Anda di halaman 1dari 6

ROLEPLAY TAK HALUSINASI

Pengorganisasian :
1. Nama klien peserta TAK
a. Pasien 1 (P1) : M. Rizki Alfian
b. Pasien 2 (P2) : M. Amin Qutbi
c. Pasien 3 (P3) : Deny Wahyuni
d. Pasien 4 (P4) : Maulidya Rahmah
e. Pasien 5 (P4) : Tri Agustina
f. Pasien 6 (P6) : Yullia

2. Leader (L) : Wahdatur Rahmi Annisa


3. Co Leader (CL) : Kamariah
4. Fasilitator
a. Fasilitator 1 (F1) : M. Afrialdy
b. Fasilitator 2 (F2) : Beatricia Indra Junita
c. Fasilitator 3 (F3) : Azhari

5. Observer : Abu Fikri Madhani

Skenario :
Leader : “Assalamu’alaikum wr. wb.”
Seluruh peserta : “Wa’alaikum salam wr. wb.”
L : “Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Annisa, bisa dipanggil
dengan suster Icha, disini saya bertugas sebagai pemimpin pada kegiatan kita
hari ini. Sebelum kita memulai kegiatan kita hari ini, saya ingin berkenalan
terlebih dahulu dengan Bapak Ibu sekalian. Dimulai dari sebelah kanan saya
terlebih dahulu.”
CL : “Selamat pagi. Perkenalkan nama saya Kamariah bisa dipanggil suster
Kamai. Pada kesempatan kali ini saya bertugas sebagai wakil ketua pada
kegiatan kita hari ini.“
F1 : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya M. Afrialdy bisa dipanggil perawat
Aldi. Saya adalah fasilitator dari Tn Abu dan Tn Kutbi. Terima kasih.”
P1 : “Nama saya M. Rizki biasa dipanggil Aal, Hobinya.........
P2 : “Nama akyu M. Amin biasa dipanggil Kutbi, Hobi….........
F2 : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Beatricia bisa dipanggil Suster Bea,
saya adalah fasilitator dari Nyonya Deny dan Nn. Lidya. Terima kasih.”
P3 : “Saya Deny Wahyuni biasa dipanggil Deny, Saya suka menyanyi..
la.la.laa.laaaa.”
P4 : (Dengan gaya cool dan sedikit ketus) “Perkenalkan nama saya Maulidya
Rahmah panggil saya Lidya.. hobi saya…...
F3 : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Azhari bisa dipanggil perawat Ari.
Saya adalah fasilitator dari Nyonya Yullia dan Mbak Tri. Terima kasih.”
P5 : Hayyy, nama aku Tri Agustina biasanya di panggil Triiiiii, hobiku......
P6 : Halooo semuaaa, kenalkan namaku Yullia Y-U-L-L-I-A, hobiyyyku.......
L : Oke, baiklah..semua telah memperkenalkan dirinya masing-masing.
”Bagaimana perasaan bapak/ibu hari inii?”
All :”Alhamdulillah… baik sus..”
L :”Bapak/ibu sekalian tujuan kegiatan hari ini yaitu mengenal halusinasi.
Dalam kegiatan ini ada beberapa aturan yang harus kita taati bersama, yaitu
jika ada yang ingin meninggalkan kegiatan harus meminta izin kepada saya
selaku leader. Kegiatan ini berlangsung selama 30 menit, setiap peserta
mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Dapat dimengerti bapak/ibu?”
All :”Ya..sus”
L :”Bapak/ibu tahu ga halusinasi itu apa?”
P3 :”halusinasi itu apa yah? ehm gtw sus.. hiihiiii,, (halusinasi..halusinasii..)
P4 :”halusinasi itu klo akyuu gaya-gaya gitu di depan kameraa (sqambil bergaya
sendiri di depan semua )
P5 :”iiihhh.. bukan tau!!!!! halusinasi itu..kalo ada bayangan gitu bukan sus??
P6 : halusinasi itu..ehhmm…. eheemm… eheem… ehmmm…. Ehmmm..
halusinasi itu… ehmmm
L :”baguuss,,hampir tepat jadi halusinasi itu adalah klo kita melihat sesuatu tapi
orang lain ga melihatnya seperti itulah halusinasi.” Ada yang pernah ga
melihat sesuatu yang orang lain tidak bisa melihat?”
P6 :”ooh pernah sus, saya pernah liat anak kecil lagi duduk halaman belakang
rumah, terus saya bilang ke dia kenapa duduk disana sendirian. Terus ada
teteh saya dibelakang, dia nanya ‘ibu, nuju nyarios sareng saha?’ terus saya
jawab ‘ eta teh, aya budak leutik calik diditu..terus teteh saya bilang ‘aduh
eneng da teu aya budak leutik calik diditu’. Besoknya saya ngelihat lagi sus..
ada anak itu lagi mojok di ruang tamu, tapi kata suami saya ga ada orang
disana. Udah berapa kali saya melihat anak kecil itu sampai saya
berkenalan,ngobrol-ngobrol gituu..tapi ga tahu kenapa, suami saya langsung
membawa saya kesini”
L :”Terus gimana perasaan ibu waktu melihat itu?”
P6 :”saya suka sama anak kecil itu, sus.. anak itu lucu, saya kan udah lama mau
punya anak lucu kayak anak itu.” Tapi semua orang dirumah saya pada
merasa aneh dan ga suka gitu.
L :”oh begitu.. Coba sekarang kita dengarkan cerita dari pak Aal ?” (Pak Aal
terdiam)
F1 : “Pak Aal ayo ceritakan ke kita semua tentang halusinasi bapak” (Pak Aal
geleng-geleng)
F1 : “Tidak apa-apa Pak. Ceritakan saja. Kita semua yang ada disini tidak akan
menceritakan cerita bapak kepada orang lain.”
P1 : “yakin?” (dengan nada ketus)
F1 : “Iya pak, percaya sama kita rahasia bapak terjamin kerahasiannya. Benar
kan ya Bapak Ibu sekalian?”
Semua peserta : “iyaa…Benar”
P1 : “Jadi gini, waktu saya lagi sendirian di kantor, waktu saya lembur, saya
melihat ada seorang teman yang sangat baik, dia mau membantu saya
menyelesaikan pekerjaan saya.” (menundukkan muka)
Leader : ’’kalo boleh tau seperti apa orangya?’’
P1 : ”orangnya seumuran saya, dia dengan setia membantu pekerjaan saya, disaat
semua orang sudah pada pulang, dia selalu menemani saya, sehingga saya
tidak merasa sendirian.” Tapi,lama kelamaan saya merasa takut sendiri.
Leader : ”kalau boleh tau, apa yang menyebabkan bapak menjadi takut?”
P1 : “Dia awalnya setia menemani saya bekerja..tapi lama kelamaan..dia
menuntun saya keluar gedung, dan seolah-olah mengajak saya untuk terjun
dari atas gedung. Sehingga ada satpam yang melihat saya dalam keadaan
ketakutan dan gelisah. Sehingga keluarga saya juga membawa saya kemari.
L : ”Kapan biasanya bapak mendengar suara tersebut?”
P1 : ”Awalnya pas lagi dikantor sewaktu saya lembur, sus. Saya pusing banyak
banget kerjaan di kantor sampai-sampai istri marah-marah ke saya katanya
saya gak memperhatikan keluarga.” (terlihat gelisah, duduk tertunduk diam).
Tapi sampai sekarang, orang itu terus ngikutin Saya. Tuh dia ada di samping
suster Ketty.”
F1 : “Di samping saya? (menoleh ke belakang). Saya tidak melihat ada siapa-
siapa di samping saya. Suster Bea, apa Anda melihat ada seseorang di
samping saya?”
L : “Saya juga tidak melihat ada seseorang di sana.”
ALL : “iya, ga ada orang kok... Ga ada tuh...”
P1 : “Tapi saya lihat…”
L : ”Baiklah. Bapak Aal tenang ya… Tidak usah takut. Tidak ada yang melihat
seseorang di samping Perawat Aldi seperti yang Pak Aal ceritakan. Sekarang
kita dengarkan cerita dari ibu Lidya. Silakan Bu Lidya”
P4 : ”Cerita apa, Sus?”
F2 : ”Cerita tentang pengalaman halusinasi ibu?”
P4 : ”Ooo...yang bisa melihat cowok ganteng banget, sus. Bilangnya sih dia
suami saya. Kalau kemana-mana ngikutin saya terus, sus. Saya sih percaya
aja abis ganteng banget, sus.
L :”Cowok itu ngomong sesuatu gak, bu?”
P4 :”Gak, sus. Dia Cuma senyum aja. Saya tanya apa senyum terus.”
L :”Kapan biasanya ibu melihat cowok itu?”
P4 :”Setiap pulang kerja suka melihat cowok itu lagi duduk di ruang tamu.
Awalnya saya kaget kirain ada maling eh ternyata cowok itu. Kalau ngada
kerjaan di rumah. Lagi nyantai, sus. Tiba-tiba cowok itu ada disebelah saya.”
L :”Bagaimana perasaan ibu saat melihat cowok itu?”
P4 :”kaget awalnya, ini cowok darimana. Tapi akhirnya seneng juga ada yang
nemenin.”
L :”ya, sekarang giliran ibu Deny untuk cerita. Silahkan, bu.”
P3 :”apa? Cerita apa bu kepala?”
L :”Apakah ibu sering melihat bayangan-bayangan ?”
P3 :”hmmm…bayangan? Saya ga liat bayangan, Sus. Tapi saya suka melihat ada
seorang cewek seumuran saya,udah kayak sahabat saya sendiri.”
L :”oh..emang dimana ibu suka melihat nya?”
P3 :”itu sus… dia berdiri di belakang suster. Sedang senyum melihat kita semua
disini”.
ALL :”(melihat ke arah belakang suster kepala)” mana? Mana? Kok saya ga liat…
(ekspresi pasien masing-masing dan fasilitator menenangkan pasien nya)
P3 : “iihh,, itu ada.. ituuu.. mata kalian dimana sih, kok ga bisa liat sahabat aku
yang cantik itu…”
F2 : “Bu Deny tenang yaa.. (menenangkan pasien). Coba ibu jelaskan kembali
seperti apa orang yang ibu lihat?”
P3 : “itu sus, dia temen aku dari sebelum aku masuk kesini, dia pake baju merah,
rambutnya panjang, dan selalu senyum sama aku…”
F2 : “Ibu Deny, saya tidak melihat orang atau siapapun seperti yang ibu
ceritakan. Begitupun rekan-rekan yang lainnya.”
L : “Oke, baiklah.. semua harap tenang ya.. ”Ternyata pengalaman bapak/ibu
sangat menarik dan dari sana kita dapat mengambil pelajaran. Terima kasih
untuk bapak/ibu yang sudah menceritakan pengalamannya. Tepuk tangan
untuk kita semuanya. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa para
peserta mengalami halusinasi penglihatan, dimana halusinasi itu ada yang
melihat anak kecil dan melihat laki-laki, bahkan ada yang menyuruh melukai
diri sendiri. Dan halusinasi terjadi pada saat klien sedang berada di rumah,
kantor, pada saat sendirian. Sebagian besar dari peserta merasa takut, senang,
kaget, bingung, dan gelisah. Ya bapak/ibu apakah sejauh ini ada yang ingin
ditanyakan?”
All :”tidaaak..”
L :”baiklah, sebelumnya saya ingin bertanya bagaimana perasaan bapak/ibu
setelah mengikuti kegiatan ini? Mangga Bapak Aal.”
F1 :”Pak Aal, bagaimana perasaannya Pak?”
P1 :”ooh,saya? Hmmmm...lega sus.”
F1 :”pak kutbi, gimana perasaannya?”
P2 :”seneng aja sus.”
F2 :”ya, Bu Deny gimana perasaannya?”
P2 :”Saya takut, si cowok itu masih suka ngeliatin.”
F2 :”ibu Lidya bagaimana perasaannya setelah mengikuti kegiatan ini?”
P4 :”Alhamdulillah, suster...legaaaa pisan.”
F3 :”ya, mbak Tri gimana perasaannya?”
P5 :”Lega
F3 :”ibu Yullia bagaimana perasaannya setelah mengikuti kegiatan ini?”
P6 :”Alhamdulillah, suster...legaaaa pisan.”
L :”ya alhamdulillah kegiatan hari ini sudah selesai, mari kita tepuk tangan
untuk semua. Bapak/ibun sudah tau halusinasi itu apa, jadi seandainya hal
itu terjadi lagi harap bapak/ibu melapor kepada suster yang sedang bertugas.
Minggu depan kita akan mengadakan kegiatan seperti ini lagi namun dengan
tema yang berbeda. Apakah bapak/ibu bersedia mengikuti kegiatan
selanjutnya?
All :”baik, sus..”
L :”iya jadi minggu depan itu temanya tentang cara mengontrol halusinasi,
jam 10.00 di tempat ini. Dan sekian kegiatan hari ini, mohon maaf bila ada
kesalahan. Terima kasih atas partisipasi bapak/ibu. Assalamu’alaikum
Wr.Wb

Sesi II: Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi I
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Orientasi
1) Leader menanyakan perasaan klien saat ini
2) Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu,
situasi dan perasaan
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
2) Menjelaskan aturan main
a) Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada leader
b) Lama kegiata 45 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap keja
a. Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya . Ulangi sampai semua
pasien mendapat giliran
b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
c. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi pada saat halusinasi muncul
d. Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: ”Pergi,
pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu...”
e. Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik
halusinasi
f. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan
setiap klien memperagakan menghardik halusinasi
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
1) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari
jika halusinasi muncul
2) Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian
klien
c. Kontrak yang akan datang
1) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya
yaitu cara mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap
dengan orang lain
2) Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya

Anda mungkin juga menyukai