Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah–Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
“Sensor Gerak” Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Proposal ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Sistem Pengendali Elektronik di
program studi Teknik Otomotif di lingkungan Fakultas Teknik pada Universitas Negeri
Padang. Selanjutnya pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan rasa terima
kasih atas bantuan dan dukungan kepada berbagai pihak terutama kepada:
1. Wawan Purwanto, S.Pd,. M.T,. Ph.D. Sebagai dosen pembimbing mata kuliah Sistem
Otomasi
2. Teman – teman mahasiswa program studi Teknik Otomotif
Penulis menyadari bahwa proposal tentang Alarm Anti Maling dengan Sensor PIR ini jauh
dari sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari
berbagai pihak yang sifatnya membangun. Semoga proposal tentang Sensor Gerak
dengan Sensor PIR ini berguna bagi pembaca dan bagi penulis pada khususnya. Amin.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB PENDAHULUAN
5.1LatarBelakang
5.2 Ruang Lingkup
5.3 Manfaat
BAB VI KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
Aspek keamanan saat ini dan dimasa yang akan mendatang sangat dibutuhkan dalam
berbagai bidang kehidupan saat ini. Faktor privasi juga turut mempengaruhi akan
pentingnya suatu sistem kemanan. Kemajuan teknologi seiring dengan berkembangnya
zaman khususnya dalam bidang elektronika ikut membantu dalam pengembangan
sistem keamanan yang mantap dan handal. Salah satu aplikasi sistem keamanan adalah
untuk pengaman ruangan. Kelebihan sistem keamanan yang berbasiskan elektronika
dibanding sistem kemanan konvensional seperti manusia adalah kemampuan beroperasi
terus menerus dan dapat secara otomatis terhubung dengan perangkat lain.
Perancangan sistem keamanan elektronik dapat menggabungkan berbagai kombinasi
teknologi seperti penggunaan sensor Passive Infra Red (PIR), Keypad, maupun Buzzer
dengan tujuan untuk mendapatkan suatu unjuk kerja sistem yang mampu
mengamankan ruangan secara optimal.
1.3 Manfaat
Manfaat dengan adanya sensor gerak dengan PIR sensor ini dapat membantu dalam hal
keamanan baik di rumah maupun pada tempat-tempat penyimpanan barang berharga.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alarm
2.2 Sensor
Untuk pengertian sensor sobat bisa baca pada artikel Pengertian dan Contoh Penerapan
Sensor
Passive Infra Red merupakan sensor yang bekerja dengan menerima sinyal infrared
yang dipancarkan suatu objek (dalam hal ini tubuh manusia) untuk kemudian
dibandingkan dengan suhu ruangan. Sensor PIR dapat disebut sebagai Motion Sensor
atau Pressense Detector. Secara umum, sensor hanya sensitif terhadap suhu tubuh
manusia. Jika keberadaan manusia masuk dalam cakupan/coverage area sensor, maka
suhu tubuh yang dipancarkan manusia akan dideteksi dan selanjutnya sensor akan aktif.
Sensor bersifat pasif atau bersifat menerima sinyal infra red dari luar. Oleh karena itu,
pada umumnya sensor PIR ini diperuntukkan sebagai penggunaan di dalam ruangan
karena apabila di luar ruangan (outdoor) perubahan suhu yang terjadi tidak hanya
disebabkan dari panas tubuh manusia, melainkan bisa dari cuaca (sinar matahari).
Contoh bentuk PIR dan cakupan area yang dapat dideteksi PIR seperti pada Gambar 2.2.
Namun pada saat ini sudah ada jenis lain dari produk sensor yang dapat digunakan di
luar ruangan. Jenis PIR ini mempunyai setting yang berbeda dengan indoor type atau
telah dikombinasikan dengan sensor microwave (PIR dual Tech), selain mendeteksi
perubahan suhu ruang karena panas tubuh sensor ini juga mendeteksi gerakan.
Gambar 1. Sensor PIR (a) sensor passive infra red (b) cakupan area sensor PIR
Manusia yang berjalan di balik jendela kaca tidak dapat dideteksi oleh sensor PIR.
4
2.4 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan
loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan
kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan
yang tadi akan tertarik ke dalam atau keluar sesuai dengan fungsi yan digunakan dan
tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada
diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-
balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa
digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan
pada sebuah alat (alarm).
Gambar 2. Buzzer
a. Pengertian
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika
yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna
Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak
oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote
Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan
Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan
panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode)
yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV
yang mengganti lampu tube.
b. Cara Kerja
LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari semikonduktor. Cara kerjanya pun
hampir sama dengan dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub positif (P) dan kutub
negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias
forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
5
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan
junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah
proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni
sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri
tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan
Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang)
yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan
Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju
ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik
menjadi Energi Cahaya.
PCB adalah papan dasar yang secara fisik mendukung dan menghubungkan komponen-
komponen pada hampir semua barang elektronik. “Printed circuit board” merupakan
kepanjangan dari PCB, atau “papan sirkuit cetak” dalam Bahasa Indonesia. Kebanyakan
PCB dibuat dengan fiberglass atau plastik yang diperkuat kaca, dengan jalur-jalur
konduktor (conductive trace) berbahan tembaga. Jalur konduktor tembaga
menghubungkan komponen komponen pada PCB, dengan membentuk suatu sirkuit.
PCB digunakan dalam komputer, baik laptop maupun desktop. PCB berperan sebagai
fondasi untuk berbagai macam komponen internal yang ada dalam komputer seperti
graphics card, controller card, network interface card, dan expansion card. Semua
komponen ini terhubung ke motherboard, yang juga merupakan PCB.
PCB dapat berupa satu lapisan saja (single-layer) untuk perangkat-perangkat elektronik
sederhana. Sedangkan, PCB untuk perangkat keras (hardware) yang kompleks seperti
motherboard, dapat memiliki sampai sebanyak 12 lapisan. PCB biasanya memiliki warna
hijau, akan tetapi PCB dapat dibuat dengan warna apapun.
Meski PCB biasa dikaitkan dengan komputer pribadi atau laptop, sebenarnya PCB juga
digunakan di banyak perangkat-perangkat elektronik lain. Kebanyakan televisi, kamera
digital, radio, ponsel, dan tablet memiliki satu atau lebih PCB. Meski PCB yang
ditemukan di perangkat-perangkat mobile terlihat mirip dengan yang ditemukan di
perangkat elektronik dengan ukuran yang lebih besar, PCB pada perangkat mobile
biasanya lebih tipis dan memiliki sirkuit yang lebih rapi.
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tahap penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan
hardware dan software programming programming yang ditempuh melalui 11 tahapan.
Tahapan tersebut dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini.
Hardware
1) PCB
2) Kabel Jumper
3) Solder
4) Buzzer
5) Sensor PIR
6) Arkelit
7) LED 2 warna
8) Timah
7
3.1.5 Desain Sistem Listrik (Electrical Design)
Dalam desain sistem listrik atau electrical design terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pembuatannya, antara lain:
a. Sumber daya
b. Catu daya yang akan digunakan pada rangkaian sebesar 5V
c. Kontroler yang akan digunakan
d. Pada aplikasi rangkaian i ni akan menggunakan Arduino 1.6.5
e. Desain sistem kontrol yang akan digunakan.
Sistem kontrol menggunakan bahasa basic untuk mengontrol nilai yang nantinya akan
dieksekusi sesuai dengan keadaan yang terjadi.
Skematik Alarm Anti Malign Menggunakan Sensor PIR Berbasis Arduino Uno
8
BAB IV
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Dalam bab ini akan membahas perancangan dan implementasi Sistem Alarm Anti Maling
Menggunakan Sensor PIR Berbasis Arduino Uno R3 berdasarkan metode penelitian yang
digunakan. Berdasarkan metode penelitian pada perancangan dan implementasi sistem,
tahapan yang digunakan dari perencanaan proyek penelitian sampai dengan integrasi
sistem.
Prinsip kerja sistem dari penelitian ini yaitu saat pertama terdeteksi adanya suhu maka
akan ada intruksi dari arduino ke LED untuk menyala secara flip-flop dan Buzzer
menyala dengan waktu atau cara yang telah ditentukan untuk mematikannya.
9
b.Pengetesankomponen menggunakan multimeter :
1)ResistordanLED
2) Modul Sensor Cahaya (LDR)
Dalam desain sistem listrik terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
a. Mikrokontroller yang digunakan
Mikrokontroller yang akan digunakan dalam penelitian ini, mengunakan salah satu
produk Arduino yang memiliki pin analog, pin digital dan port serial.
b. Desain driver untuk mendukung aplikasi ini menggunakan beberapa software
diantaranya :
1) Menggunakan IDE Arduino untuk menerjemahkan listing program dalam bentuk
pemograman basic kedalam bentuk bahasa (Serupa) C yang digunakan pada AVR. Hasil
konversi bahasa basic kemudian didownloadkan kedalam IC mikrokontroller.
10
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam tahap ini akan dibahas mengenai dimensi keseluruhan alat, pembahasan dan
pengujuan sistem sebagai hasil implementasi sistem yang terbagi menjadi tiga bagian,
yaitu :
5.2 Pembahasan
Pada tahap pembahasan ini akan dibahas mengenai bagaimana sistem bekerja mulai
dari tahap awal pemberian catu daya 5 volt bekerja. Pada tahap awal kondisi sensor PIR,
LED, dan Buzzer dalam keadaan mati dan kemudian setelah dimasukan password
melalui perantara keypad dan ketika di verifikasi kemudian nilai validasinya benar maka
sensor PIR akan aktif, dan LED serta Buzzer akan bersiap untuk menerima intruksi yang
selanjutnya.
Lampu akan menyala secara otomatis jika sensor PIR mendeteksi adanya perubaan suhu
tubuh manusia dan sekaligus akan mati secara otomatis bila sensor PIR tidak
mendeteksi adanya perubahan suhu tubuh manusia. Pancaran infra merah dari tubuh
manusia difocuskan oleh lensa fresnel kemudian disaring oleh penyaring sinar infra
merah. Sinar infra merah tersebut akan membangkitkan tegangan. Tegangan yang akan
dibangkitkan oleh suatu pyroelectric sensor dikuatkan oleh suatu amplifier. Output
amplifier kemudian akan dibandingkan dengan tegangan pemicu.
11
BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil bahasan diatas dapat diambil kesimpulan menjadi beberapa poin, yaitu:
Penggunaan sensor passive infrared (PIR) untuk mendeteksi dan membaca data
dari gerakan cukup efisien karena dapat mengirimkan sinyal seara cepat.
Perpaduan antara sensor PIR dan Buzzer di rasakan cukup tepat, karena
pengaplikasiannya akan berguna dan tidak sukar untuk di buat.
Pengaplikasian sensor gerak ini dapat digunakan pada kehidupan sehari hari
sebagai alat sistem pengamanan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Edwin Zaunudin. 2010. Skripsi Sistem Keamanan Pada Kendaraan Bermotor
Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) Berbasis Mikrokontroler
Atmeda 8535. Bogor: Universitas Pakuan
http://www.boarduino.web.id/2014/12/keypad-4×4-dan-indikator-led-di-
arduino.html?m=0
http://elektronikanewbie.blogspot.co.id/2015/12/alarm-menggunakan-sensor-
pir-arduino.html
http://beemanyufd.blogspot.co.id/2015/05/flowchart-sensor-pir.html
13