Latar Belakang :
1. Perkotaan adalah pusat kegiatan manusia (produsen,perdagangan dan
konsumen)
2. Urbanisasi, menambah berat beban daerah perkotaan,
- Kebutuhan lahan, permukiman, meningkat
- Kegiatan perekonomian, meningkat
3. Lahan yang berfungsi sbg retensi/resapan, menurun.
Akibatnya :
- Aliran permukaan >>
- Perubahan fungsi lahan → erosi
- Terjadi pendangkalan & Penyempitan sungai
-
Oleh karena itu :
Setiap perkembangan kota harus diikuti dengan evaluasi dan/atau
perbaikan sistem drainase secara menyeluruh, tidak hanya pada
lokasi pengembangan tetapi juga daerah sekitarnya yang terpengaruh
→ dari hulu sampai hilir.
Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka :
Instansi/pengembang harus mampu menjamin bahwa air
dari kawasan yang dikembangkan tidak ada perubahan dari sebelum
dan sesudah dikembangkan.
Caranya adalag dengan menyediakan resapan-resapan buatan (sumur
resapan, kolam resapan sdb)
Permasalahan drainase perkotaan khususnya kota pantai, bukanlah hal
yang sederhana.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perencanaan :
Peningkatan debit (Q)
Penyempitan & pendangkalan saluran
Reklamasi
Amblesan tanah
Limbah, sampah dan
Pasang surut air laut.
Peningkatan Debit :
Perubahan tataguna lahan selalu diikuti oleh :
Peningkatan aliran permukaan &
Peningkatan debit puncak banjir (Q)
Besar kecilnya aliran permukaan, sangat ditentukan oleh pola penggunaan
lahan (penutup lahan) → koefisien pengaliran ( C )
, . .
C → 0,10 (hutan datar) sampai 0,95 (perkerasan jalan)
Hal ini menunjukkan pengalihan fungsi lahan dari hutan menjadi perkeras-
an jalan akan meningkatkan debit puncak banjir paling tidak 9,5 kali.
Amblesan tanah
Amblesan tanah terutama disebabkan oleh
pengambila air tanah yang berlebihan,
terjadinya ketidak seimbangan antara pemasukan dan pengambilan
air tanah
Akibatnya :
Beberapa bagian kota berada dibawah muka air laut pasang, menyebabkan
system drainase gravitasi akan terganggu bahkan tidak bisa bekerja tanpa
bantuan pompa.
Dari bagan diatas tampak bahwa permasalahan drainase tidak berdiri
sendiri, namun berkaitan erat dengan pengembangan infrastruktur kota
lainnya, antara lain penyediaan air bersih, pengambilan air tanah, sampah
/limbah, tata ruang, perumahan, system transportasi, penghijauan dsb.