuk volume 1000 ml. Lakukan sebanyak 4
kali.
9. Kemudian kita ubah besarnya kepadatan dan void ratio dalam tabung dengan cara
tutup pemeameter digetar dengan kayu.
10. lakukan seperti 8.
11. Ulangi seperti 8 dan 9 sebanyak 2 kali, sehingga jumlah percobaan seluruhnya 4 x 4
kali.
12. Lakukan perhtungan kT, k20 dan e, kemudian gambarkan grafik e vs k20, k20 vs fungsi
permeability:
e3 e2
; ; e2
1 e 1 e
13 Hitung besaran k29 dan ambil kesimpulan mengenai derajat pemeabilitynya.

2.7 Kesimpulan

Arian Himawan (F 111 15 086)


[CIVIL ENGINEERING] 2015

1. Dari hasil percobaan didapatkan nilai k20 = 0,08 cm/detik.


2. Untuk nilai k20 = 0,08 cm/detik, termasuk jenis tanah pasir kasar (k = 1,0 – 0,01)
cm/detik.

Arian Himawan (F 111 15 086)

Anda mungkin juga menyukai