Anda di halaman 1dari 2

1.

Objek materia pembahasan Pancasila dapat berupa hasil budaya bangsa Indonesia yang
berupa, lembaran sejarah, bukti-bukti sejarah, benda-benda sejarah, benda-benda budaya,
lembaran negara, lembaran hukum dan naskah-naskah kenegaraan lainnya, maupun adat-
istiadat bangsa Indonesia sendiri. Hal tersebut merupakan objek materia pembahasan
Pancasila adalah bangsan Indonesia dengan segala aspek ....
a. Budayanya
b. Hakikatnya
c. Kelestariannya
d. Hukumnya
e. Dasar hukumnya
JAWABAN : A

2. Salah satu metode dalam pembahasan Pancasila adalah metode “analitico syntetic” yaitu
suatu perpaduan metode analisis dan sintesis. Oleh karena objek Pancasila banyak berkaitan
dengan hasil-hasil budaya dan objek sejarah oleh karena itu lazim digunakan metode
hermeneutika, yaitu suatu metode untuk menemukan makna dibalik objek; demikian juga
metode koherensi historis, serta metode pemahaman, penafsiran dan interpretasi. Dengan
adanya metode-metode tersebut yang senantiasa didasarkan atas hukum-hukum logika Kita
dapat melakukan ... berdasarkan metode metode tersebut.
a. Penarikan rumusan masalah
b. Penarikan tujuan
c. Penarikan kesimpulan
d. Mengutarakan pendapat
e. Mendapatkan pemahaman yang maksimal
JAWABAN : C

3. Pancasila bukan hanya sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, tetapi sudah menjadi
paradigma ilmu yang berkembang di Indonesia. Untuk itu diperlukan penjabaran yang lebih
rinci dan pembicaraan di kalangan intelektual Indonesia, sejauh mana nilai-nilai Pancasila
selalu menjadi bahan pertimbangan bagi keputusan-keputusan ilmiah yang diambil.
Pengertian di atas menjelaskan bahwa...
a. Bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dikembangan di
Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
b. Bahwa setiap IPTEK yang dikembangan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai
Pancasila sebagai faktor internal perkembangan IPTEK itu sendiri.
c. Bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan
IPTEK di Indonesia, artinya mengendalikan agar IPTEK tidak keluar dari cara berpikir
dan cara bertindak bangsa Indonesia.
d. Bahwa setiap perkembangan IPTEK harus berakar dari budaya ideologi bangsa
Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (
mempribumikan ilmu ).
e. Essensi atau makna yang terdalam dari sila-sila Pancasila pada hakikatnya adalah
bersifat universal
JAWABAN : D

4. Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh IPTEK, baik dengan dalih percepatan
pembangunan daerah tertinggal maupun upaya meningkatan kesejahteraan masyarakat,
perlu mendapat perhatian yang serius. Penggalian tambang batubara, minyak, biji besi, emas,
dan lainnya di Kalimantan, Sumatera, Papua dan lain-lain dengan menggunakan teknologi
canggih mempercepat kerusakan lingkungan. Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka
generasi yang akan datang menerima resiko kehidupan yang seperti apa...
a. Kehidupan yang merusak adat istiadat.
b. Kehidupan yang rawan bencana lantaran kerusakan dapat memicu terjadinya
bencana seperti, longsor, banjir, pencemaran akibat limbah dan seterusnya.
c. Kehidupan masyarakat yang semakin makmur karena seringnya dilakuka penggalian
SDA
d. Kehidupan masyarakat yang sangat ingin bebas dari pengaruh IPTEK
e. Kehidupan yang memberikan keuntungan terbesar untuk negara lain
JAWABAN : B

Anda mungkin juga menyukai