9.1.1.10 Kak Risiko Klinis
9.1.1.10 Kak Risiko Klinis
NOMOR : 44.5.4/027/KAPUS/2017
TENTANG : PenetapanManajemanRisikoKlinis
A. Pendahuluan
Manajemen risiko merupakan upaya sistematis yang dilakukan baik di
Rumah Sakit
Maupun di Puskesmas dalam rangka mengurangi risiko akibat pelaksanaan
pelayanan medis.Risiko klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau
potensi terjadi hal-hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai
dampak asuhan klinis yang diberikan kepadanya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Meminimumkan terjadinya risiko klinis dalam melaksanakan kegiatan klinis
maupun program.
2. Tujuan Khusus
Mengurangi terjadinya medical eror, adverse event, harms pada pasien
(membuat pasien lebih nyaman)
Mengurangi terjadinya klaim dan mengendalikan biayak laim yang harus
menjadi tanggungan institusi (Puskesmas maupun petugas)
Mencegagah kerugian pada RS maupun Puskesmas dan Dokter
(Petugas)
C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Kegiatan Luar Puskesmas seperti di :
- Posyandu
E. Insiden Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak
terhadap keselamatan pasien (patient caredanpatient safty).
2. Pelaopran atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien terhadap
keadaan berisiko.
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertedensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah atau kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cidera, tetapi
termasuk juga kejadian yang potensi menyebabkan cidera.
5. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang dapat dijadikan pelajaran atau
mengeliminasi atau menurunkan klinis risiko.
6. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran risiko ketersediaan keuangan, peralatan.
2. Organisasi
- Rencana bangun kerja
- Perencanaan kebijakan
- Administrasi atau pembiayaan
- Incentive/disinsentife/kepemimpinan
- Manajemansuplai
- Supervise/umpanbalik
- Ketidak jelasan tugas
- Salah menempatkan personil
3. Tehnikal
- Peralatan yang buruk
- Keterbatasan peralatan
- Tidak memiliki decision support
- Kompleksitas
- Kurang integrasi
- Terlalu banyak informasi
- Tidak menggunakan ceklist
2. Kekeliruan diagnostic
- Misdiagnosa
- Late diagnosis
- Gagal melakukan prosedur diagnosis
- Menggunakan prosedur yang asing
- Gagal melakukan pemantauan dan follow up hasil pemerikasaan
penunjang.
3. Kekeliruan terapi
- Error melakukan tindakan medis
- Error melakukan terapi
- Error menetapkan jenis obat
- Error menetapkan dosis obat
- Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostic
sudah jelas
- Melakukan tindakan medis yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
- Teknik yang keliru
4. Kekeliruan pencegahan
- Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
- Tidak adekuat melakukan pemantauan hasi lterapi.
5. Lainnya
- Gagal berkomunikasi :gagal komunikasi dengan pasien, gagal komunikasi
dengan tenaga kesehatan lainnya.
- Equipment failure
- Kegagalan system lainnya
H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penerapan manajemen risiko klinis di Puskesmas Pisangn.
ENTING SUSILAWATI
Penata tingkat I