Oleh :
NUR AZIZAH AULIA SARI MURTI
826171523
auliahadipermana@gmail.com
ABSTRAK
Kata kunci: hasil belajar; pendekatan outdoor learning; dan penggolongan daun.
8
Tumbuhan memiliki berbagai daunnya. Susunan tulang daun pada
bentuk daun. Bentuk daun tumbuhan memiliki bentuk menyirip,
dipengaruhi oleh susunan tulang melengkung, menjari, dan sejajar.
Guru hanya
KONDISI menggunakan Hasil belajar
metode siswa rendah
AWAL
ceramah
Guru SIKLUS I
menggunakan Hasil belajar siswa
pendekatan meningkat
dibanding kondisi
Outdoor Learning
awal
TINDAKAN
Guru SIKLUS II
menggunakan Hasil belajar siswa
pendekatan meningkat
dibanding siklus I
Outdoor Learning
Gambar 2.6
Kerangka Berpikir
10
(LO), Lembar Kerja Siswa (LKS), UH : Ulangan Harian
Tugas Rumah (TR), dan Tes Tertulis
Hasil Nilai Akhir (NA)
(TT) pada siklus 1 dan 2. Lembar
dikonsultasikan dengan KKM pada
Kerja Siswa (LKS), Tes Tertulis
KD tersebut untuk menentukan
(TT), dan Tugas Rumah (TR)
ketuntasan belajar siswa. Hasil
digunakan untuk memperoleh data
belajar penggolongan daun
yang menggambarkan aspek
diharapkan dapat meningkat,
kognitif. Lembar Observasi (LO)
sehingga 80% siswa dapat
digunakan untuk memperoleh data
memperoleh nilai di atas KKM yang
yang menggambarkan aspek afektif
ditentukan yaitu 65.
dan psikomotor siswa.
Penelitian Tindakan kelas ini
Analisis data dilakukan
dibagi menjadi 2 siklus. Dalam
dengan analisis deskriptif. Data hasil
setiap siklus dilakukan 3 kali
belajar siswa dianalisis dengan
pertemuan. Langkah-langkah
analisis deskriptif komparatif yaitu
pembelajaran tindakan kelas dimulai
membandingkan nilai tes antar siklus
dari perencanaan, pelaksanakan,
maupun indikator kinerja. Sedangkan
pengamatan serta refleksi. Adapun
hasil observasi dianalisis dengan
deskripsi setiap siklus, yaitu siklus 1
analisis deskriptif berdasarkan hasil
terdiri atas perencanaan yaitu
observasi dan refleksi. Adapun
mengidentifikasi dan merumuskan
rumus yang digunakan adalah :
cara efektif mengenai materi dan soal
Nilai Akhir Pertemuan =
latihan dalam proses perbaikan
LO + LKS + TT + TR x 100
pembelajaran dengan menggunakan
4
metode ceramah, menyiapkan RPP/
Nilai Akhir Siklus =
merancang pembelajaran dengan
LO + LKS + TT + TR + UH x 100
menggunakan pendekatan outdoor
5
learning, menyusun lembar
Keterangan :
observasi aktivitas siswa dan guru
NA : Nilai Akhir
TT : Tes Tertulis dalam pelaksanaan perbaikan
LO : Lembar Observasi
pembelajaran, dan merancang tes
TR : Tugas Rumah
LKS: Lembar Kerja Siswa formatif atau alat evaluasi tentang
11
bagian-bagian daun. Saat dan usil mengganggu temannya
pelaksanaan mengajak siswa ke luar mengganggu konsentrasi siswa yang
kelas, menyampaikan tujuan lain. Hal itu mengakibatkan
pembelajaran kepada siswa, siswa di banyaknya siswa yang kurang paham
bentuk kelompok untuk melakukan dalam materi ini, sehingga ketika
diskusi sesuai dengan pendekatan disuruh mengerjakan soal di depan
Outdoor Learning, memberikan merasa kurang percaya diri atau takut
lembar kerja siswa, membimbing salah. Maka perlu dilanjutkan ke
siswa dalam diskusi kelompok. Pada siklus 2 agar peserta didik bisa ikut
tahap akhir kegiatan yang dilakukan aktif dan lebih memahami materi
adalah guru bersama peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil
menarik kesimpulan dan belajarnya.
memberikan tugas rumah dan Perbaikan pada siklus 2
ulangan harian dari kegiatan terdiri atas perencanaan, yaitu
pembelajaran siklus I. Pada saat mengidentifikasi dan merumuskan
pengamatan/ observasi adalah cara efektif mengenai materi dan soal
motivasi dan minat siswa dalam latihan dalam proses perbaikan
pembelajaran, perhatian siswa pada pembelajaran dengan menggunakan
penyampaian materi, keaktifan siswa metode ceramah, menyiapkan RPP/
dalam pembelajaran, partisipasi merancang pembelajaran dengan
siswa dalam pembelajaran, inisiatif menggunakan pendekatan outdoor
siswa dalam bertanya atau learning, menyusun lembar
mengemukakan ide. Dalam kegiatan observasi aktivitas siswa dan guru
refleksi hasil pengamatan proses dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran dan hasil tes pada pembelajaran, dan merancang tes
siklus 1 bahwa penerapan formatif atau alat evaluasi tentang
penggunaan pendekatan Outdoor bentuk daun. Pada waktu
Learning pada materi penggolongan pelaksanaan mengajak siswa ke luar
daun ini belum maksimal. Tingkat kelas, menyampaikan tujuan
keaktifan siswa masih rendah, pembelajaran kepada siswa, siswa di
banyaknya siswa yang sibuk sendiri, bentuk kelompok untuk melakukan
12
diskusi sesuai dengan pendekatan bersama; mampu mengeluarkan isi
Outdoor Learning, memberikan pikiran atau pendapat/ide, dan
lembar kerja siswa, membimbing mampu memahami dan menghargai
siswa dalam diskusi kelompok. Pada pendapat orang lain. Aktivitas guru
tahap akhir kegiatan yang dilakukan dan siswa pada siklus 2 telah
adalah guru bersama peserta didik mengalami peningkatan. Perbaikan
menarik kesimpulan dan pembelajaran pada siklus 2 sudah
memberikan tugas rumah dan dapat meningkatkan pemahaman
ulangan harian dari kegiatan pada pembelajaran IPA materi
pembelajaran siklus II. Dalam penggolongan daun pada semua
pengamatan/ observasi adalah siswa, maka peneliti dan teman
motivasi dan minat siswa dalam sejawat memutuskan perbaikan
pembelajaran, perhatian siswa pada pembelajaran melalui penelitian
penyampaian materi, keaktifan siswa tindakan kelas dirasa cukup,
dalam pembelajaran, partisipasi sehingga tidak dilanjutkan pada
siswa dalam pembelajaran, inisiatif siklus 3.
siswa dalam bertanya atau HASIL PENELITIAN DAN
mengemukakan ide. Dalam refleksi PEMBAHASAN
pada siklus 2 data yang diperoleh Pada kondisi awal guru gagal
peneliti dan teman sejawat dalam dalam mengajar karena masih
pembelajaran IPA tentang menggunakan metode ceramah. Hal
penggolongan daun, siswa telah ini dikarenakan guru belum
menunjukkan hasil yang maksimal. menggunakan pendekatan yang
Kerja sama dalam kelompok juga sesuai dengan pembelajaran.
lebih terkendali karena peserta Pembelajaran yang dilakukan dengan
kelompok sudah diacak (pemisahan menggunakan pendekatan Outdoor
siswa-siswa yang dianggap usil dan Learning diharapkan agar siswa
sering mengganggu teman lainnya). lebih mudah memahami pelajaran.
Kondisi tersebut membuat siswa Kegagalan ini dapat dilihat dari hasil
lebih mampu melaksanakan diskusi; belajar siswa yang sebagian besar
mampu menerapkan belajar secara belum mencapai KKM yang telah
13
ditentukan. KKM pada KD ciri-ciri 9 siswa perempuan dan 9 siswa laki-
dan kebutuhan makhluk hidup tahun laki. Hasil belajar yang diperoleh
pelajaran 2018/ 2019 adalah 65. pada kondisi awal dapat dilihat pada
Siswa kelas III SD Negeri 2 Gesing tabel berikut :
berjumlah 18 siswa, yang terdiri dari
Tabel 4.4
Hasil Belajar Kondisi Awal
Jumlah
No Rentang Nilai Persentase KKM Ket
Siswa
1 81 – 100 0 0% 65 Tuntas
2 61 – 80 3 17% 65 Tuntas
3 41 – 60 13 72% 65 Belum Tuntas
4 21 – 40 2 11% 65 Belum Tuntas
5 0 – 20 0 0% 65 Belum Tuntas
14
PERSENTASE KETUNTASAN SISWA
17%
tuntas 17 %
belum tuntas 83 %
83%
Gambar 4.1
Grafik Persentase Hasil Belajar Kondisi Awal
15
Setelah dilakukan perbaikan 33% lainnya masih belum bisa.
pembelajaran dengan menggunakan Meskipun ada 6 siswa yang belum
pendekatan pada siklus 1, diperoleh mampu memahami pembagian daun
data nilai yang menunjukkan bahwa berdasarkan jumlah helaian daun,
hasil belajar siswa meningkat. tetapi rata-rata hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa di pada pertemuan ke dua ini meningkat
dapat dari hasil Lembar Kerja Siswa dibandingkan dengan pertemuan
(LKS), Lembar Observasi (LO), Tes pertama. Pertemuan tiga dari hasil
Tertulis (TT), Tugas Rumah (TR), ulangan harian materi bagian-bagian
dan yang terakhir adalah nilai daun di atas menunjukkan bahwa 5
Ulangan Harian (UH). siswa atau 28% mampu mencapai
Hasil belajar pada pertemuan nilai KKM, sedangkan 13 siswa atau
pertama menunjukkan bahwa 9 72% siswa lainnya belum mampu
(50%) siswa telah memahami materi mencapai KKM. Data – data hasil
bagian-bagian daun, sedangkan 9 belajar di atas dari pertemuan satu,
(50%) siswa lainnya belum dapat dua, dan tiga, selanjutnya direkap
memahami bagian-bagian daun. Pada menjadi satu sehingga memperoleh
pertemuan ke dua materi yang nilai akhir siklus 1. Berikut ini
diberikan adalah pembagian daun adalah nilai akhir atau hasil belajar
berdasarkan jumlah helaian daun. siswa pada siklus 1.
Menunjukkan bahwa 12 siswa atau Persentase ketuntasan hasil
67% siswa kelas III memahami belajar siswa pada siklus pertama
pembagian daun berdasarkan jumlah dapat dilihat pada gambar di bawah
helaian daun, sedangkan 6 siswa atau ini :
.
16
PERSENTASE HASIL BELAJAR
SIKLUS 1
tuntas 33 %
belum tuntas 67 %
Gambar 4.2
Grafik Persentase Hasil Belajar Siklus 1
17
Guru bersama siswa menyimpulkan melihat siswa yang lain telah selesai
materi yang dipelajari hari ini; (8) mengerjakan soal. Pada pertemuan 3,
Guru memberikan tes tertulis; (9) kegiatan pembelajaran yang
Guru memberikan tugas rumah; dan dilaksanakan adalah ulangan harian.
(10) Penutup. terdapat 14 siswa yang mampu
Setelah dilakukan perbaikan mencapai KKM, sedangkan 4 siswa
pembelajaran pada siklus 2, hasil yang lainnya belum mencapai KKM.
belajar siswa kelas III SD Negeri 2 Kegagalan ini disebabkan karena
Gesing mengalami peningkatan dari kurang teliti dan pada saat
siklus pertama. Dari data hasil mengerjakan terburu-buru karena
belajar pertemuan 1 siklus 2, melihat siswa yang lain sudah selesai
menunjukkan bahwa 14 siswa atau mengerjakan soal.
sekitar 78% telah berhasil Dari data hasil belajar
memahami bentuk daun melengkung pertemuan 1 – 3 dapat direkap
dan menjari, sedangkan 4 siswa atau menjadi satu yaitu menjadi nilai
sekitar 22% masih kesulitan dalam akhir pada siklus 2. Menunjukkan
memahami materi bentuk daun hasil belajar siswa yang mencapai
melengkung dan menjari. Hasil nilai ketuntasan KKM ada 15 siswa
belajar siswa pertemuan 2 siklus 2, atau 83%, sedangkan 3 siswa atau
dapat dilihat pada tabel di atas. Pada 17% siswa lainnya belum mampu
tabel di atas menjelaskan bahwa mencapai KKM yang ditetapkan SD
siswa yang mampu memahami Negeri 2 Gesing semester 1 yaitu 65.
bentuk daun menyirip dan sejajar Hal tersebut menunjukkan bahwa
terdapat 16 siswa atau 89%, proses pembelajaran pada siklus 2
sedangkan siswa yang belum mengalami kenaikan dibandingkan
memahami bentuk daun menyirip dengan siklus 1, peningkatan tersebut
dan sejajar ada 2 siswa atau sekitar mencapai 50% dari siklus 1 dan telah
11% siswa. Kegagalan dari 2 siswa mencapai indikator kinerja, sehingga
ini adalah kurang telitinya dalam tidak perlu dilanjutkan ke siklus 3.
mengamati bentuk daun dan tergesa- Adapun 3 siswa yang belum
gesa dalam mengerjakan soal setelah mencapai nilai tuntas KKM
18
diberikan remedial dan tugas secara Persentase ketuntasan hasil
pribadi sampai siswa tersebut belajar siswa pada siklus 2 dapat
mencapai KKM yang telah dilihat pada gambar di bawah ini :
ditetapkan.
tuntas 83 %
belum tuntas 17 %
Gambar 4.4
Grafik Persentase Hasil Belajar Siklus 2
Tabel 4.14
Tabel Ketuntasan Hasil Belajar Penggolongan Daun
19
90
80
70
60
50
tuntas
40
belum tuntas
30
20
10
0
kondisi awal siklus 1 siklus 2
Gambar 4.6
Grafik Persentase Kenaikan Tingkat Ketuntasan
Kondisi Awal, Siklus 1, dan Siklus 2
20
Peningkatan hasil belajar peserta didik kelas III di SD Negeri 2
siswa pada hasil penelitian dari Gesing lebih meningkat.
siklus I dan II menggunakan KESIMPULAN DAN SARAN
pendekatan pembelajaran Outdoor Setelah dilaksanakan
Learning dapat meningkatkan hasil perbaikan pembelajaran melalui
belajar IPA materi Penggolongan tindakan kelas pada mata pelajaran
Daun pada peserta didik kelas III di IPA materi penggolongan daun
SD Negeri 2 Gesing. Dengan menggunakan pendekatan outdoor
kelebihan pendekatan Outdoor learning pada siswa kelas III
Learning, dalam pembelajaran Semester 1 SD Negeri 2 Gesing
kooperatif guru dapat mendorong Kecamatan Kandangan Kabupaten
motivasi belajar, suasana belajar Temanggung Tahun Pelajaran 2018/
yang menyenangkan, mengasah 2019, ditarik kesimpulan, yaitu
aktivitas fisik dan kreativitas, penggunaan pendekatan outdoor
penggunaan media pembelajaran learning dapat meningkatkan hasil
yang konkret, penguasaan belajar siswa pada materi
keterampilan dasar, sikap, dan penggolongan daun pada siswa kelas
apresiasi, penguasaan keterampilan III Semester 1 SD Negeri 2 Gesing
sosial, keterampilan studi dan budaya Kecamatan Kandangan Kabupaten
kerja, keterampilan bekerja Temanggung Tahun Pelajaran 2018/
kelompok, mengembangkan sikap 2019. Terbukti pada kondisi awal
mandiri, hasil belajar permanen di siswa yang mencapai nilai KKM
otak tidak mudah dilupakan, tidak sebanyak 3 siswa (17%) dengan
memerlukan banyak peralatan, rata– rata kelas 55, pada siklus 1
keterampilan intelektual, siswa yang mencapai nilai KKM
mendekatkan hubungan emosional sebanyak 6 siswa (33%) dengan rata-
antara guru dan siswa, mengarahkan rata kelas 62, dan pada siklus 2 siswa
sikap ke arah lingkungan yang lebih yang mencapai nilai KKM sebanyak
baik, dan meaningful learning. 15 siswa (83%) dengan rata-rata
Sehingga hasil belajar mata pelajaran kelas 75. Peningkatan hasil belajar
IPA materi Penggolongan Daun pada penggolongan daun menggunakan
21
pendekatan outdoor learning pada menyampaikan ide atau pendapat
siswa kelas III Semester 1 SD Negeri pada proses pembelajaran sehingga
2 Gesing Kecamatan Kandangan proses pembelajaran dapat berjalan
Kabupaten Temanggung Tahun dengan lancar, siswa dapat
Pelajaran 2018/ 2019 mengalami menerapkan hasil belajarnya ke
peningkatan sebesar 16% dari dalam kehidupan sehari-hari.
kondisi awal ke siklus 1, dan siklus 1
ke siklus 2 naik 50%.
Berdasarkan kesimpulan di
atas, bahwa penggunaan pendekatan DAFTAR PUSTAKA
outdoor learning pada materi Amri, S. Dan Ahmadi K.I. (2010).
Proses Pembelajaran Kreatif
penggolongan daun dapat
dan Inovatif Dalam Kelas.
meningkatkan hasil belajar siswa, Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.
Depdikbud. 1990. Kamus Besar
maka peneliti menyampaikan saran,
Bahasa Indonesia. Jakarta:
(1) bagi sekolah, dengan penggunaan Balai Pustaka.
Depdiknas. 2003. Undang-undang
pendekatan outdoor learning yang
Sistem Pendidikan Nasional.
sesuai dengan materi pembelajaran Jakarta: Depdiknas.
Jihad Asep & Abdul
dapat membantu dalam
haris.2012.Evaluasi
meningkatkan pembelajaran di Pembelajaran. Yogyakarta :
Multi Presindo.
sekolah; (2) bagi guru, penggunaan
Muhadjir, Noeng. 2000. Metode
pendekatan pembelajaran pada Penelitian Kualitatif. Jogja:
Rake Sarasin.
proses belajar mengajar dapat
Rusman. 2013. Model-Model
mengurangi kebosanan siswa dan Pembelajaran. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
dapat meningkatkan pemahaman
Sudjana, Nana . 2009. Penilaian
materi, untuk meningkatkan hasil Hasil Proses Belajar
Mengajar. Bandung : PT.
belajar siswa diharapkan
Remaja Rosdakarya.
menggunakan pendekatan http://definisi-
pengertian.com/2015/04/pelaks
pembelajaran yang sesuai dengan
anaan-kegiatan-
materi pelajaran baik yang sudah ada outdoorpendidikan.html
(diakses pada tanggal 25
maupun buatan sendiri; dan (3) bagi
September 2018, pukul 16.54
siswa, ikut berperan aktif dalam WIB)
22
www.slideshare.net/ismdn/teori-
hasil-belajar-menurut-para-ahli
(diakses pada tanggal 22
September 2018, pukul 18.55
WIB)
23