Anda di halaman 1dari 4

Modul 2 (Pertemuan ke-2 & 3)

(Sistem Drainase Perkotaan yg Berkelanjutan


DR. Ir. Suripin – Hal 223-266)

Latar Belakang :
1. Perkotaan adalah pusat kegiatan manusia (produsen,perdagangan dan
konsumen)
2. Urbanisasi, menambah berat beban daerah perkotaan,
- Kebutuhan lahan, permukiman, meningkat
- Kegiatan perekonomian, meningkat
3. Lahan yang berfungsi sbg retensi/resapan, menurun.
Akibatnya :
- Aliran permukaan >>
- Perubahan fungsi lahan → erosi
- Terjadi pendangkalan & Penyempitan sungai
-
Oleh karena itu :
 Setiap perkembangan kota harus diikuti dengan evaluasi dan/atau
perbaikan sistem drainase secara menyeluruh, tidak hanya pada
lokasi pengembangan tetapi juga daerah sekitarnya yang terpengaruh
→ dari hulu sampai hilir.
Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka :
 Instansi/pengembang harus mampu menjamin bahwa air
dari kawasan yang dikembangkan tidak ada perubahan dari sebelum
dan sesudah dikembangkan.
 Caranya adalag dengan menyediakan resapan-resapan buatan (sumur
resapan, kolam resapan sdb)
Permasalahan drainase perkotaan khususnya kota pantai, bukanlah hal
yang sederhana.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perencanaan :
 Peningkatan debit (Q)
 Penyempitan & pendangkalan saluran
 Reklamasi
 Amblesan tanah
 Limbah, sampah dan
 Pasang surut air laut.

Peningkatan Debit :
Perubahan tataguna lahan selalu diikuti oleh :
 Peningkatan aliran permukaan &
 Peningkatan debit puncak banjir (Q)
Besar kecilnya aliran permukaan, sangat ditentukan oleh pola penggunaan
lahan (penutup lahan) → koefisien pengaliran ( C )
, . .
C → 0,10 (hutan datar) sampai 0,95 (perkerasan jalan)
Hal ini menunjukkan pengalihan fungsi lahan dari hutan menjadi perkeras-
an jalan akan meningkatkan debit puncak banjir paling tidak 9,5 kali.

Amblesan tanah
Amblesan tanah terutama disebabkan oleh
 pengambila air tanah yang berlebihan,
 terjadinya ketidak seimbangan antara pemasukan dan pengambilan
air tanah
Akibatnya :
Beberapa bagian kota berada dibawah muka air laut pasang, menyebabkan
system drainase gravitasi akan terganggu bahkan tidak bisa bekerja tanpa
bantuan pompa.
Dari bagan diatas tampak bahwa permasalahan drainase tidak berdiri
sendiri, namun berkaitan erat dengan pengembangan infrastruktur kota
lainnya, antara lain penyediaan air bersih, pengambilan air tanah, sampah
/limbah, tata ruang, perumahan, system transportasi, penghijauan dsb.

Sumber permasalahan utama adalah peningkatan jumlah penduduk


diperkotaan yang sangat cepat, akibat dari pertumbuhan maupun
urbanisasi. Peningkatan jumlah penduduk ini selalu diikuti dengan
peningkatan infrastruktur perkotaan, peningkatan limbah baik limbah cair
maupun limbah padat (sampah). Pertambahan penduduk dan pembangunan
yang cepat, menyebabkan terjadinya perubahan tataguna lahan.
Dampaknya :
- Meningkatnya aliran permukaan
- Menurunnya air yang masuk kedalam tanah
- Distribusi air yang semakin timpang antara
musim hujan dan musim kemarau.
- Debit banjir meningkat dan
- Ancaman kekeringan semakin menjadi-jadi.
- Bencana yang terjadi banyak menelan
korban harta benda dan jiwa.
Pertambahan penduduk dan perkembangan Industry menuntut bertambah
nya kebutuhan air bersih yang sampai saat ini masih banyak mengandal
kan air tanah. Akibatnya terjadi penurunan muka air tanah yang menyebab
kan amblesan tanah.
Singkat kata, air sebagai sumber kehidupan, juga berpotensi besar
terhadap timbulnya bencana yang sangat merugikan.

Bertolak dari permasalahan tersebut, maka konsep dasar pengembangan


drainase berkelanjutan adalah :
1. Meningkatkan daya guna air
2. Meminimalkan kegugian
3. Memperbaiki dan konservasi lingkungan
Untuk itu :
Diperlukan usaha-usaha yang komprehensif dan intergratif yang meliputi
seluruh proses, baik yang bersifat structural maupun yang non structural,
untuk mencapai tujuan tersebut.
Prioritas utama kegiatan harus ditujukan untuk mengelola limpasan permu-
kaan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk menahan air hujan.
Retarding Bazin
Kolam regulasi
Penyimpanan
(Regilation
diluar lokasi
Poud)
(Off Site
Storage)
Taman
Halaman
Sekolah
Tipe Lahan Terbuka
Penyim-
panan Lahan Parkir
(Storage
Types) Lahan antar blok
rumah
Fasilitas
Penahan air Penyimpanan Ruang terbuka
hujan didalam lokasi lainnya
(Rainfall (In Site
retention Storage)
facilities)

Parit resapan (Infiltration Tranch)


Tipe
Sumur resapan (Infiltration Well)
Peresapan
(Infiltration
Kolam resapan (Infiltration Poud)
Types)
Perkerasan resapan (Infiltration Pavement)

Gbr, Klasifikasi Fasilitas Penahan Air Hujan.

Anda mungkin juga menyukai