BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Ca mamae merupakan penyakit yang disebabkan karena terjadinya
pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak
dapat di kendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker) sel
(Brunner dan Suddarth, 2005 ).
Ca mamae adalah suatu penyakit seluler yang dapat timbul dari jaringan
payudara dengan manifestasi yang mengakibatkan kegagalan untuk mengontrol
proliferasi dan maturasi sel (Brunner dan Suddarth, 2005 ).
Ca mamae adalaah suatu penyakit yang menggambarkan gangguan
pertumbuhan seluler dan merupakan kelompok penyakit,bukan penyakit tunggal
(Tucker dkk,1998).
Ca mamae adalah sekelompok sel tidak normal yang terus tumbuh di dalam
jaringan mammae (Tapan, 2005).
Ca mamae adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan
tubuh yang berubah menjadi ganas (http//www.pikiran-rakyat. com. jam 10.00,
Minggu tanggal 29-8-2005,sumber : Harianto,dkk).
2.2 Klasifikasi
Pembagian stadium menurut Portman yang disesuaikan aplikasi klinik
yaitu:
1. Stadium 1
Tumor teraba dalam payudara, bebas dari stadium jaringan sekitarnya,
tidak ada fixasi/ infiltrasi ke kulit dan jaringan yang di bawahnya
(otot). Besar tumor 1-2 cm dan tidak dapat terdeteksi dari luar.
Kelenjer getah bening regional belum teraba. Perawatan yang sangat
sistematis diberikan tujuannya agar sel kanker tidak dapat menyebar
dan tidak berlanjut pada stadium selanjutnya. Pada stadium ini,
kemungkinan penyembuhan pada penderita adalah 70%.
2. Stadium II
5
Tumor terbebas dalam payudara, besar tumor 2,5-5 cm, sudah ada atau
beberapa kelenjer getah bening axila yang masih bebas dengan
diameter kurang dari 2 cm. Untuk mengangkat sel-sel kanker biasanya
dilakukan operasi dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk
memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal. Pada stadium
ini, kemungkinan sembuh penderita adalah 30-40%.
3) Staium III A
Tumor sudah meluas pada payudara, besar tumor 5-10 cm, tapi
masih bebas di jaringan sekitarnya, kelenjar getah bening axila
masih bebas satu sama lain. Menurut data Depkes, 87% ca mamae
ditemukan pada stadium ini.
4) Stadium III B
Tumor melekat pada kulit atau dinding dada, kulit merah, ada
edema (lebih dari sepertiga permukaan kulit payudara) ulserasi,
kelenjar getah bening axila melekat satu sama lain atau ke
jaringan sekitarnya dengan diameter 2-5 cm. Kanker sudah
menyebar pada seluruh bagian payudara, bahkan mencapai kulit,
dinding dada, tulang rusuk dan otot dada.
5) Stadium IV
Tumor seperti pada stadium I,II,III tapi sudah disertai dengan
kelenjar getah bening axila supra-klafikula dan metastasis jauh.
Sel-sel kanker sudah merembet menyerang bagian tubuh lainnya,
biasanya tulang, paru-paru, hati, otak, kulit, kelenjar limfa yang
ada di batang leher. Tindakan yang harus dilakukan adalah
mengangkat payudara. Tujuan pengobatan pada palliative bukan
lagi kuratif(menyembuhkan).
2.3 Etiologi
Tidak satupun penyebab spesifik dari ca mamae,sebaliknya serangkaian
faktor genetik, hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan dapt
menunjang terjadinya kanker ini. Bukti yang terus bermunculan menunjukan
bahwa perubahan genetik belum berkaitan dengan ca mamae, namun apa yang
menyebabkan perubahan genetik masih belum diketahui. Perubahan genetik ini
6
termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal, dan pengaruh protein yang
menekan atau menigkatkan perkembangan ca mamae. Hormon steroid yang
dihasilkan oleh ovarium mempunyai peran penting dalam ca mamae.Dua
hormone ovarium utama-estradiol dan progesterone mengalami perubahan
dalam lingkungan seluler, yang dapat mempengaruhi factor pertumbuhan bagi
camamae(Brunner dan Sudart, 2001).
Faktor resiko timbul ca mamae terdiri dari faktor resiko yang tidak dapat
di ubah (unchangeable) dan dapat di ubah (changeable) yaitu :
a. Faktor resiko yang tidak dapat di ubah (unchangable)
1. Umur
Semakin bertambahnya umur meningkat resiko ca mamae. Wanita
paling sering terserang ca mamae adalah usia di atas 40 tahun. Wanita
berumur di bawah wanita 40 tahun juga dapat terserang ca mamae,
namun resikonya lebih rendah dibandingkan wanita berusia diatas 40
tahun.
2. Menarche Usia Dini
Resiko terjadinya ca mamae meningkat pada wanita yang mengalami
menstruasi pertama sebelum umur 12 tahun. Umur menstruasi yang
lebih awal berhubungan dengan lamanya paparan hormone estrogen
dan progesterone pada wanita yang berpengaruh terhadap proses
proliferasi jaringan termasuk jaringan payudara.
3. Menoupause usia lanjut
Menopause setelah usia 55 tahun meningkatkan resiko untuk
mengalami ca mamae. Sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor
jauh sebelum terjadinya perubahan klinis. Kurang dari 25% ca mamae
terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal
terjadinya tumor terjadinya perubahan klinis.
4. Riwayat keluarga
Terdapat peningkatan resiko menderita ca mamae pada wanita yang
keluarganya menderita ca mamae tertentu. Apabila BRCA 1 (Breast
Cancer 2),yaitu suatu kerentanan terhadap ca mamae, untuk terjadi ca
mamae sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur
7
4. Konsumsi Rokok
Wanita yang merokok meningkatkan resiko untuk mengalami ca
mamae daripada waita yang tidak merokok. Penelitian Indriati tahun
2009 di RS Dr. Kariadi Semarang dengan desain case control
menunjukkan bahawa diperkirakaan resiko bagi wanita yang merokok
untuk terkena ca mamae 2,36 kali lebih tinggi dibandingkan dengan
wanita yang tidak merokok (OR=2,36).
5. Riwayat Keterpaparan Radiasi
Radiasi diduga meningkatkan resiko kejadian ca mamae. Pemajanan
terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30
tahun meningkatkan resiko ca mamae.
2.4 Patofisiologi
Ca mamae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem
duktal, mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel
atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma insitu dan menginvasi
stroma. Karsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel
tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba (kira-kira
berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira-kira seperempat dari karsinoma
mammae telah bermetastasis. Karsinoma mammae bermetastasis dengan
penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan
aliran darah (Prince, Sylvia, Wilson Lorrairee M, 1995).
Tumor / neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan
ciri:proliferasi yang berlebihan dan tak berguna,yang tak mengikuti pengaruh
jaringan sekitarnya.Proliferasi abnormal sel kanker akan mengganggu fungsi
jaringan normal dengan meninfiltrasi dan memasukinya dengan cara
menyebarkan anak sebar keorgan-organ yang jauh.Didalam sel tersebut telah
terjadi perubahan secara biokimiawi terutama dalam maligna dan berubah
menjadi sekelompok sel ganas diantara sel normal (Prince,A Sylvia.2006).
Transformasi sel-sel kanker dibentik dari sel-sel normal dalam suatu
proses rumut yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi,
promosi dan progresi. Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam
9
g. Luka pada payudara tidak sudah lama dan tidak sembuh walau
sudah diobati.
h. Kulit payudara seperti mengerut kulit jeruk (peuau d’orange)
akibat dari neoplasma menyekat drainase limfatik sehingga terjadi
edema dan piting kulit.
2.8 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
17
2. Sidroma hiperkalsemik
Sidroma hiperkalsemik terjadi jika kanker menghasilkan hormon
yang meningkatkan kadar kalsium darah/ hormon yang secara langsung
mempengaruhi tulang.
20
2.10. WOC
Suplai nutrisi Mendesak Pembedahan MRM Mendesak sel Mendesak Resiko Ketidak
ke jaringan ca jaringan sekitar (modified radical saraf Pembuluh darah berdayaam
mastectomy
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PRE OPERASI
PADA NY.L DENGAN CA MAMAE
3.1 Pengkajian
a) Identitas pasien
Nama : Ny. L
Umur : 35 Tahun
Jenis kelamin : Wanita
Suku : Indonesia
Diagnosa medik : Kanker Payudara Stadium 3A
b) Riwayat penyakit dahulu :
Pasien pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya seperti
penyakit payudara jinak ,hyperplasia tipikal.
Wanita yang mempunyai tumor payudara disertai perubahan epitel
proliferative mempunyai resiko dua kali lipat biasanya mengalami kanker
payudara, wanita dengan hyperplasia tipikal mempunyai resiko empat kali
lipat untuk mengalami penyakit ini
Biasanya pasien mempunyai riwayat pemakaian terapi penggantian
hormon dalam waktu yang lama (lebih dari 10-15 tahun)seperti estrogen
suplemen.
c) Riwayat Kesehatan Sekarang :
klien mengatakan timbul benjolan pada payudara yang dapat diraba
dengan tangan, makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak
beraturan, Klien mengatakan terasa nyeri pada payudara saat benjolan mulai
membesar, Klien mengeluh keluar nanah, darah atau cairan encer dari puting
susu, Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk akibat neoplasma menyekat
drainase limfatik sehingga terjadi edema dan piting kulit.
Riwayat kesehatan keluarga :
Pasien mengatakan bahwa sebelumnya belum pernah ada keluarganya
yang menderita penyakit yang sama seperti dirinya.
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Tingkat kesadaran compos mentis
TTV
TD : 130 /90 mmhg
22
Suhu : 36,5oC
RR, : 25 x / menit
Nadi, : 110 x / menit
Kepala, Rambut.Biasanya kulit kepala dan rambut klien akan rontok
atau alopesia karna pengaruh kemoterapi, kulit kepala tidak tampak
bersih.Wajah biasanya tidak terdapat edema atau hematon.
Mata :Biasanya mata simetris kiri dan kanan Konjungtiva anemis
disebabkan oleh nutrisi yang tidak adekuat Sklera tidak
ikterik,palpebra tidak edema.
Hidung : Biasanya hidung kurang bersih, tampak sekret, adanya
pernafasan cuping hidung yang disebabkan klien sesak nafas terutama
pada pasien yang kankernya sudah bermetastase ke paru-paru.
Bibir : Mukosa bibir tampak pucat dan kurang bersih.
Gigi :Biasanya gusi klien mudah terjadi pendarahan akibat rapuhnya
pembuluh darah dan caries positif
Lidah : Lidah biasanya tampak pucat, dan lidah klien kurang bersih.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Dada atau Thorak.
d) Dada atau Thorak
a) Inspeksi
Pada stadium 1 : biasanya bentuk dada klien tidak simetris kiri dan kanan
yang disebabkan oleh pembengkakan pada payudara,dengan ukuran 1-2
cm.
Pada stadium 2 : biasanya bentuk dada klien tidak simetris kiri dan kanan
yang juga disebabkan payudara dengan ukuran dengan tumor 2,5-5 cm.
Pada stadium 3A : biasanya dada klien juga tidak simetris kiri dan kanan
yang disebabkan oleh pembengkakan tumor yang sudah meluas dalam
payudara besar tumor 5-10 cm.
Pada stadium 3B : bentuk dada juga tidak simetris kiri dan kanan yang
disebabkan oleh pembengkakan dan kanker sudah melebar ke seluruh
bagian payudara,bahkan mencapai kulit, dinding dada,tulang rusuk,dan
otot dada.Pada stadium 4 Bentuk dada tidak simetris kiri dan kanan yang
disebabkan oleh pembengkakan dan mestastase jauh keorgan lain seperti
paru-paru.
e) Sistem intergument
23
terjadi perubahan pada kelembaban kulit klien dan turgor kulit klien tidak
elastis
f) Pemeriksaan Penunjang
No Laboratorium tanggal Hasil Normal
1 SGOT 35 (10-40 u/L)
2 SGPT 30 (5-35 u/L)
3 Ureum darah 50 (10-50 mgr/dl)
4 Kreatinin darah 1,2 (0,7-1,1 mgr/dl)
5 HB 13 gr % (12-16 gr%)
6 Eritrosyt 4 x 106 /mm3 (4,2-5,9 juta/mm3)
7 LED/BBS 13.000 /mm3 5000-15.500/mm3
24
Data Obyektif :
Wajah Ibu tampak
meringis kesakitan
TTV:
TD : 130/90 mmHg
Nadi :110x/mnt
RR : 25x/mnt
T : 36,7
Skala nyeri : 6
Data objektif :
Terdapat benjolan
dipayudara sebelah kiri
klien.
Benjolan dipayudaranya
mengeluarkan nanah dan
darah
Benjolan teraba keras
Benjolan tampak
membesar.
4 Data Subjektif: Kekhawatiran Ansietas
25
Data Objektif:
Wajah pasien tampak
cemas
Muka tampak pucat
Senin Gangguan Integritas Setelah di lakukan 1. Kaji adanya luka / lesi 1. Untuk memastikan dan
25/04/2015 kulit b/d efek tindakan keperawatan pada klien mengetahui adanya luka dan lesi
samping radiasi selama 3x 24 jam di 2. Anjurkan pasien untuk 2. Supaya klien merasa nyaman
harapkan integritas menggunakan pakaian 3. Untuk mengetahui adanya
kulit kembali normal yang longgar infeksi pada kulin klien
dengan 3. Monitor kulit akan adanya 4. Dengan memobilisasi, klien
KH: kemerahan dapat mengurangi penekanan
1. Tidak ada luka/ lesi 4. Mobilisasi pasien (ubah 5. Daerah yang lembab akan
pada kulit posisi pasien) setiap 2 jam mempercepat tumbuhnya
2. CRT < 3 detik sekali mikroorganisme
3. Kulit lembab 5. Jaga kebersihan kulit agar
tetep bersih dan kering
Senin Ansietas Setelah dilakukan 1. Identifikasi tingkat 1. Pasien dengan penyakit kronis
25/04/2015 berhubungan tindakan keperawatan kecemasan seringkali terlibat dalam suasana
dengan 1 x 15 menit 2. Gunakan pendekatan yang kecemasan yang mendalam.
kekhawatiran diharapkan ansietas menenangkan 2. Pasien akan semakin cemas
mengalami dapat teratasi dengan 3. Dorong pasien untuk dengan kondisinya
kegagalan kriteria hasil: mengungkapkan perasaan, 3. Suasana psikologis yang tidak
1. TTV dalam batas ketakutan, persepsi karuan sering kali terjadi pada
normal: 4. Ajarkan pasien pasien dengan penyakit kanker
S:, TD:120/80 N:60- menggunakan teknik 4. Kecemasan memengaruhi
100x/menit RR: 12-24 relaksasi psikologis dan fisik dalam
x/menit 5. Kolaborasi dengan pengobatan pada pasien ca
2. Ekspresi wajah, psikolog untuk mengatasi mamae
bahasa tubuh gangguan psikis pasien 5. Pengkajian psikis perlu
menunjukkan pengkajian secara komperhensif
28
berkurangnya
kecemasan
29
CATATAN PERKEMBANGAN
Namaa : TN. IB
Umur : 62 tahun
HARI/ DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL KEPERAWATAN
Senin Nyeri kronis b/d 08.00 1. Mengobservasi TTV S : pasien mengatan nyerinya
25/04/2015 infiltrasi tumor berkurang
TD : 130/90
O : 1. TTV
T : 36,5 C
TD: 120/80
N : 110
T : 37,0 C
R : 20 x /m
N : 110 x/m
08.00 2. Mengkaji P,Q,R,S,T pada nyeri
R : 20 x/m
08.03 3. Mengajarkan tekhnik relaksasi
1. Skala nyeri 6
08.05 4. Mengajarkan teknik distraksi 2. Pasien tampak sedikit meringis
A : nyeri kronis terasi sebagian
08.15 5. Berkolaorasi dengan dokter
dalam pemberian Analgesik P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5
30
Senin Gangguan Integritas 08.03 1. mengkaji adanya luka / lesi S : klien mengatak luka mya semakin
25/04/2015 kulit b/d efek samping pada klien lama semakin melebar ke daerah
radiasi 08.05 2. menganjurkan pasien untuk pipi dan bibir bagian bawah
menggunakan pakaian yang O : 1. Luka berwarna kuning kehijau
longgar hijauan, dan berair
08.06 3. memonitor kulit akan adanya A : Gangguan integritas kulit belum
kemerahan teratasi
08.07 4. memobilisasi pasien (ubah
posisi pasien) setiap 2 jam sekali P : Intervensi di lanjutkan 2, 4, 5 dan 6
08.08 5. menjaga kebersihan kulit agar
tetep bersih dan kering
31
P : lanjutkan intervensi
32
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ca mamae merupakan kanker terbanyak yang diderita oleh wanita. Angka
kematian akibat ca mamae mencapai 5 juta pada wanita. Ca mamae merupakan
penyebab kematian karena kanker tertinggi pada wanita. Sedangkan dalam
penanganannya sudah ada Keperawatan paliatif yakni bentuk perawatan medis
atau perawatan yangberkonsentrasi pada pengurangan keparahan gejala penyakit,
daripada berusaha untuk menghentikan, menunda, atau sebaliknya perkembangan
dari penyakit itu sendiri atau memberikan menyembuhkan.Tujuan utama
perawatan paliatif bukan untuk menyembuhkan penyakit. Dan yang ditangani
bukan hanya penderita, tetapi juga keluarganya
4.2 Saran
Penanganan pasien dengan penyakit terminal seperti kanker payudara harus
melihat seluruh aspek baik dari fisik maupun psikis karena kedua komponen
tersebut saling berkesinambungan dan sama-sama membawa dampak pada tingkat
kesembuhan penyakit.
33
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marylin E., 1989. Nursing Care Plans. USA Philadelphia: F.A Davis
Company