Anda di halaman 1dari 24

Penyelesaian

Tugas I Mata Kuliah


EKMA5101 Perilaku Organisasi

WALT DISNEY DALAM MENGHADAPI


TANTANGAN BISNIS PERUSAHAANNYA DAN
PENGARUH KEPRIBADIANNYA TERHADAP
PERILAKU ORGANISASINYA

Oleh:

ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
Program Pascasarjana Magister Manajemen
UPBJJ UT 12/Medan Pokjar Gunungsitoli

Jl. Pendidikan No. 3 Gunungsitoli


elifatiwaruwu@gmail.com
hp 081397390125

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) 12 MEDAN
KELOMPOK BELAJAR (POKJAR) GUNUNGSITOLI
GUNUNGSITOLI
2013
A. Perjalanan Hidup dan Karier Walt Disney

Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Walt_Disney, ternyata Walter Elias Disney atau


lebih dikenal sebagai Walt Disney (lahir di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, 5 Desember
1901 – meninggal di Burbank, California, Amerika Serikat, 15 Desember 1966 pada umur
65 tahun) adalah produser film, sutradara, animator, dan pengisi suara berkebangsaan
Amerika Serikat. Ia terkenal akan pengaruhnya terhadap dunia hiburan pada abad ke-20.
Sebagai ko-pendiri Walt Disney Productions (bersama Roy O. Disney), Disney menjadi
salah satu produser film paling terkenal di dunia. seorang penerbit film tersohor di dunia.
Perusahaan yang didirikannya, kini dikenal sebagai The Walt Disney Company, kini
memiliki pendapatan tahunan sekitar $35 miliar.

Disney terkenal sebagai produser film dan showman, dan juga inovator dalam bidang
animasi dan desain taman bermain. Ia dan anak buahnya menciptakan berbagai karakter
terkenal dunia, seperti Miki Tikus yang disuarakan oleh Disney sendiri. Ia telah
memenangkan 26 Academy Awards dari 59 nominasi. Selain itu, Disney juga meraih 7
Emmy Awards.

Masa Kecil

Walter Elias Disney lahir pada tanggal 5 Desember 1901 di 2156 N. Tripp Ave,
Hermosa, Chicago, I linois, dari pasangan Elias Disney dan Flora Ca l. Nenek moyang Walt
Disney beremigrasi dari Gowran, Irlandia. Arundel Elias Disney, kakek buyut Disney, lahir
di Kilkenny, Irlandia, pada tahun 1801, dan merupakan keturunan dari Robert d'Isigny,
orang Perancis yang berkelana ke Inggris bersama Wi liam sang Penakluk tahun 1066.[5]
Nama d'Isigny di Anglikanisasi menjadi Disney.

Ayahnya, Elias Disney, pindah dari County Huron, Ontario, ke Amerika Serikat tahun
1878, untuk mencari emas di California, namun akhirnya bertani dengan orang tuanya di
dekat E lis, Kansas hingga tahun 1884. Elias bekerja untuk Union Pacific Railroad dan
menikah dengan Flora Ca l pada 1 Januari 1888 di Acron, Florida. Keluarga mereka lalu
pindah ke Chicago, Illinois, tahun 1890, tempat saudaranya Robert tinggal. Pada tahun
1906, ketika Walt masih berusia empat tahun, Elias dan keluarganya pindah ke peternakan
di Marceline, Missouri, tempat saudaranya Roy baru membeli tanah. Di Marceline, Disney
mengembangkan minatnya terhadap seni lukis. Salah satu tetangganya, dokter bernama
"Doc" Sherwood yang sudah pensiun, membayarnya untuk menggambar kuda milik
Sherwood, Rupert. Disney juga mengembangkan minatnya terhadap kereta api di Marceline.
Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 1
PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
Keluarga Disney tetap tinggal di Marceline selama empat tahun sebelum pindah ke
Kansas City tahun 1911. Di sana, Walt dan adiknya Ruth masuk ke Benton Grammar
School, tempat ia bertemu Walter Pfeiffer. Pfeiffer memperkenalkan dunia vaudeville dan
film kepada Walt. Selanjutnya, Walt menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga
Pfeiffer daripada di rumahnya sendiri. Ia mengikuti kursus hari Sabtu di Kansas City Art
Institute. Selama tinggal di Kansas City, Walt dan Ruth Disney juga sering mengunjungi
Electric Park.

Masa Remaja

Pada tahun 1917, Elias membeli saham di pabrik je ly O-Zell di Chicago, lalu
memindahkan keluarganya kembali ke kota itu. Pada tahun yang sama, Disney mula belajar
di McKinley High School dan mula menghadiri kursus malam di Chicago Art Institute.
Disney menjadi seorang kartunis untuk koran sekolahnya. Karya-karya kartunnya berbau
patriotik, berfokus pada Perang Dunia I. Disney dikeluarkan dari sekolah pada usia 16
tahun, lalu mencoba bergabung dengan Angkatan Bersenjata AS, tetapi ditolak karena
belum cukup umur.

Setelah ditolak, Walt bersama salah seorang temannya bergabung dengan Palang
Merah. Setelah bergabung dengan Palang Merah, Walt dikirim ke Perancis selama setahun
sebagai sopir ambulans

Pada tahun 1919, Walt yang hendak mencari pekerjaan di luar pabrik jelly O-Zell di
Chicago, pindah kembali ke Kansas City untuk memulakan karier seninya. Setelah
mempertimbangkan untuk menjadi aktor atau artis koran, ia memutuskan untuk bekerja di
koran, melukis karikatur politik atau strip komik. Sayangnya, tidak ada satupun yang ingin
mempekerjakannya sebagai pelukis maupun sopir ambulans. Saudaranya, Roy, yang bekerja
di sebuah bank di Kansas City, membuat Walt mendapat pekerjaan sementara di Pesmen-
Rubin Art Studio dari rekan kerja Roy. Di Pesmen-Rubin, Disney membuat iklan untuk
surat kabar, majalah, dan bioskop. Di sinilah ia bertemu dengan kartunis Ubbe Iwerks.
Setelah berakhirnya kerja sementara di Pesmen-Rubin, mereka berdua tidak memiliki
pekerjaan, lalu memutuskan untuk mendirikan perusahaannya sendiri.

Pada Januari 1920, Disney dan Iwerks mendirikan perusahaan yang bernama "Iwerks-
Disney Commercial Artists". Sayangnya, perusahaan itu tidak berusia lama, dan Disney
pergi sementara untuk memperoleh uang di Kansas City Film Ad Company, yang
selanjutnya diikuti oleh Iwerks yang tidak mampu menjalankan bisnisnya sendiri. Ketika

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 2


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
bekerja di Kansas City Film Ad Company, tempat ia membuat iklan berdasarkan cutout
animation, Disney mengembangkan minatnya dalam bidang animasi, lantas ingin menjadi
animator. Ia diperbolehkan oleh pemilik Ad Company, A.V. Cauger, untuk meminjam
kamera dari tempat kerjanya untuk uji coba di rumah. Setelah membaca buku Edwin G.
Lutz yang berjudul Animated Cartoons: How They Are Made, Their Origin and
Development, ia melihat animasi lebih menjanjikan bagi masa depannya dibanding cutout
animation yang dikerjakannya untuk Cauger. Akhirnya, Walt hendak membuka bisnis
animasi sendiri, lalu merekrut seorang rekan kerja dari Kansas City Film Ad Company, Fred
Harman, sebagai pekerja pertamanya. Walt dan Harman kemudiannya berhasil membuat
persetujuan dengan pemilik bioskop setempat Frank L. Newman, tokoh yang dikenal
sebagai "showman" paling terkenal di kawasan Kansas City pada saat itu, untuk menyiarkan
kartun yang berjudul "Laugh-O-Grams" di bioskop tersebut.

Laugh O'Gram Studio

Dengan tajuk "Newman Laugh-O Grams," kartun Disney menjadi populer di Kansas
City. Dari keberhasilan mereka, Disney mampu membeli studio sendiri dan merekrut
banyak animator, termasuk adik Fred Harman Hugh Harman, Rudolf Ising, dan sahabat
Disney Ub Iwerks. Sayangnya, karena gaji karyawan yang tinggi, Walt tidak mampu
mengurus keuangan dengan baik. Akibatnya, studionya dililit hutang dan bangkrut. Disney
lalu mendirikan studio di Hollywood, California.

Hollywood

Disney dan saudaranya mengumpulkan uang untuk mendirikan studio kartun di


Hollywood. Ia memerlukan distributor untuk kartun barunya Alice Comedies yang mulai
dibuatnya di Kansas City. Disney mengirim cetakan yang belum selesai ke distributor New
York Margaret Winkler. Winkler membalas Disney bahwa ia berminat untuk mengedarkan
film tersebut.

Alice Comedies

Virginia Davis (bintang live-action Alice’s Wonderland) dan keluarganya pindah dari
Kansas City ke Hollywood atas permintaan Disney, begitu pula Iwerks dan keluarganya. Ini
merupakan awal dari Disney Brothers' Studio yang terletak di Hyperion Avenue di Distrik
Silver Lake, tempat studio tetap berdiri hingga tahun 1939. Pada tahun 1925, Disney

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 3


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
mempekerjakan seorang perempuan muda yang bernama Lillian Bounds untuk melukis
seluloid animasi. Pada tahun yang sama, mereka berdua menikah.

Serial terbaru Alice Comedies yang dibintangi oleh Dawn O'Day, Margie Gay dan
Lois Hardwick sukses. Pada saat serial akan berakhir tahun 1927, tumpuan lebih banyak
dilakukan pada karakter animasi, terutama kucing bernama Julius yang mirip dengan Felix
the Cat.

Oswald the Lucky Rabbit

Pada tahun 1927, Charles B. Mintz menikahi Margaret Winkler, lalu memesan serial
animasi baru untuk didistribusikan melalui Universal Pictures. Seri Oswald the Lucky
Rabbit juga sukses, dan karakter utamanya Oswald -yang digambar oleh Iwerks- menjadi
tokoh yang populer. Disney Studio meluas, dan Walt mempekerjakan kembali Harman,
Rudolph Ising, Carman Maxwe l, dan Friz Freleng dari Kansas City.

Pada Februari 1928, Disney pergi ke New York untuk merundingkan kenaikan
bayaran dari Mintz. Disney terkejut ketika Mintz menyatakan bahwa ia tidak hanya akan
menurunkan bayaran yang ia berikan pada Disney, tetapi juga memegang animator
utamanya, seperti Harman, Ising, Maxwe l, dan Freleng (kecuali Iwerks yang menolak
meninggalkan Disney) di bawah kontraknya dan akan membuka studionya sendiri jika
Disney tidak menerima pengurangan biaya. Universal Studios, bukan Disney, memiliki
trademark Oswald, dan dapat membuat film tanpa Disney. Disney menolak tawaran Mintz
dan kehilangan banyak karyawannya.

Setelah ditinggalkan oleh karyawannya, Disney sekali lagi bekerja sendiri. Perlu
waktu 78 tahun bagi perusahaan Disney untuk mendapatkan kembali hak karakter Oswald.

Miki Tikus

Setelah kehilangan hak milik Oswald, Disney merasakan perlunya mengembangkan


karakter baru untuk menggantikannya. Ia mendapat ilham dari seekor tikus yang pernah
dipeliharanya ketika bekerja di Kansas City Studio. Ub Iwerks mengerjakan ulang sketsa
yang dibuat Disney agar lebih mudah dianimasi. Namun, suara dan karakter Miki dibuat
oleh Disney. Menurut seorang karyawan Disney, "Ub melukis wajah Miki, tetapi Walt
memberikan jiwanya." Pada awalnya, tikus itu diberi nama "Mortimer", kemudian diganti
menjadi "Miki Tikus" oleh Lillian Disney yang merasa nama Mortimer tidak sesuai.

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 4


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
Film animasi pendek pertama yang menampilkan Miki merupakan film bisu yang
berjudul Plane Crazy. Setelah gagal mendapatkan distributor untuk Plane Crazy atau The
Gallopin' Gaucho, Disney akhirnya membuat kartun dengan suara yang berjudul Steamboat
Willie. Disney lalu mulai merilis kartun melalui perusahaan seorang wiraswasta yang
bernama Pat Powers. Akhirnya Steamboat Willie sukses, dan Plane Crazy, The Galloping
Gaucho, dan semua kartun Miki selanjutnya dirilis dengan soundtrack. Disney sendiri
mengisi menyediakan efek vokal untuk kartun-kartun awalnya dan mengisi suara Miki
Tikus hingga tahun 1946. Setelah dirilisnya Steamboat Willie, Walt Disney terus berhasil
menggunakan suara pada kartun-kartun selanjutnya. Miki lalu mengalahkan Felix the Cat
sebagai tokoh kartun paling populer di dunia. Pada tahun 1930, Felix, walaupun bersuara
juga, pudar dari latar karena film kartun bersuaranya gagal menarik perhatian. Popularitas
Miki lalu meningkat tajam pada awal tahun 1930-an.

Silly Symphonies

Mengikuti jejak serial Miki Tikus, serial kartun musikal yang berjudul Silly
Symphonies dirilis tahun 1929. Judul pertama dalam serial ini adalah The Skeleton Dance,
yang dilukis dan dianimasi sepenuhnya oleh Iwerks, yang juga melukis banyak kartun
Disney pada tahun 1928 dan 1929. Walaupun kedua seri disambut baik, studio Disney
berasa bahwa pembagian keuntungan dengan Pat Powers tidak adil. Pada tahun 1930,
Disney menandatangani persetujuan distribusi baru dengan Columbia Pictures.

Iwerks terpikat oleh Powers agar membuka studio sendiri dengan kontrak eksklusif.
Iwerks mengeluarkan seri Flip the Frog dengan kartun berwarna-nya "Fiddlesticks". Iwerks
juga membuat dua seri kartun lain, yaitu Willie Whopper dan Comicolor. Pada tahun 1936,
Iwerks menutup studionya untuk bekerja dalam berbagai proyek yang berhubungan dengan
teknologi animasi. Iwerks kembali ke Disney pada tahun 1940, lalu merintis beberapa
proses film dan teknologi animasi khusus.

Pada tahun 1932, Miki Mouse menjadi watak yang populer, tetapi Silly Symphonies
tidak sesukses Miki. Pada tahun yang sama, Disney bersaing dengan kartun Max Fleischer,
Betty Boop, yang semakin populer di kalangan penonton. Fleischer dianggap sebagai
pesaing utama Disney pada 1930-an, Sementara itu, Columbia Pictures berhenti
mengedarkan kartun Disney dan digantikan oleh United Artists.

Pada akhir tahun 1932, Herbert Kalmus yang baru saja menyelesaikan kamera three-
strip technicolor, mendekati Walt dan meyakinkannya untuk membuat kembali film

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 5


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
Flowers and Trees yang awalnya hitam putih menjadi three-strip technicolor. Flowers and
Trees sukses dan memenangkan Academy Award for Best Short Subject: Cartoons tahun
1932. Setelah dirilisnya Flowers and Trees, semua kartun Silly Symphonies selanjutnya
menjadi berwarna. Disney juga berhasil menegosiasikan persetujuan dua tahun dengan
Technicolor, memberikannya hak untuk menggunakan three-strip technicolor. Melalui Silly
Symphonies, Disney juga membuat kartunnya yang paling sukses, The Three Little Pigs,
pada tahun 1933. Kartun ini ditayangkan di bioskop selama berbulan-bulan, dan juga
menampilkan lagu hit yang menjadi lagu bagi Depresi Besar, yaitu "Who's Afraid of the Big
Bad Wolf".

1937–1941: Zaman Keemasan Animasi

"Disney's Folly": Snow White and the Seven Dw arfs

Setelah pembuatan dua seri kartun, Disney segera mulai merencanakan film fitur pada
1934. Ketika industri film mengetahui rencana Disney untuk mengadaptasi cerita Putih
Salju menjadi film fitur animasi, mereka mentertawakan rencana Disney sebagai "Disney's
Folly" (Kebodohan Disney) dan yakin bahwa proyek ini akan menghancurkan Disney.
Lillian dan Roy juga membujuk Disney agar melupakan hasrat itu, namun Disney tetap
ingin melanjutkan usahanya. Ia mempekerjakan profesor Don Graham dari Chouinard Art
Institute untuk memulai latihan untuk pekerja studio, berlandaskan Silly Symphonies
sebagai platform untuk menguji animasi manusia realistik, animasi watak tersendiri, special
effect, dan penggunaan proses-proses dan peralatan khusus seperti kamera multiplane.

Segala usaha pengembangan dan latihan ini digunakan untuk mengangkat mutu studio
agar mampu memberikan mutu yang dikehendaki oleh Disney. Film yang berjudul Snow
White and the Seven Dwarfs diproduksi dari tahun 1934 hingga pertengahan tahun 1937,
ketika studionya kehabisan dana. Untuk mendapatkan pembiayaan untuk menyiapkan film
Snow White, Disney terpaksa meminjam di Bank of America, lalu berhasil mendapatkan
uang yang diperlukannya. Setelah disiapkan, film tersebut ditayangkan di Carthay Circle
Theater pada 21 Desember 1937; pada akhir film, para penonton berdiri sambil memberikan
tepuk tangan kepada Snow White and the Seven Dwarfs. Snow White, film animasi buatan
Amerika Serikat dan Technicolor yang pertama, dirilis pada Februari 1938 setelah
tercapainya persetujuan pengedaran baru dengan RKO Radio Pictures. Film ini menjadi film
yang paling berhasil pada tahun 1938 setelah memperoleh lebih $8 juta dalam tayangan
pertamanya.

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 6


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
Zaman Keemasan Animasi

Keberhasilan film Snow White memangkinkan Disney untuk membangun kampus


baru bagi Walt Disney Studios di Burbank, yang dibuka pada 24 Desember 1939. Snow
White bukan saja menandakan puncak keberhasilan Disney, tetapi juga memulai zaman
yang dikenal sebagai Zaman Keemasan Animasi bagi Disney. Seluruh pekerja animasi film
fitur, setelah menyiapkan filem Pinocchio, melanjutkan pekerjaan untuk film Fantasia dan
Bambi, serta tahap awal produksi Alice in Wonderland dan Peter Pan, sementara pekerja
film pendek meneruskan pekerjaan mereka untuk kartun Miki, Donal, Gufi dan Pluto,
sambil mengakhiri seri Silly Symphonies. Animator Fred Moore mendesain ulang Miki
Tikus pada akhir 1930-an, ketika Donal Bebek semakin populer di kalangan penonton
dibanding Miki.

Film Pinocchio dan Fantasia mengikut jejak Snow White and the Seven Dwarfs ke
bioskop pada tahun 1940, tetapi keduanya dalam hal keuntungan kurang memuaskan. Film
Dumbo yang tidak terlalu mahal awalnya dirancang sebagai generator pendapatan, tetapi
ketika film ini diproduksi, banyak animator studio berdemo, lantas menegangkan hubungan
antara Disney dan artisnya dalam jangka waktu yang lama.

1941–1945: Selama Perang Dunia II


Segera setelah dirilisnya Dumbo pada Oktober 1941, Amerika Serikat mulai terlibat
dalam Perang Dunia II. Tentara AS mengkontrak banyak fasilitas studio Disney. Para
pekerja studio membuat film pelatihan dan instruksi untuk militer, atau film pendek
peningkat moral seperti Der Fuehrer's Face. Namun, film militer tidak memberikan
pendapatan.

Film fitur Bambi dirilis pada April 1942, dan Disney berhasil merilis kembali Snow
White pada 1944. Pada tahun 1945, The Three Caballeros adalah film fitur animasi terakhir
Disney yang dibuat pada masa perang.

1945–1955: Setelah perang

Studio Disney turut menghasilkan film package murah yang berisi koleksi film kartun
pendek, lalu merilisnya di bioskop selama akhir 1940-an. Package ini meliputi Make Mine
Music (1946), Melody Time (1948), Fun and Fancy Free (1947) dan The Adventures of
Ichabod and Mr. Toad (1949). Film Ichabod and Mr. Toad terdiri dari dua bagian, yang
Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 7
PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
pertama berdasarkan dari The Wind in the Willows karya Kenneth Grahame, diikuti kisah
kedua berdasarkan The Legend of Sleepy Hollow oleh Washington Irving. Pada saat itu,
Disney juga membuat film dramatik yang menggabungkan live action' dan animasi, seperti
Song of the South dan So Dear to My Heart. Selain itu, setelah berakhirnya perang,
popularitas Miki Tikus memudar.

Pada akhir 1940-an, studio Disney telah pulih untuk meneruskan produksi film Alice
in Wonderland dan Peter Pan yang tertunda akibat perang, lalu memulai produksi film
Cinderella, yang menjadi film Disney paling sukses setelah Snow White and the Seven
Dwarfs. Studio ini juga memulai serial film live action bertema alam yang berjudul True-
Life Adventures pada tahun 1948. Meskipun berjaya melalui film fitur, film animasi pendek
Disney tidak selaris dahulu, karena orang mulai memberi perhatian kepada Warner Bros.
dan bintang animasinya Bugs Bunny. Namun, sementara Bugs Bunny semakin populer pada
1940-an, Donal Bebek juga semakin populer. Donal juga akan menggantikan Miki sebagai
bintang utama Disney pada tahun 1949.

Pada pertengahan 1950-an, Disney memproduksi beberapa film pendidikan mengenai


program angkasa dalam kerja sama dengan desainer roket NASA Wernher von Braun: Man
in Space dan Man and the Moon (1955), dan Mars and Beyond (1957).

1955–1966: Taman Bermain

Disneyland

Ketika melakukan kunjungan bisnis ke Chicago pada akhir 1940-an, Disney


menggambar rancangan taman bermain yang diharapkan menjadi tempat pekerjanya
menghabiskan waktu dengan anak-anak mereka. Ia mendapatkan ide taman bermain anak-
anak setelah mengunjungi Children's Fairyland di Oakland, California. Ide awalnya
dikembangkan menjadi konsep untuk perusahaan besar yang menjadi Disneyland. Disney
menghabiskan lima tahun mengembangkan Disneyland dan membuka anak perusahaan,
yaitu WED Enterprises, untuk melaksanakan perencanaan dan pembuatan taman.
Sekelompok kecil pekerja studio Disney bergabung dengan proyek pembangunan
Disneyland sebagai insinyur dan perencana yang dijuluki "Imagineers".

Disneyland dibuka secara resmi pada 17 Juli 1955. Salah satu pengunjung yang hadir
pada pembukaan adalah Ronald Reagan, Bob Cummings dan Art Linkletter.

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 8


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
Memasuki bidang baru

Walt Disney Productions juga memasuki bidang-bidang hiburan yang lain. Pada tahun
1950, Treasure Island menjadi film fitur all-live-action pertama Disney, diikuti dengan
20.000 Leagues Under the Sea (dalam format CinemaScope, 1954), Old Yeller (1957), The
Shaggy Dog (1959), Pollyanna (1960), Swiss Family Robinson (1960), The Absent-Minded
Professor (1961), dan The Parent Trap (1961). Studio Walt Disney juga merilis acara TV
spesial pertamanya yang berjudul One Hour in Wonderland pada tahun 1950. Disney juga
memulai serial antologi mingguan di ABC yang berjudul Disneyland. Pada tahun 1955,
dibuatlah acara televisi harian pertama Disney, yaitu Mickey Mouse Club yang disiarkan
hingga 1990-an.

Ketika studio diperluas dan didiversivikasikan ke media-media lain, Disney kurang


memberi perhatian kepada departemen animasi, mempercayakan kebanyakan operasinya
kepada animator penting. Selama hayat Disney, departemen animasi berhasil membuat Lady
and the Tramp (dalam format CinemaScope, 1955), Sleeping Beauty (dalam format Super
Technirama 70mm, 1959), One Hundred and One Dalmatians (1961) dan The Sword in the
Stone (1963).

Setelah tahun 1955, acara TV Disneyland dikenal sebagai Walt Disney Presents,
beralih dari hitam putih ke siaran warna pada tahun 1961, dan mengganti namanya lagi
menjadi Walt Disney's Wonderful World of Color, pindah dari ABC ke NBC, dan akhirnya
kembali mengganti namanya menjadi The Wonderful World of Disney yang terus disiarkan
di NBC hingga diambil alih oleh CBS pada tahun 1981. Semenjak itu, seri antologi Walt
Disney telah disiarkan dalam rangkaian ABC, NBC, Hallmark Channel dan Cartoon
Network melalui persetujuan hak siar yang terpisah.

Disney telah membentuk divisi penerbitan musiknya pada tahun 1949. Pada tahun
1956, terinspirasi dari keberhasilan The Ba lad of Davy Crockett, ia mendirikan Disneyland
Records.

Keberhasilan awal 1960-an

Awal 1960-an merupakan keberhasilan bagi Disney, dan Walt Disney Productions
menjadi produsen utama hiburan dunia. Setelah bertahun-tahun berusaha, Disney akhirnya
memperoleh hak milik buku-buku P.L. Travers yang berkisah mengenai seorang pengasuh

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 9


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
ajaib. Film Mary Poppins yang dirilis pada tahun 1964 merupakan filem Disney paling
sukses sepanjang 1960-an.

Kehidupan pribadi

Pada tahun 1925, Disney menikah dengan Lillian Bounds. Usaha pertama mereka
untuk memiliki anak berakhir dengan Lilian mengalami keguguran. Selanjutnya, Lilian
melahirkan seorang anak perempuan yang bernama Diane Marie Disney pada tanggal 18
Desember 1933. Keluarga Disney juga mengadopsi Sharon Mae Disney (31 Desember 1936
– 16 Februari 1993).[62]

Kematian

Pada akhir 1966, Disney dijadwalkan menjalani operasi leher akibat cedera lama dari
bermain polo. Pada 2 November 1966, selama operasi, dokter di Providence St. Joseph
Medical Center mendapati bahwa Disney mengidap tumor di paru-paru kirinya. Lima hari
kemudian, Disney kembali ke rumah sakit untuk operasi, tetapi tumor telah menyebar.
Disney kemudian diberitahu bahwa hidupnya hanya tinggal enam bulan lagi. Pada 30
November 1966, Disney roboh di rumahnya, tetapi berhasil diselamatkan oleh paramedis,
lalu dibawa kembali ke rumah sakit, tempat ia menghembuskan napas terakhirnya pada 15
Desember 1966, pukul 9:30 pagi, sepuluh hari setelah ulang tahunnya yang ke-65.
Jenazahnya dikremasi pada 17 Desember 1966, lalu abunya disimpan di Forest Lawn
Memorial Park di Glendale, California.

Setelah kepergian Walt Disney, Roy Disney menguasai sepenuhnya Walt Disney
Productions dan WED Enterprises.

Penghargaan

Academy Award

 1932: Best Short Subject, Cartoons untuk: Flowers and Trees (1932)
 1932: Honorary Award untuk: pembuatan Miki Tikus.
 1934: Best Short Subject, Cartoons untuk: Three Little Pigs (1933)
 1935: Best Short Subject, Cartoons untuk: The Tortoise and the Hare (1934)
 1936: Best Short Subject, Cartoons untuk: Three Orphan Kittens (1935)
 1937: Best Short Subject, Cartoons untuk: The Country Cousin (1936)
 1938: Best Short Subject, Cartoons untuk: The Old Mi l (1937)
 1939: Best Short Subject, Cartoons untuk: Ferdinand the Bu l (1938)

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 10


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
 1939: Honorary Award for Snow White and the Seven Dwarfs (1937)
 1940: Best Short Subject, Cartoons untuk: Ugly Duckling (1939)
 1941: Honorary Award untuk: Fantasia (1940)
 1942: Best Short Subject, Cartoons untuk: Lend a Paw (1941)
 1943: Best Short Subject, Cartoons untuk: Der Fuehrer's Face (1942)
 1949: Best Short Subject, Two-reel untuk: Seal Island (1948)
 1949: Irving G. Thalberg Memorial Award
 1951: Best Short Subject, Two-reel untuk: Beaver Va ley (1950)
 1952: Best Short Subject, Two-reel untuk: Nature's Half Acre (1951)
 1953: Best Short Subject, Two-reel untuk: Water Birds (1952)
 1954: Best Documentary, Features untuk: The Living Desert (1953)
 1954: Best Documentary, Short Subjects untuk: The Alaskan Eskimo (1953)
 1954: Best Short Subject, Cartoons untuk: Toot Whistle Plunk and Boom (1953)
 1954: Best Short Subject, Two-reel untuk: Bear Country (1953)
 1955: Best Documentary, Features untuk: The Vanishing Prairie (1954)
 1956: Best Documentary, Short Subjects untuk: Men Against the Arctic
 1959: Best Short Subject, Live Action Subjects untuk: Grand Canyon
 1969: Best Short Subject, Cartoons untuk: Winnie the Pooh and the Blustery Day

Penghargaan lainnya

 Terdapat bintang bagi Walt Disney di Anaheim walk of stars, dan dua bintang di Ho
lywood Walk of Fame
 Congressional Gold Medal pada 24 Mei 1968
 Légion d'Honneur di Perancis tahun 1935
 Medali khusus dari Liga Bangsa-Bangsa untuk pembuatan Miki Tikus tahun 1935
 Presidential Medal of Freedom pada 14 September 1964.
 Termasuk dalam California Ha l of Fame di The California Museum for History,
Women, and the Arts
 Planet 4017 Disneya dinamai dari Walt Disney
 Gedung Konser Walt Disney di Los Angeles, California, didirikan untuk
menghormatinya

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 11


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
B. Walt Disney dalam Menghadapi Tantangan Bisnis Perusahaannya

Barang siapa ingin suskes, harus bekerja berat, pantang menyerah, dan lebih
mengikuti kegandrungan. Namun ada satu gagasan yang selalu mengusik pikiran Walt
Disney gagasan bekerja sendiri terutama karena ia telah mendengar bahwa sebagian
karyawan akan tidak diperlukan bila musim sibuk berlalu.

Ia gembira dengan prospek itu karena dua hal. Pertama, ia ingin berdiri sendiri, dan
kedua, ia sangat ingin melakukan sesuatu yang baru dan orisinil, tidak hanya memenuhi
keinginan bos dan para pelanggan. Disney, bersama dengan seorang teman, Ube Iwerks,
mendirikan agen seni periklanannya yang pertama. Pelanggannya yang pertama adalah
suatu rangkaian restoran. Disney dan temannya berhasil membuat kesepakatan dengan
restoran untuk membangun bengkel kerjanya di bangunan restoran baru itu tanpa membayar
sedikit pun. Sebagai imbalan, mereka harus membuat poster-poster iklan untuk restoran itu.

Di samping bekerja untuk memenuhi kontrak ini, mereka bebas untuk mengerjakan
proyek lain. Untuk menarik pelanggan, Walt merancang suatu rencana khusus. Ia akan pergi
ke suatu toko atau perusahaan dan mencari tahu apakah mereka mempunyai suatu bagian
seni. Orang yang memegang pimpinan mungkin menjawab bahwa bagian itu tidak
diperlukan. Lalu Walt akan menawarkan jasanya atas dasar freelance, hubungan lepas.
Kalau perusahaan itu tidak mempunyai pekerjaan yang harus dikerjakannya, tidak apa-apa.
Tetapi kapan pun ada pekerjaan semacam itu yang harus dikerjakan, Walt dan temannya
siap memberikan jasanya. Dalam waktu singkat, cara kerja semacam itu memungkinkan
Walt dan temannya menabung cukup banyak uang yang tak mungkin dikumpulkannya
andaikan mereka bekerja pada satu perusahaan saja.

Bisnis ini tampak memberikan harapan besar, tetapi pada suatu hari Walt menemukan
suatu iklan dalam koran yang menyatakan bahwa Kansas City Film Ad Company
memerlukan seorang kartunis. Ia menghadapi dilema: Apakah ia akan mempertahankan
bisnisnya dengan Ube atau akan mencoba memenuhi impian sejak masa kanak-kanaknya
untuk membuat animasi kartun? Sekali ia telah menguasai kemahiran baru, tak ada yang
akan menghalangi dia memulai usahanya sendiri kembali.

Pertimbangan ini mendorong dia memberatkan menerima pekerjaan itu. Pada tahun
1920, Disney akhirnya memasuki dunia animasi kartun. Ia akan segera menciptakan sebuah
nama bagi dirinya di bidang itu, dan tokoh-tokoh perannya akan menjadi populer di seluruh
dunia.
Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 12
PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
KC Film Ac Company memegang tanggung jawab atas segala aspek iklan film dan tak
berapa lama menyadari kemampuan kartunis muda ini. Tak lama sesudah mulai, Walt diberi
tugas membuat poster seorang pria yang mengenakan topi menurut mode mutakhir. Walt
menggambar poster itu, tetapi hidung orang itu digantikan dengan gambar bohlam! Ketika
poster itu ditampilkan di layar, bos berseru: “akhirnya muncul sesuatu yang baru di tempat
ini: Saya sudah bosan dengan wajah-wajah cantik ini.”

Keorisinilan dan visi Walt tentang barang-barang di sekelilingnya membuat beberapa


teman dan atasan kurang senang. Mereka sebenarnya iri dan menganggap dia pengacau.
Oleh sebab itu, mereka tidak mau membiarkan dia mencoba suatu teknik baru untuk
menyempurnakan kartun-kartunnya. Ia mempunyai gagasan cemerlang membuat beberapa
lukisan dan seluloid, lalu memotretnya dan menumpuknya dan akhirnya memfilmkannya.
Pimpinan tidak mau mendengar hal semacam itu. Mereka merasa bahwa cara kerja mereka
yang lama sudah cukup memberikan hasil sampai saat itu. Mereka tidak melihat alasan
untuk mengubah teknik-teknik mereka, karena dengan cara itu pun para pelanggan sudah
puas. Walt Disney tahu bahwa dia benar. Setelah berbulan-bulan membujuk bosnya, Walt
akhirnya diperbolehkan membawa pulang salah satu kamera perusahaan untuk melakukan
beberapa percobaan. Sejak saat itu, Walt Disney tidak pernah lagi berpaling ke belakang.

Di sebuah garasi kosong yang sudah dirombak jadi studio, ia mulai membuat film-film
animasi pendek dengan menggunakan teknik hasil rekaannya. Ia kemudian memperlihatkan
hasilnya kepada seorang pemimpin bisokop terkenal. Orang itu sangat terkesan. Sketsa-
sketsa dan teknik film Walt sangat berbeda dengan yang sudah-sudah. Film kartunnya yang
pertama segera diputar di bioskop-bioskop.

Pada mulanya kartun-kartun ini dimaksudkan untuk menggantikan iklan-iklan agar


penonton terus menikmati apa yang muncul di layar selama selang waktu. Walt menyebut
film-film itu “Laugh-O-Grams.” Film-film kartun Walt disenangi penonton dan sejak itu di
Kansas City Walt Disney tidak lagi diejek sebagai si orang muda “eksentrik” tetapi disegani.
Gajinya naik. Dalam waktu singkat Disney menjadi orang terkenal di kota itu.

Ia mengembalikan kamera yang dipinjamnya dan membeli kamera sendiri dengan


uang simpanannya. Film-film kartun menjadi semakin populer. Walt Disney menyewa
ruang kantor yang lebih luas untuk usaha kecilnya, Laugh-O-Grams Corporation dengan
modal awal sebesar $15.000. Ia mempekerjakan beberapa magang dan seorang salesman
untuk mempromosikan Laugh-O-Grams di New York City. Impiannya untuk mandiri
menjadi kenyataan pada waktu ia baru berumur 20 tahun.

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 13


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari KC Film untuk bekerja sendiri
sepenuhnya. Tetapi sukses tidak terjadi dengan sendirinya. Biaya produksi tinggi dan sikap
perfeksionis Walt Disney (yang membuat dia menanamkan kembali semua uang hasilnya
untuk memperbaiki hasilnya), disamping pasaran yang sangat terbatas, segera
mengakibatkan kebangkrutan.

Ini merupakan masa suram dalam hidupnya; ia telah beranggapan bahwa masa
sulitnya akhirnya berlalu. Ia tidak beruang sedikitpun dan terpaksa tinggal di bengkel
dengan makan dan tidur di sebuah bangku kecil, satu-satunya perabot yang dia miliki. Lebih
jelek lagi, sekali seminggu ia harus pergi ke stasiun kereta api untuk mandi.

Akhirnya ia berhasil mendapatkan kontrak pembuatan kartun animasi untuk mendidik


anak-anak pentingnya menyikat gigi. Pada suatu malam, dokter gigi yang memesan kartun
ini datang menemuinya dan mengajak dia ke kantornya. “Tidak bisa,” jawab Disney.
“Mengapa?” tanya dokter itu. “Karena saya tidak punya sepatu. Satu-satunya sepatuku ada
di tempat tukang sepatu untuk direparasi, dan saya tidak punya uang untuk mengambilnya.”

Walaupun menghadapi keadaan yang serba menyusahkan. Walt Disney tidak putus
asa. Ada sebuah gagasan di otaknya. Pada suatu malam bulan Juli 1923, dengan membawa
semua uang di dalam saku baju setelan tuanya dari kain minyak berwarna abu-abu, pemuda
kurus kering ini naik kereta api menuju Hollywood. Ia bertekad kuat untuk menjadi orang
penting dalam dunia perfilman.

Ketika tiba di Hollywood, Walt Disney hanyalah satu di antara banyak orang yang
mengharapkan mewujudkan cita-citanya. Kakaknya, Ray telah tinggal di California
beberapa waktu lamanya, dan ia dengan senang hati mengundang adiknya tinggal di
rumahnya. Walt mulai mengunjungi studio-studio film satu per satu. Ia bersedia bekerja apa
saja asal ada hubunganya dengan berfilman.

Untuk maju dalam suatu bidang keahlian khusus, orang harus masuk ke dalamnya apa
pun pengorbanannya. Disney segera menyadari betapa sulitnya masuk ke studio-studio film
Hollywood. Banyak orang lain sebelum dia telah melamar kerja, tetapi ditolak. Walt Disney
tidak menjadi patah semangat karenanya. Kalau ada orang lain yang berhasil masuk,
mengapa ia tidak? Di matanya, ada dua macam orang: Mereka yang merasa kalah dan
terlantar bila mereka tak dapat menemukan pekerjaan dan mereka yang dapat mencari
penghasilan dengan cara apa pun dalam masa sulit. Disney selalu berusaha keras agar
termasuk dalam golongan kedua.

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 14


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
Pengalaman mengajar dia bahwa orang harus sepenuhnya mengandalkan diri sendiri.
Ia kembali ke papan gambar dengan kemauan keras untuk mencari tempat bagi dirinya. Ia
menggambar film-film komik dengan maksud dijual kepada pengusaha bioskop. Ia hanya
menggunakan kembali pengalaman yang sudah diperolehnya di Kansas City dengan Laugh-
O-Grams. Ada seorang pemilik gedung bioskop yang begitu tertarik sehingga ia membeli
berseri-seri film komik. Ia bahkan memesan rangkaian cerita Alice in Wonderland yang
telah mulai dibuat oleh Walt Disney di Kansas. Kepada Disney ditawarkan uang $1.500.
Jumlah sebesar itu jauh lebih besar daripada yang diharapkan. Rangkaian seri Alice in
Wonderland ini diputar berurutan sampai tiga tahun. Dengan hasil penjualannya Walt
Disney bisa membeli rumah dan bahkan membangun studio filmnya sendiri. Sesudah film-
film Alice in Wonderland, Walt ingin menciptakan sesuatu yang baru dan yang benar-benar
orisinil. Maka lahirlah makhluk kecil cerdik yang disebutnya “Mickey Mouse”, nama yang
diberikan oleh istri Disney, Lillian Bounds. Mickey Mouse dengan cepat menjadi bintang
tenar di seluruh dunia, dan bahkan lebih terkenal daripada banyak bintang Hollywood.
Walaupun demikian, pada mulanya para produser menyambut kedatangan Mickey dengan
kurang bersemangat.

Kira-kira pada waktu itu, film berbicara mulai muncul dan orang mulai memboikot
film bisu. Disney pun bereaksi. Dengan kelompok pembantunya, ia memperkenalkan suatu
metode baru untuk mensikronkan suara dan animasi. Walt terus mencari teknik-teknik baru
untuk memperbaiki kemahirannya. Ia menerapkan pula proses: “teknicolor” yang baru.
Dengan teknik baru ini ia tidak perlu lagi menggunakan kombinasi dua warna. Dalam film
Bambi, ia menggunakan 46 rona warna hijau untuk hutannya. Kartun berwarnanya yang
pertama, Silly Symphony, membuat para penggemar film kegirangan.

Disney makin menyadari bahwa kalau ia mau terus berkarya dengan skala yang lebih
besar, ia harus membangun suatu kelompok berotak cerdar, artinya ia harus mengelilingi
dirinya dengan asisten-asisten orang pintar yang mampu menawarkan produk bermutu.
Untuk memantapkan diri, kami tahu bahwa kami harus melatih sendiri para asisten.

Disney merasa bahwa para kartunis yang bekerja padanya terlalu sering menggunakan
cara-cara tipu daya kuno. Ia tahu bahwa satu-satunya cara mengubah keadaan ini adalah
dengan mengadakan kursus-kursus latihan bagi mereka. Tujuannya sederhana: memperbaiki
mutu lukisan dan teknik animasi. Ketika perusahaannya terus bertambah besar, ia
memutuskan pada tahun 1930 untuk mendirikan sekolahnya sendiri, tempat ia akan
mengajarkan segala teknik animasi kartun kepada calon-calon kartunis. Sekolah itu segera

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 15


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
mulai tampak seperti kebun binatang. Soalnya, untuk membuat tokoh-tokoh kartunnya lebih
realistic Disney telah mengubah ruang kelasnya menjadi laboratorium biologi kehidupan
nyata dengan berbagai binatang yang diamati oleh para siswa dalam aneka perilaku dan
sikapnya selagi tidur, jaga, makan, dan lain-lain. Pengamatan ini akan membantu dia pula
untuk membuat film-film dokumenter tentang keajaiban alam pada waktu yang akan datang.
Pada tahun 1938, Disney memperkenalkan film animasi panjang tajuk karangannya yang
pertama, Snow White. Untuk membuat film ini ia membutuhkan waktu dua tahun penuh
kerja keras. Film tersebut merupakan salah satu karya besarnya.

Tidak lama sesudah itu, ia membangun studio film modern di Burbank, California. Di
tempat itu ia akan mempekerjakan sebanyak 1.500 orang. Sampai di situ ia tampaknya telah
mencapai apa yang diimpikannya. Setahap demi tahap ia menjadi apa yang diinginkannya
dahulu. Saya hanya bekerja dengan baik kalau ada hambatanm yang harus kuatasi. Saya
khawatir bila segala sesuatu berjalan dengan terlalu lancar karena saya takut terjadinya
perubahan mendadak dalam situasi ini.

Setelah Perang Duinia II, Ray dan Walt Disney menerima beberapa kontrak dari
ketentaraan untuk membuat film dokumenter dan poster perang. Begitu perang selesai,
bisnis makin sibuk bagi Disney Studios, dan Walt semakin mencurahkan perhatiannya pada
keahlian seninya. Ia sering bekerja sampai larut malam. Konon, ia sering membongkar-
bongkar keranjang sampah kertasnya untuk melihat isinya. Pada keesokan harinya ia akan
menyuruh aistennya untuk meneliti apa yang ditemukannya; katanya, potongan-potongan
kertas ini sering kali mengandung gagasan besar. Pada masa itulah Walt Disney
menciptakan kebanyakan film besarnya, antara lain Cinderella, Peter Pan dan Bambi.

Pada tahun 1950-an, impian fantasmagorik Walt Disney-Disneyland mulai


berkembang. Pada waktu itu, semua temannya, terutama bankir-bankirnya, menyatakan
bahwa proyek ini gila-gilaan. Sekali lagi, Disney akan menunjukkan bahwa impian manusia
dapat menjadi kenyataan.

Gagasan menciptakan Disneyland muncul, ketika ia berjalan-jalan di taman dengan


kedua putrinya, Sharon dan Diana. Ia membayangkan sebuah taman wisata sangat luas
tempat anak-anak dapat bertemu dengan tokoh kartun yang mereka sayangi. Ketika Walt
Disney akhirnya memutuskan untuk proyek tersebut, tidak ada seorang pun atau apa pun
dapat mengubah keputusannya.

Disneyland akhirnya terwujud di Anaheim, California, pada tahun 1955. Hari itu hari
besar bagi Walt Disney. Ia berkata: Andaikata saya mendengarkan saya sendiri, tamanku ini
Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 16
PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
tidak akan selesai. Inilah, akhirnya, sesuatu yang dapat saya sempurnakan terus-menerus.
Pada tahun 1985, Disneyland menyambut pengunjungnya yang ke-250 juta. Ketika Walt
Disney meninggal pada tahun 1966, bioskop kehilangan salah seorang penciptanya yang
paling besar. Dua prinsip penting telah memotivasi seluruh hidupnya: melakukan apa yang
dia nikmati dan percaya akan gagasan-gagasannya. Tanpa prinsip-prinsip ini, ia tak akan
pernah menjadi Walt Disney yang besar: penerima 900 tanda kehormatan, 32 Oscar, lima
Emmy, dan lima doktor honoris causa, perintis sejarah animasi dan salah seorang manusia
terkaya di dunia. Ia telah mewujudkan impian-impiannya jauh melebihi harapannya yang
paling muluk.

Referensi: http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/10/biografi-walter-elias-disney-pendiri.html

C. Pengaruh Kepribadian Walt Disney Terhadap Perilaku Organisasinya


. Kita semua sudah mengenal Walt Disney sejak kecil. Mungkin kita semua
mengasosiasikan Walt Disney dengan dunia imajinasi ataupun dunia hiburan semata.
Sesungguhnya, di balik glamornya dunia impian Disney, tersimpan pelajaran kepemimpinan
dan manajemen yang sangat besar. Hal ini dapat dimengerti mengingat besarnya skala
operasional DisneyLand.

Setiap manusia, dalam tingkatan apa pun, ingin diperhatikan, dihormati dan
dilibatkan. Ketika setiap orang diperhatikan dan tahu bahwa dia diperhatikan, dia akan
bahagia untuk bekerja dan memberikan dedikasi terbaik. Kemampuan berhubungan dengan
manusia bukan merupakan anugerah, melainkan sesuatu yang dapat dipelajari. Di Disney,
konsep ini diformulasi menjadi Respect, Appreciate and Value Everyone (RAVE). Seorang
pemimpin harus mengenal timnya dan membiarkan tim mengenal dirinya. Prinsip pertama
ini dapat dirangkum sebagai “perlakukan para anggota pemeran (sebutan Disney untuk
karyawannya) seperti apa yang diinginkan mereka lakukan terhadap para tamu”. Para
anggota pemeran memiliki harapan yang sama dengan para tamu: mereka ingin
diperlakukan dan dihormati sebagai individu, secara spesial dan berpengetahuan luas.

Strategi kedua, mengenai struktur organisasi. Struktur yang tidak jelas menyebabkan
inkonsistensi. Studi kasus yang dibawa adalah pada saat satu kaleng Coca-Cola memiliki
dua harga yang berbeda dalam kompleks DisneyLand, para koki memesan 25 tipe kentang
dan 130 tipe pasta karena tidak adanya komunikasi. Lee kemudian membenarkan masalah
ini dengan menyewa konsultan luar untuk merombak struktur dan merumuskan siapa yang

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 17


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
mengambil tanggung jawab terakhir setiap keputusan. Dalam setiap perubahan, pasti
terdapat pertentangan dari anggotanya. Lee memakai ilustrasi yang bagus: selama 125
tahun, Tabasco selalu dibuat dalam warna merah. Bagaimana kalau perusahaannya
meluncurkan Tabasco baru berwarna hijau? Awalnya Lee sendiri ogah mencobanya sampai
dipaksa istrinya dan dia merasakan enaknya Tabasco hijau. Terinspirasi dari cerita ini, Lee
kemudian meluncurkan Green Tabasco Award bagi para pemimpin yang berani mencoba
cara baru melakukan sesuatu.

Jadikan orang Anda merek Anda! Kekuatan dari sebuah merek sangat ditentukan oleh
kekuatan orang di belakangnya. Pada saat kita akan merekrut seseorang, kita harus selalu
mengevaluasinya dari kompetensi teknis, manajerial, teknologi dan kepemimpinan. Proses
seleksi harus melibatkan seluruh tim. Setiap kandidat harus diperiksa secara pribadi dan
melalui wawancara terstruktur. Selanjutnya, orang-orang tersebut harus mendapatkan
pelatihan yang tepat. Yang dibutuhkan oleh para pekerja adalah sebuah tujuan, lebih dari
sekadar pekerjaan. Sebagai seorang pemimpin, dia harus menjadi COACH. Dalam versi
Lee, COACH artinya Care, Observe, Act, Communicate, and Help.

Bagaimana kalau seorang tamu Anda tiba-tiba memasuki ruangan Anda sambil
marah-marah karena pelayanan yang buruk? Hal pertama yang orang biasa akan lakukan
adalah mencari tahu “siapa”. Lee melakukannya dengan cara yang lain: mencari tahu “apa”.
Pada saat terjadi masalah, mencari tahu siapa yang salah tidak ada gunanya kalau
masalahnya ada di prosedur atau kebijakan yang cacat. Untuk mencari solusi masalah
proses, kita harus senantiasa mengidentifikasi konflik pekerja-karyawan yang terjadi dan
mengubah proses bisnis, sehingga masalah yang sama tidak akan terjadi lagi. Lee
menyarankan perusahaan melakukan proses audit silang di mana para manajer dapat keluar
satu hari untuk mengaudit proses departemen koleganya. Selain menemukan kelemahan
proses di area lain, praktik ini juga memungkinkan manajer itu melihat best practice di
tempat lain dan mengaplikasikannya di departemennya sendiri.

Walt Disney, sang legenda pendiri DisneyLand, selalu menghabiskan sebagian


waktunya berjalan-jalan di DisneyLand. Suatu hari, dia melihat pemeran koboi melintas di
TomorrowLand yang futuristik. Pengalaman langsung inilah yang mendorongnya membuat
terowongan empat meter di bawah tanah, sehingga perjalanan para anggota pemeran (dan
petugas pembersih, misalnya) tidak akan kelihatan oleh pengunjung. Manajemen dengan
mengelilingi lokasi secara langsung inilah yang dikenal di manajemen modern sebagai
Management by Wandering Around (MBWA) atau yang dalam manajemen Kaizen Jepang

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 18


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
disebut genchi genbutsu. Untuk mendapatkan kebenaran, dalam setiap rapat dengan anak
buahnya, Lee selalu meminta laporan mengenai People, Process, Project and Profit (4P).

Bahan bakar bisnis pada dasarnya dapat diperoleh secara gratis. Bahan bakar itu
adalah Appreciation, Recognition and Encouragement (ARE). Siapkan dalam agenda harian
kita agar kita dapat menyalurkan ARE ini untuk anak buah kita. Lewatkan juga waktu
bermanfaat bersama para karyawan dan hadiri acara para pekerja untuk membangun
kebersamaan dengan mereka.

Seorang pemimpin harus mengembangkan dirinya terus-menerus. Warren Buffett sang


legenda investor terkaya di dunia, selalu menghabiskan waktu luangnya dengan membaca
surat kabar. Selain membaca surat kabar, kita juga harus selalu belajar mengenai dasar-dasar
bisnis, belajar dari yang terbaik, dan belajar dari pesaing kita. Kita juga harus memastikan
kalau pekerja kita senantiasa belajar dan berkembang terus. US Army senantiasa
mengundang pemimpin dari industri lainnya untuk berbagi praktik kepemimpinan terbaik
yang dapat diaplikasikan dalam organisasi mereka.

Seorang pemimpin juga harus menunjukkan kegairahan dan komitmen. Berbagilah


semangat dan energi positif kepada para pekerja kita. Buatlah kesan yang baik melalui
perilaku dan penampilan Anda. Bila wajah kita murung, semua orang pasti akan
mempertanyakan apa yang terjadi dengan organisasi ini. Dengan demikian, seorang
pemimpin harus senantiasa menjadi role model profesional. Seorang pemimpin berada di
atas panggung pertunjukan sepanjang waktu.

Strategi yang terakhir adalah mengenai karakter. Kualitas seorang pemimpin harus
senantiasa mengatakan kebenaran. Berbelit dan manipulasi akan menciptakan iklim
ketidakpercayaan. Jangan pernah membuat sesuatu yang ilegal dan jangan pernah meminta
anak buah Anda melakukan hal serupa. Pengaruh kita sebagai pemimpin terletak pada
kekuatan karakter kita.

Sumber: http://swa.co.id/business-strategy/book-review/belajar-kepemimpinan-dari-
disney-institute

Kode Perilaku Bagi Para Pabrik Walt Disney Company

The Walt Disney Company memiliki komitmen pada:


• suatu standar yang bermutu tinggi dan baik dalam tiap aspek bisnis kami di seluruh

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 19


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
dunia;
• perilaku yang etis dan bertanggung-jawab dalam semua pengoperasian kami;
• penghargaan pada hak asasi semua individu; dan
• penghargaan pada lingkungan alam.

Kami mengharapkan komitmen yang sama diberikan oleh semua pemegang lisensi
Disney dan para pabrik yang memproduksikan barang dagangan Disney. Paling sedikit,
kami mensyaratkan agar semua pemegang lisensi Disney memenuhi sejumlah standar
berikut:

Tenaga Kerja Anak Pabrik-pabrik tidak akan menggunakan tenaga kerja anak-
anak.
Istilah “anak” mengacu pada orang yang berusia kurang dari
15 tahun (atau 14 tahun bila diizinkan peraturan setempat)
atau, bila lebih tua, memenuhi persyaratan usia minimum
yang sah untuk bekerja atau menyelesaikan pendidikan wajib.
Pabrik-pabrik yang mempekerjakan tenaga-tenaga muda yang
tidak termasuk dalam definisi “anak-anak” juga akan
mematuhi setiap hukum dan peraturan yang berlaku bagi
orang-orang tersebut.
Kerja Paksa Pabrik-pabrik tidak akan mempekerjakan dengan paksa
atau kerja yang tidak sukarela, apakah di penjara, dengan
ikatan, dengan kontrak magang atau dengan cara lain.
Ancaman dan Pelecehan Pabrik-pabrik akan memperlakukan setiap karyawan sesuai
dengan martabat dan kehormatan manusia dan tidak akan
menerapkan hukuman badan, ancaman kekerasan atau
bentuk-bentuk lain dari pelecehan atau tindakan sewenang-
wenang secara fisik, seksual, psikologis atau verbal.
Non-diskriminasi Pabrik-pabrik tidak akan melakukan diskriminasi dalam
mempekerjakan dan melakukan praktek-praktek
ketenagakerjaan, termasuk dalam hal gaji, tunjangan,
promosi, disiplin, PHK atau pensiun berdasarkan ras, agama,
umur, kebangsaan, status sosial atau etnis, tempat asal,
orientasi seksual, jenis kelamin, pandangan politis atau cacat
tubuh.
Perserikatan Pabrik-pabrik juga akan menghormati hak para karyawan
untuk berserikat, ber- organisasi dan melakukan perundingan
secara kolektif dengan cara yang sesuai hukum dan damai,
tanpa hukuman atau gangguan.
Kesehatan dan Keselamatan Pabrik-pabrik akan memberikan para karyawan suatu
tempat kerja yang aman dan sehat sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku, memastikan bahwa tersedia sarana
air minum dan sanitasi yang layak, keamanan dari

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 20


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
kebakaran; serta penerangan dan aliran udara segar yang
cukup. Pabrik-pabrik juga akan memastikan bahwa standar
yang sama untuk kesehatan dan keselamatan diterapkan di
semua perumahan yang mereka sediakan bagi para karyawan.
Penggajian Kami mengharapkan agar pabrik-pabrik mengetahui bahwa
upah adalah kebutuhan dasar para karyawan. Paling tidak
pabrik-pabrik harus mematuhi semua hukum dan peraturan
upah dan jam kerja yang berlaku, termasuk yang
berhubungan dengan upah minimum, lembur, jam kerja
maksimum, upah borongan dan unsur-unsur lain dalam
penggajian. Kecuali dalam keadaan usaha yang luar biasa,
pabrik-pabrik tidak akan meminta para karyawan untuk
bekerja lebih sedikit dari (a) 48 jam seminggu dan 12 jam
lembur atau (b) batasan dalam jam kerja biasa dan lembur
yang diizinkan peraturan setempat atau, bila peraturan
setempat tidak membatasi jam kerja, jam kerja seminggu
yang biasa di negara tersebut ditambah 12 jam kerja lembur.
Selain itu, kecuali dalam kondisi usaha yang luar biasa, para
karyawan berhak mendapat paling sedikit satu hari libur
dalam waktu tujuh hari.
Pabrik-pabrik akan membayar para karyawan untuk kerja
lembur dengan tarif yang lebih tinggi sebagaimana
disyaratkan oleh undang-undang atau, bila tidak ada tarif
yang lebih tinggi sesuai dengan undang-undang, dengan
tarif yang paling tidak sama dengan tarif gaji per jam yang
biasa.
Di mana standar industri setempat lebih tinggi dari
persyaratan hukum yang berlaku, kami mengharapkan agar
pabrik-pabrik memenuhi standar yang lebih tinggi.
Perlindungan Lingkungan Pabrik-pabrik akan mematuhi semua hukum dan peraturan
lingkungan alam yang berlaku.
Hukum-hukum Lain Pabrik-pabrik akan mematuhi semua hukum dan peraturan
yang berlaku, termasuk yang berkaitan dengan
manufakturing, penetapan harga, penjualan dan penyaluran
barang dagangan. Semua acuan pada “hukum dan
peraturan yang berlaku” dalam Kode Perilaku ini termasuk
kode lokal dan nasional, hukum dan peraturan sebagaimana
juga persetujuan dan standar industri sukarela yang berlaku.
Pengontrakan Kembali Pabrik-pabrik tidak akan menggunakan subkontraktor untuk
melakukan manufakturing barang dagangan Disney atau
komponen-komponen daripadanya tanpa izin tertulis dari
Disney, dan hanya setelah subkontraktor yang bersangkutan
telah membuat komitmen tertulis dengan Disney untuk
mematuhi Kode Perilaku ini.
Pemantauan dan Kepatuhan Pabrik-pabrik akan memberikan wewenang kepada Disney
dan pihak-pihak yang ditunjuk (termasuk pihak ketiga) untuk
melakukan pemantauan guna mengkonfirmasikan kepatuhan

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 21


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
para pemegang lisensi pada Kode Perilaku ini, termasuk
peninjauan yang tidak diberitahukan sebelumnya di sarana-
sarana manufakturing dan perumahan yang disediakan
perusahaan; pemeriksaan pembukuan dan catatan yang
berhubungan dengan masalah karyawan; dan wawancara
pribadi dengan para karyawan. Pabrik-pabrik akan
menyimpan semua dokumentasi yang mungkin diperlukan di
tempat untuk membuktikan kepatuhan dengan Kode Perilaku
ini.
Pengumuman Pabrik-pabrik akan mengambil langkah-langkah layak yang
diperlukan untuk memastikan bahwa ketentuan-ketentuan
dalam Kode Perilaku ini disampaikan kepada para karyawan,
termasuk pemajangan yang jelas dari salinan Kode Perilaku
ini dalam bahasa setempat di tempat yang langsung dapat
dibaca oleh para karyawan setiap waktu.
Referensi:
http://orporate.disney.go.com/media/corporate/compliance/languages/Indonesian_5771_CO
C_w_En_template.pdf

D. Kesimpulan
Walt Disney sudah pasti menghadapi tantangan dalam mengelola bisnis
perusahaannya. Pasang surut, jatuh bangun dialami oleh Walt Disney dalam merintis,
mengelola dan mengembangkan dan memberhasilkan perusahaannya. Pertama, ia ingin
berdiri sendiri, dan kedua, ia sangat ingin melakukan sesuatu yang baru dan orisinil, tidak
hanya memenuhi keinginan pimpinan dan para pelanggan. Walt Disney lebih suka mandiri,
namun tidak menutup kemungkinan menjalin kerja sama dengan pihak lain. Walaupun
menghadapi keadaan yang serba menyusahkan. Walt Disney tidak putus asa. Iapun tahu
bahwa satu-satunya cara mengubah kebiasaan sekarang adalah dengan mengadakan kursus-
kursus latihan bagi karyawannya. Ia tetap optimis untuk mencoba teknik yang baru dan
mengembangkannya. Menghadapi persaingan usaha, ia melakukan inovasi dan mencari
terobosan baru.
Walt Disney adalah seorang pemimpi. Dia tidak pernah berhenti mencoba hal-hal
baru, menciptakan kartun baru tidak peduli sukses atau tidak.. Ia tidak pernah berhenti
berinovasi dan bermimpi tentang kemungkinan-kemungkinan baru. Sesungguhnya
kemungkinan hanya dibatasi oleh imajinasi. Jika ingin membangun sesuatu yang berharga,
selalu berpikir tentang cara-cara yang lebih kreatif untuk dapat mencapainya. Ia tidak
pernah meremehkan kekuatan imajinasinya untuk melakukan sesuatu yang berbeda dari apa

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 22


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881
yang dilakukan orang lain Inilah kiatnya menghadapi tantangan dan persaingan bisnis
perusahaannya.
Kepribadian Walt Disney adalah kepribadian yang moralis. Menurut
http://wapannuri.com/a.karakter/kepribadian_manusia_biru.html menyatakan bahwa Walt
Disney, seorang jenius kreatif, ia lebih menyukai proses daripada hasil akhir dan sangat
menikmati rancangan dan detail.
Kepribadian moralis sangat kritis pada diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka
memiliki harapan yang tidak realistis sampai mereka tidak pernah bisa mermuaskan diri
mereka atau mengharapkan orang lain memenuhi standar kesempurnaan ini. Mereka benar-
benar ingin hal-hal dikerjakan dengan benar. Hanya saja, kata “benar” itu didefinisikan
sebagai “dilakukan sesuai dengan cara mereka.” Sifat perfeksionis mereka muncul karena
kedisiplinan mereka. Kepribadian moralis mempunyai slogan “jika sebuah pekerjaan pantas
dilakukan, itu harus dilakukan dengan baik.” Sifat disiplin ini merupakan bakat lahiriah
mereka, padahal warna lainnya berusaha sekuat tenaga untuk mendisiplinkan diri mereka.
Mereka sangat mudah ditebak karena sifat mereka yang teratur ini. Mereka adalah seorang
teman yang selalu dapat diandalkan.
Kepribadian moralis memiliki etos kerja yang kuat, dan seringkali menemukan hidup
mereka dipenuhi dengan “tanggungjawab penting” yang hanya menyisakan sedikit waktu
untuk bermain spontan. Bermain dilihat dari kacamatanya sebagai hal yang tidak berguna
dan tidak produktif. Mereka sangat peduli tentang kualitas dalam hidup mereka. Mereka
memiliki barang-barang terbaik di kelasnya. Terbaik bagi mereka tidak berarti termahal
ataupun terbaru. Terbaik adalah sesuai dengan kebutuhannya, dan kebutuhannya selalu
dilandasi oleh sifat perfeksionis.
Sebagai seorang pemiompin, Walt Disney selalu mengembangkan dirinya terus-
menerus. Ia juga menunjukkan kegairahan dan komitmen. Dan yang tidak kalah penting
adalah ia menunjukkan karakter yang baik. Ia selalu mengatakan kebenaran. Tidak berbelit
dan tidak melakukan manipulasi, sehingga ia dipercaya. Ia tidak membuat sesuatu yang
ilegal dan/atau meminta anak buahnya berbuat hal serupa. Pengaruhnya sebagai pemimpin
terletak pada kekuatan karakternya ini.

oo0oo

Tugas I Mata Kuliah EKMA5104 PERILAKU ORGANISASI 23


PPs MM UT UPBJJ 12 Medan Pokjar Gunungsitoli ELIFATI WARUWU
NIM 500013881

Anda mungkin juga menyukai